Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

RAGAM BAHASA SERAT KALATIDHA SERTA RELEVANSINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JAWA SISWA SMP NEGERI 7 YOGYAKARTA Permana, Chinda Pandu; Nurhayati, Endang
LingTera Vol 1, No 1: May 2014
Publisher : Department of Applied Linguistics, Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.882 KB) | DOI: 10.21831/lt.v1i1.2468

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis ragam bahasa dan nilai sosial budaya dalam serat Kalatidha, serta kerelevansian diksi serat Kalatidha terhadap pembelajaran. Jenis peneliti-an adalah campuran. Subyek penelitian adalah serat Kalatidha, objek penelitian adalah jenis ragam dan nilai sosial budaya dalam serat Kalatidha. Populasi penelitian ini adalah siswa SMP N 7 Yogya-karta, sampel penelitian yaitu siswa kelas IX SMP N 7 Yogyakarta. Metode pengumpulan data yaitu simak, catat, dan tes. Instrument penelitian yaitu peneliti sendiri, kolom data, dan tes. Keabsahan data dilakukan dengan pemeriksaan. Analisis data dilakukan dengan klasifikasi dan menggunakan software AnatesV4. Hasil penelitian yaitu, (1) jenis ragam dalam serat Kalatidha antara lain ragam tidak resmi, sastra, jengkel, sedih, senang, bingung, mantap, bimbang, malu, kreatif, beku, dan filosofis, (2) nilai sosial budaya yang ada antara lain bahasa, strata sosial, sistem pemerintahan, sistem religi, dan sistem pengetahuan, (3), diksi serat Kalatidha tidak relevan dalam pembelajaran bahasa Jawa SMP. Kata kunci: ragam bahasa, serat Kalatidha
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KESANTUNAN BERBAHASA JAWA DALAM KOMUNIKASI BERSEMUKA FORMAL Mulyani, Siti; Nurhayati, Endang; Meilawati, Avi
LOKABASA Vol 8, No 2 (2017): Vol. 8, No. 2, Oktober 2017
Publisher : UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jlb.v8i2.14203

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan draf alat ukur kesantunan berbahasa Jawa dalam situasi bersemuka formal. Penelitian ini mempergunakan pendekatan research and development (R D) berupa alat ukur kesantunan berbahasa Jawa sesuai dengan jenis tindak tuturnya. Subjek penelitian di tahun pertama ini meliputi para pendidik bahasa Jawa baik di tataran SLTP maupun tataran SLTA, maupun di perguruan tinggi yang diprediksi telah mempergunakan bahasa Jawa sebagai alat komunikasi secara santun. Lokasi penelitian adalah Yogyakarta.Pengumpulan data dilakukan dilakukan dengan survey-angket, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis  kualitatif diperguakan untuk mendeskripsikan jenis tindak tutur berbahasa Jawa dan aspek dalam alat ukur kesantunan tindak tuturnya, kuantitatif untuk mengetahuai skala kesantunannya. Berdasarkan jenisnya  tindak tuturnya yang terdapat dalam proses komunikasi bersemuka berbahasa Jawa pada proses pembelajaran dapat dibedakan menjadi lima jenis tidak tutur, yaitu: tindak tutur asertif, ekspresif, direktif, deklaratif dan komisif. Tindak tutur komisif merupakan tindak tutur yang tidak produktif. Suatu tuturan dapat dikategorikan menjadi suatu tuturan yang sangat santun, tuturan yang santun, agak santun, kurang santun , atau tuturan yang sangat tidak santun. Tingkat kesopanan suatu tuturan ditentukan oleh berbagai faktor yaitu mengandung maksim kesantunan atau tidak, sesuai tidak dengan tingkat tutur, ada tidaknya kinesik yang sesuai, nada suara yang sesuai, siap diri, tujuan dari pembicaraan, kesesuaian denga konteks, ada tidaknya sapaan, serta ada tidaknya penanda kesantunan.Abstract This study aims to develop a draft of Javanese politeness tools in a formal situation. This research uses research and development approach (R D) in the form of measuring tools politeness of Javanese in accordance with the type of speech acts. Research subjects in this first year include the Javanese language educators both in junior high and high school level, as well as in universities that are predicted to have used the Java language as a means of polite communication. The research location is Yogyakarta. Data collection is done by survey-questionnaire, observation, and documentation. Data analysis was done by qualitative and quantitative descriptive technique. Qualitative analysis is used to describe the type of speech acts in Javanese language and aspects in the measuring tool of politeness of speech acts, quantitative to know the scale of politeness. Based on the type of speech acts contained in the process of communication in the language of Javanese learning process can be divided into five types of speechless, namely: assertive speech acts, expressive, directive, declarative and commissive. Commissive speech acts are unproductive speech acts. A speech can be categorized into a very polite speech, polite, somewhat polite, or polite speech. The level of decency of a speech is determined by various factors that contain the maxim of politeness or not, in accordance with not the level of speech, the presence or absence of the appropriate kinesik, the tone of the appropriate voice, ready yourself, the purpose of the conversation, conformity with the context, whether there is a greeting, markers of politeness.
Falsafah hidup Karma Marga Yoga dalam naskah Sêrat Bhagawad Gita Hartanto, Doni Dwi; Nurhayati, Endang
LingTera Vol 6, No 2: October 2019
Publisher : Department of Applied Linguistics, Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lt.v6i1.24101

