Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

MEMBANGUN MORALITAS SENI MELALUI PENDIDIKAN (Building Art Morality through Education) Nurharini, Atip
KREATIF Vol 1, No 1 (2010): KREATIF
Publisher : KREATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.321 KB)

Abstract

There is contradiction on art creation breaking the pornography act. It  has the impact at existing argumentation on the form of beauty and badness of an art creation. There are some ideas to give nature asmosphere of the contradiction, just like that art is aesthetic scope finding the nature of beauty and badness values, making creation, and expressing its beauty. on the other hand, morality is ethical scope finding the goodness and badness values. Knowledge is epistemology scope examining the truth and wrongness values. Based on some ideas above, the problems of the research were whether there was morality within art, and whether art morality could be build through education, or vise versa, and also whether there was art that was free of any values except its aesthetic values. This writing tried to discuss those problems and give alternative solutions. It also tried to discuss those problems using religion and philosophy approaches. In any religion perspective, each of human beings will be responsible for his/her deeds, including art creation and expression, at least in morality responsibility. However, it is necessary to know that there is morality within art. Keywords: morality, art, education, aesthetics
Penerapan Concept Mapping dengan Media Gambar untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA rahmawati, sri hartati, atip nurharini, sri lathifah
Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA Vol 5, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan MIPA
Publisher : Sains and Technology Faculty, Walisongo State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kualitas pembelajaran IPA melalui concept mapping dengan media gambar pada siswa kelas VB SDN Sampangan 01 Semarang.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas terdiri dari tiga siklus.Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VB SDN Sampangan 01 Semarang.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik nontes dantes.Analisis data menggunakan data kuantitatif dan data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan dalam setiap variabel dalam setiap siklusnya, setiap siklus terdirisatu pertemuan. Tingkat pencapaian keterampilan guru di siklus I adalah 55% dengan kategori cukup, siklus II sebesar 73%dengan kategori baik, dan siklus III sebesar 93% dengan kategori sangat baik. Tingkat pencapaian aktivitas siswa di siklus I adalah 45,45% dengan kategori cukup, siklus II sebesar 71,97%  dengankategori baik, dan siklus III sebesar 81,36% dengan kategori sangat baik. Tingkat pencapaian hasil belajar siswa di siklus I adalah 57,57%, siklus II sebesar 78,78%, dan siklus III sebesar 96,96%. Apabila dikaitkan dengan nilai KKM SDN Sampangan 01 Semarang sebesar 62, maka nilai rata-rata siklus I, II, dan III sudah mencapai KKM. Sedangkan perolehan ketuntasan klasikal yang mencapai indikator keberhasilan ≥80% terpenuhi pada siklus III. Simpulan penelitian ini yaitu concept mapping dengan media gambar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA kelasVB SDN Sampangan 01 Semarang.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM MENGAJARKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN UNTUK MEMBANGUN BUDAYA LITERASI ANAK Abbas, Nuraeni; Hartati, Hartati; Nurharini, Atip
Jurnal Abdimas Vol 19, No 1 (2015)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rendahnya budaya membaca anak SD membuktikan masih lemahnya gairah mendapatkan informasi dan pengetahuan. Hal ini diperlukan peran serta guru untuk meningkatkan motivasi siswa agar gemar membaca. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa guru-guru Sekolah Dasar Di UPT Pengelola SD Se-Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang masih kesulitan dalam mengajarkan membaca permulaan. konsep pembelajaran pakem, guru belum memahami dalam mengajarkan keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI). Berdasarkan dari permasalahan tersebut tim pengabdi melakukan kegiatan pengabdian dengan cara mengenalkan dan melatih guru-guru SD mengenai penerapan model pembelajaran aktif team assisted individualization (TAI) dalam mengajarkan keterampilan membaca permulaan untuk membangun budaya literasi anak. Sasaran kegiatan pembelajaran adalah guru-guru sekolah dasar di UPT Se-Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang yang terdiri dari: SDN Ngaliyan 01, SDN Ngaliyan 2, dan SDN Ngaliyan 3, Metode yang dipakai dalam kegiatan meliputi: ceramah, Tanya jawab dan simulasi. Hasil yang di capai yaitu: guru-guru SD memahami dan mampu menerapkan model pembelajaran aktif team assisted individualization (TAI) dalam mengajarkan keterampilan membaca permulaan untuk membangun budaya literasi anak,dan minat guru untuk dapat mengajarkan keterampilan membaca permulaan sangat besar. Kesimpulan kegiatan pengabdian masyarakat adalah 1). minat guru-guru SD untuk belajar mengajarkan keterampilan membaca permulaan sangat besar ditandai dengan banyaknya pertanyaan di sesi tanya jawab, 2). para peserta dapat mengajarkan keterampilan membaca permulaan dengan metode yang tepat dan sesuai dengan kurikulum 2013.  Kata Kunci: Model pembelajaran, team assisted individualization, keterampilan membaca permulaan
APPLICATION THE INVESTIGATION GROUP METHOD TO IMPROVE STUDENTS COMPETENCE STANDARD IN ARTS APPRECIATION ON THE SUBJECT OF VISUAL ARTS FOR STUDENTS OF PGSD UNNES Nurharini, Atip
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 30, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpp.v30i2.5671

