Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pelatihan Pengembangan Desain Instruksional Untuk Meningkatkan Kemampuan Pedagogik Guru PAUD Salim Salim; Jamiludin Jamiludin; Darnawati Darnawati; Sitti Rahmaniar Abubakar; Nurhayati Nurhayati; Irawaty Irawaty
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 2: Mei (2020)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.27 KB) | DOI: 10.36596/jpkmi.v1i2.34

Abstract

Abstrak: Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan pedagogik guru PAUD Yayasan Pendidikan Wulele Sanggula Kendari. Tahapan pelatihan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diantaranya: (a) tahap persiapan meliputi: survey; penetapan waktu, tempat dan guru sasaran; pembuatan materi pelatihan seperti: bahan tayangan, slide Powerpoint, (b) tahap pelaksanaan meliputi: (1) penjelasan tentang pengembangan desain instruksional untuk guru. Sesi ini berfokus pada penjelasan mengenai urgensi desain instruksional dalam perspektif kurikulum 2013; (2) Sesi kegiatan utama yang menitikberatkan pada pengembangan desain instruksional tentang merancang kegiatan pembelajaran PAUD; keterampilan mengajar; melaksanaan kegiatan pengajaran; penggunaan media pembelajaran PAUD dan penilaian pembelajaran PAUD, (3) guru-guru PAUD Yayasan Pendidikan Wulele Sanggula Kendari melakukan desain instruksional yang didampingi oleh tim pengabdian masyarakat dari perguruan tinggi. Dengan adanya kegiatan pelatihan terhadap guru-guru PAUD pada Yayasan Pendidikan Wulele Sanggula Kendari, menunjukkan guru sudah dapat memahami, dan merancang desain instruksional sesuai dengan perspektif kurikulum 2013 yang ditunjukkan dengan adanya rool model perangkat pembelajaran kurikulum 2013 PAUD seperti rancangan tema pembelajaran, rencanan pelaksanaan pembelajaran mingguan, (RPPM), rencana pelaksaaan pembelajaran harian (RPPH), dan penilaian pembelajaran.Abstract: The purpose of this community dedication is to improve the pedagogic ability of the teachers of Early Childhood Education Foundation Education Wulele Sanggula Kendari. The stages of training in community devotion include: (a) Preparation phase includes survey; Timing, venue, and target teachers; Creation of training materials such as impression materials, PowerPoint slides, (b) Implementation phases include: (1) An explanation of the instructional design development for teachers. This session focuses on the explanation of instructional design urgency in the perspective of the 2013 curriculum; (2) A major activity session that focuses on the development of instructional design on designing learning activities of early childhood education; Teaching skills; Perform teaching activities; The use of early childhood education learning and learning assessment of early childhood education, (3) Teachers of Early Childhood Education Foundation Education Wulele Sanggula Kendari conducts instructional design accompanied by a team of community devotion from universities. With the training activities on teachers of early childhood teachers at the Wulele Sanggula, Kendari Education Foundation, show the teacher can already understand, and design the instructional design in accordance with the perspective of the 2013 curriculum demonstrated with the presence of Rool learning Device Model Curriculum 2013 Early childhood education such as learning theme design, weekly learning implementation, (RPPM), Daily Learning Plan implementation (RPPH), and learning assessment. 
Pelatihan Media Kahoot Pada Guru Dalam Proses Evaluasi Belajar Jamiludin Jamiludin; Darnawati Darnawati; Waode Ade Sarasmita Uke; Anugrah Puspita Ayu M
Amal Ilmiah : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 2 (2020): Edisi Mei 2020
Publisher : FKIP Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.325 KB) | DOI: 10.36709/amalilmiah.v1i2.9661

