Dewita Harthanti
Universitas Muhammadiyah Mataram

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

REVOLUSI RUSIA (BOLSHERVIK) DAN PENGARUH TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL, EKONOMI DAN POLITIK RUSIA PADA TAHUN 1917-1922 Ahmad Afandi; Dewita Harthanti; Nurhayati Nurhayati
Historis : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Sejarah Vol 3, No 2 (2018): DESEMBER
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (666.94 KB) | DOI: 10.31764/historis.v3i2.1382

Abstract

Abstrak: Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui proses terjadinya revolusi Bolshervik di Rusia pada tahun 1917-1922 dan untuk mengetahui dampak revolusi Bolshervik di Rusia pada tahun 1917-1922 terhadap kehidupan sosial, ekonomi dan politik. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatifdengan pendekatan penelitian historis deskriptif. Tehnik pengumpulan data adalah: metode historis, heuristik, kritik sumber interpretasi dan historiografi. Adapun analisis data yang digunakan adalah: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan, verifikasi. Hasil penelitian ini adalah latar belakang terjadinya Revolusi tahun 1917  adalah kekuasaan Tsar yang mutlak dan keterlibatan Rusia dalam perang. Akibatnya, rakyat Rusia semakin menderita karena adanya bias kelas yang sangat mencolok antara Tsar dan para bangsawan, dengan para petani kecil dan buruh. Selain itu, juga karena perekonomian semakin terpuruk. Terjadinya Revolusi Rusia tahun 1917 diawali pada bulan Februari, di mana kekuasaan Tsar Rusia berhasil ditumbangkan. Revolusi diteruskan pada bulan Oktober, di mana kekuasaan Bolshevi berhasil menumbangkan Pemerintahan. Dampak Revolusi Rusia tahun 1917 adalah jatuhnya otokrasi Tsar dan Pemerintahan Sementara di Rusia. Kekuasaan kemudian digantikan oleh pemerintahan Bolshevik, dimana terjadi adanya perubahan sistem politik, sosial, ekonomi dan budaya di Rusia. Sedangkan dampak Revolusi Rusia tahun 1917 terhadap Eropa adalah lahirnya solidaritas internasional kaum buruh dan lahirnya ideology komunis di Eropa.Abstract: The purpose of this research is to know the process of the Bolshervic revolution in Russia in 1917-1922 and to know the impact of the Bolshervic revolution in Russia in 1917-1922 on social, economic and political life. The research method used is qualitative with descriptive historical research approach. Data collection techniques are: historical method, heuristic, criticism of source of interpretation and historiography. The data analysis used are: data reduction, data presentation and conclusion, verification. The result of this research is the background of the 1917 Revolution is the absolute Tsarist power and the involvement of Russia in war. As a result, the Russian people suffered increasingly because of the striking class bias between the Tsar and the nobles, with small farmers and laborers. In addition, also because the economy is getting worse. The occurrence of the Russian Revolution of 1917 began in February, in which the power of the Russian Tsar was successfully overthrown. The revolution continued in October, in which the power of Bolshevi succeeded in overthrowing the Government. The impact of the Russian Revolution of 1917 was the fall of the Tsarist autocracy and the Provisional Government in Russia. Power was later replaced by the Bolshevik government, where there was a change of political, social, economic and cultural system in Russia. While the impact of the Russian Revolution of 1917 on Europe was the birth of international solidarity of the workers and the birth of communist ideology in Europe.
PEMBERSIHAN ETNIK DAN PELANGGARAN HAM PADA PEMERINTAHAN SLOBODAN MILOSEVIC Yeni Ariani; Dewita Harthanti; Anggi Anggi
Historis : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Sejarah Vol 4, No 1 (2019): JUNE
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.477 KB) | DOI: 10.31764/historis.v4i1.1390

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Melayu. Kelurahan ini merupakan tempat pertemuan berbagai macam golongan, etnis, suku,  karena kelurahan ini sangat dekat dengan pelabuhan dan pusat pasar di Kota Bima. Sehingga merupakan suatu daerah strategis bagi para pendatang  untuk meneliti kehidupan baru. Etnis Arab adalah golongan pendatang yang paling banyak dibandingkan dengan  golongan lain seperti keturunan China dan lainya. Orang Arab di Bima  termasuk dalam kategori golongan minoritas. Dalam penelitian ini,  permasalahan yang di angkat yakni: 1) bagaimana asistensi pemerintah Slobodan Milosevic di Yoguslavia tahun 1991-1992 2). Bagaimana proses terjadinya konflik kebersihan  etnik dan pelanggaran HAM pada pemerintah Slobodan Milosevic  di Yoguslavia tahun 1991-1992. Metode yang digunakan dalam hal ini adalah penelitian histori dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan jenis data yng digunakan adalah data kualitatif. Sedangkan sumber data primer diperoleh dari hasil observasi  dan wawancara. Data sekunder diperoleh dari data dokumentasi, metode analisis data menggunakan  metode analisis interaktif.  Hasil penelitian ini adalah asistensi pemerintah Slobodan Milosevic di Yoguslavia tahun 1991-1992 yaitu pada masa Slobodan Milosevic, terjadi pembantaian masal entis Muslim Kosovo  Albaniah oleh Elvis  Serbia pimpinan  Milosevic. Abstract: This research is conducted in Malay language. This village is a meeting place of various groups, ethnicity, tribe, because the village is very close to the harbor and Market Center in Bima. It is a strategic area for newcomers to research new life. Ethnic Arabs are the most migrant groups compared to other groups such as Chinese descent and others. A dibima was in the category of Minoority. In this research, the problem is raised. 1) How the government assistance of Slobodan Milosevic Diyoguslavia in 1991-1992 2). How the process of ethnic hygiene and human rights violations in the Government of the Slobodan Milosevic Diyoguslavia in 1991-1992. The method used in this regard is historical research with a qualitative approach. While the data type is used is qualitative data. The primary data source is derived from the observation and interview results. While secondary data is derived from documentation data, the data analysis method uses interactive analysis methods.  Based on the results of a long study and Uraiann in previous chapters, drafting can conclude the following. Government assistance of Slobodan Milosevic Diyoguslavia year 1991-1992, namely in the period of Slobodan Milosevic, there is a massacre Entis Muslim Kosovo Albaniah by Elvis Serbia chairman by Milosevic.
PENGARUH IMF (INTERNATIONAL MONETARY FUND) DALAM PENGAMBILAN KEBIJAKAN EKONOMI- POLITIK INDONESIA PADA MASA PEMERINTAHAN ORDE BARU (1967-1974) Dewita Harthanti; Nuryana Nuryana
Historis : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Sejarah Vol 3, No 1 (2018): JUNI
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.205 KB) | DOI: 10.31764/historis.v3i1.1379

