Lili Agustina
Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP PGRI Banjarmasin

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

KEMAMPUAN PENGUCAPAN PIRANTI MORFOLOGI ANAK TUNAGRAHITA KELAS VII SMP LB BANJARMASIN Lili Agustina Irni Cahyani
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 9, No 1 (2019): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.435 KB) | DOI: 10.20527/jbsp.v9i1.6252

Abstract

AbstractThe Ability to Pronounce Morphological Devices Mentally Retarded Children at TheSeventh Grade Students of SMP LB Banjarmasin. This study focuses on pronunciationof morphological devices, namely affixation, source reduplication in SMP LBBanjarmasin.This study used qualitative descriptive method. The data collected wasbased on the actual environment and in the situation as it was the ability to pronouncementally retarded children. Data collection started from observation, recording,interviewing, and library techniques. Sources of the data study were mild mentallyretarded children. Based on the result of the study, it can be concluded that topronounce affixtion of students of SMP LB Banjarmasin seen in using prefix me-, ber-,ter-, pe-, di-, sufix -an, -kan, and confix me-kan, ke-an. Mentally retarded children oftenadd phonemes when speaking, as in prefks men- became meng, prefix ber- becamebeng, and mentally retarded children often removed phonemes when speaking as prefixme(N)- became me-. The reduplication abilty found was reduplication in the form ofintact repetition, partial reduplication and basic affixed reduplication. The ability tocomposition mild mentally retarded chldren pronounces in using composition such asbahasa Indonesia, naik kelas, salat jumat, musim hujan, musim panas, and makansiang. But, there were some of mild mentally retarded children who did not usecomposition correctly such as pak gulu, lumah sakit, tanah ail, ail mata, kelas kepala,keleta api, melimpah luah, halta benda, jalan laya, olang tua, padang lumput, and halilibul. The ability to pronounce mild retarded children when they were affixed,duplicated, and composed by morphophonemic process including changes n phoneme/r/ became phoneme /l/ caused by mild retarded children experiencing obstacles whenreciting phoneme /r/.Key words: pronounce, morphological, tunagrahita2AbstrakKemampuan Pengucapan Piranti Morfologi Anak Tunagrahita Kelas VII SMP LBBanjarmasin. Penelitian ini memfokuskan kemampuan pengucapan piranti morfologi,yaitu afiksasi, reduplikasi komposisi pada siswa SMP LB Banjarmasin. Penelitian inimenggunakan metode kualitatif deskriptif. Data yang dikumpulkan berdasarkan darilingkungan yang sebenarnya dan dalam situasi apa adanya, yaitu kemampuanpengucapan anak berketerbelakangan mental (tunagrahita). Pengambilan data dimulaidari teknik observasi, rekaman, wawancara, pencatatan dan teknik kepustakaan.Sumber data penelitian adalah anak tunagrahita ringan. Berdasarkan hasil penelitiandapat disimpulkan bahwa kemampuan pengucapan afikasasi siswa SMP LBBanjarmasin terlihat dalam menggunakan prefiks me-, ber-,ter-, pe-, di- sufiks -an, -kan, dan konfiks me-kan, ke-an. Anak tunagrahita sering melakukan penambahanfonem ketika berbicara, seperti pada prefiks men- menjadi meng, prefiks ber- menjadibeng, serta anak tunagrahita ringan sering melakukan penghilangan fonem ketikaberucap, seperti prefiks me(N)- menjadi me-. Kemampuan reduplikasi yang ditemukanadalah reduplikasi berupa pengulangan utuh, reduplikasi sebagian, dan reduplikasidasar berafiks. Kemampuan komposisi anak tunagrahita ringan tepat mengucapkandalam menggunakan komposisi, yaitu bahasa Indonesia, naik kelas, salat jumat, musimhujan, musim panas, dan makan siang. Namun, ada sebagian anak tunagrahita ringanyang tidak tepat menggunakan komposisi seperti pak gulu, lumah sakit, tanah ail, ailmata, kelas kepala, keleta api, melimpah luah, halta benda, jalan laya, olang tua,padang lumput, dan hali libul. Kemampuan pengucapan anak tunagrahita ringan ketikaberafiksasi, bereduplikasi, dan berkomposisi yang dilakukan dengan prosesmorfofonemik, meliputi perubahan fonem /r/ menjadi fonem /l/ yang disebabkan anaktunagrahita ringan mengalami hambatan ketika melafalkan fonem /r/.Kata-kata kunci: pengucapan, morfologi, tunagrahita
Syntactical interference of Katigan language to Indonesian language in SMP Negeri 1 at Katingan Tengah regency at Central Kalimantan Irni Cahyani; Lili Agustina
English Vol 1 No 1 (2017): December 2017
Publisher : Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.781 KB)

