Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL DAUN KEJI BELING Stobilanthes crispa (L.) Blume PADA TIKUS PUTIH Rattus norvegicus YANG DIINDUKSI ALOKSAN Ferdinand Palit; Gideon Tiwow; Wilmar Maarisit; Einstein Karundeng; Ferdy Karauwan
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 1 No. 1 (2018): Oktober 2018
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.42 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v1i1.27

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang terdiri dari lima perlakuan, masing-masingperlakuan terdiri dari tiga ekor hewan uji sebagai ulangan. Perlakuan I kontrol negatif aquadest,Perlakuan II kontrol positif metformin, Perlakuan III ekstrak etanol daun keji beling 75 mg/kg BB,Perlakuan IV ekstrak etanol daun keji beling 150 mg/kg BB, Perlakuan V ekstrak etanol daun kejibeling 300 mg/kg BB. Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak etanol daun keji belingmampu menurunkan kadar gula darah, yaitu dosis 75 mg/kg BB dengan nilai rata-rata penurunan14%, dosis 150 mg/kgBB dengan nilai 19.33% dan dosis 300 mg/kgBB dengan nilai 31.66%.Kesimpulannya adalah ekstrak etanol daun keji beling memiliki aktivitas antidiabetes.
Formulasi Sediaan Sirup Ekstrak Daun Pisang Kepok Musa balbisiana Sebagai Antipiretik pada Tikus Putih Rattus norvegicus Irma Dawi; Gideon Tiwow; Ferdy Karauwan; Reky Palandi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i1.36

Abstract

Pisang kepok adalah salah satu jenis pisang yang masuk kedalam kelompok kultivar ABB artinyapisang jenis ini termasuk kedalam kelompok pisang olah atau plantain karena tinggi kandunganpatinya. Daun pisang kepok mengandung beberapa senyawa yaitu alkaloid, saponin, tanin, glikosida,terpen, gula deoksida, flavonoid, dan karbohidrat. Antipiretik adalah golongan obat yang dapatmenekan atau mengurangi peningkatan temperature tubuh yang tidak normal. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui apakah pemberian sediaan sirup ekstrak daun pisang kepok efektif untukmenurunkan demam pada tikus putih. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen laboratorium.Pada tahap pertama daun pisang kepok diekstraksi dengan cara dingin menggunakan maserasi. Lalu,dibuat sediaan sirup antipiretik dengan konsentrasi 5%, 10%, 20%. Dari hasil penelitian dapatdisimpulkan bahwa sirup ekstrak daun pisang kepok dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 20% memilikiefek antipiretik yang dilihat dari penurunan suhu tubuh tikus putih setelah diinduksi pepton.
Identifikasi Boraks Pada Mie Basah yang Beredar di Supermarket dan Pasar Tradisional di Kota Bitung Jihan Marina Safitri; Gideon Tiwow; Sonny Untu; Jabes Kanter
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.928 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i1.37

Abstract

Boraks merupakan salah satu zat pengawet berbahaya yang sering digunakan sebagai bahantambahan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi melalui identifikasi adatidaknya kandungan zat pengawet boraks pada mie basah yang beredar di Supermarket dan PasarTradisional di Kota Bitung. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil 2 sampel disupermarket dan 4 sampel diambil di tiap-tiap pasar tradisional. Identifikasi sampel dilakukandengan metode uji kualitatif yaitu metode uji warna menggunakan kertas tumerik dan metode tes kitboraks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua sampel mie basah yang dijual di supermarketdan pasar tradisional di Kota Bitung tidak mengandung zat pengawet berbahaya boraks.
Formulasi Sediaan Sabun Antiseptik Ekstrak Daun Pepaya Carica papaya Megi Sahambangung; Olvie Datu; Gideon Tiwow; Nerni Potolangi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.838 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i1.38

Abstract

Pepaya merupakan salah satu tanaman yang digunakan dalam pengobatan tradisional. Bagiantanaman yang sering digunakan sebagai obat tradisional adalah daunnya. Senyawa antiseptik yangterdapat dalam daun pepaya adalah polifenol dan flavonoid. Antiseptik adalah senyawa kimia yangdigunakan untuk menghambat atau mematikan mikroorganisme pada jaringan hidup, yangmempunyai efek membatasi dan mencegah infeksi agar tidak menjadi parah. Penelitian ini bertujuanuntuk membuat sediaan sabun antiseptik dari ekstrak daun pepaya dengan konsentrasi 20%, 30%,40%. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen laboratorium. Pada tahap pertama daunpepaya diekstraksi dengan cara dingin menggunakan maserasi. Lalu, dibuat sediaan sabunantiseptik dengan konsentrasi 20%, 30%, 40%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwaekstrak daun pepaya dapat diformulasikan menjadi sabun antiseptik dengan konsentrasi 20%, 30%,dan 40% dan hasil pengujian mutu sabun cair ekstrak daun pepaya telah memenuhi persyaratanyang sesuai dengan standar yang ditetapkan SNI 06-4085-1996.
Uji Stabilitas Fisik Sediaan Salep Ekstrak Etanol Daun Nangka Artocarpus heterophyllus Lamk Tiara Misericordia Lasut; Gideon Tiwow; Silvana Tumbel; Einstein Karundeng
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.959 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i1.40

Abstract

Daun nangka mengandung senyawa yang berkhasiat sebagai antibakteri sehingga dapatmenghambat pertumbuhan bakteri jerawat. Untuk mempermudah penggunaan daun nangkasehingga dibuat menjadi suatu sediaan topikal berupa salep. Penelitian ini bertujuan untuk membuatsediaan salep dan mengetahui basis salep yang memenuhi syarat uji stabilitas fisik. Salep ekstraketanol daun nangka dibuat dalam dua basis salep yaitu basis hidrokarbon dan basis larut air. Ujistabilitas salep menggunakan uji stabilitas Freeze Thaw Cycle dan diuji sifat fisik salep meliputi ujiorganoleptik, uji homogenitas, uji pH dan uji daya sebar. Sediaan salep ekstrak etanol daun nangkadiamati selama 12 hari (6 siklus). Hasil penelitian menunjukkan basis hidrokarbon memilikikestabilan yang baik dalam uji organoleptik, uji homogenitas dan uji pH. Sedangakan untuk basislarut air hanya memiliki kestabilan yang baik pada uji homogenitas.
Analisis Formalin Pada Tahu Yang Beredar di Pasar Tomohon, Pasar Tondano dan Pasar Karombasan Novaria Kiroh; Gideon Tiwow; Vlagia Paat; Amal Ginting
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.636 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i1.42

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya kandungan formalin pada tahu yang dijual diPasar Tomohon, Tondano dan Karombasan. Jenis penelitian ini yaitu uji laboraturium untukmengetahui adanya kandungan formalin lewat analisis kualitatif dengan menggunakan tiga pereaksiyaitu pereaksi KMnO4 0.1 N, pereaksi Schiff dan Test Kit Formalin. Hasil analisis kandunganformalin, terdapat beberapa sampel yang postif dengan menggunakan pereaksi KMnO4 0.1 N danpereaksi Schiff yaitu sampel A5, A6 dan A7. Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkanbahwa Metode KMnO4 dan Schiff mampu mendeteksi kandungan formalin dibawah batas deteksiTest kit formalin yaitu 2 ppm. Adanya kandungan formalin pada tahu tidak dapat ditentukan hanyadengan melihat ciri-ciri tahu tersebut namun perlu dilakukan penelitian agar hasil yang di dapatkanlebih akurat.