Abstract

Lecturers have a responsibilityto make their learning process positive and productive. Just likeother learnings, visual art learning also needs innovative learning methods. But this statement is not in line with the reality. In general the visual art learning still describes authoritative educational practices and lecturer-centered-learning.The lack ofinteractive communication between faculty and students and learning resources, students tend to appreciate, passive and accept just lectures given by lecturer. At the time of learning student appreciation rate still low. It is seen when students are faced with works that have meaning and value of tall. Student difficulties in understanding, appreciate andevaluate to performent art. Oflearning activities the impact of low competencestudentsin the art appreciates. To improvethe learning activities researchers applied the method of group investigation. Problems in the reseach such as what the application of group method of investigation can increase motivation, responbilitas, and the standards of competence students. The purpose of research are to describe the application of group method of investigation can increase motivation, responbilitas, and the standards of competence students. The research designusing theprocedurePTK that implemented in two cycle, each cycle consist of planing, acting, and reflection. Research subject are lectures and strudents even semester 2012 consisting of 8 girls and 7 boys. Data collection techniques are observation, interview, document and field record. Data analysis using descriptive quantitative and qualitative. The results of the study shows that there is improvement on students’ motivation, motivation, responbilitas, andthe standards of competence students. Improve Students Competence occurs ineachindicator, responbilitas 5 indicator, and competence students on appreciatethework of art 5 indicator. Conclusionsof the researchis that The Investigation Group Method can Improvestudents motivation, responbilitas, andthe standards of competencein appreciating fowadrs’ visual art creation. Sugestions of the research are that (1). Lecturers should apply this method to improve students’ motivation, (2). Students shouldndo visual arts appreciation to improve cognitive, affective, and psichomotoric competence, (3). Education institution should support any learning method innovation invention to develop the quality of the institution.
STRATEGI INTERACTIVE READ ALOUDS DALAMOPTIMALISASI KETERAMPILAN PEMAHAMAN DONGENG ANAK DI SDN 01 TAWANGMAS SEMARANG Susilaningsih, Sri; Abbas, Nuraeni; Nurharini, Atip
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 35, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpp.v35i1.15093

