Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Peranan Pembelajaran Sejarah dalam Membentuk Karakter Cinta Tanah Air Siswa Era 4.0 di SMAN 1 Palibelo Zuriatin Zuriatin; Lilis Febriana; Nurlaila Nurlaila
Pendikdas: Pendidikan Dasar Vol 2, No 2 (2021): November 2021
Publisher : STKIP HARPAN BIMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56842/pendikdas.v2i2.95

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) peranan pembelajaran sejarah dalam membentuk karakter cinta tanah air siswa era 4.0 di SMAN 1 Palibelo. (2) Hambatan guru dalam membentuk karakter cinta tanah air pada siswa di era 4.0 di SMAN 1 Palibelodan (3) Dampak pembelajaran sejarah dalam membentuk karakter cinta tanah air siswa era 4.0 di SMAN 1 Palibelo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan analisis dokumen.Teknik penentuan informan dalam penelitian ini dengan cara snowball sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1)Pembentukan karakter cinta tanah air pada siswa tidak dikembangkan dalam perencanaan pelaksanan pembelajaran tetapi diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran. Pembentukan nilai-nilai karakter cinta tanah dimungkinkan karena dalam materi pelajaran sejarah sarat dengan nilai-nilai perjuangan dan kepahlawanan.(2) Hambatan yang dihadapi oleh guru dalam membentuk karakter cinta tanah air pada siswa di era 4.0 di SMAN 1 Palibelo berupa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama teknologi informatika. Siswa lebih memperhatikan Smartphone dari pada materi pembelajaran sejarah. Siswa juga dipengaruhi konten-konten negatif yang tidak bermafaat dalam Smartphone. (3)Dampak pembelajaran sejarah dalam membentuk karakter cinta tanah air siswa era 4.0 di SMAN 1 Palibelo adalah tidak secara langsung tetapi membutuhkan proses secara terus menerus dan pembiasaan
PENGARUH PENERAPAN KOMPARASI METODE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) DAN METODE DRIIL TERHADAP PEMAHAMAN MAHASISWA PADA MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA ABAD XIX-XX Zuriatin Zuriatin; Roni Irawan
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 7 No 1 (2017): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan pemahaman mahasiswa pada mata kuliah Sejarah Indonesia Abad XIX-XX dengan menerapkan komparasi metode number head together dengan metode driil. Jenis penelitian ini yaitu penelitian eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes berbentuk esay. Teknik analisis data untuk menguji hipotesis penelitian digunakan uji-t pada taraf signifikan 5%, sebelum menggunakan uji-t terlebih dahulu dilakukan perhitungan prasyarat yaitu menguji normalitas data. Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh nilai sig (2-tailed) sebesar 0,00 dan nilai ini lebih kecil dari 0.05 (0,00< 0,05) maka dapat diketahui hipotesis yang diterima adalah hipotesis alternatif ( Ha) dan Ho ditolak, yang berarti terdapat pengaruh pembelajaran dengan menggunakan komparasi NHT dengan driil terhadap pemahaman mahasiswa pada mata kuliah Sejarah Indonesia Abad XIX-XX di STKIP Taman Siswa Bima.
Identifikasi Pola Pendidikan Karakter Pada Pembelajaran Sejarah Kelas X IPS SMAN 2 Wera Roni Irawan; Zuriatin Zuriatin
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 8 No 1 (2018): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v8i1.118

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui pola pendidikan karakter yang diterapkan pada pembelajaran sejarah di Kelas X IPS SMA Negeri 2 Wera, (2) kendala yang dihadapi oleh guru dan siswa dalam penerapan pola pendidikan karakter pada pembelajaran sejarah di kelas X SMA Negeri 2 Wera. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Wera menggunakan bentuk penelitian kualitatif deskriptif dengan strategi studi kasus tunggal terpancang. Sumber data terdiri atas informan (guru sejarah dan peserta didik), tempat dan peristiwa (aktivitas belajar sejarah di kelas), dokumen dan arsip. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi dengan menggunakan teknik purposive sampling. Validitas data menggunakan trianggulasi sumber, trianggulasi data, trianggulasi peneliti dan trianggulasi teori. Analisis data menggunakan analisis interaktif, meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) pola pendidikan karakter yang yang diterapkan di SMA Negeri 2 Wera, melalui media-media tertentu yang ditempel didinding sekolah maupun media yang secara langsung. Pola karakter yang ada di sekolah menjadi acuan dalam pelaksanaan pembelajaran sejarah pada siswa kelas X IPS. Pada RPP pembelajaran guru mencantumkan nilai karakter, dan nilai karakter yang dicantumkan akan di evaluasi pada tahap evaluasi pembelajaran. (2) terdapat kendala-kendala yang di hadapai guru maupun siswa dalam penerapan pola pendidikan karakter di kelas X IPS. Kendala-kendala yang menghambat dalam penerapan pola pendidikan karakater yaitu kendala pada waktu, kemampuan siswa dan materi pembelajaran yang pada, serta minimnya media pembelajaran yang dijadikan sebagai contoh dalam menumbungkan karakter siswa.
Kebudayaan Islam yang Berkembang di Kesultanan Bima pada Abad Ke XVII M Zuriatin Zuriatin; Nurhasanah Nurhasanah
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 8 No 2 (2018): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v8i2.126

