Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Sikap Remaja Putri tentang Kanker Serviks dengan Motivasi Remaja Melakukan Vaksinasi HPV Putu Indah Sintya Dewi; Luh Ayu Purnami; Mochamad Heri
Jurnal Keperawatan Silampari Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Keperawatan Silampari
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.109 KB) | DOI: 10.31539/jks.v5i1.2377

Abstract

The purpose of this study was to determine the relationship between the level of knowledge and attitudes of adolescents about cervical cancer with the motivation of adolescents to vaccinate against HPV at SMA Negeri 1 Ubud. This type of research is a quantitative study with an analytic research design with a cross sectional approach, the sample in this study was 97 respondents with proportional simple random sampling technique. The results of the univariate analysis of most of the respondents, most of the students had a sufficient level of knowledge about cervical cancer, 41 respondents (42.3%), 59 students had a supportive attitude about cervical cancer (60.8%) and students had moderate motivation to do the HPV vaccination as many as 71 children ( 73.2%). The results of this study showed that 35 students had sufficient knowledge of cervical cancer and moderate motivation to vaccinate against HPV (36.1%). The results of the Spearman Rank test analysis of students have a supportive attitude about cervical cancer and moderate motivation to vaccinate HPV by calculating the calculated r value of 0.279 and a probability of 0.006 (0.006 <0.05). In conclusion, there is a significant relationship between the variable attitudes of adolescents about cervical cancer with the motivation of the eleventh class of SMA Negeri 1 Ubud to vaccinate against HPV. Keywords : Knowledge, attitude, cervical cancer, motivation
Cuci Tangan Enam Langkah untuk Siswa Inklusi di SD Negeri 2 Bengkala Bali Yopita Triguno; Luh Ayu Purnami; Ketut Eka Larasati Wardana; Ni Made Raningsih; Kadek Dwi Arlinayanti
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Peduli Masyarakat, Juni 2020
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v2i2.114

Abstract

Cuci tangan merupakan satu hal yang penting dilakukan dalam kehidupan sehari-hari untuk tetap menjaga kebersihan. Tidak terkecuali pada siswa sekolah dasar dengan disabilitas. Tujuan dari pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan informasi kepada siswa disabilitas dan siswa regular yang masuk dalam sekolah inklusi dalam hal cuci tangan yang baik dan benar. Metode pelaksanaan dari pengabdian ini adalah perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Perencanaan dimulai dari pemilihan masalah dan sasaran yang dilakukan pengabdian adalah siswa SD N 2 Bengkala kelas 1-6 sebanyak 56 orang siswa inklusi dan reguler. Pelaksanaan dimulai dari pembuatan wastafel cuci tangan kemudian memberikan informasi teknik cuci tangan yang benar dan waktu cuci tangan yang baik. Setelah itu melakukan monitoring dan evaluasi. Ditemukan bahwa siswa mulai perlahan mengalami perubahan kebiasaan, dimana siswa selalu mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah masuk kelas dan makan sesuatu. Selain itu teknik cuci tangan yang dilakukan sudah sesuai dengan anjuran WHO. Kesimpulannya bahwa pelaksanaan pengabdian masyarakat ini efektif dilakukan untuk mengubah kebiasaan siswa dan perilaku siswa untuk melakukan cuci tangan yang baik dan benar. Kata kunci: cuci tangan; inklusi; sekolah dasar WASHING WITH SIX STEPS FOR INCLUSION STUDENTS IN SD NEGERI 2 BENGKALA BALI ABSTRACT Washing hands is an important thing to do in daily life to maintain cleanliness. No exception for elementary school students with disabilities. The purpose of this community service is to provide information to students with disabilities and regular students who enter the inclusive school in terms of good and proper hand washing. The method of implementation of this service is planning, implementation and evaluation. Planning starts from the selection of problems and the objectives of the service are 56 elementary school students in Bengkala 2 nd grade 4.5 and 6 as many as inclusive and regular students. The implementation starts from making a hand wash sink and then provides information on proper hand washing techniques and good hand washing time. After that, monitoring and evaluation. It was found that students began to slowly change habits, where students always wash their hands before and after class and eat something. In addition, hand washing techniques are carried out in accordance with WHO recommendations. The conclusion is that the implementation of community service is effectively carried out to improve students habit and behavior to do good and correct hand washing. Keywords: elementary; inclusi; washing hand
Persepsi Ibu Tentang Pemberian Asi Lanjutan (0-2 Tahun): Studi Fenomenologi Luh Ayu Purnami; Lina Anggaraeni Dwijayanti; Putu Sukma Megaputri; Luh Vina Utari; Putu Dinda Marda Cahyadi Putri
NERSMID : Jurnal Keperawatan dan Kebidanan Vol. 3 No. 1 (2020): Mei
Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Growth and development of infants can not be separated from the provision of nutrients provided, including breastfeeding on an ongoing basis. Advanced breastfeeding is optimal breastfeeding until the age of 2 years. This study aims to explore in depth the mothers' perceptions about the continued breastfeeding. This research is a type of qualitative research with phenomenological approach conducted in six villages in the work area of the Sawan I Health Center, namely Bungkulan, Sangsit, Giri Emas, Kerobokan, Sinabun, Suwug, and Sudaji Villages. Data collection techniques were open and in-depth interviews of 421 people in each village in January-August 2018. There were eight phenomena that were found, namely participants who were unable to breastfeed, did not have much time to breastfeed optimally for up to two years, had the perception that Breastmilk issued is not smooth and minimal, must return to work (insufficient time off work), knowledge and understanding of the optimal and ideal time for breastfeeding Continued for up to two years, promotion of formula milk is very interesting, and do not know alternative ways of storing breast milk that is effective.
KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP) SEBAGAI PENILAIAN TUMBUH KEMBANG BALITA: PELATIHAN KADER DESA GIRIMAS: Pre-Screening Development Questionnaire As An Assessment Of Childhood Growth: Cadre Training In Girimas Village Luh Ayu Purnami
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 6 No. 2 (2020): JPM | September 2020
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jpm.v6i2.602

