Lili Agustina
Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP PGRI Banjarmasin

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : STLISTIKA:%20Jurnal%20Bahasa,%20Sastra,%20dan%20Pengajarannya

Analisis Semiotik dalam Kumpulan Cerpen Air Mata Ibuku dalam Semangkuk Sup Ayam Lili Agustina
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 2 No 1 (2017): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.189 KB) | DOI: 10.33654/sti.v2i1.378

Abstract

Karya sastra dalam kajian semiotika menitikberatkan pada sistem tanda-tanda atau kumpulan tanda-tanda. Sebuah karya sastra dapat menyajikan tanda-tanda yang dapat dilihat dari pemakaian bahasa yang digunakan. Tanda-tanda yang ada pada karya sastra harus diungkap untuk mengetahui pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang. Dengan semiotik, pembaca dapat menangkap pesan atau maksud dari cerpen yang berjudul “Air Mata Ibuku dalam Semangkuk Sup Ayam” yang tidak ditampilkan pengarang secara jelas. Pada saat membaca, seseorang akan menginterpretasikan dengan cara yang berbeda berdasarkan pemahaman pembaca tersebut. Namun, semua itu dapat dibatasi oleh adanya pemahaman dalam konvensi bahasa, sastra, dan budaya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan semiotik, yaitu membahas tanda-tanda dalam cerpen yang berjudul “Air Mata Ibuku dalam Semangkuk Sup Ayam”. Metode penelitian yang digunakan kualitatif deskriptif. Data yang terkumpul diklasifikasikan atau dikelompok-kelompokan menurut jenis, sifat, atau kondisinya, setelah datanya lengkap, kemudian dibuat kesimpulan. Sebuah karya sastra dapat menyajikan tanda-tanda yang dapat dilihat dari pemakaian bahasa yang digunakan.Bertolak dari pandangan bahwa semua yang terdapat dalam karya sastra merupakan lambang-lambang atau kode-kode yang mempunyai arti/makna tertentu. Arti/makna tertentu di sini berkaitan erat dengan sistem masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan dalam cerpen ini terdapat beberapa kode, yaitu kode teka-teki, simbolis, aksian, dan budaya untuk membantu menginterpretasikan cerpen yang berjudul “Air Mata Ibuku dalam Semangkuk Sup Ayam”
Bentuk Tindak Tutur Persuasi Perawat dan Pasien di Puskesmas Banua Lawas Kabupaten Tabalong Johan Arifin; Lili Agustina
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 2 No 2 (2017): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.967 KB) | DOI: 10.33654/sti.v2i2.402

Abstract

Pengungkapan tuturan dan tujuan dalam peristiwa berbahasa berbeda-beda. Dalam Puskesmas, tuturan antara perawat dan pasien untuk mengungkapkan maksud di balik tuturan dan memperlihatkan tindakan-tindakan. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan fungsi tindak tutur dalam tuturan perawat dan pasien di puskesmas Banua Lawas dan mendeskripsikan bentuk persuasi yang digunakan perawat dan pasien di puskesmas Banua Lawas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah tuturan perawat dan pasien, tuturan antara perawat dan pasien di puskesmas Banua Lawas Kabupaten Tabalong, dan dokumen tertulis berupa transkip tuturan antartokoh dalam tuturan perawat dan pasien puskesmas Banua Lawas. Pengumpulan data tersebut diperoleh dengan menggunakan metode simak dan diikuti dengan teknik lanjutan: teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Hasil penelitian ini adalah tuturan perawat dan pasien di puskesmas Banua Lawas Kabupaten Tabalong perawat menggunakan persuasi. Bentuk persuasi yang digunakan ialah rasionalisasi sebanyak 4 tuturan, identifikasi sebanyak tiga tuturan, sugesti sebanyak dua tuturan, konformitas sebanyak 4 tuturan, kompensasi sebanyak dua tuturan, penggantian sebanyak dua tuturan, dan proyeksi sebanyak satu tuturan
Faktor Penentu Alih Kode dalam Transaksi Jual Beli di Pasar Tumbang Samba Katingan Tengah Kalteng Lili Agustina; Johan Arifin
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 3 No 1 (2018): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.313 KB) | DOI: 10.33654/sti.v3i1.507

