Articles
Aplikasi Model Konservasi Levine Pada Anak Kanker Dengan Masalah Nutrisi
Anggraeni, Lina Dewi;
Nurhaeni, Nani;
Hayati, Happy
Jurnal Keperawatan Anak Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Keperawatan Anak
Publisher : Jurnal Keperawatan Anak
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Masalah nutrisi merupakan permasalahan yang sering dihadapi oleh anak kanker. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran tentang aplikasi Model Konservasi Levine pada anak dengan kanker yang mengalami masalah nutrisi. Metode penelitian ini adalah studi kasus terhadap lima anak kanker yang mengalami masalah nutrisi dengan pendekatan proses keperawatan. Proses keperawatan menurut Model Konservasi Levine berfokus pada peningkatan kemampuan adaptasi tubuh melalui prinsip konservasi, yakni konservasi energi, konservasi integritas struktural, konservasi integritas personal dan konservasi integritas sosial. Aplikasi Model Konservasi Levine tertuang dalam lima kasus terpilih, dimana trophicognosis umum yang ditemukan adalah ketidakseimbangan nutrisi kurang atau lebih dari kebutuhan tubuh. Adapun masalah keperawatan lainnya adalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas, risiko kekurangan volume cairan, ketidakseimbangan elektrolit, risiko cedera akibat profil darah abnormal, risiko infeksi, kerusakan mukositis oral, risiko keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan, dan gangguan proses keluarga. Masalah-masalah tersebut dapat menghambat proses adaptasi anak kanker terhadap tantangan penyakit dan efek samping pengobatan dalam mencapai integritas diri
MENURUNKAN FREKUENSI BATUK MALAM HARI DAN MENINGKATKAN KUALITAS TIDUR BALITA PNEUMONIA DENGAN MADU
Rokhaidah, Rokhaidah;
Nurhaeni, Nani;
Agustini, Nur
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia Vol 2, No 1 (2015): Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1367.63 KB)
Gejala umum yang sering dirasakan balita pneumonia adalah batuk. Intervensi keperawatan mandiri yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah batuk malam hari dan kualitas tidur anak di antaranya adalah dengan memberikan terapi komplementer madu. Madu sangat bermanfaat bagi kesehatan karena mengandung antibiotik alami, anti inflamasi, dan antioksidan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi efektiitas pemberian madu terhadap batuk malam hari dan kualitas tidur balita dengan pneumonia. Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperimen pretest posttest design with non equivalent control group dengan 36 responden yang diambil secara consecutive sampling. Hasil analisis data menggunakan independent t test menunjukkan perbedaan penurunan skor batuk (p<0,001; CI 95% 1,82-3,37) dan peningkatan kualitas tidur yang signifikan (p<0,001; CI 95% 0,66-1,67) saat post test pada kelompok yang mendapatkan madu dibandingkan dengan kelompok kontrol. Peneliti merekomendasikan pemberian madu bagi balita pneumonia sebagai terapi alternatif yang aman untuk mengatasi batuk
HUBUNGAN CARING PERAWAT DENGAN PROSES INHALASI PADA BALITA
Iqomah, Muhammad Khabib Burhanuddin;
Nurhaeni, Nani;
Waluyanti, Fajar Tri
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 6 No 1 (2016): April
Publisher : LPPM STIKES KENDAL
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (202.803 KB)
|
DOI: 10.32583/pskm.6.1.2016.28-36
ABSTRAK Pendahuluan: Peneumonia menjadi masalah utama di indonesia. Angka kematian akibat infeksi pernapasan akut masih tinggi. Inefektif bersihan jalan napas merupakan masalah keperawatan yang muncul. Tindakan membebaskan jalan napas dari sumbatan adalah dengan tindakan inhalasi. Metode: Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan caring perawat dengan keberhasilan inhalasi pada balita. Desain penelitian menggunakan descriptive correlation dengan pendekatan cross sectional dengan menggunakan 142 sampel. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara caring perawat dengan keberhasilan proses inhalasi pada anak balita (p=0,000). Diskusi: Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya untuk melihat jenis alat inhalasi yang digunakan dengan keberhasilan inhalasi. Kata kunci: Inhalasi, caring perawat. RELATIONSHIP NURSING CARING WITH SUCCES INHALATION PROCCES IN EARLY CHILDHOOD ABSTRACT Introduction: Pneumonia is still major problem in Indonesia. Death rates from acute respiratory infections are still high.inefektif airway clearance is an emerging nursing problem. treatment to clear the airway is with inhalation. Methods: The aim in this study to know relation nursing caring with succes inhaltion procces in childhood. The design use descriptive correlation with cross sectional approach wirh 142 sample. Results: The results showed there was a relationship between caring nurses with successful inhalation process in childhood (p = 0.000). Discussion: Recommendations for future research to see the type of inhalation tool used with inhalation success. Keywords: Inhalation , nursing caring
