Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGEMBANGAN KARAKTER NASIONALISME KELOMPOK TANI DI WILAYAH PERBATASAN MELALUI PEMBIASAAN Fransiskus Markus Pereto Keraf; Yanuarius Sani Feka
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 5, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v5i1.7806

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya penggunaan Bahasa Indonesia dalam kehidupan kelompok tani. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses pengembangan karakter nasionalisme melalui pembiasaan di kelompok tani Oelkunu. Proses penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah anggota kelompok tani dan masyarakat sekitarnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis keabsahan data terdiri dari reduksi data, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Teknik yang digunakan oleh kelompok tani dalam menguatkan karakter nasionalisme pesertadidik adalah melalui habituasi. Melalui pembiasaaan ini, kelompok menyelenggarakan kegiatan yang meliputi penggunaan Bahasa Indonesia dan penerapan budaya senyum, salam dan sapa. Hasil penelitian menunjukan bahwa melalui program habituasi yang diselenggarakan oleh kelompok tani mampu untuk menguatkan karakter nasionalisme anggota kelompok. Hal tersebut dibuktikan oleh perilaku dan juga aktivitas sehari –hari para anggota kelompok tani.Abstract:  This research is motivated by the low use of Indonesian in the life of farmer groups. The purpose of this study was to determine the process of developing the character of nationalism through habituation in Oelkunu farmer group. The research process used a qualitative approach with descriptive methods. The subjects in this study were members of farmer groups and the surrounding community. Data collection techniques used are observation, interviews, and documentation. Analysis of the validity of the data consists of data reduction, presentation, and drawing conclusions. The technique used by farmer groups in strengthening the nationalist character of students is through habituation. Through this habituation, the group organizes activities that include the use of the Indonesian language and the application of the culture of smiling, greeting and greeting. The results showed that the habituation program organized by farmer groups was able to strengthen the nationalistic character of group members. This is evidenced by the behavior and daily activities of the members of the farmer groups.
Pendampingan Penulisan Naskah Dinas dengan Memperhatikan Ejaan Bahasa Indonesia Sebagai Salah Satu Implementasi Nilai Nasionalisme Maria Rosalinda Talan; Rince Jalla Wabang; Yanuarius Sani Feka; Helidorus F. Anin
Jurnal Pengabdian Sains dan Humaniora Vol 1 No 1 (2022): Edisi Mei
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.604 KB) | DOI: 10.32938/jpkm.1.1.2022.17-23

Abstract

Naskah dinas merupakan komunikasi tulis resmi yang dituntut menggunakan bahasa yang baku sebagai salah satu wujud implementasi nilai nasionalime. Namun pada kenyataannya, masih banyak naskah dinas yang belum memperhatikan ejaan bahasa Indonesia. Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberikan kesadaran sikap masyarakat agar dapat menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai ejaan, memberikan pengetahuan tentang ejaan bahasa Indonesia, dan memberikan bekal keterampilan menulis naskah dinas dengan memperhatikan ejaan bahasa Indonesia. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pendampingan penulisan naskah dinas adalah ceramah, tanya jawab, dan pelatihan praktik. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian ini adalah peserta sudah memiliki kesadaran untuk menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai ejaan sebagai wujud nilai nasionalisme, peserta sudah mampu menguasai ejaan bahasa Indonesia dan memiliki keterampilan menulis naskah dinas dengan memperhatikan ejaan bahasa Indonesia.
Internalisasi Nilai-nilai Pancasila di SMA R.A Kartini Maktihan Kecamatan Malaka Barat Kabupaten Malaka melalui Film Inspiratif Berbasis Nilai Pancasila Adriana Kolo; Yanuarius Sani Feka
Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 4 (2022): Desember : Jurnal Pengabmas Nusantara
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57214/pengabmas.v4i4.170