Abstract

Masuk dan berkembangnya Islam di Bima tidak hanya membawa perubahan besar pada kepercayaan yang di anut oleh masyarakat di kerajaan tersebut namun juga membawa perubahan secara-besaran terhadap tatanan politik, sosial dan kemasyarakatan serta kebudayaan. Pengaruh Islam terlihat nyata pada kebudayaan yang berkembang sesudah agama ini mulai tumbuh dan berkembang di Bima. Perpaduan antara kebudayaan Islam dan kebudayaan local terjalin indah dalam setiap adat dan budaya yang berkembang dalam masyarakat. hal ini terlihat dari berbagai kebudayaan antaa lain; pertama “Rimpu” yang merupakan busana adat harian tradisional yang berkembang pada masa kesultanan Bima. Sebagai pakaian yang mencerminkan identitas wanita Bima yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Upacara memperingatan mauled nabi besar Muhammad SAW di oleh masyarakat Bima di adakan acara Hanta Ua pua. Ketiga Zikir (jiki) kepada Allah yang di lantunkan pada suklus hidup masyarakat. Keempat Hadrah: Merupakan tari tradisional Bima yang berisi puji-pujian kepada Allah SWT. Kelima Dali merupakan Puisi yang di sebut “dali” ini dapat juga di sebut dalil yaitu suatu petuah dan nasehat yang berdasar atas adat dan agama. Keenam Acara khitan dan Khatam Al-qur’an Dalam adat Bima, proses pendewasaan seorang anak manusia ditandai dengan dua macam upacara adat. Upacara adat ini merupakan pengejawantahan syariat Islam yaitu kewajiban untuk melaksanakan khitan bagi laki-laki serta anjuran untuk menamatkan pembelajaran baca Al-Qur’an sebagai penuntun hidup seorang manusia untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat
Sejarah Pendidikan Islam pada Masa Khulafaur Rasyidin (11-41 H/632-661 M) Erfinawati Erfinawati; Zuriatin Zuriatin; Rosdiana Rosdiana
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 9 No 1 (2019): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v9i1.172

Abstract

Tujuan penulisan ini adalah untuk mengkaji lebih dalam mengenai sejarah pendidikan Islam sebelum masa Khulafaur Rasyidin dan sejarah pendidikan Islam pada masa Khulafaur Rasyidin. Penelitian ini menggunakan metode sejarah kritis melalui studi literatur. Metode yang digunakan dengan menggunakan langkah sebagai berikut. Pertama, heuristik merupakan kegiatan mencari, mengumpulkan, mengkategorikan dan meneliti sumber-sumber sejarah. Kedua, kritik sumber adalah kegiatan menguji sumber sejarah dengan menggunakan kritik ekstern dan intern Ketiga, interpretasi adalah kegiatan menafsirkan terhadap fakta yang sudah diuji dengan kritik sumber. Keempat, penyajian dengan menyampaikan sintesa yang diperoleh dalam sebuah karya sejarah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pendidikan Islam pada masa Rasulullah dilaksanakan dalam dua periode, yaitu periode Mekah dan Madinah. Pendidikan periode Mekah dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu tahapan sembunyi-sembunyi, tahapan secara terang-terangan dan tahapan seruan umum. Sedangkan pendidikan periode Madinah merupakan kelanjutan pendidikan di Mekah, yaitu pembentukan dan pembinaan masyarakat baru, menuju satu kesatuan sosial dan politik, pendidikan sosial politik dan kewarganegaraan serta pendidikan anak. Setelah meninggalnya Rasulullah SAW, pendidikan Islam dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin. Pendidikan Islam pada masa ini dibagi menjadi empat periode, yaitu: periode Khalifah Abu Bakar as-Siddiq, periode Khalifah Umar bin Khatab, periode Khalifah Usman bin Affan dan periode Ali bin Abu Thalib.
Perkembangan Pelabuhan Bima Dibawah Pengelolaan PT. PELINDO III Cabang Bima Tahun 1962-2010 Zuriatin Zuriatin; Nurhasanah Nurhasanah; Nurlaila Nurlaila
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 10 No 1 (2020): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v10i1.329