Abstract

Syntactical interference of Language of Katingan to Indonesian in Katingan Tengah School at Katingan Tengah regency has been a focus of some language research recently. The research was aimed at recognizing and identifying interference in second language acquisition. The term interference refers to two different linguistic phenomena, namely psychological interference and sociolinguistic interference. Psychological interference refers to the influence of old habits as a result of learning something against something being studied[1]. While sociolinguistic interference refers to the interaction of the language, such as loan or word change. Factors that cause interference is the factor of contact language and language skills. Interference is caused by language contact factors in bilingual societies and an unsteady language mastery factor in second language learners or foreign language learners [2]. This is in accordance with the teacher's opinion that there are still errors in the language, whether it's talking and writing activities. That's what makes researchers interested in doing this. Based on the above problems, it can be identified some points, namely the influence of the first language habit of Katingan in using a second language, Indonesian language, language skills that have not been steady in the second language learning and errors in the language, because of the influence of the first language. The result of research on the syntactic interference aspects of Katingan language to Indonesian language was found in two types of syntactic interference which was contained in oral and written language of students of SMPN 1 Katingan Tengah, such as: (1) Interference phrase to Indonesian language and (2) Interference sentence to Indonesian language.
Pemerolehan Sintaksis Anak Usia 2 Tahun Lili Agustina; Noor Indah Wulandari
Tunas: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 6 No 1 (2020): Tunas: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/tunas.v6i1.2072

Abstract

Proses pemerolehan bahasa setiap anak tidaklah seragam. Hal ini terlihat ada anak yang sangat aktif berbicara yang memiliki banyak pembendaharaan kata dan sebaliknya juga ada anak yang masih pasif pada usia tertentu yang mengakibatkan kurangnya kosakata yang diucapkan oleh anak. Salah satu akuisisi atau pemerolehan bahasa pada anak adalah sintaksis. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian ini mendeskripsikan data yang dikumpulkan berupa pemerolehan sintaksis yang dibagi menjadi dua tahap, yaitu dua kata dan tiga kata atau lebih. Data penelitian ini adalah kalimat yang diucapkan oleh Zahra yang berusia 2 tahun. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik rekam dan catat. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kalimat yang paling banyak ditemukan adalah kalimat imperatif dibandingkan kalimat deklaratif maupun interogatif. Kalimat imperatif yang diucapkan oleh Zahra mengisyaratkan bahwa anak pada usia ini lebih banyak meminta kepada orang di sekitarnya. Kalimat imperatif yang dituturkan jenisnya beragam. Hal ini terlihat pada makna kalimat yang diucapkan berdasarkan konteksnya. Kalimat imperatif yang diucapkan bersifat meminta, mengajak dan memohon secara halus. Hal ini ditandai dengan penggunaan kata mau, ayo, tolong dan menyuruh secara langsung.
Kearifan Lokal Dalam ”1001 Peribahasa Banjar Pilihan” Karya Aliansyah Jumbawuya Fitriawati Fitriawati; Lili Agustina
Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 16 No 2 (2021)
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.741 KB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang peribahasa Banjar berupa bentuk-bentuk kearifan lokal dalam 1001 Peribahasa Banjar Pilihan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan antropologi sastra yang menganalisis manusia dengan budaya dalam masyarakat dengan berbagai aspek warisan budaya masa lalu, salah satunya adalah kearifan lokal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah peribahasa yang berjudul 1001 Peribahasa Pilihan karya Aliansyah Jumbawuya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan observasi teks. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh beberapa simpulan, yaitu bentuk-bentuk kearifan lokal dalam 1001 Peribahasa Banjar Pilihan karya Aliansyah Jumbawuya meliputi empat aspek, yakni: a) kearifan lokal berupa pandangan hidup (filosofi); b) kearifan lokal berupa sikap hidup sosial; c) kearifan lokal berupa nasihat; dan d) kearifan lokal berupa kebiasaan perilaku sehari-hari dalam pergaulan sosial.
GAYA BAHASA DAN DIKSI DALAM SAJAK EMAS 200 PUISI SEXY KARYA DIMAS ARIKA MIHARDJA Zulia Pertiwi; Akhmad HB; Lili Agustina
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 7 No 1 (2022): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/sti.v7i1.1821

