Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) MATERI BAHASA INDONESIA DI SMP ISLAM AL-SYUKRO UNIVERSAL Nuryani, Nuryani
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 13, No 2: Agustus, 2012
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The curriculum implemented in Indonesian education has undergone several changes. This is because education changes from time to time to match with the changes in the context of the era. One of the changes highlighted in the curriculum is materials for Indonesian language. Curriculum 2013 is currently ratified to replace the previous one, school unit based curriculum. Why is it so? This study tries to investigate the implementation of teaching learning process of Indonesian language in junior high school of SMP Islam Al-Syukro Universal. This is a case study, using qualitative method. The result of study reveals that school-based unit curriculum has been implemented in SMP Islam Al Syukro Universal, particularly in the teaching of Indonesian language. This is materialized in the lesson plans and the teaching learning process, covering learning objectives, the material presented, the methods used, and evaluations models.
TINGKAT KETERBACAAN SOAL WACANA UJIAN NASIONAL (UN) TINGKAT SMA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Nuryani, Nuryani
KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 2, No 1 (2016): April
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.307 KB) | DOI: 10.22219/kembara.v2i1.4044

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan tingkat keterbacaan soal wacana Ujian Nasional (UN) tingkat SMA mata pelajaran Bahasa Indonesia tahun pelajaran 2013/2014. Fokus dalam penelitian adalah melihat jumlah kata dan kalimat sebagai penyusun sebuah wacana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah soal-soal wacana UN tingkat SMA mata pelajaran Bahasa Indonesia. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan formula Grafik Fry. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah tingkat keterbacaan wacana dalam soal UN masih rendah. Terdapat jenis wacana yang cukup sulit, yang sebenarnya sesuai untuk disajikan di tingkat universitas. Selain itu, terdapat jenis wacana yang cukup ringan, yang sebenarnya sesuai untuk digunakan di tingkat SD maupun SMP. Untuk mengantisipasi hal tersebut perlu dilakukan analisis yang mendalam terhadap soal-soal wacana yang akan dijadikan sebagai bahan ujian, sehingga akan didapatkan tingkat keterbacaan yang sesuai.
KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL GURU DAN SISWA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN INKLUSI Nuryani, Nuryani; Hadisiwi, Purwanti; Karimah, Kismiyati El
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.204 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v4i2.6134

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi komunikasi guru padasiswa ABK di SMK Balai Perguruan Putri Bandung, bagaimana komunikasi instruksional yang dilakukan guru pada siswa ABK di SMK BPP, dan mengapa sekolah memilih untuk melaksanakan komunikasi pembelajaran yang menggabungkan siswa ABK dan nonABK. Penelitian ini menggunakan tradisi studi kasus dengan metode kualitatif serta menggunakan beberapa teori yang melandasi penelitian yakni teori interaksi simbolik dan teori konvergensi simbolik. Kesimpulan penelitiaan ini adalah 1) beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan komunikasi pembelajaran di antaranya kompetensi guru, kesiapan siswa, dan dukungan lingkungan sekolah. Termasuk juga dukungan orang tua dan pendamping. 2) Komunikasi pembelajaran dilaksanakan dalam dua saluran yakni komunikasi pembelajaran di depan kelas dan komunikasi individual antara guru dan siswa. Teknik yang digunakan mulai dari ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, dan juga tutor sebaya. Bahasa verbal dan nonverbal digunakan seperti raut muka ekspresif, suara lantang, artikulasi jelas, gaya tubuh dan bahasa tubuh ekspresif, disertai dengan sentuhan, belaian, tatapan mata. 3) Alasan yang melatar belakangi penyelenggaraan komunikasi instruksional yang menggabungkan siswa ABK dan nonABK di SMK BPP Bandung dilakukan demi kepentingan tiga pihak, yakni siswa ABK, organisasi, serta siswa non ABKDOI: 10.24198/jkk.Vvol4n2.4
KINERJA KEUANGAN DENGAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI DI BURSA EFEK INDONESIA Dwiyanto, Bambang Sugeng; Nuryani, Nuryani
Jurnal Analisis Bisnis Ekonomi Vol 10 No 1 (2012): Volume 10, Nomor 1, April 2012
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.902 KB)