Abstract

Media kahoot sangat bermanfaat untuk guru dan siswa dalam proses evaluasi baik di kelas maupun di luar kelas. Guru dan siswa hanya bermodalkan internet dan komputer/laptop, atau smartphone untuk mengimplementasikan media tersebut. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu pemberian pelatihan dan pendampingan pada guru dan siswa. Hasil dari pengabdian ini adalah adanya hasil positif dalam hal peningkatan daya saing dan tata nilai dalam bidang pendidikan pada binaan mitra. Peningkatan daya saing yang dimaksud adalah peningkatan kemampuan guru dan siswa memanfaatkan teknologi dan informasi. Disamping itu, perbaikan tata nilai pendidikan yang dimaksud adalah pemahaman para anak mengenai perilaku memanfaatkan teknologi seperti penggunaan handphone, tablet¸ dan laptop bukan hanya untuk bermain game, ataupun sosial media, tetapi teknologi juga dapat digunakan untuk belajar yaitu melalui media kahoot. Keberlanjutan program setelah PKM selesai sepenuhnya dikembalikan kepada pihak sekolah untuk melanjutkan implementasi aplikasi pembelajaran ini
PEMBINAAN BUDI PEKERTI DALAM PEMBELAJARAN PPKn PADA SISWA DI MTs PESRI UMMUSABRI KENDARI Harun Harun; Muh. Yusuf Muh. Yusuf; Darnawati Darnawati
Jurnal Wahana Kajian Pendidikan IPS Vol 5, No 2 (2021): Terbit 2 kali dalam setahun
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jwkp-ips.v5i2.27962

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis:1) pembinaan budi pekerti dalam pembelajaran PPKn pada siswa; 2) faktor-faktor yang menghambat pembinaan budi pekerti dalam pembelajaran PPKn pada siswa; 3) faktor-faktor yang mendukung pembinaan budi pekerti dalam pembelajaran PPKn pada siswa. Pendektan penelitian ini bersifat kualitatif. Subjek penelitian ini yaitu Kepala Sekolah,  Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan, Guru PPKn, Guru Bimbingan Konseling, dan 15 Siswa. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian: 1) pembinaan budi pekerti dalam pembelajaran PPKn pada siswa di MTs Pesri Ummusabri Kendari sudah berjalan dengan baik. 2) faktor penghambat pembinaan Pembinaan budi pekerti dalam pembelajaran PPKn pada siswa MTs Pesri Ummusabri Kendari yaitu faktor dari diri siswa yang belum siap untuk belajar dan faktor lingkungan keluarga yang kurang baik. 3) faktor pendukung adanya kelengkapan sarana prasarana, sumber daya manusia, sistem informasi madrasah, perekrutan guru-guru sesuai dengan kebutuhan, madrasah memfasilitasi, mendukung selurunya yang di butuhkan guru.Kata Kunci: Budi Pekerti; PPKn
Inovasi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Edukasi Dan Pelatihan Pembuatan Keripik Singkong Darnawati Darnawati; Jamiludin Jamiludin; Alimin Alwi; Asna Wirayanti
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 4 (2022): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v7i4.1011

