- Nurhayati
Pusat Penelitian Geopolimer - Lab. Fisika Material Jurusan Fisika FMIPA UNM Jalan Dg. Tata Raya, Makassar, 90223

Published : 21 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

DINAMIKA ALIRAN AIR TANAH PADA LAHAN RAWA PASANG SURUT Hafiyyan, Qalbi; Marsudi, -; Nurhayati, -
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.849 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v4i4.22967

Abstract

Pada lahan rawa pasang surut, tinggi muka air tanah akan mengalami fluktuasi karena adanya pengaruh pasang surut air laut sehingga komoditas tanaman yang  akan dikembangkan harus memperhatikan kemampuan adaptasi dari suatu tanaman terhadap kedalaman muka air tanah pada lahan tersebut. Dalam upaya untuk memaksimalkan fungsi lahan rawa pasang surut perlu dilakukan penelitian mengenai dinamika aliran air tanah pada lahan rawa pasang surut. Pengendalian muka air tanah pada kedalaman tertentu dapat meningkatkan suatu produksi tanaman. Penelitian ini menggunakan data primer berupa data muka air tanah, data muka air di saluran, data sifat fisik tanah, temperatur serta curah hujan. Adapun data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa peta lokasi penelitian. Analisis yang dilakukan adalah analisis hubungan antara curah hujan,temperatur, sifat fisik tanah serta muka air di saluran terhadap fluktuasi muka air tanah. Selain itu juga dilakukan simulasi model fluktuasi muka air tanah yang berdasarkan pada hukum Darcy dan persamaan kontinuitas. Temperatur pada lokasi penelitian berkisar antara 210C – 340C, curah hujan maksimum yang terjadi sebesar 226 mm/hari serta elevasi rata-rata muka air tanah adalah +1,561 m untuk penampang melintang dan +1,590 m untuk penampang memanjang. Tanah pada lokasi penelitian dikategorikan pada jenis tanah lempung dengan nilai porositas berkisar antara 66,8 - 75,5 %. Hasil analisis menunjukkan bahwa curah hujan, temperatur, konduktivitas tanah, dan fluktuasi muka air di saluran mempunyai pengaruh pada fluktuasi muka air tanah. Hasil simulasi model menunjukkan bahwa model dapat menduga dengan baik kedalaman muka air tanah pada lahan rawa pasang surut tipe C yang berada di Desa Punggur Besar, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat dengan rata-rata nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 90,7%. Kata kunci : aliran air tanah, darcy, rawa, pasang surut
KINERJA SISTEM DRAINASE KOTA PONTIANAK (STUDI KASUS KOTA PONTIANAK) Suandana, Ruchiat; Nurhayati, -; Yulianto, Eko
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 1 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.123 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v5i1.25182

Abstract

The water catchment area of Parit Bansir located in Pontianak City Center, its growth has increased quite rapidly. Changes in land use in the Parit Bansir catcment area resulted in the switching of the crew function from the water catchment area into a permanent building. As  a result of changes in land use it can occur an increase in flow discharge caused by rain water flows directly to the channel without being absorbed by the soil.This study was conducted to assess the performance of drainage channels in Parit  Bansir. Main data of this research are rainfall data, tidal and flowrate data. Those data then processed with frequency analysis, design rain analysis, design discharge analysis, existing cross-sectional  analysis with HECRAS software. The results showed that 2 years return period discharge for upstream area of 2,353 km2 is 2,382 m3/sec, Parit Demang with 1,545 km2 obtained 2,138 m3/sec, Reformasi Channel with 0,883 km2obtained 1,237 m3/sec, Karya Baru channel 0,776 km2 obtained 1,866 m3/sec, Karya Baru-A.Yani Channels with 0,490 km2 obtained 1,218 m3/sec. Based on HECRAS’ hidraulics analysis, it is  known that the channel capacity . for existing water level by using the existing discharge of channel sectional capacity still can accomodate the volume of available water. For discharge of 2, 5, 10 and 20 years return period, the channel capacity is insufficient to accomodate the water volume, then the overflowing water will melt out the channel. Based on the analysis of the assessment of drainage network conditions, the performance of drainage network system in Parit Bansir obtained the weight of each channel section are : the upstream channel with 2079,40 m weighted 11,30 %, the middle channel with 2740,15 m weighted 28,64 %, and the downstream channel with 1314,54 m weighted 20,34 %. So the overall weight is 60,28 % implies that the value of drainage network system performance that can be given by Parit Bansir is 60,28 %.   Keywords:drainage channel, HEC RAS, flood, Parit Bansir
ANALISIS ANGKUTAN SEDIMEN DI MUARA PARIT BERKAT Putra, Indra Pratama; Kartini, -; Nurhayati, -
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 6, No 2 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (995.977 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i2.33598