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu: 1). Untuk mengetahui Bagaimana awal perkembangan pelabuhan Bima. 2). Kebijakan-kebijakan pengelolaan pelabuhan Bima yang berlaku setelah menjadi pelabuhan laut yang di usahakan di bawah pengawasan PT. PELINDO III Cabang Bima? 3). Untuk mengetahui dampak dari perkembangan pelabuhan Bima terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat? Penelitian ini merupakan penelitian sejarah mengunakan metode sejarah yang terdiri dari empat langkah yaitu pengumpulan sumber sejarah (heuristic), kritik terhadap sumber sejarah, analisis dan interpretasi terhadap fakta-fakta sejarah, dan penulisan sejarah. Sumber sejarah yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa dokumen, arsip, sumber sekunder berupa buku, berita cetak maupun elektronik yang relevan. Pelabuhan Bima telah ada sejak jaman Kerajaan hingga sekarang. mulai tumbuh dan berkembang seiring dengan ramainya aktifitas perdagangan dan pelayaran di wilayah Nusantara. Menjadi tempat persingahan penting pelayaran dari Malaka ke Maluku. Lokasinya yang strategis dan potesi hinterland yang beragam menjadi pendukung utama perkembangan pelabuhan Bima, hal ini mendorong pengembangan pelabuhan Bima menjadi pelabuhan yang di usahakan di bawah pengelolaan PELINDO III. Dengan peraihan status segala pengelolaan dan tata laksana serta kebijakan yang berkenaan dengan pelabuhan Bima di kelola oleh PELINDO III dan Administrator Pelabuhan Bima di bantu oleh Instansi terkait. Dampak keberadaan pelabuhan Bima dapat di lihat dari sektor ekonomi yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Keberadaan pelabuhan Bima juga memberi kontribusi yang berar dalam sector pendidikan lanacarnya arus transportasi mempermudah masyarakat dalam mengakses pendidikan di daerah lain.
Usaha Perjuangan Pahlawan Datuk Ibrahim Tan Malaka dazlam Mencapai Pembebasan Nasional Indonesia Tahun 1919-1949 Ade Fathul Anam Putra; Zuriatin Zuriatin; Rosdiana Rosdiana
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 10 No 2 (2020): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v10i2.373

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui kondisi Nusantara pada masa pergerakan nasional, (2) untuk mengetahui bagaimana riwayat hidup Datuk Ibrahim Tan Malaka dan (3) untuk mengetahui usaha perjuangan pahlawan Datuk Ibrahim Tan Malaka dalam mencapai pembebasan nasional Indonesia tahun 1919- 1949. Jenis penelitian yang di gunakan oleh peneliti adalah penelitian kepustakaan (Library research), penelitian ini menggunakan langkah-langkah yaitu (1) Heuristk, proses pengumpulan data (2) Kritik sumber, proses penyeleksian data (3) Interprestasi, penafsiran data (4) Historiografi, penulisan sejarah. Dalam penulisan skripsi ini. Pendekatan yang di gunakan adalah pendekatan sosial dan politik. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Perjuangan bangsa Indonesia menghadapi penjajah dipicu oleh harga diri sebagai bangsa yang ingin merdeka di tanah airnya sendiri tanpa tekanan penjajah. Munculnya politik etis memberikan dampak positif bagi rakyat Indonesia, kebijakan politik etis memberikan peluang mudahnya akses pendidikan bagi kaum pribumi yang membawa dampak lahirnya kaum terdidik terpelajar yang menjadi pelopor kebangkitan bangsa termasuk di antaranya Tan Malaka. watak revolusioner Tan Malaka tumbuh dan berkemnbang ketika ia menempuh pendidikan di belanda, melalui pengalaman dan buku-buku yang ia baca selama di Belanda. Usaha perjuangannya dimulai dari tahun 1919 mulai dari mendirikan sekolah rakyat di Semarang, menjadi ketua PKI menggantikan Samaun, mendirikan Partai Republik Indonesia PARI di Bangkok, menggagas terbentuknya organisasi pesatuan perjungan, dan pada tanggal 7 November 1948 Tan Malaka mendirikan partai yang bersifat revolusioner untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang bernama partai Murba. Cita-cita menuju kemerdekaan 100% itu yang mengharuskan Tan Malaka, tidak hanya melihat kemerdekaan hanya sekedar kemerdekaan politik, namun kemerdekaan Indonesia menyeluruh sifatnya, mulai dari kemerdekaan ekonomi, politik, sosial dan budaya.
Pandangan Dan Perjuangan Ki Hadjar Dewantara Dalam Memajukan Pendidikan Nasional Zuriatin Zuriatin; Nurhasanah Nurhasanah; Nurlaila Nurlaila
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 11 No 1 (2021): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v11i1.442

