Teddy Aprilliadi
STIE Al-Khairiyah Cilegon

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN DALAM UPAYA PENGENDALIAN INTERNAL PADA KARYAWAN OUTSORCING Teddy Aprilliadi
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 2, No 1 (2019): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v2i1.2834

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi dengan semakin besar suatu perusahaan maka semakin komplek kegiatan usahanya, ini berarti semakin banyak pula tenaga kerja yang terlibat di dalamnya. Hal ini menimbulkan kesulitan bagi pemimpin untuk mengendalikan keseluruhan perusahaan seorang diri. Permasalahan yang sering terjadi dalam pengelolaan gaji adalah dalam perhitungan jam kerja, dan pemotongan gaji atau pembayaran gaji yang kurang tepat dikarenakan informasi yang diperoleh tidak akurat. Diperlukan suatu sistem untuk menjaga sumber daya perusahaan agar terhindar dari berbagai kesalahan dan kecurangan yang mungkin terjadi. Untuk itulah dilakukan pengendalian intern dalam perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Untuk mengetahui sistem informasi akuntansi penggajian dan pengupahan pada PT Semen Indonesia Packing Plant Ciwandan. 2) Untuk mengetahui sistem informasi akuntansi penggajian dan pengupahan dalam upaya pengendalian internal pada karyawan outsorcing (PT. Varia Usaha Bahari) di packing plant Ciwandan PT. Semen Indonesia (Persero)Tbk. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan sistem dan prosedur penggajian dan pengupahan pada karyawan outsorcing (PT. Varia Usaha Bahari) di packing plant Ciwandan PT. Semen Indonesia (Persero)Tbk. Dalam memenuhi unsur-unsur dan tujuan pengendalian internal sistem penggajian masih kurang efektif. Hal ini ditandai dengan adanya perangkapan tugas, dari prosedur pembuatan daftar gaji dan upah juga melakukan pembayaran gaji dan upah, catatan akuntansi yang digunakan belum lengkap, karena tidak ada jurnal umum, kartu harga pokok produk dan kartu biaya, pemasukan absensi melalui mesin fingerprint tidak diawasi, daftar gaji dan upah serta potongan gaji tidak diotorisasi oleh bagian kepegawaian/personalia.Abstract: This research is motivated by The larger a company, the more complex its business activities, this means that more workers are involved in it. This makes it difficult for leaders to control the entire company alone. Problems that often occur in the management of salaries are in the calculation of working hours, and salary deductions or improper salary payments because the information obtained is not accurate. A system is needed to safeguard the company's resources to avoid mistakes and fraud that might occur. For this reason, internal control is carried out within the company. This study aims to: 1) To find out the payroll and wage accounting information systems at PT Semen Indonesia Ciwandan Packing Plant. 2) To find out the payroll and wage accounting information system in an internal control effort for outsorcing employees (PT. Varia Usaha Bahari) at the Ciwandan packing plant of PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Methods of data collection using interviews, observation, and documentation. Data analysis techniques used are qualitative descriptive. The results showed that the implementation of salary and payroll system and procedures of packing plant Ciwandan in fulfilling the elements and pupose of internal control of payroll sistem and remuneration is till effective. This is characterized by the role of the duties of the payroll and payroll procedures as well as paying salaries and wages made by the same person, accounting records used are not complete, because there are no public journals, product cost card and cost card, attendance through a fingerprint machine is not monitored, and the payroll and wages and salary deductions are not authorized by the personnel/personnel department.
ANALISIS PENGUKURAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL, ASSET, MANAGEMENT, EARNING, LIQUIDITY (CAMEL) Teddy Aprilliadi; Erlina Sari Pohan; Siti Aisyah
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 2, No 2 (2019): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v2i2.2835

