Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

A sign of acute inflammation in type 2 diabetes mellitus patients in Kota Baru and Kalibaru subdistricts, Bekasi Ria Amelia; Neni Arshita; Siti Nur Fajriah; Chandra Vina Dwi Astuti; Islamiyah Nurul Fitri
Acta Biochimica Indonesiana Vol. 2 No. 2 (2019): Acta Biochimica Indonesiana
Publisher : Indonesian Society for Biochemistry and Molecular Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32889/actabioina.v2i2.38

Abstract

Background: During the development of chronic type 2 diabetes mellitus (T2DM), inflammatory signals are elevated which can cause microvascular damage. C-Reactive Protein (CRP) is one of acute phase proteins stimulated under inflammatory conditions and creatinine is a waste product used to measure the glomerular filtration rate (GFR). Both of these compounds are considered as biomarkers of acute kidney damage among people with T2DM. Objective: The purpose of this study was to determine relationship between CRP and creatinine levels in T2DM patients. Methods: We conducted analytic cross-sectional study in Kota Baru and Kalibaru sub-districts, Bekasi, from January until February 2019. Creatinine was measured using the jaffe method and CRP was measured using a latex agglutination technique. The correlation between CRP and creatinine was analyzed with Spearman test. Results: Spearman correlation test from 55 samples showed a weak positive correlation (r = 0.289 ; p < 0.05) between CRP levels and creatinine levels. These results indicate that high CRP levels are directly proportional to creatinine levels in the serum of T2DM patients. Creatinine and CRP levels can be used as clinical parameters as biomarker for acute microvascular damage in nephron cells that can develop into complications due to T2DM. Conclusion: There was a significant, weak positive correlation between CRP levels and creatinine levels in T2DM patients in Kota Baru and Kalibaru districts, Bekasi
Cross-Reaction Antibody Test between SARS-CoV-2 and Dengue Hemorrhagic Fever in Indonesia Danny Luhulima; Tri Soetowo; Ria Amelia
INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY Vol 27, No 2 (2021)
Publisher : Indonesian Association of Clinical Pathologist and Medical laboratory

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24293/ijcpml.v27i2.1681

Abstract

Coronaviruses are a family of viruses that cause illness from the common cold to severe diseases such as Severe AcuteRespiratory Syndrome (SARS-CoV). In December 2019, forty new cases of pneumonia of unknown etiology have beenreported in Wuhan, China. The disease resembles Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus (SARS-CoV) and hasbeen subsequently named the 2019-novel Coronavirus Disease (COVID-19). The antibody test is a blood test that providesquantitative and qualitative detection of IgG and IgM antibodies against the SARS-CoV-2. Reported a male, 43-year oldsuffering from DHF, but the results of an IgG and IgM rapid test were COVID-19 reactive. Also, reviewed rapid tests forCOVID-19 and the results showed that only IgG was reactive. This explained that the patient already had SARS Cov-2antibodies but was not suffering from the disease. The rapid test COVID-19 IgM result was deemed to be a false positive.
Formulation and Physical Characterization of Black Soybean (Glycine Max L.) Variety of Detam II Tablets with Dry Granulation Method Ria Amelia; Maya Uzia Beandrade; Wahyu Nuraini Hasmar
International Journal of Natural Science and Engineering Vol. 5 No. 1 (2021): April
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.182 KB) | DOI: 10.23887/ijnse.v5i1.33441