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui keterampilan pemahaman dogeng setelah adanya penerapan strategi interactive read alouds, menganalisis perubahan tingkah laku siswa setelah pembelajaran dongeng dengan strategi interactive read alouds, mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan strategi interactive read alouds dalam optimalisasi keterampilan pemahaman dongeng siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan random sampling secara undian. Jumlah siswa yang dijadikan sampel adalah 25 siswa. Teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, catatan lapangan dan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis mix methode antara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini antara lain: 1) anak mengetahui keterampilan pemahaman dogeng setelah adanya penerapan strategi interactive read alouds, dengan memahami bacaan, membuat prediksi, membuat koneksi, meringkas, mengambil kesimpulan dengan kriteria berhasil. 2) Perubahan tingkah laku siswa setelah pembelajaran dongeng dengan strategi interactive read aloud dengan hasil sangat baik. 3) Pelaksanaan pembelajaran dengan strategi interactive read alouds dalam optimalisasi keterampilan pemahaman dongeng siswa bisa berjalan dengan sangat baik dan maksimal.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM MENGAJARKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN UNTUK MEMBANGUN BUDAYA LITERASI ANAK Abbas, Nuraeni; Hartati, Hartati; Nurharini, Atip
Jurnal Abdimas Vol 19, No 1 (2015)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rendahnya budaya membaca anak SD membuktikan masih lemahnya gairah mendapatkan informasi dan pengetahuan. Hal ini diperlukan peran serta guru untuk meningkatkan motivasi siswa agar gemar membaca. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa guru-guru Sekolah Dasar Di UPT Pengelola SD Se-Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang masih kesulitan dalam mengajarkan membaca permulaan. konsep pembelajaran pakem, guru belum memahami dalam mengajarkan keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI). Berdasarkan dari permasalahan tersebut tim pengabdi melakukan kegiatan pengabdian dengan cara mengenalkan dan melatih guru-guru SD mengenai penerapan model pembelajaran aktif team assisted individualization (TAI) dalam mengajarkan keterampilan membaca permulaan untuk membangun budaya literasi anak. Sasaran kegiatan pembelajaran adalah guru-guru sekolah dasar di UPT Se-Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang yang terdiri dari: SDN Ngaliyan 01, SDN Ngaliyan 2, dan SDN Ngaliyan 3, Metode yang dipakai dalam kegiatan meliputi: ceramah, Tanya jawab dan simulasi. Hasil yang di capai yaitu: guru-guru SD memahami dan mampu menerapkan model pembelajaran aktif team assisted individualization (TAI) dalam mengajarkan keterampilan membaca permulaan untuk membangun budaya literasi anak,dan minat guru untuk dapat mengajarkan keterampilan membaca permulaan sangat besar. Kesimpulan kegiatan pengabdian masyarakat adalah 1). minat guru-guru SD untuk belajar mengajarkan keterampilan membaca permulaan sangat besar ditandai dengan banyaknya pertanyaan di sesi tanya jawab, 2). para peserta dapat mengajarkan keterampilan membaca permulaan dengan metode yang tepat dan sesuai dengan kurikulum 2013.  Kata Kunci: Model pembelajaran, team assisted individualization, keterampilan membaca permulaan
APPLICATION THE INVESTIGATION GROUP METHOD TO IMPROVE STUDENTS COMPETENCE STANDARD IN ARTS APPRECIATION ON THE SUBJECT OF VISUAL ARTS FOR STUDENTS OF PGSD UNNES Nurharini, Atip
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 30, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpp.v30i2.5671

Abstract

Lecturers have a responsibilityto make their learning process positive and productive. Just likeother learnings, visual art learning also needs innovative learning methods. But this statement is not in line with the reality. In general the visual art learning still describes authoritative educational practices and lecturer-centered-learning.The lack ofinteractive communication between faculty and students and learning resources, students tend to appreciate, passive and accept just lectures given by lecturer. At the time of learning student appreciation rate still low. It is seen when students are faced with works that have meaning and value of tall. Student difficulties in understanding, appreciate andevaluate to performent art. Oflearning activities the impact of low competencestudentsin the art appreciates. To improvethe learning activities researchers applied the method of group investigation. Problems in the reseach such as what the application of group method of investigation can increase motivation, responbilitas, and the standards of competence students. The purpose of research are to describe the application of group method of investigation can increase motivation, responbilitas, and the standards of competence students. The research designusing theprocedurePTK that implemented in two cycle, each cycle consist of planing, acting, and reflection. Research subject are lectures and strudents even semester 2012 consisting of 8 girls and 7 boys. Data collection techniques are observation, interview, document and field record. Data analysis using descriptive quantitative and qualitative. The results of the study shows that there is improvement on students’ motivation, motivation, responbilitas, andthe standards of competence students. Improve Students Competence occurs ineachindicator, responbilitas 5 indicator, and competence students on appreciatethework of art 5 indicator. Conclusionsof the researchis that The Investigation Group Method can Improvestudents motivation, responbilitas, andthe standards of competencein appreciating fowadrs’ visual art creation. Sugestions of the research are that (1). Lecturers should apply this method to improve students’ motivation, (2). Students shouldndo visual arts appreciation to improve cognitive, affective, and psichomotoric competence, (3). Education institution should support any learning method innovation invention to develop the quality of the institution.
DEVELOPMENT OF INTERACTIVE MULTIMEDIA FOR JUMPUT BATIK MATERIALS LEARNING CULTURAL ARTS AND CRAFTS Lestari, Puput Puji; Nurharini, Atip
Elementary School Teacher Vol 4, No 2 (2020): Elementary School Teacher
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/est.v4i2.29031

