Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENERAPAN TEKNOLOGI ALAT PENANAM BENIH JAGUNG TIPE ROW SEEDER DI KELOMPOK TANI SUKA MAJU UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN WILAYAH PERBATASAN KALIMANTAN UTARA Dwi Santoso; Galih Yogi Rahajeng; Saat Egra
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6399

Abstract

ABSTRAKPermasalahan yang dihadapi oleh Kelompok tani Suka Maju hingga saat ini yaitu masih menggunakan metode manual dalam proses penanaman benih jagung, hal ini membuat waktu pengerjaan lebih lama dan posisi lubang tidak sejajar dan presisi. Dampak dari dua hal tersebut yaitu akan menambah biaya tenaga kerja dan posisi jagung yang tidak sejajar ataupun berhimpitan akan membuat petumbuhan tanaman jagung tidak optimal. Pengabdian ini bertujuan untuk menerapkan teknologi alat penanam benih tipe row seeder untuk mengurangi jerih kerja petani pada saat proses penanaman benih khususnya tanaman jagung. Kegiatan PKM ini dilakukan di lahan Kelompok tani Suka Maju  Kelurahan Juata Laut Kecamatan Tarakan Utara, Kota Tarakan. Kegiatan ini dibagi dalam beberapa tahapan yaitu survey, sosialisasi, pembuatan alat, bimbingan teknis serta evaluasi pelaksanaan dan keberlanjutan program oleh Kelompok Tani. Kegiatan PKM penerapan teknologi alat penanam tipe row seeder di kelompok tani Suka Maju berjalan dengan baik serta para petani bersemangat untuk mengaplikasikan alat penanam di setiap lahan mereka. Selain itu terjadi peningkatan efisiensi dalam proses budidaya tanaman jagung dikelompok tani suka maju yaitu proses penananam jagung bisa lebih cepat 45% dibandingkan pada saat penanaman benih jagung secara manual Kata kunci: penerapan; alat penanam benih jagung; tipe row seeder. ABSTRACTThe problem faced by the Suka Maju farmer group until now is that they still use manual methods in the process of planting corn seeds, this makes the processing time longer and the position of the planting holes is not parallel and precise. The impact of these two things is that it will increase labor costs and the position of corn that is not parallel or coincides will make corn plant growth not optimal. This service aims to apply row seeder type seed planter technology to reduce the labor of farmers during the seed planting process, especially for corn plants. This PKM activity was carried out on agricultural land belonging to the Suka Maju farmer group, Juata Laut Village, North Tarakan District, Tarakan City. This activity is divided into several stages, namely survey, socialization, tool making, technical guidance and evaluation of the implementation and sustainability of the program by the Farmer Group. The PKM activity for the application of row seeder type planter technology in the Suka Maju farmer group is going well and the farmers are excited to apply the planter in each of their lands. In addition, there is an increase in efficiency in the corn cultivation process in the advanced farmer group, namely the corn planting process can be 45% faster than when planting corn seeds manually. Keywords: application; corn seed planter; row seeder type.
Identifikasi Kebutuhan Alsintan Tanaman Pangan (Padi dan Jagung) di Kota Tarakan Dwi Santoso; Galih Yogi Rahajeng; Rizza Wijaya
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 20 No 3 (2020): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v20i3.2277

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketersediaan dan kebutuhan alat dan mesin pertanian dalam usahatani tanaman padi dan jagung untuk mendukung keberlanjutan pangan di Kota Tarakan. Penelitian menggunakan metode survey, data primer diperoleh langsung dari responden dan informan. Data sekunder diperoleh melalui data tertulis yang ada di lapangan dan instansi terkait. Responden dalam penelitian ini adalah petani dengan jumlah 80 responden. Hasil penelitian menujukkan bahwa bahwa penggunaan alsintan sangat mutlak dibutuhkan oleh para petani tanaman pangan di kota Tarakan. Jumlah petani padi dan jagung di kota Tarakan yang tidak memiliki alsintan lebih banyak (61%) daripada yang memiliki alsintan (39 Jenis alsintan yang paling banyak digunakan oleh para petani padi dan jagung di kota Tarakan yaitu cultivator (32%), traktor roda dua (10%), pompa irigasi (29%) dan hand sprayer (29%). Alsintan yang dibutuhkan oleh para petani padi dan jagung di kota Tarakan yaitu traktor roda dua, kultivator, pompa irigasi, alat penanam jagung dan mesin pemanen padi.
PERAMALAN TREND KUNJUNGAN WISATAWAN DIKAWASAN KONSERVASI MANGROVE BEKANTAN (KKMB) DI KOTA TARAKAN Galih Yogi Rahajeng; Arni Arni
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v2i3.1561