Abstract

Tingginya kandungan protein pada kedelai berbanding lurus dengan kadar senyawa flavonoid. Formulasi pembuatan tablet dari bubuk kedelai hitam Detam II sulit ditentukan karena kandungannya yang membuat sulit untuk mendapatkan kekerasan tablet yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi tablet kedelai hitam varietas detam II. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Oktober 2020 di Laboratorium Teknologi Farmasi STIKes Mitra Keluarga. Pembuatan tablet kedelai hitam (Glycine max L.) varietas detam II dengan metode slugging. Tablet kedelai hitam Detam II (Glycine max L.) dibuat menjadi 5 formula dengan kandungan 250 mg bubuk kedelai hitam (Glycine max L.) varietas detam II pada setiap formula. Variabel yang membedakan adalah senyawa eksipien tablet pada masing-masing formula yaitu PVP K30, gelatin, dan amilum maydis sebagai bahan pengisi-pengikat. Kami menggunakan tipe eksperimen trial and error untuk membuat setiap formula. Evaluasi granul tablet kedelai hitam (Glycine max L.) varietas detam II dengan pengujian kadar air, kompresibilitas, waktu alir, sudut istirahat dan evaluasi tablet dengan pengujian organoleptik, berat, kekerasan, kerapuhan dan waktu hancur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula 3, 4 dan 5 merupakan formulasi yang direkomendasikan untuk pembuatan tablet kedelai hitam (Glycine max L.) varietas detam II meskipun semua formula ( F1-F5) berada di bawah persyaratan nilai kerapuhan karena beberapa faktor. . Eksipien gelatin dan PVP K30 untuk pembuatan tablet kedelai hitam (Glycine max L.) varietas detam II merupakan pilihan terbaik sebagai pengisi-pengikat tablet.
Deteksi Dini Penyakit Gout Pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Kalibaru Bekasi Ria Amelia
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2021): April 2021, Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v5i2.4250

Abstract

Gout caused by hyperuricemia is a condition of high of uric acid in the blood. The condition of hyperuricemia in elderly is related to metabolic syndrome which is caused by slow rate of the body's metabolism. This activity aims to determine a prevalence of hyperuricemia in elderly at four Posbindu as a working area of ​​Kalibaru Health Center. Type of research is cross sectional with a simple random sampling method. The activity was carried out in August 2019. The method to measurement of uric acid levels by the strip method. The Descriptive test results showed a modus of the elderly is at the age of 65 years and the oldest at the age of 89 years. The percentage of elderly people who experience hyperuricemia based on WHO 2013 criteria as many as 8.8% from a total of 68 elderly. The conclusion of this activity indicates that 90% of elderly in the working area of the Kalibaru Helath Center have normal of uric acid levels.
FRAGMENT DNA 387BP GENE LECTIN OF SOYBEAN (Glycne Max L.) MERIIL Rini Puspitaningrum; Ria Amelia; Adisyahputra Adisyahputra
Bioma Vol 13 No 1 (2017): Bioma
Publisher : Biologi UNJ Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.512 KB) | DOI: 10.21009/Bioma13(1).4

Abstract

Lectin gene is a housekeeping gene that can be used as a molecular marker soybean (Glycine max (L.) Meriil.). This study aimed to obtain the identity of the lectin gene molecular markers for breeding purposes. This descriptive study was performed using PCR amplification and identification of sequences using a lectin gene fragment sequencing techniques and phylogenetic search using Mega Tree programme. The results obtained are lectin gene fragment along 387bp used primer Leic Foward GCGGAAACTGTTTCTTTCAGCTGG and primer Leic Reverse CCGGAAAGTGTCAAACTCAACAGCG.
PEMERIKSAAN KESEHATAN PADA SAMPEL FESES DAN KEROKAN KULIT MASYARAKAT TPST BANTAR GEBANG BEKASI Intan Kurniawati Pramitaningrum; Maulin Inggraini; Noor Adrya Ilsan; Siti Nurfajriah; Ria Amelia; Elfira Maya Sari
Jurnal Mitra Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Mitra Masyarakat : Special Edition I
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.742 KB)