Abstract

Saluran Parit Berkat yang terdapat pada rawa pasang surut berpotensi mengalami pendangkalan akibat adanya pengendapan sedimen tersuspensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar angkutan sedimen di saluran Parit Berkat bagian muara. Data primer yang digunakan berupa data hidrometri (lebar saluran, kedalaman aliran, kecepatan aliran, sampel sedimen melayang dan sampel sedimen dasar). Pengukuran dilakukan pada kondisi pasang surut selama 27 jam dengan interval waktu pengukuran per 2 jam. Angkutan sedimen melayang dihitung menggunakan metode sesaat, sedangkan angkutan sedimen dasar dihitung dengan menggunakan metode Meyer Peter Muller. Angkutan sedimen melayang terbesar untuk lokasi muara adalah 0,11929 kg/det dan angkutan sedimen dasar terbesar untuk lokasi muara adalah 1,8568 kg/m.det.
OPTIMALISASI ALAT LABORATORIUM TILTING FLUME PADA PINTU SORONG Aryanti, Stelly Novita; Chatib, Nashrullah; Nurhayati, -
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 3, No 3 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v3i3.17797

Abstract

Untuk menganalisa karakteristik loncat air pada saluran berdasarkan variasi tinggi bukaan pintu dari dasar saluran sangat menarik. Variasi seperti sifat dasar saluran (halus atau kasar), kemiringan dasar saluran, profil dan bentuk saluran mempengaruhi karakteristik loncat air itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik loncat air yang melewati pintu sorong pada saluran. Penelitian dilakukan dengan cara menggunakan model saluran dengan dasar bergerak di laboratorium pada saluran kaca (Tilting Flume) dengan ukuran B rata-rata = 0,074 m, panjang saluran kaca keseluruhan = 2,572 m, ukuran saluran kaca sisi kanan berbentuk persegi panjang dengan ukuran p = 0,242 m, t = 0,44 m dan l = 0,075 m dan ukuran bak penampungan air sisi kiri berbentuk persegi dengan ukuran p = 0,647 m, t = 0,61 m dan l = 0,496 m. Untuk kekasaran dasar saluran, digunakan  jenis kekasaran yang tersedia di laboratorium, denganukuran p = 0,995 m dan l = 0,073 m. Dari hasil penelitian diperoleh nilai kecepatan aliran terbesar terjadi pada kekasaran dasar saluran 1 dan bukaan pintu 0,02 m dengan nilai v = 0,5962 m/s.Nilai bilangan Froude terbesar terjadi pada kekasaran dasar saluran 1 dan bukaan pintu 0,02 m dengan nilai Fr = 2,0064 (aliran superkritis). Nilai kehilangan energi terbesar terjadi pada kedua saluran, yaitu saluran tanpa kekasaran pada bukaan pintu 0,025 m dan saluran dengan kekasaran dasar saluran 1 pada bukaan pintu 0,02 m dengan nilai                   ∆E = 0,059 m. Nilai efisiensi loncat air terbesar terjadi pada saluran tanpa kekasaran dasar dan bukaan pintu 0,02 m dengan nilai ζ = 0,7085 (70,85 %). Nilai koefisien Manning terbesar terjadi pada kekasaran dasar saluran 1 dan bukaan pintu 0,065 m dengan nilai n = 0,0012 m/s.   Kata kunci :loncat air, bukaan pintu, tilting flume, laboratorium, optimal
ANALISIS KEBUTUHAN AIR TANAMAN UNTUK KEBUN CAMPURAN PADA DAERAH TANGKAPAN AIR PARI PATI DI DAERAH RAWA PUNGGUR BESAR Maigiska, Naomi; Nurhayati, -; Umar, -
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 5, No 3 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2018
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah tangkapan air Parit Pati terletak di Punggur Besar Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat. Daerah ini merupakan suatu daerah rawa pasang surut yang pemanfaatannya kebun campuran. Penelitian bertujuan mengkaji kualitas air, mengkaji besarnya ketersediaan air Parit Pati,dan  mengkaji besar kebutuhan air tanaman pada daerah tangkapan air Parit Pati. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer meliputi dimensi saluran Parit Pati. Data sekunder berupa data curah hujan dan data iklim (suhu udara maksimum dan minimum, kelembaban relatif, lama penyinaran matahari, dan kecepatan angin. Ketersediaan air dianalisa menggunakan metode Mock. Kebutuhan air tanaman dianalisa menggunakan software Cropwat 8.0. Debit andalan rata-rata probabilitas 80% sebesar 73,852 liter/detik. Debit minimum terdapat pada bulan Maret sebesar 48,622 liter/detik, sedangkan debit maksimum terdapat pada bulan November sebesar 130,470 liter/detik. Kebutuhan air paling maksimum terdapat pada bulan Agustus sebesar 60,970 liter/detik. Secara keseluruhan ketersediaan air Parit Pati mencukupi kebutuhan air tanaman di daerah tangkapan air Parit Pati. Kata kunci: Parit Pati, metode Mock, Cropwat
KARAKTERISTIK KUALITAS AIR PADA DAERAH TANGKAPAN HUJAN PARIT BANSIR Cahyono, Andri; Nurhayati, -; Gani, Umar A
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 1 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v5i1.24861