APLIKASI TEORI COMFORT KOLCABA DALAM MENGATASI NYERI PADA ANAK PASCA PEMBEDAHAN LAPARATOMI DI RUANG BCH RSUPN DR. CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA
Ilmiasih, Reni;
Nurhaeni, Nani;
Tri Waluyanti, Fajar
Jurnal Keperawatan Vol 6, No 1 (2015): Januari
Publisher : University of Muhammadiyah Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (48.03 KB)
|
DOI: 10.22219/jk.v6i1.2849
Pasien yang dilakukan pembedahan hampir seluruhnya mengalami nyeri. Nyeri yang dialami oleh pasien pasca pembedahan dapat mempengaruhi kestabilan hemodinamik dan dapat mssenurunkan imunitas tubuh sehingga mengganggu proses penyembuhan. Tujuan dari karya akhir ilmiah ini adalah untuk memberikan gambaran penerapan teori keperawatan Comfort Kolcaba dan pendekatan Family Centered Care dalam mengatasi nyeri pada anak pasca pembedahan laparatomi. Penerapan teori comfort dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien pasca pembedahan dapat meningkatkan kepuasan keluarga dan efektif menurunkan nyeri pada pasien nyeri yang dipengaruhi faktor kecemasan. Aplikasi teori comfort yang ada belum menggunakan ceklist comfort karena perawatan difokuskan pada masalah nyeri sehingga evaluasi yang dipilih menggunakan skala nyeri FLACC dan VAS. Teori comfort dapat diaplikasikan terutamapada pasien yang mengalami nyeri ringan dan pasien dengan peningkatan skala nyeri yang dipengaruhi kecemasan.
Perianal Care Proven to Reduce the Incidence of Diaper Dermatitis
Lina Mahayaty1, Nani Nurhaeni2 , Dessie Wanda2 , Fitriah3
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 15 No. 1 (2021): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37506/ijfmt.v15i1.13582
Maintaining a clean perianal area is an attempt to prevent and treat diaper dermatitis. The purpose of cleaningthe perianal area is to prevent irritation. The practice of cleaning the perianal area is done by consideringthe physiology of the skin such as, normal flora, bacteria, and skin pH. Cleaning the perianal area can usewater and a soft cloth without rubbing the skin hard. The purpose of applying evidence based in nursingpractice is to identify the effect of perianal care by using water against diaper dermatitis with skin integrityissues. Search evidence of nursing practice used the PICO analysis. Thirty-four toddlers were divided intotwo groups: the intervention group (n = 17) and the control group (n = 17). The analysis used was Wilcoxon,and Mann-Whitney test. There was no significant difference in diaper dermatitis score in the interventiongroup and control group (?> 0.05). Cleaning the perianal area using water and tissues can be used to preventand treat diaper dermatitis.
Terapi Musik Pada Kualitas Hidup Anak yang Sakit:A Literature Review
Astuti, Astuti;
Yayah, Yayah;
Nurhaeni, Nani
Journal of Holistic Nursing Science Vol 8 No 1 (2021): (JANUARY)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31603/nursing.v8i1.3332
During illness, children had a lot of unpleasant experiences. That experiences can reduce the quality of life in children. Music therapy is expected to improve the quality of life in sick children. This study aims to determine the effect of music therapy on the quality of life in sick children. Several online databases were searched from 2010-2020. The inclusion criteria of the articles are research articles, free full-text articles, articles written in English, and concerns on music therapy intervention programs for sick children aged 0-18 years old. There were six articles used for the review of this paper. The six articles are similar in the results that music therapy can improve the quality of life for sick children. The type of music therapy is active music therapy (the child is directly involved) and responsive (listening to music). Pediatric patients who are proven to be able to effectively improve the quality of life through music therapy are children with palliative care, brain tumors, Haematopoietic Stem Cell Transplants (HSCT), mental disorders, and children who are treated in ordinary inpatient rooms. Music therapy is proven to be effective in improving the quality of life of sick children with the various accompanying disease.