Abstract

Ki Hadjar Dewantara merupakan tokoh pembaharu dalam dunia pendidikan nasional pahlawan nasional ini di kenal sebagai bapak pendidikan nasional yang memperjuangkan dan mengangkat martabat bangsa melalui bidang pendidikan. Cita-cita Ki hadjar Dewantara yaitu menciptakan pendidikan yang sesuai dengan adat istiadat bangsa Indonesia. Ki Hadjar Dewantara bertekad untuk meluaskan semangat tentang pendidikan kepada generasi muda. Dalam pandangan beliau upaya untuk mendidik kaum muda merupakan syarat utama dalam membebaskan diri dari jeratan penjajah. Pendidikan yang mendasarkan kebudayaan nasional dapat menghindarkan dari kebodohan. Untuk mewujudkan cita-cita dan pandangan tersebut Tanggal 3 Juli 1922 babak baru perjuangan Ki Hadjar Dewantara dalam bidang pendidikan di mulai yaitu dengan mendirikan Taman Siswa yang mula-mula bernama “ National Onderwijs Instituut Taman Siswa” yang pertama di Jogjakarta, sekolah ini kelak di ubah menjadi “ Perguruan Kebangsaan Taman Siswa”
Proses Pembuatan Peraturan Desa di Desa Kiwu Kecamatan Kilo Kabupaten Dompu Nurlaila Nurlaila; Zuriatin Zuriatin; Mirna Mirna
Pendikdas: Pendidikan Dasar Vol 3, No 01 (2022): Mei 2022
Publisher : STKIP HARAPAN BIMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56842/pendikdas.v3i01.120

Abstract

Proses penyusunan kerangka peraturan desa yang dilakukan oleh pemerintah desa dan BPD, dan kendala dalam proses pembuatan peraturan desa, dengan menggunakan metode yang bersifat Deskriptif kualitatif dengan pendekatan metode survei yaitu jenis penelitian yang mengungkapkan permasalahan apa adanya sesuai dengan kenyataan dilapangan karena peneliti bermaksud memperoleh gambaran yang bersifat komprehensif yang mendalam dengan cara diskusi kemudian di akhiri dengan Tanya jawab. Dimana diketahui bahwa proses pembuatan peraturan desa belum maksimal dengan baik dan seperti acuh tak acuh dalam pembuatan peraturan desa, Badan Permusyawaratan Desa yang masih kurangnya sumber daya manusia yang ada di desa tersebut, dalam hal pendidikan bisa dikatakan tinggi namun masih kurangnya pemahaman dan pengetahuan sehingga mejadi kendala dalam proses pembuatan peraturan desa, kurangnya pelatihan dari pemerintahan pusat guna untuk lebih memahami landasan undang-undang dalam pembuatan peraturan desa dan kurangnya wadah aspirasi masyarakat dalam pembuatan peraturan desa sehingga terjadi ketidak seimbangan dalam pelaksanaan dan penerapan peraturan yang telah dibuat. Pengetahuan dan keterampilan aparatur desa dalam membuat peraturan desa sangat di perlukan sehingga dalam membuat suatu peraturan senantiasa bermanfaat bagi masyarakat desa.
Perkembangan Pendidikan dan Pengajaran Masa Pendudukan Jepang Tahun 1942-1945 Zuriatin Zuriatin
Pendikdas: Pendidikan Dasar Vol 3, No 01 (2022): Mei 2022
Publisher : STKIP HARAPAN BIMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56842/pendikdas.v3i01.114

Abstract

Sistem pendidikan yang diterapkan pada masa pendudukan Jepang difokuskan pada kebutuhan perang Jepang. Kala menguasai Indonesia, Jepang tengah menghadapi Perang Asia Timur Raya. sekolah dasar di Indonesia pada masa pendudukan Jepang menekankan pendidikan praktis, tidak seperti sistem Belanda yang hanya membina dan memelihara sisi akademis. kurikulum pada saat itu telah di Japanisasi melalui pengenalan mata pelajaran baru, seperti bahasa Jepang, pendidikan jiwa/mental, pendidikan jasmani, dan kegiatan kejuruan. kebijakan pendidikan yang ditempuh militer Jepang di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah menghapus bahasa Belanda di sekolah, melarang menggunakan dan mengajar bahasa Inggris dan Prancis, mengajarkan bahasa Jepang di sekolah dasar dan menengah, dan melakukan akreditasi bahasa Melayu/Indonesia sebagai bahasa nasional yang digunakan di sekolah untuk kepentingan administrasi. Jepang menganti dualisme pendidikan yang sebelumnya di terapkan oleh belanda yaitu pendidikan eropa dan pendidikan bumi putera, pemerintah Jepang juga menghapus ajaran sejarah Belanda dan Eropa dan menggantinya dengan sejarah Asia, Jepang, dan Indonesia. Mereka juga menerapkan aktivitas fisik dan mengadakan latihan militer di sekolah menengah secara intensif