Abstract

Stimulasi tumbuh kembang menjadi satu hal yang penting.pelaksanaan deteksi dini tumbuh kembang dapat dibantu oleh kader kesehatan. Namun tampak kader kesehatan masih banyak yang belum memahami cara melakukan deteksi dini tumbuh dan kembang balita menggunakan KPSP, sehingga dalam proses posyandu tidak ada satupun balita yang dilakukan deteksi dini. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pelatihan kepada kader untuk melakukan deteksi dini tumbuh kembang di desa girimas saat melakukan posyandu sehingga dapat mengetahui gangguan tumbuh kembang dan melakukan rujukan. Metode pelaksanaan pengabdian ini adalah dalam bentuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada mitra yaitu dalam hal ini kader kesehatan Desa Giri Mas. Kemudian melakukan diskusi dan praktik berupa pelatihan kader sehingga kader memahami penggunaan KPSP. Analisis keberhasilan pelaksanaan melihat peningkatan pengetahuan dan peningkatan penggunaan kuesioner skrining. Hasilnya ditemukan pengabdian ini dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Hasilnya menemukan bahwa kader kesehatan setelah diberikan pelatihan dapat menggunakan kuesioner skrining dengan baik dan dapat mengaplikasikannya dengan baik sehingga dapat menemukan keterlambatan tumbuh kembang dan proses rujukan dini. Kesimpulannya bahwa pelaksanaan pengabdian masyarakat ini sangat membantu peningkatan pengetahuan dan praktik kader dalam penggunaan kuesioner skrining untuk deteksi dini tumbuh kembang bayi dan balita.
ANALISIS FAKTOR RESIKO KEJADIAN STUNTING PADA ANAK DI POSYANDU BANJAR PASEK DESA KUBUTAMBAHAN TAHUN 2018 Desak Ketut Sugiartini; Luh Ayu Purnami
MIDWINERSLION : Jurnal Kesehatan STIKes Buleleng Vol. 3 No. 2 (2018): Midwinerslion Jurnal Kesehatan STIKES Buleleng
Publisher : STIKes Buleleng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.357 KB)