Abstract

Era postmoderen saat ini kompleksitas permasalahan selalu ada sebanyak dan cepatnya perkembangan dunia inovasi. Untuk bersaing dalam perkembangan jaman maka perlunya memiliki kreatifitas termasuk kreatifitas berinovasi dan mampu melihat peluang memanfaatkan hasil bumi. Masyarakat Konawe Selatan Khusunya masyarakat Desa Pombulaa Jaya adalah masyarakat yang dominan bekerja sebagai petani terkhusus petani Singkong. Hal ini yang mengilhami tim pelatihan melakukan inovasi berupa edukasi dan pelatihan pembuatan kerupuk singkong sebagai upaya memberdayakan masyarakat yang bertujuan agar mengingkatkan ekonomi masyarakat. Metode kegiatan yang dilakukan yaitu dengan tahapan perencanaan berupa rencanan ninjauan lokasi studi, observasi dan wawancara awal. Tahap pelaksanan yaitu edukasi pemberdayaan masyarakat dan pelatihan pembuatan keripik singkong. Terakhir adalah tahap penutup arahan dan masukan. Kegiatan Edukasi dan Pelatihan ini diikuti oleh masyarakat Desa Pombulaa Jaya Khususnya Ibu-ibu PKK yang berjumlah 36 Orang. Kegiatan ini memiliki output kerupuk singkong dengan tiga jens rasa yaitu rasa manis, rasa pedas manis dan rasa balado. Keripik singkong ini berlabel Nama Desa Pombulaa Jaya yang siap dipasarkan. Community Empowerment Innovation Through Education and Training Making Cassava Crackers The current postmodern era faces the problem that there are always as many and as fast as the development of world innovation. To compete in the changing times, it is necessary to have creativity, including creativity to innovate and be able to see opportunities to take advantage of agricultural products. The people of South Konawe, especially the people of Pombulaa Jaya Village, are the dominant people who work as farmers, especially cassava farmers. This inspired the training team to innovate in the form of education and training in making cassava crackers as a community empowerment effort aimed at improving the community's economy. The method of the activity carried out is the planning stage in the form of a study plan for surveying the location, observation and initial interviews. The implementation stage is community empowerment education and training in making cassava chips. The last is the closing stage of direction and input. This Education and Training activity was attended by the people of Pombulaa Jaya Village, especially PKK mothers, totaling 36 people. This activity has the output of cassava crackers with three types of flavors, namely sweet, sweet and spicy and balado. These cassava chips are labeled with the name of Pombulaa Jaya village which is ready to be marketed.  
PENGUATAN KARAKTER SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS VII1 SMP NEGERI 2 WAKORUMBA UTARA KECAMATAN WAKORUMBA UTARA KABUPATEN BUTON UTARA Wa Ode Nurwati; Darnawati Darnawati
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpps.v2i2.42045

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) Nilai-nilai karakter apa yang dikembangkan dalam pembelajaran IPS Sejarah di Kelas VII1 SMP Negeri 2 Wakorumba Utara Kecamatan Wakorumba Utara Kabupaten Buton Utara?; (2) Bagaimana metode penguatan karakter siswa dalam pembelajaran IPS di Kelas VII1 SMP Negeri 2 Wakorumba Utara Kecamatan Wakorumba Utara Kabupaten Buton Utara?; dan (3) Bagaimana metode penilaian karakter siswa dalam pembelajaran IPS di Kelas VII1 SMP Negeri 2 Wakorumba Utara Kecamatan Wakorumba Utara Kabupaten Buton Utara? Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yakni suatu jenis penelitian dimana peneliti terlibat langsung di lokasi dan mendeskripsikan peristiwa sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan mengenai pola penguatan karakter siswa dalam pembelajaran IPS Sejarah Kelas VII1 SMP Negeri 2 Wakorumba Utara Kecamatan Wakorumba Utara Kabupaten Buton Utara Sedangkan kajian pustaka yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep karakter, pola penguatan karakter, konsep IPS, bentuk-bentuk pengukuran karakter siswa dan penelitian relevan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Nilai-nilai karakter yang di kembangkan dalam pembelajaran IPS Sejarah di kelas VII1 yaitu: religius, toleransi, disiplin, kerja keras, rasa ingin tahu, cinta tanah air, semangat kebangsaan, cinta tanah air, bersahabat dan komunikatif, gemar membaca, peduli lingkungan, dan tanggung jawab; (2) Metode penguatan karakter siswa dalam pembelajaran IPS Sejarah di Kelas VII1 yaitu berupa pujian, teguran, nasehat. Pujian diberikan untuk siswa yang menunjukan sikap atau perilaku positif, teguran ditujukan untuk siswa yang melakukan pelanggaran dan nasehat merupakan bentuk arahan agar siswa tidak melakukan kesalahan kembali. Selain itu juga siswa menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam proses pembelajaran IPS Sejarah di kelas VII1 dan melalui metode ceramah, tanya jawab dan diskusi kelompok; dan (3) Metode penilaian karakter siswa dalam pembelajaran IPS Sejarah di kelas VII1 yaitu melalui penilaian harian.