Abstract

Daerah Bantar Gebang merupakan tempat pembuangan sampah terbesar di Indonesia. Daerah di sekitar TPST Bantar Gebang memiliki kondisi sanitasi dan sarana air bersih yang kurang. Kondisi lingkungan tersebut sangat potensial dengan masalah kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan pemeriksaan kesehatan pada sampel feses dan kerokan kulit pada siswa di Yayasan Dinamika Indonesia dan Yayasan Tunas Mulia. Metode yang digunakan adalah dengam melakukan pemeriksan natif feses dan pemeriksaan kerokan kulit menggunakan KOH. Dari hasil pemeriksaan 2 dari 61 siswa Yayasan Dinamika Indonesia positif Trichuris trichiura. .Hasil Isolasi bakteri patogen dari feses siswa di Yayasan Dinamika Indonesia dan Yayasan Tunas Mulia, Bantar Gebang Bekasi menunjukkan bahwa sebanyak 16 siswa (26,2 %) terdapat Salmonella sp., 3 siswa (4 %) terdapat Shigella sp. dan 42 siswa (68,8%) terdapat E. coli. Siswa yang diduga terinfeksi jamur kulit di Yayasan Tunas Mulia berjumlah 7 siswa, 6 siswa diantaranya positif dan 1 negatif. Sedangkan pada Yayasan Dinamika Indonesia terdapat 34 siswa yang diduga terinfeksi jamur kulit tetapi hanya 10 siswa yang positif sedangkan 24 siswa negatif
PENCEGAHAN CACINGAN MELALUI PEMERIKSAAN TELUR CACING ASCARIS LUMBRICOIDES DAN PEMBERIAN OBAT CACING PADA ANAK KELAS 3 di SDN 04 DAN 08 KELURAHAN PENGASINAN, BEKASI TIMUR Ria Amelia; Siti Nurfajriah; Intan Kurniawati P; Maulin Inggriani; Elfira Mayasari; Neni Arshita
Jurnal Mitra Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Mitra Masyarakat : Special Edition I
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.059 KB)

Abstract

Tingkat infeksi penyakit cacingan di Indonesia sampai saat ini masih tinggi dan cacing usus yang memiliki nilai prevalensi yang tinggi ialah Ascaris lumbricoides. Infeksi penyakit askariasis dapat ditularkan melalui tanah (Soil TransmittedHelminth/ STH) sering terdapat pada anak-anak dan remaja. Salah satu cara strategi yang dapat dilakukan ialah dengan melakukan data prevalensi cacingan disetiap sekolah karena infeksi cacingan lebih dominan terjadi pada usia anak dan remaja dari umur 6-15 tahun. Kegiatan PKM ini bertujuan untuk memperoleh prevalensi cacingan pada siswa kelas 3 di SDN 04 dan 08 Pengasinan bekerjasama dengan Puskesmas Pengasinan pada bulan agustus. Jumlah responden kegiatan ini 114 siswa. Ada tiga kegiatan yang dilakukan yaitu peragaan gerakan enam langkah cuci tangan, pemeriksaan telur cacing, dan pemberiam obat cacing. Pemeriksaan telur cacing dilakukan dengan metode naïf dengan 2 kali pengamatan menggunakan larutan eosin 2% dan larutan NaCl 0.9%. Hasil data prevalensi infeksi penyakit cacingan siswa kelas 3 di SDN 04 pengasinan dan SDN 08 pengasinan, Bekasi Timur adalah 0%.
PEMERIKSAAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA MASYARAKAT DI WILAYAH PUSKESMAS KALIBARU KOTA BEKASI Siti Nurfajriah; Maulin Inggriani; Ria Amelia; Elfira Maya Sari
Jurnal Mitra Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2021): Jurnal Mitra Masyarakat
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.86 KB)

Abstract

Pendahuluan: Glukosa darah adalah gula yang berada dalam darah yang terbentuk dari hasil akhirkatabolisme karbohidrat. Kadar glukosa darah erat kaitannya dengan penyakit diabetes mellitus (DM).Pemeriksaan penyaring dapat dilakukan melalui pemeriksaan glukosa darah sewaktu (GDS) yang dapatdigunakan sebagai deteksi dini penyakit DM. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalahmelihat gambaran kadar GDS di 4 posbindu (teratai 1, anggrek 1, dahlia, dan mawar) wilayah kerjaPuskesmas Kalibaru Kecamatan Medan Satria Kota bekasi. Metode: Jenis penelitian cross sectionaldengan metode pengambilan sampel secara acak. Kegiatan dilakukan pada tanggal 12 – 19 Agustus 2019.Pelaksanaan kegiatan PKM bekerjasama dengan Puskesmas Kalibaru yang melibatkan dosen, mahasiswa,kader posbindu, dan tenaga kesehatan dari Puskemas Kalibaru. Sasaran kegiatan adalah warga yangtinggal di 4 wilayah posbindu. Pemeriksaan glukosa darah sewaktu menggunakan metode point of caretesting (POCT). Hasil: Hasil pemeriksaan menunjukkan responden yang memiliki kadar GDS < 70mg/dL sebanyak 1 orang (1%) dan GDS > 200 mg/dl sebanyak 21 orang (11%). Kadar GDS > 200mg/dL lebih didominasi pada responden perempuan sebanyak 81% dan laki-laki 19%. Responden denganrentang usia 55 – 64 tahun memiliki kadar GDS > 200 mg/dL sebanyak 43%. Kesimpulan: 52% wargayang ditinggal di 4 wilayah posbindu memiliki kadar GDS normal.
Gambaran Histologi Pankreas Tikus dengan Diabetes Melitus Tipe 2 yang Diberikan Tablet Kedelai Detam II Maya Uzia Beandrade; Ria Amelia; Wahyu Nuraini Hasmar
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 18, No 2 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.18.2.240-248