Tinjauan Literatur: MANFAAT STORYTELLING BAGI ANAK: REVIEW ARTIKEL
Dewi, Martina Mutiara;
Nani, Nurhaeni
Majalah Kesehatan FKUB Vol 7, No 3 (2020): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.2020.007.03.7
Storytelling merupakan salah satu alternatif intervensi dalam asuhan atraumatik keperawatan anak di rumah sakit untuk mengurangi efek hospitalisasi. Anak yang menjalani hospitalisasi berpotensi mengalami stres dan kecemasan yang tinggi akibat bertemu dengan lingkungan asing, tindakan-tindakan medis serta berpisah dengan keluarganya. Telaah artikel penelitian ini bertujuan untuk memberi gambaran kemanfaatan dan keragaman media storytelling yang dapat digunakan pada beberapa anak sesuai tingkatan usia. Studi literatur ini disusun dengan melakukan analisis terhadap artikel-artikel yang dipublikasikan dari tahun 2014-2020, fulltext dan berbahasa Inggris. Data diperoleh dari database Scopus, ScienceDirect, Ebsco, Proquest dan Sage Journals dengan kata kunci hospitalization, child, pediatric, storytelling dengan hasil 10 literatur yang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Pada telaah artikel penelitian ini menemukan beberapa intervensi storytelling pada beberapa tingkatan usia yaitu usia prasekolah, usia sekolah, dan usia dewasa dengan menggunakan beberapa media yang dipakai. Media yang digunakan di antaranya adalah dengan menggunakan buku cerita animasi, storytelling dengan menggambar, storytelling dalam pengajaran di kelas dan digital storytelling. Storytelling dapat direkomendasikan dilakukan dengan menggunakan media buku cerita ataupun dengan media digital/perangkat komputer. Pemilihan media dapat disesuaikan dengan kondisi anak dan ketersediaan fasilitas serta tenaga yang mendukung. Berdasarkan hasil telaah literatur ini, disimpulkan bahwa storytelling dapat menjadi dasar untuk pengembangan intervensi nonfarmakologi untuk mengurangi efek samping dari hospitalisasi.Â
Aplikasi Model Keperawatan Levine pada Asuhan Keperawatan Anak dengan Masalah Oksigenasi
Ely Mawaddah;
Nani Nurhaeni;
Dessie Wanda
Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal) Vol 2, No 2 (2020): Oktober
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32807/jkt.v2i2.89
Masalah oksigenasi merupakan kondisi yang sering ditemui pada anak. Infeksi saluran nafas, kondisi sistem respirasi yang masih immatur, usia anak dan perubahan musim mempengaruhi penyakit pernafasan pada anak sehingga menyebabkan anak membutuhkan perawatan di rumah sakit. Perawat membantu pemenuhan masalah pemenuhan kebutuhan oksigenasi agar tubuh mampu melanjutkan fungsi. Aplikasi Model Konservasi Levine bertujuan untuk memberikan tindakan keperawatan berdasarkan empat prinsip: konservasi energi, konservasi integritas struktur, konservasi integritas personal dan konservasi integritas sosial. Studi ini menggunakan desain studi kasus. Kasus yang diambil berjumlah 5 kasus di ruang infeksi anak RSUPN Cipto Mangunkusumo. Sampel yang diambil adalah anak dengan masalah oksigenasi. Data diambil dari catatan medis dan perawatan pasien serta pemeriksaan fisik dan observasi pasien. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa Model konservasi Levine memberikan panduan berpikir yang sistematis dalam pemberian asuhan keperawatan dan dapat diterapkan dalam perawatan anak dengan masalah oksigenasi. Perawat dapat menerapkan model konservasi levine dan digabungkan dengan model lainnya.
