Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

EVALUASI PELAYANAN INFORMASI OBAT DI POTEK KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO Resa Setia; Olvie Datu; Jeane Mongi; Yusuf Tapehe
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 1 No. 1 (2018): Oktober 2018
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.69 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v1i1.29

Abstract

Pelayanan informasi obat merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Apoteker dalam pemberianinformasi mengenai obat yang tidak memihak, dievaluasi dengan kritis dan dengan bukti terbaikdalam segala aspek penggunaan obat kepada profesi lain, pasien atau masyarakat. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui pelayanan informasi obat di Apotek-apotek Kecamatan Tikala KotaManado. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dan pengambilansampel dengan cara accidental sampling. Hasil penelitian diperoleh berdasarkan data secarakumulatif mencapai persentase lebih dari 50% yang termasuk kategori pengetahuan cukup baik.Kesimpulannya adalah pelayanan informasi obat di apotek kecamatan tikala sudah termasukkategori pengetahuan cukup baik.
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN BANDOTAN Ageratum conyzoides L SEBAGAI HEMOSTATIS TERHADAP LUKA POTONG PADA TIKUS PUTIH. Rivaldy Lobot; Olvie Datu; Wilmar Maarisit; Silvana Tumbel
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 1 No. 1 (2018): Oktober 2018
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.451 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v1i1.30

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol daun bandotan (Ageratumconyzoides L) sebagai hemostatis terhadap luka potong pada tikus putih. Metode penelitian yangdigunakan adalah metode Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan lima kelompok perlakuandengan tiga kali ulangan. Kelompok pertama yaitu kelompok tanpa perlakuan, kelompok kedua,pemberian ekstrak daun bandotan konsentrasi 50%, kelompok ketiga, pemberian ekstrak daunbandotan konsentrasi 75%, kelompok keempat, pemberian ekstrak daun bandotan konsentrasi 100%,kelompok kelima, kontol positif betadin povidone iodine 10%. Data dianalisis menggunakan metodeANOVA (Analysis of variant) dengan tingkat kepercayaan 95% (?=0,05). Dan dilanjutkan denganuji LSD (Least Significant Different) untuk melihat perlakuan mana yang menberikan efek yangberbeda. Hasil penelitian terdapat perbedaan waktu berhentinya pendarahan dari setiap perlakuan.Ekstrak daun bandotan memiliki efektivitas sebagai hemostatis terbaik pada konsentrasi 75%
Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Awar-awar Ficus septica Burm F. Sebagai Antipiretik Terhadap Tikus Putih Rattus novergicus Glaudia Tawi; Wilmar Maarisit; Olvie Datu; Yessie Lengkey
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.094 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i1.32

Abstract

Tumbuhan herbal mempunyai potensi senyawa bioaktif sebagai antipiretik. Penelitian ini bertujuanuntuk membuktikan bahwa daun awar awar Ficus septica dengan konsentrasi 10%, 20% dan 40%memiliki efektivitas antipiretik dengan penginduksi demam pepton 5%. Pengukuran suhu rektal tikusmenggunakan thermometer. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium yang menggunakanhewan uji tikus putih. Hewan uji dibagi menjadi lima kelompok yaitu kelompok Kontrol negatif(aquades), kontrol postif (suspensi parasetamol) dan kelompok uji yaitu pemberian ekstrak daunawar-awar 10%, 20% dan 40%. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji anova danuji tukey. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak daunawar-awar Ficus septica konsentrasi 40% memiliki efektivitas sebagai antipiretik yang lebih efektifdalam penurunan suhu.
Formulasi Sediaan Sabun Antiseptik Ekstrak Daun Pepaya Carica papaya Megi Sahambangung; Olvie Datu; Gideon Tiwow; Nerni Potolangi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.838 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i1.38

Abstract

Pepaya merupakan salah satu tanaman yang digunakan dalam pengobatan tradisional. Bagiantanaman yang sering digunakan sebagai obat tradisional adalah daunnya. Senyawa antiseptik yangterdapat dalam daun pepaya adalah polifenol dan flavonoid. Antiseptik adalah senyawa kimia yangdigunakan untuk menghambat atau mematikan mikroorganisme pada jaringan hidup, yangmempunyai efek membatasi dan mencegah infeksi agar tidak menjadi parah. Penelitian ini bertujuanuntuk membuat sediaan sabun antiseptik dari ekstrak daun pepaya dengan konsentrasi 20%, 30%,40%. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen laboratorium. Pada tahap pertama daunpepaya diekstraksi dengan cara dingin menggunakan maserasi. Lalu, dibuat sediaan sabunantiseptik dengan konsentrasi 20%, 30%, 40%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwaekstrak daun pepaya dapat diformulasikan menjadi sabun antiseptik dengan konsentrasi 20%, 30%,dan 40% dan hasil pengujian mutu sabun cair ekstrak daun pepaya telah memenuhi persyaratanyang sesuai dengan standar yang ditetapkan SNI 06-4085-1996.
Pola Peresepan Antihipertensi Pada Pasien Rawat Jalan Peserta BPJS di RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano Rian Kapantow; Olvie Datu; Reky Palandi; Nerni Potalangi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.273 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i1.39