Abstract

Kebangkrutan adalah masalah yang sangat penting. Hal ini sangat penting untuk mendeteksi tanda - tanda kebangkrutan sesegera mungkin agar perusahaan mengambil tindakan efektif untuk menghindarinya. Salah satu model yang populer untuk melakukannya adalah Z-skor, suatu model statistik untuk memprediksi kebangkrutan berdasarkan kinerja keuangan perusahaan. PenelitianIni menganalisis kinerja keuangan perusahaan properti yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Dengan menganalisis kinerja keuangan perusahaan menggunakan Skor Z-, ditemukan bahwa sebagian besar dari perusahaan terkena risiko tinggi kebangkrutan. Namun berdasar analisis korelasi, diketahui bahwa tidak ada korelasi yang kuat antara kinerja keuangan perusahaan dengan harga saham perusahaan.
Pengetahuan, Asupan Energy dan Zat Gizi Berhubungan dengan Kekurangan Energy Kronis pada Wanita Prakonsepsi Hubu, Novika; Nuryani, Nuryani; Hano, Yanti Hz
Gorontalo Journal of Public Health VOLUME 1 NOMOR 1, APRIL 2018
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.676 KB) | DOI: 10.32662/gjph.v1i1.144

Abstract

Choronic energy malnutrition is health problems in women reproductiveage. The purpose of this study was assessed association betweennutrition knowledge, energy and protein intake with chronic energymalnutrition. Design study was observational study with cross sectionaldesign. The Sample were taken by exshautive sampling with collected152 praconseption women. Study was conducted in Boalemo regency.Data analysis using univariate and bivariate analysis which was chisquare test. The result showed that there were only 2,6% in age lessthan 20 years, most of educational level les than nine years 66,4%,92,8% had occupation as house wife, 28,8 % choronic energymalnutrition, 52,6% low nutrition knowledge, 55,9% low energy intakeand 54,6% low protein intake. Bivariate analysis showed women whohad CEM with low nutrition knowledge 51,3% higher than high level ofnutrition knowledge 2,7%, low penergy intake 37,6% higher thanadequate energy intake 16,4%, low protein intake 36,1% higher thanadequate protein intake 18,8%. Chi square test showed there wereassociation between nutrition knowledge (p = 0,000), energy intake (p =0,007) and protein intake (p = 0,029) with chronic energy malnutrition inpraconseption women. It was concluded tha low nutrition knowledge,low energy and protein intake had association with chronic energymalnutrion.
Kejadian Preeklampsia dan Faktor Risiko yang Mempengaruhinya Tolinggi, Safrudin; Mantualangi, Kasma; Nuryani, Nuryani
Gorontalo Journal of Public Health VOLUME 1 NOMOR 2, OKTOBER 2018
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.136 KB) | DOI: 10.32662/gjph.v1i2.320

Abstract

AbstractOne cause of maternal morbidity and mortality is preeclampsia. The purpose of this research was to determine the risk factors of preeclampsia. The type of research was observational analytic using a case control study to determine risk factors for the incidence of preeclampsia in pregnant women. The population in this study as many as 1182 people and the sample size of 168 people consisting of case and control samples. Sampling technique was used purposive sampling. Results was showed that analysis unvariate parity 1 and > 3 as many as 62,5%, the distance of pregnancy < 2 years and > 5 years as many as 35,7% and education < 9 years as many as 33,3%. Analysis bivariate with odds ratio values obtained OR = 1.052, with a lower limit value (0.563) and the upper limit (1.965) then parity was significant risk factor on the incidence of preeclampsia. Results of statistical bivariate analysis OR = 2.088, with a lower limit value (1.096) and the upper limit (3.978) then the distance pregnancy was significant risk factor on the incidence of preeclampsia. Results of statistical bivariate analysis odds ratio values obtained OR = 1.239, with a lower limit value (0.652) and the upper limit (2.354) then education was a significant risk factor on the incidence of preeclampsia. The conclusion of this study was the parity, gap of pregnancy and education were the risk factor for preeclampsia in pregnant women.Keywords; age, education, gap of pregnancy, parity, preeclampsiaAbstrakSalah satu penyebab morbiditas dan mortalitas ibu adalah preeclampsia. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko kejadian preeclampsia. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan menggunakan rancangan case control study untuk mengetahui faktor risiko kejadian preeklampsia pada ibu hamil. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 1182 orang dan jumlah sampel 168 orang yang terdiri dari sampel kasus dan kontrol. Tehnik pengambilan sampel secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan analisis univariat paritas 1 dan > 3 sebanyak 62,5%, jarak kehamilan < 2 tahun dan > 5 tahun sebanyak 35,7% dan pendidikan < 9 tahun sebanyak 33,3%. Analisis bivariat dengan uji odds ratio diperoleh nilai OR=1,052, dengan nilai lower limit (0,563) dan upper limit (1,965) maka paritas merupakan faktor risiko yang bermakna terhadap kejadian preeklampsia. Hasil analisis statistik bivariat dengan uji odds ratio dengan nilai OR=2,088, dengan nilai lower limit (1,096) dan upper limit (3,978) maka jarak kehamilan merupakan faktor risiko yang bermakna terhadap kejadian preeklampsia. Hasil analisis statistik bivariat dengan uji odds ratio diperoleh nilai OR=1,239, dengan nilai lower limit (0,652) dan upper limit (2,354) maka pendidikan merupakan faktor risiko yang bermakna terhadap kejadian preeklampsia. Kesimpulan dari penelitian ini adalah paritas, jarak kehamilan dan pendidikan merupakan faktor risiko kejadian preeklampsia pada ibu hamil.Kata kunci; umur, jarak kehamilan, pendidikan, paritas, preeklmpsia
Intervensi Pendidik Sebaya Meningkatkan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Gizi Seimbang pada Remaja di MTsN Model Limboto Nuryani, Nuryani; Paramata, Yeni
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.767 KB) | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2018.005.02.4