Abstract

The objective of this study was to develop a design and investigate the feasibility of interactive multimedia for batik jumput lesson. The method employed in this study was Research and Development (R&D). The research subject was the five graders of SDN Wonolopo 03. The techniques of data analysis employed preliminary data analysis, t-test, and gain test. The result of the study showed that (1) The design of developing interactive multimedia for batik jumput lesson was developed based on the teachers 'and students' needs which indicated that the teachers and students required an interactive multimedia for batik jumput lesson, (2) The result of materials validity obtained 62.85% in the feasible criteria, the result from media experts obtained 80% in the feasible criteria, the result of practitioner validity obtained 95. 5% in the very feasible criteria. (3) The learning outcomes increased by 0.407 for knowledge aspect, and 0.380 for skill aspect, each of which was in the medium criteria. In conclusion, the interactive multimedia with adobe flash for batik jumput materials is feasible and effective to be used in batik jumput lesson for grade 5 SDN Wonolopo 03.
Interactive Read Aloud Strategy in The Optimization of the Children's Fairy Talecomprehension Skills Abbas, Sri Susilaningsih, Atip Nurharini, Nuraeni
Elementary School Teacher Vol 2, No 1 (2018): Elementary School Teacher
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/est.v2i1.14552

Abstract

Research objectives, are: 1). Knowing the comprehension skills of fairy tale after the implementation of the strategy of interactive read aloud, 2) analyzes the changes in the behavior of students after learning of a fairy tale with a strategy of interactive read aloud, 3). Knowing the learning implementation strategy with interactive read aloud in the optimization of the students’ fairy tale comprehension skills.Sampling techniques in the research used random sampling by lot. The number of students who made the sample are 25 students. To obtain data and information relating to a matter which examined various ways is through observation, documentation, field notes and question form. Data analysis techniques used are analysis of Mix Methods qualitative and quantitative techniques.The results of the research are: children know fairy tale skills after the implementation of interactive read aloud strategy, by understanding reading, making predictions, making connections, summarizing, drawing conclusions with successful criteria; 2). Changes in student behavior after learning fairy tale with interactive read aloud strategy with excellent results, 3) .The implementation of learning with interactive read aloud strategy in the optimization of students' fairy tale skills can run very well and maximally.The conclusion of the research is the skill of fairy tale can be formed very well after the implementation of interactive read aloud strategy, the student behavior change can be formed well after the learning of fairy tale with interactive read aloud strategy, and the implementation of learning with interactive read aloud strategy can be done optimally with the teacher improve students' fairy tale skills. A suggestion in the study is that teachers should always introduce a fairy tale to the students to embedded good behavior.Keywords: Skills, understanding, fairy tale, interactive read aloud strategy
KONSTRUKSI DARI PEMBUATAN INSTRUMEN STATUS GIZI PADA GURU TK DI KELURAHAN KALISEGORO GUNUNGPATI SEMARANG Nurharini, Atip
Rekayasa : Jurnal Penerapan Teknologi dan Pembelajaran Vol 11, No 1 (2013): Juli 2013
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/rekayasa.v11i1.10333

Abstract

Status gizi adalah keadaan gizi seseorang, dalam hal ini dapat dideteksi dengan cara antropometri yaitu dengan mengukur ukuran tubuh, misalnya berat badan (BB), tinggi badan (TB), lingkaran lengan atas (LLA). Pada pengabdian kali ini, Tim Pengabdi Universitas Negeri Semarang ingin menindaklanjuti program IbM, yaitu berupa pembinaan pengajar TK dalam memahami status gizi anak balita dengan memberikan pelatihan pengukuran gizi, pembuatan alat pengukur gizi, simulasi, dan tanya jawab. Tujuan dari kegiatan pengabdian adalah:mengetahui apakah dengan menggunakan Pita LILA sebagai cara efektif untuk mengukur status gizi pada anak TK di Kelurahan Kalisegoro Gunungpati dan mengetahui cara membuat alat pengukur status gizi berupa Pita LILA sebagai alat pengukur gizi anak TK di Kelurahan Kalisegoro Gunungpati. Sasaran pada kegiatan pengabdian ini meliputi guru-guru TK sekelurahan Kalisegoro kecamatan Gunungpati kota Semarang, meliputi : TK Islam Terpadu Sekargading, dan TK Umul Quro dengan jumlah peserta 14 orang. Metode yang digunakan adalah: ceramah, diskusi, workshop, praktek, dan simulasi.