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan interpretasi falsafah hidup Karma Marga Yoga dan interpretasi ajaran Karma Marga Yoga dalam naskah Sêrat Bhagawad Gita. Metode penelitian meliputi dua tahap, yaitu metode filologi dan metode kualitatif. metode filologi dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu transliterasi, suntingan, dan terjemahan teks. Metode penelitian kualitatif digunakan dalam interpretasi ajaran dan falsafah hidup teks. Sumber data penelitian ialah naskah berjudul Sêrat Bhagawad Gita. Analisis dilakukan dengan analisis deskriptif kualitatif. Pengesahan data digunakan validitas semantik dan reliabilitas (intrarater dan inerrater). Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) falsafah hidup Karma Marga Yoga yaitu (a) berbuat baik merupakan kewajiban manusia, (b) berbuat dengan mengendalikan panca indera dan nafsu, (c) melakukan yadnya, (d) berbuat tanpa pamrih, (e) berbuat berdasarkan Tri Guna; dan (2) Karma Marga Yoga merupakan jalan yang ditempuh untuk mencapai kesempurnaan hidup dengan cara melakukan berbuat tanpa pamrih serta memasrahkan segala hasilnya kepada Tuhan. Karma Marga Yoga, philosophy of life in the sricpt of Sêrat Bhagawad Gita AbstractThis research aimed to interpretate Karma Marga Yoga philosophy of life and interpretate the doctrine of Karma Marga Yoga in the manuscript of Sêrat Bhagawad Gita. The research used philology and qualitative methods. Philological method was carried out in three stages, namely the transliteration, editing, and translation of text. Qualitative method was used to interpretate the philosophy of life and the value of the theaching of the text. The source of the data was a manuscript of Sêrat Bhagawad Gita. Data was analyzed using qualitative descriptive analysis. Validation of data used semantic validity and reliability (intrarater and interrater). The result of this research are as follows. (1) The philosophy of life from Karma Marga Yoga is (a) working is a human obligation, (b) working with controlled senses, (c) doing yadnya, (d) working selflessly, (e) doing based of Tri Guna. (2) Karma Marga Yoga is the way to achieve the perfection of life by doing the work without expecting the results.
Javanese Traditional Menu and Bedaya Dance as the Cultural Tourism Attractions of Magersari and Yogyakarta Kingdom Nurhayati, Endang; Suharti, -; Andayani, Rahmi D
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 20, No 2: Oktober 2015
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.554 KB)

Abstract

This study aimed to describe the characteristics of the types of the dinner menu and entertainments that are served to tourists in restaurants, at cultural tourism area of Yogyakarta Kingdom. This study used qualitative methods, and ethnocultural theory approach. The results show that Javanese ethnic (in this case represented by Yogyakarta Kingdom cultural tourism entrepreneurs) presents dishes and typical dance heritage that are 'market table'. The dishes are sega golong, sekul ijo, singgang panggang, bebek suwir, semur piyik, urip-urip gulung, sanggar, sup timlo, pandekuk, prawan kenes, randha tapa, tapak kucing, manuk nom, burdedeg, and bendul with typical drink like Javanese beer and wedang secang. The entertainments showed are Kakung dance and Putri dance