Misbahul Munir
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Togo Ambarsari

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP NIKAH BEDA AGAMA DALAM KITAB TAFSIR AL-AHKAM KARYA SYAIKH ALY AL-SHABUNY Misbahul Munir; Ayudya Rizqi Rachmawati
ASA Vol 2 No 1 (2020): Agustus
Publisher : Program Studi Hukum Keluarga Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pernikahan Beda Agama adalah pernikahan yang dilakukan oleh orang yang berlainan Agama atau berbeda keyakinan, seperti pernikahan antara muslim dengan Musyrikah, dan Musyrikah dengan Muslim. Pernikahan disebut sah apabila telah memenuhi setiap persyaratan yang ditentukan. Dalam Islam, salah satu syarat sahnya nikah adalah beragama Islam. Tujuan penelitian adalah (1) Mendeskripsikan Konsekuensi Logis Nikah Beda Agama, dan (2) Mendeskripsikan Pandangan Hukum Islam Terhadap Nikah Beda Agama dalam Kitab Tafsir al-Ahkam karya Syaikh Aly al-Shabuny. Penelitian ini menggunakan pendekatan kulitatif, jenis penelitiaannya library reasearch. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Analisis datanya menggunakan kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah (1) Konsekuensi logis nikah beda agama adalah (a) Sulit mewujudkan tujuan nikah, karena membangun keluarga sakinah, mawaddah, warahmah dan barokah membutuhkan visi yang sama, tujuan yang sama, dan seagama (yakni sama-sama beragama Islam), (b) Pernikahan dalam Islam itu adalah Ibadah, oleh karena itu, maka seagama (agama Islam) antara suami istri adalah sebuah keniscayaan. Dampaknya adalah ibadah nikahnya menjadi tidak sah, (c) tidak dapat mewujudkan Hifdh al-Nasl (menjaga keturunan), (d) Menimbulkan ketidaknyamanan, (e) menimbulkan permasalahan, terutama bagi anak, (f) Hubungan suami-istri menjadi tidak sah dan dianggap layaknya berzina, (g) Pertalian nasab bapak biologis dengan anaknya terputus. (h) Hukum nafkah bagi bapak biologisnya juga tidak ada, (i) Antara bapak biologis dan anak biologisnya tidak ada hubungan waris, dan (j) jika bapak biologis itu menjadi wali anaknya yang merupakan hasil nikah beda agama, maka status kewaliannya juga tidak sah. Dampaknya, akad pernikahan anak itu juga tidak sah, dan hubungan suami-istrinya pun tidak sah dan (2) Tinjauan hukum Islam terhadap nikah beda agama dalam Kitab Tafsir al-Ahkam Karya Syaikh Aly al-Shabuny adalah haram. Hal ini didasarkan pada tafsir al-Qur’an Surah al-Maidah ayat 221. Tafsir ayat dalam kitab Tafsir al-Ahkam Karya Syaikh Aly al-Shabuny ini juga dikuatkan oleh beberapa pandangan ulama’ Nusantara, bahwa nikah beda Agama hukumnya adalah haram dan tidak sah. Hal ini juga didasarkan pada al-Qur’an surah al-Maidah ayat 221, hadits Nabi, dan Qaidah fiqh.
Konsep Mediasi Konflik Suami Istri Menurut Tafsir Surah An-Nisa’ Ayat 35 Misbahul Munir
ASA Vol 3 No 1 (2021): Agustus
Publisher : Program Studi Hukum Keluarga Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Marriage is a contract or agreement made by a man and a woman who are not mahram to form a sakinah, mawaddah, warahamah household. However, it is possible that in a marriage whose purpose is to create, form, and foster a sakinah mawaddah warahmah family, disputes, squabbles, and conflicts occur between husband and wife, ranging from conflicts that seem mild, moderate, to severe such as conflicts due to economic problems, emotional problems. , love issues, third person issues and other similar issues that have the potential to lead to prolonged and protracted conflict and lead to divorce or thalaq.To overcome the occurrence of conflicts and protracted and protracted problems that lead to divorce, the Qur'an offers a very interesting concept to be used as a solution in resolving conflicts between husband and wife. The concept in question is the concept of Mediation. Mediation is a step taken by someone to resolve a dispute between two or more people by way of negotiation so as to produce a peace. Mediation is an effort to resolve conflicts by involving a neutral third party, who does not have the authority to make decisions that helps the disputing parties reach a solution (solution) that is accepted by both parties.
