Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan Ilmu Teknologi Komputer Dalam Meningkatkan Kemampuan Administrasi Perangkat Desa Tan Saril Richa Septima; Ira Zulfa
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 1: Februari (2020)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.215 KB) | DOI: 10.36596/jpkmi.v1i1.10

Abstract

Abstrak: Ilmu informasi teknologi dan komputer adalah salah satu ilmu yang banyak digunakan diberbagai bidang kehidupan, salah satunya adalah penggunaan Ilmu teknologi komputer untuk mempermudah pekerjaan perangkat desa. Akan tetapi bagi seorang perangkat desa, pekerjaan itu tidak lah mudah. Salah satu kendalanya adalah minimnya kemampuan perangkat desa untuk memahami teknologi yang ada, sehingga mereka memerlukan waktu yang lama untuk melaksanakan pekerjaan administrasi. Keadaan yang serupa terdapat pada perangkat desa Tan Saril Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah. Oleh sebab itu solusi yang ditawarkan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) Adalah mengadakan suatu pelatihan ilmu teknologi terkait pekerjaan administratif. Dalam kegiatan pelatihan ini telah dilakukan sesi pemaparan materi baik secara teori maupun aplikasi pada software. Anggota yang hadir sebanyak 15 orang.  Pada akhir kegiatan pelatihan telah dibentuk beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 orang untuk mengerjakaan latihan berupa pembuatan surat dan pembuatan banner. Hasil dari latihan tersebut akan dinilai baik dari sisi output maupun prosesnya. Seperti membuat surat dan membuat banner. Dari segi kriteria output, dinilai berdasarkan pemahaman 4 kelompok, dimana telah terpenuhi dengan kriteria nilai 80% tuntas. Sedangkan dari segi proses, respon yang diberikan oleh seluruh peserta juga sangat positf. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pelatihan telah berhasil dari sisi proses dan output.Abstract: Computer and technology information of science is one of the sciences that is widely used in various fields, one of which is the use of computer technology science to facilitate the work of village officials. But for a village official who sometimes only has a high school education, the work is not easy. One obstacle is the lack of capacity of village officials to understand the existing technology, so they require a long time to carry out administrative work. A similar situation is found in the village of Tan Saril, Bebesen Subdistrict, Central Aceh District. Therefore the solution offered in community service activities (PKM) is to conduct a technology science training related to administrative work. In this training activity, a material exposure session has been conducted both in theory and application in software. There were 15 members present. At the end of the training activity, several small groups of 3-4 people had been formed to work out the exercises in the form of letter writing and banner making. The results of the exercise will be assessed both in terms of output and the process. Like making letters and making banners. In terms of output criteria, assessed based on the understanding of 4 groups, which have been met with a criterion of 80% value is complete. While in terms of the process, the responses given by all participants were also very positive. Thus, it can be concluded that the training was successful in terms of process and output.
Penerapan dan Analisa Model Antrian Tunggal Dengan Pelayanan Ganda richa septima
Biram Samtani Sains Vol 1 No 3 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UGP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.274 KB)

Abstract

Masalah antrian yang diambil sebagai contoh merupakan model antrian M/M/C – GD/∞/∞, dimana data yang diambil sebagai contoh diperoleh dengan µ = 3 orang / 10 menit, ρ = 1,89 dan λ = 5 orang / 10 menit. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan ukuran-ukuran dasar teori antrian dengan memberikan perbandingan nilai ukuran-ukuran tersebut dengan jumlah fasilitas pelayanan yang berbeda. Dari analisa data ini kemudian dilakukan pengambilan keputusan untuk menentukan jumlah fasilitas pelayanan yang paling optimal