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pola peresepan antihipertensi pada pasien rawat jalanpeserta BPJS di RSUD Dr Sam Ratulangi Tondano. Metode penelitian ini adalah penelitiandeskriptif dimana data dikumpulkan secara retrospektif. Data yang digunakan adalah data rekammedik pasien rawat jalan peserta BPJS di RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano pada bulan November2018. Hasil dari penelitian ini adalah seluruh pasien berjumlah 46 orang dengan pasien terbanyakberjenis kelamin perempuan yaitu 35 orang (76%) dan paling banyak pasien berusia >60 tahun(54.35%). Berdasarkan diagnosa pasien hipertensi dengan komplikasi DM berjumlah 25 pasien,pasien komplikasi penyakit jantung 2 orang, hipertensi dengan komplikasi gagal ginjal sertakomplikasi DM dan gagal ginjal 6 orang, hipertensi dengan komplikasi DM dan penyakit jantungserta komplikasi gagal ginjal dan penyakit jantung 3 orang dan 1 pasien hipertensi dengankomplikasi DM, gagal ginjal dan penyakit jantung. Kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat tujuhpola peresepan dan berdasarkan pedoman yang digunakan pola peresepan antihipertensi di RSUDDr. Sam Ratulangi Tondano telah sesuai.
Uji Stabilitas Formulasi Sediaan Salep Antibakteri dari Ekstrak Etanol Biji Labu Kuning Cucurbita moschata dengan Variasi Basis Tesalonika Hermina Mamahit; Olvie Datu; Hariyadi Hariyadi; Yessie Lengkey
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (936.663 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i1.50

Abstract

Pemilihan formulasi yang baik sangat menentukan tercapainya tujuan pengobatan, dimanaperbedaan tipe basis salep akan mempengaruhi sifat fisik serta stabilitas dari sediaan tersebut.Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan biji Labu Kuning dibuat sediaan salep serta mengujisifat fisik sediaan dengan dua variasi basis sehingga didapatkan sediaan yang stabil serta sesuaistandar formulasi salep. Data dianalisis menggunakan metode deskriptif dan uji Independent SampleT-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan basis salep berpengaruh terhadap sifat fisiksalep yang meliputi organoleptis, homogenitas, dan daya sebar, tetapi tidak mempengaruhi nilai pHsediaan salep. Terdapat perbedaan yang signifikan antara salep basis hidrokarbon dan larut airkarena nilai probabilitas 0,001<0,05. Basis hidrokarbon memiliki sifat fisik yang paling memenuhisyarat dibandingkan basis larut air setelah dilakukan uji Freeze-Thaw.
Efektivitas Ekstrak Daun Cempedak Artocarpus integer Sebagai Antibakteri Frengky Mawea; Wilmar Maarisit; Olvie Datu; Nerni Potalangi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.639 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i1.52

Abstract

Masalah yang sering dihadapi dalam bidang pengobatan saat ini adalah resistensi bakteri terhadapantibiotik pada negara berkembang maupun negara maju. Oleh karena itu banyak dilakukan risetdalam pembuatan dan pengembangan antibiotik baru untuk menghadapi resistensi bakteri, baik daribahan sintesis maupun dari sumber alami. A. Integer adalah salah satu tanaman yang digunakansebagai obat dan banyak ditemukan di daerah tropis. Penelitian ini merupakan penelitianeksperimen laboratorium dengan menggunakan spektrofotometer Uv-Vis untuk pengamatan nilaiMIC dan MBC. Penentuan nilai MIC pada tujuh perlakuan dengan konsentrasi ekstrak etanol daunA. integer dibuat pengenceran berseri yakni 50, 100, 150, 200, 250, 300, 350 mg/ml. Analisisspektrofotometer bahwa nilai MIC ekstrak etanol daun A. integer pada bakteri E. coli terdapat padakonsentrasi 150 mg/ml dengan rata-rata absorbansi sebelum inkubasi 0,628 dan sesudah inkubasi0,502. Nilai MIC pada bakteri S. aureus terdapat pada konsentrasi 250 mg/ml dengan rata-rataabsorbansi sebelum inkubasi 0,765 dan sesudah inkubasi 0,529. Nilai MBC yang dianalisis lanjutpada spektrofotometer, bahwa ekstrak etanol daun A. integer belum mampu membunuh bakterikarena setelah diinkubasi menunjukan peningkatan nilai absorbansi. Ekstrak etanol daun A. Integerbersifat bakteriostatik. Nilai MIC pada konsentrasi 150 mg/ml terhadap bakteri E. coli, dan padabakteri S. aureus terdapat pada konsentrasi 250 mg/ml