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dilatar belakangi masalah bahwa pengukuran tingkat kesehatan bank sangat penting untuk mengetahui kondisi kesehatan keuangan bank, menilai kinerja keuangan dan mengetahui perkembangan tingkat kesehatan bank pada PT. BPRS Mu’amalah Cilegon Tahun 2015-2018 yang diukur dengan analisis Capital (CAR), Asset (KAP & PPAP), Management, Earning (ROA & BOPO) dan Liquidity (CR & LDR) atau disebut dengan metode (CAMEL) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, tingkat kesehatan bank dilihat dari faktor permodalan (CAR) rasio ini masuk dalam kategori sehat. Rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif (APYD terhadap AP) dinyatakan tidak sehat, sedangkan tahun 2017-2018 dinyatakan sehat. Sedangkan rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif yang telah dibentuk terhadap penyisihan penghapusan aktiva produktif yang wajib dibentuk (PPAPYD terhadap PPAPWD) tahun 2015-2018, rasio ini dalam kondisi tidak sehat. Faktor manajemen pada tahun 2015-2018, nilai ini termasuk dalam kondisi sehat. Faktor rentabilitas berdasarkan ROA pada tahun 2015-2018, sedangkan BOPO dinyatakan dalam kondisi sehat. Faktor Likuiditas berdasarkan cash rasio (CR) dinyatakan dalam kondisi sehat, sedangkan berdasarkan rasio loan deposit ratio (LDR) dinyatakan dalam kondisi sehat. Kedua, perkembangan tingkat kesehatan bank pada tahun 2015-2018, nilai tingkat kesehatan bank termasuk dalam kategori sehat karena nilai lebih dari 81.Abstract: This research is motivated by the problem that the measurement of bank soundness using the Capital, Asset, Management, Earning and Liquidity (CAMEL) methods is very important to assess financial performance and assess the development of PT. BPRS Mu'amalah Cilegon in 2015-2018. This study aims to determine the condition of the health of banks and to determine the development of the soundness of banks at PT. BPRS Mu’amalah Cilegon in 2015-2018. This study uses qualitative data. The data used are the Balance Sheet, Income Statement and Earning Assets Quality Report (KAP) of PT. BPRS Mu’amalah Cilegon during the 2015-2018 period. The results of this study indicate that: First, the level of bank health seen from the capital factor (CAR) in 2015-2018, this ratio is in the healthy category. The ratio of earning assets classified to earning assets (APYD to AP) in 2015-2016, respectively declared unhealthy, while in 2017-2018 declared healthy. While the ratio of allowance for possible losses on earning assets that have been formed against allowance for possible losses on earning assets (PPAPYD to PPAPWD) in 2015-2018, this ratio is in an unhealthy condition. Management factors in 2015-2018 were 99 points each, this value is included in a healthy condition. Profitability factors based on ROA in 2015-2018, while the BOPO ratio, were stated in good health. Liquidity factors based on cash ratios (CR) are stated in good health, whereas based on the loan deposit ratio (LDR) in a healthy condition. Second, the development of the soundness of banks, respectively, the value of bank soundness was included in the healthy category because the value was more than 81. 
PENGARUH RASIO CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), NON PERFORMING LOAN (NPL) DAN LOANS TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP PREDIKSI KONDISI BERMASALAH PADA SEKTOR PERBANKAN Teddy Aprilliadi
Jurnal Revenue : Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Revenue : Jurnal Ilmiah Akuntansi
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/rev.v1i1.14

Abstract

Bank sebagai salah satu lembaga keuangan di dalam perekonomian suatu negara, berfungsi sebagai penunjang kelancaran sistem pembayaran, pelaksana kebijakan moneter, dan sarana untuk mencapai stabilitas sistem keuangan yang menjalankan usahanya berdasarkan prinsip kepercayaan. Oleh karena itu dalam menjalankan fungsi-fungsi tersebut, bank dituntut untuk berada dalam kondisi yang sehat. Dengan mengetahui tingkat kesehatan bank maka seluruh pihak yang terkait dapat mengukur sejauh mana pengelolaan bank telah sesuai dengan asas pengelolaan bank yang sehat dan ketentuan yang berlaku di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris tentang faktor- faktor yang mempengaruhi prediksi kondisi bermasalah, yaitu pengaruh rasio CAR, NPL dan LDR. Sampel dipilih dengan menggunakan purposive sampling. Kemudian sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 27 perusahaan perbankan yang melaporkan laporan keuangan pada tahun 2015, 2016, 2017 dan 2018.Hasil penelitian ini menemukan bukti empiris bahwa CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap prediksi kondisi bermasalah. Dengan nilai signifikasi 0,971 > 0,05 sehingga hipotesisnya tidak dapat didukung kebenarannya, sedangkan NPL berpengaruh signifikan terhadap prediksi kondisi bermasalah. Dengan nilai signifikasi 0,000 < 0,05 sehingga hipotesisinya dapat didukung kebenarannya. Hal ini dikarenakan rasio NPL menunjukan tingginya angka kredit macet pada bank, semakin besar NPL hingga diatas 5% menunjukan semakin buruk kualitas kredit bank dan LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap prediksi kondisi bermasalah. Dengan nilai signifikasi 0,584 < 0,05 sehingga hipotesisnya tidak dapat didukung kebenarannya. CAR, NPL dan LDR secara simultan berpengaruh signifikan terhadap prediksi kondisi bermasalah, dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 melalui uji omnibus test. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tidak bermasalah dalam nilai laba bersih bank (Net Income). Nilai adjusted R-Square sebesar 0,556 menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi dependen adalah sebesar 55,6% , dan sisanya sebesar 44,4% dijelaskan variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.