Hudian Yusfil Hazmi
Universitas Mataram

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK PENYINTAS GEMPA LOMBOK MELALUI PEMANFAATAN PERMAINAN TRADISIONAL Ilham Syahrul Jiwandono; Heri Setiawan; A. Hari Witono; Hudian Yusfil Hazmi
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 3, No 3 (2020): October
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v3i3.2453

Abstract

Abstrak: Banyak anak-anak yang masih trauma akibat gempa bumi yang mengguncang pulau Lombok 2018 silam. Diperlukan sebuah program pemberdayaan agar perkembangan fisik dan mental mereka agar tidak terganggu. Solusi yang ditawarkan dalam program ini adalah mengembalikan mental penyintas gempa melalui pemanfaatan permainan tradisional yang dekat dengan lingkungan anak-anak Pengabdian ini bertujuan untuk membantu anak-anak mengembalikan mental anak yang sempat down akibat gempa serta meningkatkan aktivitas fisik anak agar perkembangan motoriknya tidak terganggu. Metode pengabdian menggunakan kolaborasi, koordinasi, persiapan dan pelaksanaan.. Lokasi pengabdian di Dusun Sumur Pande Lauk, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Setelah program ini dilaksanakan terlihat perubahan yang dialami anak-anak penyintas gempa Lombok, diantaranya mudah tertawa, mau bermain secara berkelompok dan berani keluar dari rumahnya masing-masing.Abstract: Many children are still traumatized by the earthquake that shook the island of Lombok in 2018 ago. An empowerment program is needed so that their physical and mental development is not disrupted. This service aims to help children restore the mentality of children who were down due to the earthquake and increase physical activity of children so that motor development is not disrupted. The service method uses collaboration, coordination, preparation and implementation. The solution offered in this program is through the use of traditional games that are close to the environment of children. Location of service in the Sumur Pande Lauk, Kayangan Sub-District, North Lombok Regency. After the program was implemented, it was seen that the changes experienced by the children of survivors of the earthquake in Lombok, including being able to laugh, wanting to play in groups and daring to get out of their homes.
IMPLEMENTASI BLENDED LEARNING PADA PROSES PEMBELAJARAN 4.0 DALAM RANGKA MENINGKATKAN LITERASI DIGITAL PESERTA DIDIK KELAS 5 SDN 5 CAKRANEGARA Hudian Yusfil Hazmi; Muhammad Tahir; Muhammad Turmuzi
Renjana Pendidikan Dasar Vol 1 No 2 (2021): Edisi Mei 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi yang sangat pesat mendorong berbagai lembaga pendidikan memanfaatkan sistem e‐learning untuk meningkatkan efektivitas dan fleksibilitas pembelajaran. Melalui e‐learning, materi pembelajaran dapat diakses kapan saja dan dari mana saja. Permasalahan yang sering muncul saat ini di kelas adalah pembelajaran tatap muka (face to face) yang membuat sebagian peserta didik merasa bosan untuk mengikutinya. Hasil observasi awal di lapangan menunjukkan bahwa e-learning tidak sepenuhnya mengganti peran guru dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu, diperlukan perpaduan antara e-learning dengan pembelajaran tatap muka (face to face). Berdasarkan pernyataan tersebut, kemudian berkembanglah Blended learning. Blended learning adalah sebuah model pembelajaran yang menggabungkan antara pembelajaran tatap muka (face to face) dengan e-learning. Blended learning merupakan konsep baru dalam pembelajaran dimana penyampaian materi dapat dilakukan di kelas dan online. Hasil dari Peneitian ini menunjukkan bahwa Blended Learning bagi peserta didik dapat meningkatkan Literasi Digital seperti mengetahui cara mengirim file, foto serta video pembelajaran dari WhatsApp sehingga tidak ada batasan waktu dalam proses pembelajaran. Sedangkan manfaat bagi guru yaitu lebih memahami jejaring sosial dalam pemberian materi dan tugas kepada peserta didik serta guru juga lebih mengetahui website-website edukasi yang digunakan dalam proses pembelajaran.