Abstract

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa harus terus diinternalisasikan kepada diri setiap bangsa Indonesia, karena kemakmuran, kemajuan serta persatuan dan kesatuan yang hendak dicapai harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dimana Pancasila bertindah sebagai ruh perjuangan, pikiran dan tindakan setiap warga negara. Meskipun Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan menjadi pelajaran wajib pada jenjang persekolahan, namun diperlukan upaya lebih untuk menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila khususnya kepada siswa dan pada umumnya kepada segenap warga sekolah, karena pada prakteknya tidak jarang PPKn dianggap sebagai pelajaran pelengkap. Dilakukannya internalisasi nilai-nilai Pancasila melalui film inspiratif berbasis nilai Pancasila pada SMA R.A Kartini Maktihan menjadi salah satu upaya penguatan karakter dan jati diri warga sekolah sebagai manusia Pancasila. Adapun beberapa bentuk keberhasilan yang didapatkan dari pengabdian ini adalah; 1) warga sekolah SMA R.A Kartini Maktihan sangat antusias saat menerima internalisasi melalui film inspiratif berbasis nilai Pancasila; 2) Internalisasi nilai Pancasila melalui film dianggap lebih mudah dipahami oleh para siswa; dan 3) antusiasme peserta didik dan guru dalam mengomentari dan memberikan pandangan terhadap isi film sangat baik. Adapun kesimpulan dari pengabdian yang dilakukan ini bahwa internalisasi nilai-nilai Pancasila melalui film inspiratif berbasis nilai-nilai Pancasila memberikan dampak positif bagi warga sekolah SMA R.A Kartini Maktihan.
Relevansi Nilai – Nilai Nasionalisme dan Potret Masyarakat di Daerah Perbatasan Republik Indonesia – Republik Demokratik Timor Leste (Studi Kasus Desa Napan, Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur) Yanuarius Sani Feka; Helidorus F. Anin
JPK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan) Vol 8, No 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jpk.v8.n1.2023.pp32-41

Abstract

Indonesian nationalism in border areas often has social issues or conflicts. Strengthening human resources, development or pluralistic primordial character is important in implementing the values of nationalism so that it is relevant to what the Indonesian nation aspires to be. Weak people's behavior towards the value of nationalism will make people become apathetic due to the fading nature of nationalism due to the ineffectiveness of instilling the values of nationalism in the community. The study of the relevance of border communities to the values of nationalism is needed as a character building for the face of the border which relates to human attitudes and behavior, as well as the living conditions of the research area as a border area as well as the benefits of seeing people's behavior in interpreting life in building the nation and loyalty to the state. The nation's journey is often faced with various phenomena of the emergence of other ideologies, so the role of society and the government is to preserve the value of nationalism as something that is absolute for realizing the ideals of the state. The development of the value of nationalism depends on how the citizens' national way of thinking is applied, because it will not work without the spirit of nationalism from the people themselves. The value of nationalism has the goal of teaching a sense of love for the nation and state as well as public awareness in maintaining and perpetuating the identity, integrity, prosperity and strength of the nation. This study uses a qualitative approach with the techniques used to collect data in this research observation, interview and documentation techniques. The results of the research describe that the border community sees nationalism as a matter of development in physical form. The relevance that has been ingrained in the culture of the border community is the value of respecting differences and mutual cooperation. strengthening human resources, development or pluralistic primordial character. It is important to implement the values of nationalism so that it is relevant to what the Indonesian nation aspires to be. Border areas provide a view as a means of upholding the territorial sovereignty of the Republic of Indonesia against all forms of threats both from outside and from within the country.
Sosialisasi Penggunaan Media Sosial Berdasarkan Nilai – Nilai Pancasila Bagi Remaja di SMK Negeri 1 Kefamenanu Yanuarius Sani Feka; Fransiskus Markus Pareto Keraf; Finsensius Oetpah; Leonard Peter Gelu; Nurlailah Nurlailah
Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023): Edisi Juli 2023
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jukeshum.v3i2.542

Abstract

Media sosial merangkap fungsi sebagai sarana penyampaian informasi yang lebih banyak digunakan dan mudah diakses oleh berbagai macam tingkat kalangan masyarakat bagi masyarakat Indonesia saat ini. Tingkat penggunaan media sosial tertinggi untuk keperluan pertemanan dan akses informasi. Hal tersebut dilihat dari pilihan masyarakat dalam penggunaan aplikasi seperti Instagram, Facebook, Twiter, Path, WhatsUpp dan lainnya. Kemajuan teknologi di waktu sekarang menjadi trend adalah berbagi foto, informasi, curahan perasaan dan lain sebagainya lewat media sosial harus menjadi kesadaran pribadi setiap pengguna dalam meperhatikan nilai dan etika.  Tujuannya dari sosialisasi ini semakin memahami ketika menggunakan media sosial menghindari Bahasa kasar, Bahasa provokatif, Sara atau Pornografi, status atau artikel yang dianggap hoax. Kesadaran membangun kebiasaan dalam berinterkasi di media sosial menggunakan etika berasaskan nilai – nilai Pancasila. Tim pengabdian melaksanakan sosialisasi di SMK Negeri 1 Kefamenau dengan meberikan teori dan simulasi atau praktek penggunaan bermedia sosial berlandaskan nilai – nilai Pancasila. Metode yang digunakan ceramah, diskusi tanya jawab, dan simulasi/praktik. Siswa – siswi dan guru SMK Negeri 1 Kefananu menyampaikan terima kasih atas kesempatan dari Tim pengabdian, karena sosialisasi ini memberikan pengetahuan, kemampuan dan kesadaran dalam menggunakan media sosial dengan beretika sesuai nilai – nilai Pancasila.