Abstract

ABSTRACT Conservation Area for Mangrove and Proboscis in Tarakan City was built to preserve mangrove ecosystems and wildlife in its development and alternative ecotourism destinations. Based on the potential of Conservation Area for Mangrove and Proboscis in Tarakan City, therefore this study aims to predict the trend of tourist visits in Conservation Area for Mangrove and Proboscis in Tarakan City so that it can become the foundation for the development of Conservation Area for Mangrove and Proboscis inTarakan City in the future. In this study using respondents as many as 100 respondents who were Conservation Area for Mangrove and Proboscis in Tarakan City visitors. The sampling used method was accedential sampling and quota sampling. The result shown than visitors of Conservation Area for Mangrove and Proboscis inTarakan from 2018-2022 estimated to reach 164,888,5 visitors. The average decrease in visits per year is 978 people. Because of the facilities in the Conservation Area for Mangrove and Proboscis in Tarakan City are inadequate, such as wooden bridge that begin to be damaged and slippery when it rains, lack of place to sit, cleanliness that has not been maintained, unsanitary toilets, and lack of parking areas, and reduced proboscis monkey. If there is no renovation and repair of facilities, visitors tend not to choose the Conservation Area for Mangrove and Proboscis in Tarakan City as an alternative tourist attractions. Keywords: Conservation of mangrove, Ecotourism, Trend Analysis. ABSTRAK Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan Kota Tarakan (KKMB) dibangun dan memiliki tujuan sebagai pengembangan satwa liar dan ekowisata alternatif. Berdasarkan potensi yang ada, oleh karena itu maka penelitian ini bertujuan untuk meramalkan trend kunjungan wisatawan di KKMB agar dapat menjadi landasan dalam pengembangan KKMB di masa depan. Dalam penelitian ini menggunakan 100 responden yang merupakan pengunjung KKMB. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah pengambilan sampel akedensial dan kuota. Hasil Penelitian memperlihatkan pengunjung KKMB di Kota Tarakan dari 2018-2022 diperkirakan mencapai 164.888,5 orang. Penurunan rata-rata kunjungan per tahun adalah 978 orang. Karena fasilitas di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan Kota Tarakan  tidak memadai, seperti jembatan kayu yang mulai rusak dan licin saat hujan, kurangnya tempat duduk, kebersihan yang belum dijaga, toilet yang tidak bersih, dan kurangnya area parkir, dan  berkurangnya populasi bekantan. Jika tidak ada renovasi dan perbaikan fasilitas, pengunjung cenderung tidak memilih Kawasan Konservasi Mangrove Bekantan di Kota Tarakan sebagai tempat wisata alternatif. Kata kunci: Konservasi mangrove, Ekowisata, Analisis Trend.
PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) SEBAGAI ALTERNATIF PENCEGAHAN COVID 19 DI KELOMPOK WANITA TANI “ANGGREK” KOTA TARAKAN Sekar Inten Mulyani; Nia Kurniasih; Ahmad Mubarak; Galih Yogi Rahajeng; Nurlela Machmuddin; Muhammad Arbain; Zulhafandi Zulhafandi; Wanda Intan Kristanti; Danang Danang
Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpmb.v6i3.2986

Abstract

Sektor Pertanian memiliki beragam kekayaan hayati berupa tanaman yang dapat dimanfaatkan  untuk  menjaga  imun  dan  pencegahan  covid-19.  Beberapa  tanaman yang mudah didapat dan tersedia di beberapa pekarangan rumah memiliki khasiat yang sangat baik untuk diramu menjadi minuman maupun produk antiseptik untuk melindungi tubuh dari virus maupun kuman..Tujuan dari pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) adalah memberikan pengetahuan serta keterampilan dalam pembuatan handsanitaser berbahan alam yaitu dari tanaman lidah buaya dan pembuatan acar bawang putih sebagai suplemen peningkat imun tubuh. Program dilaksanakan  di  Kelurahan  Juata  Kerikil  dengan  sasaran  anggota  Kelompok Wanita Tani  “Anggrek”.  Metode yang  digunakan  adalah  melalui  penyuluhan, pelatihan, pendampingan, dan evaluasi.. Kegiatan penyuluhan tentang pemanfaatan obat keluarga (TOGA) sebagai alternative pencegahan covid 19 di kelompok tani “Anggrek yakni : tahap pertama, melalui sosialisasi/edukasi peserta dapat mengenali pemanfaatan berbagai macam TOGA untuk imunitas dan handsanitizer. Tahap kedua adalah pelatihan pembuatan Handsanitizer dari bahan dasar lidah buaya dan suplemen penambah imunitas dari bawang putih. Tahapan terakhir ialah melakukan evaluasi  dengan menggunakan kuisioner dengan hasil 50% peserta puas terhadap kegiatan pelatihan dan 41,67% merasa sangat puas, sisanya menyatakan cukup puas, itu artinya mayoritas masyarakat puas dengan kegiatan penyuluhan dan pelatihan yang dilakukan.