Abstract

Abstrak Periode remaja dikategorikan kelompok rawan masalah gizi dan mempunyai risiko kesehatan tinggi disebabkan pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Remaja cenderung mudah mengikuti pengaruh teman sebayanya, sehingga pendekatan positif berupa kelompok pendidik sebaya diharapkan mampu memperbaiki sikap dan perilaku gizi seimbang pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk menilai perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku gizi seimbang remaja setelah diberikan edukasi dari kelompok teman sebaya. Metode penelitian adalah quasy experiment dengan rancangan two group pre-post test design. Penelitian dilakukan di MTS Negeri Model 1 Limboto. Pengambilan sampel secara accidental sampling. Sampel untuk kelompok educator sebanyak 30 siswa, sementara yang menjadi sasaran target remaja kelompok peer educator sebanyak 128 siswa. Variabel penelitian meliputi pengetahuan, sikap dan perilaku gizi seimbang dikumpulkan sebelum dan setelah pemberian edukasi gizi. Analisis data menggunakan uji paired t-test untuk membandingkan skor masing–masing variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok remaja peer educator terjadi peningkatan skor pengetahun 28,77 ± 23,58 (p-value=0,000), skor sikap 4,72 ± 5,99 (p-value=0,000), skor perilaku gizi seimbang 7,56 ± 8,26 (p-value=0,000), sementara pada kelompok remaja sasaran kelompok peer educator terjadi peningkatan skor pengetahun 2,17 ± 15,05 (p-value=0,104), skor sikap 0,86 ± 6,57 (p-value=0,140) dan skor perilaku gizi seimbang 1,14 ± 9,97 (p-value=0,198). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terjadi peningkatan skor pengetahuan, sikap, dan perilaku gizi seimbang secara signifikan pada kelompok peer educator, namun tidak signifikan pada kelompok sasaran peer educator.Kata kunci: pengetahuan, sikap, perilaku, gizi seimbang, peer educator  Abstract Adolescence period is categorized as a group prone to nutritional problems and has high health risk caused by rapid growth and development. Adolescents tend to follow their peers’ influence, thus a positive approach in a form of peer educators is expected to improve attitudes and behavior on balanced nutrition among adolescents. The study aims to assess the changes of knowledge, attitudes, and behavior about balanced nutrition in adolescents after given education from peer groups. The research method used was quasy experiment with two group pre-post test design. The study was conducted in Islamic Junior High School 1 Limboto. Sampling was taken by accidental sampling. The sample for peer educators was as many as 30 students, while the targeted adolescents of the peer educators were 128 students. The research variables including knowledge, attitudes, and behavior on balanced nutrition were collected before and after the provision of nutritional education. Data analysis was using paired t test to compare the scores of each variable. The results showed that in the peer educator there were increases in knowledge score 28.77 ± 23.58 (p-value=0.000), attitude score 4.72 ± 5.99 (p-value=0.000), behavior score 7.56 ± 8.26 (p-value=0,000), while in the peer educator target group, there were increases on knowledge score 2.17 ± 15.05 (p-value=0.104), attitude score 0.86 ± 6.57 (p-value=0.140) and behavior score 1.14 ± 9.97 (p-value=0.198). It is concluded that there are significant increases in the scores of knowledge, attitudes, and behavior about balanced nutrition in the peer educator group, but not significant in the peer educator target group. Keywords: attitude, balanced nutrition, behavior, knowledge, peer educator
PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) MATERI BAHASA INDONESIA DI SMP ISLAM AL-SYUKRO UNIVERSAL Nuryani, Nuryani
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 13, No 2: Agustus, 2012
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/humaniora.v13i2.895

Abstract

The curriculum implemented in Indonesian education has undergone several changes. This is because education changes from time to time to match with the changes in the context of the era. One of the changes highlighted in the curriculum is materials for Indonesian language. Curriculum 2013 is currently ratified to replace the previous one, school unit based curriculum. Why is it so? This study tries to investigate the implementation of teaching learning process of Indonesian language in junior high school of SMP Islam Al-Syukro Universal. This is a case study, using qualitative method. The result of study reveals that school-based unit curriculum has been implemented in SMP Islam Al Syukro Universal, particularly in the teaching of Indonesian language. This is materialized in the lesson plans and the teaching learning process, covering learning objectives, the material presented, the methods used, and evaluations models.
KINERJA KEUANGAN DENGAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI DI BURSA EFEK INDONESIA Dwiyanto, Bambang Sugeng; Nuryani, Nuryani
Jurnal Analisis Bisnis Ekonomi Vol 10 No 1 (2012): Volume 10, Nomor 1, April 2012
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.902 KB)