Abstract

Bansir Ditch area is located in the middle of Pontianak City whose development area increased quite fast. Unregulated land use causes drainage problems in urban areas to become very complex, in addition to its late arrangement. This is also caused by low awareness of the function of Bansir Ditch. Observations made include tidal observation, measurement of velocity, discharge and water quality. Water quality parameters studied were physics, organic chemistry and microbiology. Land use observations based on aerial photographs of 2006, 2008, 2014 and 2017. The results obtained are (1) Type of tidal Bansir Ditch is single diurnal tide that is 1 time tide and 1 receding in 1 day. (2) The flow velocity of Bansir Ditch from upstream to downstream is relatively slow and the flow is also small. The highest velocity is 0.152 m/sec and the greatest discharge during measurement is 0.259 m3/sec. (3) Land use change influences water quality in Bansir Ditch, this is proven from the observation of water quality which results show that the Bansir Ditch is getting polluted and the aesthetics of the trenches becomes poor. The biggest factor is the household and industrial wastes from settlements that enter the ditch, such things will undermine the quality of the Bansir Ditch in the long term. Ways that can be done is control the building along the Bansir Ditch according to the riparian zone and make the rules about the use of land use, especially facing directly with the Bansir Ditch.Keywords: Bansir ditch, Tidal, Water quality
KAPASITAS TAMPUNG PARIT SUNGAI RAYA DALAM PONTIANAK Abdurahmansyah, Nurwahid; Nurhayati, -; Yulianto, Eko
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 7, No 3 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2020
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v7i3.42785

Abstract

Parit Sungai Raya Dalam merupakan salah satu saluran primer yang ada di Kota Pontianak. Beberapa kawasan yang terdapat dalam daerah tangkapan air hujan Parit Sungai Raya Dalam akan tergenang apabila terjadi hujan bersamaan dengan pasang air laut. Tujuan penelitian ini adalah untuk  mengetahui kapasitas tampung saluran drainase Parit Sungai Raya Dalam saat terjadi pasang tertinggi dengan pengaruh curah hujan rencana periode ulang 10 tahun. Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Data primer adalah data kecepatan aliran, potongan memanjang dan potongan melintang saluran sedangkan data sekunder adalah peta drainase, peta topografi dan data curah hujan stasiun terdekat. Data yang diperoleh digunakan untuk analisis hidrologi, meliputi penentuan distribusi frekuensi curah hujan, curah hujan rencana, intensitas hujan dan debit rancangan dengan periode ulang tahun 10 tahun. Debit lapangan didapatkan dari perhitungan kecepaatan aliran dan penampang saluran. Hasil perhitungan menggambarkan bahwa Parit Sungai Raya Dalam tidak menampung debit rancangan periode ulang 10 tahun, karena nilai debit rancangan yang harus dibuang sebesar 14,84 m3/s sedangkan Parit Sungai Raya Dalam hanya mampu membuang debit sebesar 2,483 m3/s.Kata Kunci : Drainase, Drainase Perkotaan, Kapasitas Tampung, Parit Sungai Raya Dalam Pontianak.
UJI KONSISTENSI DATA HUJAN DARI STASIUN HUJAN YANG BERPENGARUH DIWILAYAH KOTA PONTIANAK P, Dian Bela Paraga; Nurhayati, -; Yulianto, Eko
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 7, No 3 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2020
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v7i3.42661