Abstract

Latar Belakang: Sekitar 40% anak balita di dunia masih mengalami pertumbuhan yang terhambat. Tingginya angka kejadian stunting disebabkan oleh banyak faktor yang masih perlu diketahui analisis faktor resiko penyebab stunting pada anak. Tujuan: Menganalisis Faktor Resiko Kejadian Stunting Pada Anak Di Posyandu banjar pasek desa kubutambahan Tahun 2018. Metodologi: Penelitian observasi analitik, dengan desain case control. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 90 anak usia 1-5 tahun yang terdiri dari 45 anak dengan stunting dan 45 tidak mengalami stunting sebagai kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total sampling technique. Instrumen penelitian terdiri dari kuesioner tentang gizi anak. Kuesioner ini telah diuji validitas dan reliabilitas dengan nilai koefisien cronbach’s alpha 0,727. Data dianalisis menggunakan descriptive statistics dan chi square untuk mengetahui hubungan antara variabel. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 15 anak (33,3%) mengalami stunting Terdapat hubungan yang signifikan antara berat badan lahir (BBL) dan lama pemberian ASI terhadap kejadian stunting dan tidak tidak terdapat hubungan yang signifikan antara LILA ibu, pengetahuan dan pendidikan terhadap kejadian stunting. Kesimpulan dan Saran:. Faktor resiko yang dominan mempengaruhi kejadian stunting adalah lama pemberian ASI terdapat nilai OR (Odds Ratio) tertinggi pada lama pemberian ASI dengan kejadian stunting yaitu sebesar 8,2 yang artinya lama pemberian ASI memberikan pengaruh 8,2 kali terhadap kejadian stunting. Dengan diketahui faktor resiko dominan ini dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya.
Tingkat Pengetahuan WUS dengan Keikutsertaan Tes IVA sebagai Upaya Deteksi Dini Kanker Serviks Putu Indah Sintya Dewi; Luh Ayu Purnami; Putu Agus Ariana; Ni Komang Ayu Arcawati
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 3 No 1 (2021): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v3i1.2112

Abstract

This study aims to determine and analyze the relationship between the level of knowledge and the participation of fertile aged women (WUS) in the visual inspection of acetic acid (IVA). This study used an analytic survey method with a cross-sectional approach. The analysis results using the Chi-Square test showed that the p-value was 0.001 (p<ɑ 0.005). In conclusion, there is a relationship between the level of knowledge and the participation of WUS in the visual inspection of acetic acid in the working area of the UPTD Puskesmas Blahbatuh II. Keywords: Acetic Acid Visual Inspection, Participation, Knowledge
Hubungan Karakteristik Wanita Usia Subur (WUS) dengan Penyakit Kanker Serviks Luh Ayu Purnami; Kadek Ayu Suarmini; Putu Indah Sintya Dewi; Ni Ketut Wulandari; Mochamad Heri
Jurnal Keperawatan Silampari Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan Silampari
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.006 KB) | DOI: 10.31539/jks.v6i1.4516

Abstract

This study aims to determine the relationship between the quality of women of childbearing age (WUS) based on age, education, occupation, parity, and history of contraceptive use with cervical cancer growth. This research method is analytically observational with a case-control study design. The results of univariate analysis of 118 respondents aged>35 years were 71 people (60.2%), high school education level was 47 people (39.8%), work as housewives (IRT) was 35 people (29.7% ), respondents with parity as many as 65 people (55.1%) and the use of non-hormonal contraception as many as 56 people (47.5%). The results of this study found that there was a significant relationship between age, occupation, and parity (α=<0.05). In contrast, employment and history of contraceptive use did not show any association with cervical cancer (α>0.05). The results of data analysis with the chi-square test got a value of 0.025 or p <α (0.05). In conclusion, there is a significant relationship between age, occupation, and parity with cervical cancer. Keywords: Cervical Cancer, Women of Childbearing Age
Cuci Tangan Enam Langkah untuk Siswa Inklusi di SD Negeri 2 Bengkala Bali Yopita Triguno; Luh Ayu Purnami; Ketut Eka Larasati Wardana; Ni Made Raningsih; Kadek Dwi Arlinayanti
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Peduli Masyarakat, Juni 2020
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v2i2.114