Intervensi Bermain Teraupeutik Terhadap Saturasi Oksigen Anak Usia Prasekolah Dengan Pneumonia
Nurti Yunika Kristina Yunika Gea;
Nani Nurhaeni
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 11, No 2 (2020): April 2020
Publisher : FORIKES
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (103.339 KB)
|
DOI: 10.33846/sf11206
The experience of being treated can have negative emotional effects that affect the physiological functions of the child. Interventions in the form of therapeutic play are needed to reduce negative effects, blowing balloons and singing are expected to prevent pneumonia complications. This literature study aims to see how valid therapeutic play in this case blowing up balloons and singing can support the improvement of breathing of children with pneumonia. This literature review uses the Proquest, Ebsco, Sciencedirect and Wiley databases (2009-2019), of 15 articles. Finally 9 articles were selected and it was found that playing with music and singing and blowing balloons or modifying pursed lip breathing can significantly improve oxygenation status for children. Keywords: children; pneumonia; therapeutic play; modified pursed lip breathing; blow balloons; sing; O2 saturation ABSTRAK Pengalaman dirawat dapat menimbulkan efek emosional negatif yang berdampak terhadap fungsi fisiologis bagi anak. Intervensi berupa bermain terapeutik diperlukan untuk dapat mengurangi efek negatif, meniup balon dan bernyanyi diharapkan dapat mencegah komplikasi pneumonia. Studi literatur ini bertujuan untuk melihat seberapa valid bermain terapeutik dalam hal ini meniup balon dan bernyanyi dapat mendukung perbaikan pernapasan anak dengan pneumonia. Tinjauan literatur ini menggunakan database Proquest, Ebsco, Sciencedirect dan Wiley (2009-2019), terhadap 15 artikel. Akhirnya terpilih 9 artikel dan ditemukan bahwa bermain terpeutik bernyanyi dan meniup balon atau modifikasi pursed lip breathing secara signifikan dapat meningkatkan status oksigenasi bagi anak. Kata kunci: anak; pneumonia; bermain terapeutik; modifikasi pursed lip breathing; menghembus balon; bernyanyi; saturasi O2
Faktor Risiko Remaja Menjadi Pelaku Kekerasan: A Literature Review
Munqidz Zahrawaani;
Nani Nurhaeni
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 11 (2020): Nomor Khusus Maret-April 2020
Publisher : FORIKES
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (86.031 KB)
|
DOI: 10.33846/sf11nk203
Violence committed by adolescents is a serious public health problem. Violent behavior is a condition or moment that shows part of behavior from individuals which attack others people or a form of behavior directed at others to maintain power or control. Children and adolescents who experience persecution or traumatic experiences continuously tend to be criminals as adults, but need more investigated and research to explore factors that cause adolescents become perpetrators of violence. Nurses are health workers who must be involved in primary prevention efforts in preventing violent behavior by adolescents. The purpose of this study is to examine the factors that cause adolescents to become perpetrators of violence. This literature review had processed based on academic journals published from 2014 to 2019 starting from Proquest, PubMed and Google Scholar. The results of the study found that the main points that cause adolescents has been perpetrators of violence are drug and alcohol abuse, mental health, poor family relationships and trauma due to violence to neglect of adolescents. The analyzed resulted will provide advice, input and tips for parents and health professionals to take further action on the child. This review literature (expected to be a reference material for further research Keywords: child abuse; adolescence; nursing ABSTRAK Kekerasan yang dilakukan remaja merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius. Perilaku kekerasan merupakan suatu kondisi atau keadaan yang menunjukkan perilaku individu yang melakukan penyerangan terhadap orang lain atau suatu bentuk perilaku yang ditujukan kepada orang lain untuk mempertahankan kekuasaan atau kontrol. Anak dan remaja yang mengalami penganiayaan atau pengalaman traumatis secara terus menerus cenderung akan menjadi pelaku kejahatan pada saat dewasa, tetapi perlu diteliti lebih lanjut faktor faktor yang menyebabkan remaja menjadi pelaku kekerasan. Perawat merupakan tenaga kesehatan yang harus terlibat dalam upaya pencegahan primer dalam mencegah perilaku kekerasan yang dilakukan remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk menelaah faktor faktor yang menyebabkan remaja menjadi pelaku kekerasaan. Metode penelitian yang digunakan adalah literature review yang diolah berdasarkan jurnal akademis yang dipublikasikan dari tahun 2014 sampai 2019 mulai dari Proquest, PubMed dan Google Scholar. Hasil telaah ditemukan bahwa poin utama yang menyebabkan remaja menjadi pelaku kekerasan adalah penyalahgunaan narkoba dan alKohol, kesehatan mental, hubungan keluarga yang tidak baik dan trauma akibat kekerasan sampai penelantaran remaja. hasil analisis akan memberikan saran, masukkan dan tips bagi orang tua dan tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan selanjutnya pada anak. Literatur review ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi penelitian selanjutnya. Kata kunci: kekerasan pada anak; remaja; perawatan