PELAKSANAAN INVESTASI USAHA DALAM MENGEMBANGKAN PEREKONOMIAN PESANTREN PERSPEKTIF EKONOMI SYARI’AH Eko Raharto; Misbahul Munir; Dewi Isnaini
ESA : JURNAL KAJIAN EKONOMI SYARIAH Vol 2 No 2 (2020): Agustus
Publisher : Department of Islamic Economic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa akan datang. Investasi usaha dalam perspektif ekonomi syari’ah adalah uapaya mendapatkan keuntungan dengan cara-cara yang sah menurut syari’at. Tujuan penelitian ini adalah mendeskrpisikan pelaksanaan investasi usaha dalam mengembangkan perekonomian pesantren perspektif ekonomi syari’ah, Mendeskripsikan hambatan pelaksanaan investasi usaha ekonomi dalam mengembangkan perekonomian pondok pesantren. Penelitian ini menggunakan pendekatan kulitatif deskriptif. Dengan jenis library reasearch. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Analisis datanya menggunakan kondesasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Pelaksanaan investasi usaha dalam mengembangkan perekonomian pesantren. Pesantren telah mengikuti cara berdagangnya Rasulullah SAW dengan bermodal 4 hal yaitu daya, (kemampuan yang dimiliki), kemudian data, (hasil yang diperoleh dari daya tersebut), selanjutnya dana, (banyaknya modal yang dimiliki), serta yang terakhir adalah do`a, (ikhtiyar dan tawakkal kepada Allah SWT). Sedangkan norma dan kaidah yang dijadikan pendoman pesantren dalam melaksanakan investasi usaha untuk mengembangkan perekonomiannya, yaitu: Pertama, Al-Masyru`iyah, legal menurut hukum syar`i. Kedua, Memperhatikan kemaslahatan sosial menurut skala prioritas yang syar`i. Ketiga, Adanya korelasi antara profit dengan kerja dan resiko (mukhatharah). Keempat, Berusaha mendapatkan profit dan keuntungan secara adil. Kelima, Bertambahnya harta berbanding lurus dengan bertambahnya infaq. Sedangkan Hambatan pelaksanaan ivestasi usaha ekonomi dalam mengembangkan perekonomian pesantrean, yaitu: Pertama, Sumber Daya Manusia (SDM) meliputi: Pengetahuan agama, Pengetahuan Umum, Ketrampilan dan Kemampuan/Kompetensi. Kedua, Kelembagaan meliputi: Integrated Structural, Integrated Non Structural. Ketiga, Terobosan/Inovasi dan Networking/Jaringan/Relasi
Pengembangan Kurikulum PAI sebagai Solusi dalam Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah Misbahul Munir; Maulidatul Jannah
Ambarsa : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 1 No. 1 (2021): Pendidikan Islam di Sekolah dan Pesantren
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Togo Ambarsari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konteks penelitian ini adalah: pengembangan kurikulum diyakini diduga kuat sebagai solusi dalam mengatasi problematika implementasi pendidikan karkater di Sekolah. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan Pengembangan tujuan kurikulum PAI dan Budi Pekerti, Pengembangan isi/materi kurikulum PAI dan Budi Pekerti,Pengembangan strategi kurikulum PAI, dan Pengembangan evaluasi kurikulum PAI dan Budi Pekertisebagai solusi implementasi pendidikan karakter. Penelitian ini menggunakan pendekatan kulitatif deskriptif.Jenis penelitiannya adalah library Research.Sumber datanya menggunakan sumber data primer dan sekunder.Teknik pengumpulan datanya adalah observasi dan studi dokumentasi.Analisis datanya adalah analisis kualitatif deskrptif dengan tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Mengecek keabsahan data menggunakan triangulasi data sumber, metode, dan teori. Kesimpulan penelitian ini adalah:Pertama, Pengembangan Tujuan Kurikulum PAI dan Budi PekertiSebagai Solusi Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolahmengacu pada Pertma, Tujuan pendidikan Nasional Tujuan pendidikan Nasional adalah tujuan pendidikan yang tercantum Dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, Kedua, Tujuan Institusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan, ketiga, Tujuan Kurikuleradalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang studi atau mata pelajaran dalam hal ini tujuan pendidikan agama Islam dan budi pekerti.Kedua,Pengembangan isi/ materi kurikulum PAI dan Budi Pekerti sebagai solusi implementasi pendidikan karakter di sekolah meliputi: materi fiqh, akidah akhlak, al-Qur’an hadits, SKI. Materi fiqh berupa fiqh Ibadah, Fiqh Munakahat, Fiqh mu’amalah, fiqh jinayah, fiqh Nisa’, dan Fiqh mawarits. Akidah akhalaq: berupa akhlaq kepada Allah, akhlaq kepada sesama, dan akhlaq kepada alam. Al-qur’an hadits berupa semua ilmu-ilmu yang berkaitan dengan al-Qur’an dan hadits. SKI berupa sejarah yang berkaitan dengan Keislaman mulai dari sejarah peradaban islam, sejarah pendidikan Islam, sejarah social pendidikan Islam, dan semua kajian sejarah yang berkaitan dengan sejarah Islam. Ketiga, Pengembangan Startegi/Metode Kurikulum PAI dan Budi Pekerti Sebagai Solusi Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah pada umumnya meliputi: Strategi pembelajaran yaitu memberi tambahan kegiatan keagamaan.
Implementasi Manajemen Kewirausahaan di SMK NU Kabupaten Bondowoso Luthfiyatun Nawiroh; Misbahul Munir
at-Tahsin Vol 1 No 1 (2021): Manajemen Pendidikan Sekolah dan Pesantren
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Togo Ambarsari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manajemen kewirausahaan merupakan bagian dari salah satu subsistem manajemen pendidikan yang menginternalisasikan jiwa kewirausahaan melalui institusi pendidikan. Program-program dalam manajemen kewirausahaan yang diaplikasikan dalam Lembaga pendidikan memiliki peran besar dalam memberikan bekal kepada seluruh warga sekolah untuk mengembangkan skill kewirausahaan yang mereka miliki. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun hasil daripenelitian ini diataranya kegiatan manajemen kewirausahaan di SMK Nahdlatul Ulama’ dilakukan melalui beberapa kegiatan, diantaranya ; kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.