Abstract

Beberapa stasiun hujan yang dekat dengan Kota Pontianak dan sekitarnya, sehingga  memiliki uji konsistensi yang berbeda di setiap stasiun hujan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui konsistensi  hujan di daerah pengaruh hujan di Kota Pontianak dan sekitarnya. Stasiun Hujan yang berpengaruh di wilayah kota Pontianak yaitu stasiun hujan Ambawang dan stasiun Hujan Pontianak-11. Data hujan dari stasiun yang ada di Kota Pontianak dan sekitarnya memiliki data curah hujan yang berbeda . Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui Konsistensi data hujan disetiap stasiun  hujan yang berpengaruh di Kota Pontianak dan sekitarny. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Konsistensi data curah hujan untuk stasiun hujan Ambawang dan stasiun hujan Pontianak-11 Berdasarkan analisis konsistensi  dengan menggunakan metode RAPS (Rescaled Adjusted Partial Sums) dimana metode berupa pendekatan analisis data yang dilakukan untuk menguji konsisten atau tidaknya data curah hujan diperoleh bahwa curah hujan atau data hujan yang berpengaruh di wilayah kota Pontianak yaitu Stasiun hujan  Ambawang dan stasiun hujan Pontianak-11 adalah konsisten dan Homogen. Luas Pengaruh stasiun Hujan Ambawang 161222,86 ha dan stasiun hujan Pontianak-11 25361,353 ha.Kata kunci : Curah Hujan, Data Hujan, Kota Pontianak.
PENENTUAN JALUR TRANSMISI AIR BAKU UNTUK WILAYAH PERKOTAAN DI KECAMATAN BENUA KAYONG Nurjana, Lusia Dewi; Nurhayati, -; Akbar, Aji Ali
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 6, No 1 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v6i1.31634

Abstract

Saat ini pelayanan air bersih oleh PDAM Ketapang untuk penduduk Kecamatan Benua Kayong melalui fasilitas sambungan rumah masih sangat minim, yaitu sekitar 11,95% dari jumlah penduduk di Kecamatan Benua Kayong walaupun wilayahnya memiliki banyak sungai. Pertumbuhan penduduk yang bertambah berdampak terhadap besarnya kebutuhan air. Diperlukan pengembangan sarana dan prasarana dalam penyediaan air bersih yang lebih besar untuk mencukupi kebutuhan penduduk di Kecamatan Benua Kayong. Sistem perpipaan akan berpengaruh terhadap elevasi jalur transmisi sehingga penentuan jalur transmisi yang efisien sangatlah penting direncanakan. Penentuan jalur transmisi dilakukan berdasarkan hasil survei di lapangan yang dihubungkan dengan data spasial, seperti peta topografi dan peta tata guna lahan. Jalur transmisi air baku untuk IPA Muliakerta ada 2 jalur alternatif dengan panjang transmisi dan penggunaan lahan yang berbeda. Jalur transmisi terpilih adalah alternatif 2 dengan panjang transmisi 17,4 km.Kata-kata kunci:   transmisi air baku, Kecamatan Benua Kayong, PDAM Ketapang, IPA Muliakerta
PENERAPAN METODE RESIPROCAL UNTUK PENGISIAN DATA HUJAN HILANG DI SUB DAS DELTA KAPUAS Apon, Hari Nur; Nurhayati, -; Umar, -
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 7, No 2 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2020
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v7i2.42215

Abstract

Kelengkapan data curah hujan merupakan salah satu faktor yang umumnya biasa ditemukan dalam penggunaan data curah hujan seperti kosong atau hilangnya data curah hujan. Hal ini biasa disebabkan oleh kerusakan pada alat pengukur hujan atau tidak mencatat data hujan saat hujan terjadi oleh pencatat hujan, sehingga data tersebut dianggap hilang. Untuk itu perlu dilakukan pengisian data curah hujan sebelum data digunakan. Kajian ini bertujuan untuk mengkaji data curah hujan dari enam Stasiun hujan, yaitu Stasiun Pontianak (PTK 11), Stasiun Sungai Kakap (PTK 12), Stasiun tikar Padang (PTK 16), Stasiun Ambawang (PTK 22), Stasiun Teluk batang (KTP 03) dan Stasiun Supadio BMKG. Dari hasil pengumpulan data masih terdapat data yang kosong atau hilang. Metode yang digunakan dalam mengisi data curah hujan adalah metode reciprocal data yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum disetiap bulannya. Dari hasil pengisian data curah hujan yang hilang data telah terlengkap dan dapat dipergunakan. Sehingga dalam menyelesaikan data curah hujan dapat digunakan metode reciprocal.Keywords: rainfall data, filling of lost rain data, reciprocal method