Abstract

Puisi merupakan sebuah karya sastra yang mempunyai gaya bahasa dan diksi yang menarik. Penelitian ini bertujuan mengkaji gaya bahasa dalam puisi yang terdapat dalam Kumpulan Sajak Emas 200 Puisi Sexy karya Dimas Arika Mihardja. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan stilistika yang menganalisis gaya bahasa dalam sebuah puisi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kumpulan puisi yang berjudul Sajak Emas 200 Puisi Sexy Karya Dimas Arika Mihardja. Hasil penelitian ini mengungkapkan gaya bahasa yang terdapat dalam Kumpulan Sajak Emas 200 Puisi Sexy, yaitu: a) gaya bahasa retoris yang terdiri atas aliterasi, asonansi, asindeton, polisindeton, pleonasme, prolepsis atau antisipasi, dan hiperbola, dan b) gaya bahasa kiasan yang terdiri atas persamaan atau simile, metafora, personifikasi, metonimia, antonomasia, dan hipalase.
Pematuhan Kesantunan dalam Kanal Animasi Santoon TV di Youtube Lili Agustina; Muhammad Yunus
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v9i1.2101

Abstract

Kesantunan berbahasa yang dilakukan akan menciptakan komunikasi yang baik antarpenutur. Kesantunan bisa diartikan menjadi cara berbahasa dengan tujuan mendekatkan jarak sosial yang akan menciptakan kedekatan emosi antara penutur dengan mitra tuturnya. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan hasil pematuhan kesantunan dalam kanal animasi Santoon TV di youtube. Data yang diteliti dalam penelitian ini adalah tuturan yang mengandung pematuhan kesantunan berbahasa dengan memperhatikan enam prinsip kesantunan berbahasa yang dikemukakan oleh Leech. Keenam maksim itu yakni maksim kebijaksanaan, kedermawanan, penghargaan, kesederhanaan, permufakatan, dan kesimpatisan. Berdasarkan data tuturan pematuhan prinsip kesantunan dalam kanal animasi Santoon TV di youtube ditemukan 10 tuturan realisasi maksim kebijaksanaan, 6 tuturan realisasi maksim kedermawanan, 13 tuturan realisasi maksim penghargaan, 3 tuturan realisasi maksim kerendahan hati, 11 tuturan realisasi maksim permufakatan, dan 7 tuturan realisasi maksim kesimpatisan. Total realisasi pematuhan prinsip kesantunan dalam berjumlah 50 tuturan. Pematuhan kesantunan berbahasa yang paling banyak ditemukan dalam kanal animasi Santoon TV di youtube adalah maksim penghargaan.
INTERAKSI SOSIAL DALAM NOVEL ANAK RANTAU KARYA A. FUADI Noor Indah Wulandari; Novia Winda; Lili Agustina
Jurnal Basataka (JBT) Vol. 5 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.419 KB) | DOI: 10.36277/basataka.v5i2.166

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang interaksi sosial yang terdapat dalam novel Stadium Rindu karya Miranda Seftiana. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan bentuk interaksi sosial asosiatif dalam novel Anak Rantau karya A. Fuadi, dan (2) mendeskripsikan bentuk interaksi sosial disosiatif yang terkandung dalam novel Anak Rantau karya A. Fuadi.Sesuai dengan konsep pengkajian dalam penelitian ini, maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosiologi, di mana pendekatan tersebut berisi tentang masyarakat dan bagaimana hubungan yang terbentuk dalam kehidupan sehari-harinya. Adapun metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah teknik pustaka, teknik baca, dan teknik catat. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan menggunakan teknik analisis isi. Berdasarkan hasil analisis bentuk interaksi sosial asosiatif dalam novel Anak Rantau karya A. Fuadi, antara lain: a) kerjasama, b) asimilasi, dan c) akomodasi. Berdasarkan hasil analisis bentuk interaksi sosial disosiatif dalam novel Anak Rantau karya A. Fuadi, antara lain: a) persaingan., b) kontravensi dan c) konflik.