Abstract

Cuci tangan merupakan satu hal yang penting dilakukan dalam kehidupan sehari-hari untuk tetap menjaga kebersihan. Tidak terkecuali pada siswa sekolah dasar dengan disabilitas. Tujuan dari pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan informasi kepada siswa disabilitas dan siswa regular yang masuk dalam sekolah inklusi dalam hal cuci tangan yang baik dan benar. Metode pelaksanaan dari pengabdian ini adalah perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Perencanaan dimulai dari pemilihan masalah dan sasaran yang dilakukan pengabdian adalah siswa SD N 2 Bengkala kelas 1-6 sebanyak 56 orang siswa inklusi dan reguler. Pelaksanaan dimulai dari pembuatan wastafel cuci tangan kemudian memberikan informasi teknik cuci tangan yang benar dan waktu cuci tangan yang baik. Setelah itu melakukan monitoring dan evaluasi. Ditemukan bahwa siswa mulai perlahan mengalami perubahan kebiasaan, dimana siswa selalu mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah masuk kelas dan makan sesuatu. Selain itu teknik cuci tangan yang dilakukan sudah sesuai dengan anjuran WHO. Kesimpulannya bahwa pelaksanaan pengabdian masyarakat ini efektif dilakukan untuk mengubah kebiasaan siswa dan perilaku siswa untuk melakukan cuci tangan yang baik dan benar. Kata kunci: cuci tangan; inklusi; sekolah dasar WASHING WITH SIX STEPS FOR INCLUSION STUDENTS IN SD NEGERI 2 BENGKALA BALI ABSTRACT Washing hands is an important thing to do in daily life to maintain cleanliness. No exception for elementary school students with disabilities. The purpose of this community service is to provide information to students with disabilities and regular students who enter the inclusive school in terms of good and proper hand washing. The method of implementation of this service is planning, implementation and evaluation. Planning starts from the selection of problems and the objectives of the service are 56 elementary school students in Bengkala 2 nd grade 4.5 and 6 as many as inclusive and regular students. The implementation starts from making a hand wash sink and then provides information on proper hand washing techniques and good hand washing time. After that, monitoring and evaluation. It was found that students began to slowly change habits, where students always wash their hands before and after class and eat something. In addition, hand washing techniques are carried out in accordance with WHO recommendations. The conclusion is that the implementation of community service is effectively carried out to improve students habit and behavior to do good and correct hand washing. Keywords: elementary; inclusi; washing hand
Breastfeeding Practice Protect Children under Five Years Age form Stunting Lina Anggaraeni Dwijayanti; Sayu Putu Sri Adnyani; Luh Ayu Purnami; Ni Ketut Ayu Wulandari
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 5 No 2 (2023): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.586 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v5i2.1667

Abstract

Identification of risk factors stunting is important as prevention and early detection. However, breastfeeding initiation, early exposure to colostrum, exclusive breastfeeding, and duration of breastfeeding as a risk factor of stunting is still inconsistent. This study aimed to analyze the association of breastfeeding practice with stunting in children under five years of age. Observational study with a case-control design was conducted in Sawan, Buleleng District. A total of 48 cases and 48 controls were selected to participate in the study by using cluster sampling. Stunting data were obtained by direct measurements using microtoise and length boards, while variables related to breastfeeding and respondent characteristics variables were obtained by direct interviews using a questionnaire. All item questionnaire were valid (r count > r table (0,367)) and reliabel (cronbach’s alpha 0,741). Data were analyzed with chi-square, and multivariate analysis by using logistic regression. The multivariate analysis result showed that variables were associated with stunting among children under five years of age are exclusive breastfeeding (AOR:4.27; 95%CI: 1.663-10.945), and breastfeeding initiation (AOR:3.46;95% CI:1.304-9.176). here is a need to increase the coverage of early breastfeeding initiation and exclusive breastfeeding to prevent an increase in stunting prevalence.
PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA VIDEO ANIMASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG SEKS BEBAS Kadek Agustina Puspa Ningrum; Luh Ayu Purnami; Ni Komang Emi Wahyuni; Yopita Triguno
MIDWINERSLION : Jurnal Kesehatan STIKes Buleleng Vol. 8 No. 2 (2023): MIDWINERSLION Jurnal Kesehatan STIKes Buleleng
Publisher : LPPM STIKes Buleleng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52073/midwinerslion.v8i2.364

Abstract

Pendahuluan: Kemudahan dalam mengakses media menjadi perilaku remaja sehari-hari dan mempengaruhi perilaku seksual yang ditampilkan. Pada kenyataannya, remaja belum memahami pendidikan seks khususnya perilaku seksual yang sehat terkait dengan kesehatan reproduksi. Akibat ketidakterbukaan mengenai pendidikan seks, banyak remaja yang malah terjerumus dalam masalah seksualias. Remaja tidak mengetahui dampak dan akibat dari hubungan seks karena kurangnya pendidikan seks yang diterima. Provinsi Bali merupakan salah satu dari wilayah Indonesia yang menyumbangkan angka pernikahan dini dengan peringkat ke-26 dikisaran 8,55% untuk perkawinan anak menurut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode Quasi Eksperimental, dengan design perencanaan ialah Two Grup Pre Test dan Post Test Design. Populasi penelitian ini sebanyak 124 dan sampel pada penelitian ini ialah 80 orang siswa kelas VII A SMP Negeri 4 Kubu Karangasem. Hasil: Terdapat perbedaan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan melalui media video animasi yaitu 2,89 untuk pengetahuan dan 1.35 untuk sikap serta diperoleh nilai p=0,002 maka Ha diterima berarti ada pengaruh media video animasi terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang seks pranikah di SMP Negeri 4 Kubu Karangasem. Kesimpulan: Ada pengaruh pendidikan kesehatan melalui media video animasi terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang seks bebas.