Abstract

Kondisi hiperglikemia pada penyakit diabetes mellitus tipe 2 dapat menyebabkan kematian sel baik pada sel β pankreas maupun sel lain. Pencegahan kematian sel tersebut diperlukan untuk mencegah terjadinya komplikasi pada DMT2. Salah satu cara pencegahannya melalui konsumsi zat antioksidan. Kacang kedelai hitam varietas detam II memiliki kandungan senyawa flavonoid tinggi dan berperan dalam antioksidan. Penelitian dilakukan selama 9 bulan dari bulan Februari- Oktober 2020 di Laboratorium Farmakologi dan Sitohistoteknologi STIKes Mitra Keluarga. Metode penelitian yang digunakan yaitu Randomized Controlled Pretest-posttest design. Kelompok sampel terbagi menjadi 5 kelompok yaitu kontrol negatif, positif, perlakukan dengan kadar tablet 500 mg/BB, 750 mg/BB, 1.000mg/BB, pembuatan preparat dengan metode paraffin dan pewarnaan HE. Hasil pewarnaan menunjukkan perbaikan jaringan pankreas yang optimum terdapat pada kelompok tikus yang diberikan tablet kedelai hitam varietas detam II 750 mg/BB. Hasil penelitian ini menunjukkan kedelai hitam varietas detam 2 memiliki kemampuan  mencegah kerusakan sel akibat kondisi stress oksidatif.
PERUBAHAN PENGETAHUAN INFEKSI RESIKO KUTU AIR (Tinea pedis) PADA SWABBER DI SALAH SATU KLINIK SWASTA CILANDAK Sofia Maharani; Ria Amelia
Jurnal Mitra Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): Volume 3 Nomor 2: Jurnal Mitra Masyarakat
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemakaian alat pelindung diri (APD) yang sesuai SOP wajib digunakan oleh swabber untuk pencegahan infeksi penyakit menular. Salah satu APD yang digunakan swabber lantatur yaitu sepatu tertutup atau sepatu boots. Pemakaian sepatu boots atau sepatu tertutup yang terlalu lama di luar gedung dapat membuat kaki lembap serta basah. Hal tersebut dapat menjadi salah satu faktor tumbuhnya mikroorganisme, terutama fungi yang dapat menyebabkan penyakit kutu air atau athlete’s foot. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk memberikan informasi mengenai penyakit kutu air dan penularannya. : Kegiatan ini dilakukan pada bulan mei 2022 di salah satu klinik laboratorium lantatur pemeriksaan COVID-19 Cilandak Jakarta Selatan. Metode kegiatan ini yaitu ceramah dengan responden tenaga kesehatan klinik tersebut. Kegiatan terdiri dari pretest mengenai penyakit kutu air dan setelah penyuluhan akan dilakukan post-test. Hasil pretest dan post-test akan diuji normalitas dan uji Tdependen. Hasil pengambilan data diperoleh sebanyak 8 responden dengan nilai rata-rata pre-test 4.87 dan post-test 7.37. Uji normalitas menunjukkan data terdistribusi normal maka dilanjutkan uji T dependen. Hasil uji T dependen menunjukkan nilai p = 0.028, berarti pada α= 0.05 terlihat ada perbedaan yang signifikan mengenai pengetahun terhadap penyakit kutu air dan penularannya pada responden. Sosialisasi mengenai penyakit kutu air pada nakes memiliki pengaruh terhadap penambahan pengetahuan para nakes tentang penyakit tersebut. Hal ini bermanfaat untuk menurunkan resiko penyakit akibat kerja.