Abstract

Kebangkrutan adalah masalah yang sangat penting. Hal ini sangat penting untuk mendeteksi tanda - tanda kebangkrutan sesegera mungkin agar perusahaan mengambil tindakan efektif untuk menghindarinya. Salah satu model yang populer untuk melakukannya adalah Z-skor, suatu model statistik untuk memprediksi kebangkrutan berdasarkan kinerja keuangan perusahaan. PenelitianIni menganalisis kinerja keuangan perusahaan properti yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Dengan menganalisis kinerja keuangan perusahaan menggunakan Skor Z-, ditemukan bahwa sebagian besar dari perusahaan terkena risiko tinggi kebangkrutan. Namun berdasar analisis korelasi, diketahui bahwa tidak ada korelasi yang kuat antara kinerja keuangan perusahaan dengan harga saham perusahaan.
Sejumlah Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Vitamin A pada Balita Hanapi, Sunarti; Nuryani, Nuryani; Ahmad, Rahmawaty
Gorontalo Journal of Public Health VOLUME 2 NOMOR 2, OKTOBER 2019
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.03 KB) | DOI: 10.32662/gjph.v2i2.751

Abstract

Based on Indonesian Basic Health Research 2018Vitamin A capsule coverage for children 6-59 months reached 53.1%. Based on Department of Health Gorontalo district Vitamin A capsule coverage in work area of Asparaga community health center reached 80%. The research aims at investigating association of giving vitamin A toward toddler. This research used observational analytic method with cross sectional study approach. This research was conducted in February until April with total of samples were 262 children  6-59 mount and respondents were toddler mother. The technique of collecting samples was using purposive sampling technique and the technique of data collection was using questionnaire. The technique of data analysis was chi square test. The findings reseacrh was found that the giving of vitamin A on toddler was 126 (48,1%) and not giving vitamin A was 136 (51,9%) toddlers, low mothers knowledge 63,4%, active cadre 28,2%, active participation toddlers 5,0%. Base on analysis bivariate indicated that sufficient knowledge of mothers 67,7% of the toddlers were given vitamin A and chi square test showed knowledge of p value = 0,000, the role of active cadres 82,4% of the toddlers were given vitamin A with p value = 0,000 and the activity of toddlers visiting community health center / Posyandu 100% of the toddlers were given vitamin A with p value = 0,000. It was concluded that the mothers knowledge factor, the role of cadres and the activity of toddlers visiting Community Health Center and Posyandu were related to the provision of viramin A in the toddlers. It was recommended for mothers of toddlers to explore more information regarding the importance of providing vitamin A to toddlers, and to be active partisipation in Community Health Center / Posyandu activities.Berdasarkan hasil Riskesdas 2018 cakupan kapsul vitamin A pada anak 6-59 bulan mencapai 53,1%. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo cakupan pemberian vitamin A di Wilayah Kerja Puskesmas Asparaga mencapai 80%. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui sejumlah faktor yang berhubungan dengan pemberian vitamin A pada balita. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan rancangan cross sectional study. Penelitian ini dilakukan pada Februari sampai April dengan jumlah sampel 262 balita umur 6-59 bulan dengan ibu balita sebagai responden. Pengambilan sampel dengan tekhnik purvosive sampling dan pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, analisis menggunaka chi square test. Hasil penelitian didapatkan pemberian vitamin A pada balita sebanyak 126 (48,1%) dan tidak diberikan vitamin A sebanyak 136 (51,9%) balita, pengetahuan ibu kurang 63,4%, keaktifan kader 28,2%, keaktifan kunjungan balita 5,0%. Berdasarkan hasil uji bivariat menunjukkan pengetahuan ibu cukup 67,7% anak balita diberikan vitamin A chi square  test menunjukkan pengetahuan  p value = 0,000, peran kader aktif 82,4% balita diberikan vitamin A dengan p value = 0,000, dan keaktifan kunjungan balita ke Puskesmas / Posyandu 100% balita diberikan vitamin A dengan p value = 0,000 berhubungan dengan pemberian vitamin A pada balita. Disimpulkan bahwa faktor pengetahuan ibu, peran kader dan keaktifan kunjungan balita ke Puskesmas dan Posyandu berhubungan dengan pemberian viramin A pada balita. Disarankan kepada ibu balita agar lebih menggali informasi terkait pentingnya pemberian vitamin A pada balita, serta aktif dalam kegiatan Puskesmas / Posyandu.