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan Mendeskripsikan  pengaruh IMF (international  monetary   fund) dalam pengambilan kebijakan ekonomi pada masa pemerintahan Orde Baru (1967-1974).dan Mendeskripsikan pengaruh IMF (international monetary   fund)  dalam pengambilan kebijakan politik Indonesia pada masa Orde Baru (1967-1974). Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan kajian kepustakaan  dengan menggunakan metode historis karena penelitian ini diarahkan untuk meneliti, mengkaji dan menjelaskan peristiwa masa lalu melalui metode sejarah yang bersifat kualitatif. Susunan penelitian menggunakan kualitatif yaitu penelitian yang tidak menggunakan statistik dengan ciri khas tersendiri. Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah Ketergantungan Indonesia terhadap pihak asing membuat negeri ini tergadaikan perekonominya. IMF bisa dikatakan sebagai penghubung antara pemerintah dengan para investor. Pemerintah hanya sebagai fasilitator masuknya para pemodal asing untuk mengeksploitasi kekayaan alam yang ada di Indonesia, baik berupa barang maupun  jasa.  2). Pengaruh IMF (International Monetary Fund) dalam hal pemotongan subsidi terhadap kebutuhan dasar rakyat (BBM, Listrik, dan Air). Dengan memotong subsidi bagi kehidupan rakyat, maka rakyat akan berontak, atau akan terjadi huru-hara dalam kehidupan sosial masyarakat, kegiatan ekonomi akan macet, produktivitas akan menurun,  kegiatan ekspor turun, tidak punya devisa, dan utang luar negerinya tidak akan terbayar dan inilah terjadi pada masa pemerintahan Orde Baru. 3). Pengaruh IMF (International Monetary Fund) dalam hal deregulasi dunia usaha. Soeharto juga membawa kembali investasi asing dari luar negeri yang praktis menghilang  dibawah pemerintahan Soekarno karena alasan ideologis, ketidakstabilan politik, dan pengelolaan perekonomian yang salah. Secara bijak, Soeharto berkonsentrasi pada pembangunan dalam negeri dan pembangunan ekonomi. Dan ia tidak memiliki banyak pilihan karena keterbatasan Indonesia dihampir semua bidang setelah pertualangan internasional Soekarno. Masyarakat internasional mendukung program-program Soeharto dalam menjadwal ulang utang Indonesia di Tokyo. Melalui IGGI ( Inter goverenmental group on Indonesia.Abstract: This research aims to describe the influence of IMF (International Monetary Fund) in the economic policy of the New Order (1967 – 1974). And describing the influence of IMF (International Monetary Fund) in the Indonesian political policy during the New Order (1967-1974). The research methods used in this study are qualitative research with the study of literature using historical methods because the research is aimed at researching, reviewing and explaining past events through Qualitative method of history. The research arrangement uses qualitative research that does not use statistics with its own distinctive characteristics. The results obtained from the research are Indonesia's dependence on foreigners to make the country is the economy. The IMF can be said to be a liaison between governments and investors. The Government is only the facilitator in the entry of foreign investors to exploit the natural wealth in Indonesia, both in the form of goods and services.  2). Influence of IMF (International Monetary Fund) in the case of withholding subsidies to the basic needs of the people (BBM, electricity, and water). By cutting subsidies for people's lives, the people will be guided, or there will be riots in the social life of the community, economic activities will be jammed, productivity will decline, export activities down, no foreign exchange, and debt outside His country would not have paid off and this was the case during the New Order administration. 3). Influence of IMF (International Monetary Fund) in terms of deregulation of the business world. Suharto also brought back foreign investments from abroad that practically disappeared under Sukarno's rule for ideological reasons, political instability, and incorrect economic management. Wisely, Suharto concentrated on domestic development and economic development. And it does not have much choice because Indonesia's limitations are almost all fields after the international adventure of Sukarno. The international community supported Suharto's programmes in rescheduling Indonesia's debts in Tokyo. Through IGGI (Inter goverenmental Group on Indonesia.