Abstract

Penelitian yang berjudul Faktor Penentu Alih Kode dalam Transaksi Jual Beli di Pasar Tumbang Samba Katingan Tengah Kalteng bertujuan untuk melakukan analisis data faktor-faktor penentu yang mempengaruhi alih kode yang dilakukan antara penjual dan pembeli dengan mengaitkan kondisi ilmiah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Ada dua jenis data dalam penelitian ini yakni (1) tuturan yang berisi realisasi variasi bahasa yang digunakan oleh penjual dan pembeli dalam melakukan transaksi jual beli dan (2) berupa catatan deskriptif. Catatan deskriptif memberi gambaran tentang faktor penentu terjadinya alih kode yang terjadi antara penjual dan pembeli. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yakni pengamatan langsung, wawancara, teknik penyimakan yakni teknik simak bebas libat cakap, selain itu juga teknik rekam dan teknik catat di lapangan. Beragamnya bahasa yang digunakan dalam dalam proses transaksi jual beli di Pasar Banjar Kecamatan Katingan Kabupaten Katingan Kalteng ini sehingga menimbulkan terjadinya alih kode. Faktor penentu terjadinya alih kode dalam transaksi jual beli di Pasar Tumbang Samba Katingan Tengah Kalteng, yaitu (a) pembeli dan penjual sudah saling kenal, (b) menyesuaikan dengan bahasa pembeli, (c) agar mendapatkan harga murah, (d) adanya orang ketiga, (e) adanya pembeli lain, (f) pembeli terkejut dengan harga yang ditawarkan, (g) penjual ingin berpura-pura kepada pembeli, (h) perasaan jengkel penjual kepada pembeli, dan (i) penjual ingin menekankan
Pendidikan Karakter dalam Buku Banjar Negeri Harum 1001 Gurindam Karya Haji Iberamsyah Barbary Litha Luthfiyanti; Lili Agustina; Isna Kasmilawati
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 4 No 1 (2019): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.015 KB) | DOI: 10.33654/sti.v4i1.968

Abstract

Sebuah karya sastra yang baik adalah karya sastra yang dapat mempengaruhi pembaca sehingga menjadi manusia yang lebih baik. Begitu pula dengan buku Banjar Negeri Harum 1001 Gurindam karya Haji Iberamsyah Barbary yang penuh dengan pesan kebaikan. Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini untuk. Mengetahui dan mendeskripsikan pendidikan karakter yang terdapat dalam buku Banjar Negeri Harum 1001 Gurindam Karya Haji Iberamsyah Barbary. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen. Dokumen yang digunakan adalah buku Banjar Negeri Harum 1001 gurindam karya Haji Iberamsyah Barbary. Data dari penelitian ini adalah isi dari gurindam yang terdiri dari 1001 ayat. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumen dengan literatur sebagai dokumen dalam penelitian ini. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis mengalir. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter dalam buku Banjar Negeri Harum 1001 Gurindam Karya Haji Iberamsyah Barbary terdapat 18 karakter, yaitu: 1) religius, 2) jujur, 3) toleransi, 4) disiplin, 5) kerja keras, 6) kreatif, 7) mandiri, 8) demokratis, 9) rasa ingin tahu, 10) semangat kebangsaan atau nasionalisme, 11) cinta tanah air, l2) menghargai prestasi, 13) komunikatif, 14) cinta damai, 15) gemar membaca, 16) peduli lingkungan, 17) peduli sosial, 18) tanggung jawab
Pemerolehan Fonologi pada Kasus Azzahra (0-2 Tahun) Lili Agustina; Isna Kasmilawati
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 5 No 1 (2020): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.859 KB) | DOI: 10.33654/sti.v5i1.983

Abstract

Perkembangan anak dalam memperoleh bahasa di lingkungannya sangat luar biasa. Anak dengan mudah mengucapkan dan meniru apa yang didengarkan bahkan dapat menyusun sebuah rangkaian bahasa yang tidak pernah anak tersebut dengar. Pemerolehan bahasa (language acquisition) merupakan proses anak memperoleh bahasanya. Pemerolehan bahasa seperti yang dijelaskan oleh para ahli adalah identik dengan pemerolehan bahasa pertama atau bahasa ibu. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik simak dan teknik cakap setiap bunyi yang diucapkan oleh Azzahra. Dengan penggunaan kedua metode ini dapat membantu peneliti untuk mendapatkan data yang diperlukan. Teknik simak yang dilakukan secara alami (natural) setiap bunyi yang diucapkan oleh Azzahra. Hasil penelitian pemerolehan bunyipada kasus Azzahra pada usia (0-1 tahun)yaitupemerolehanbunyivokal, seperti[a], [i], [e], [ꞓ],[u]. Bunyi konsonan yang terdapat padausiainiadalah[b], [p], [m], [n], [d], [k], [y], [t]. Polatersebut berbentuk unit suku kata yang pertama kali muncul adalah KV (konsonan dan vokal). Berdasarkan data suku kata padausiainimemiliki struktur KV,VV, KVK, KV-KV, VKV, KV-KVK. Struktur yang paling banyak ditemukan adalah KVKV. Memasukiusia (2:0) dalam pemerolehan bunyi, Zahra mampu mengucapkan fonem [o], yaitu pada kata /onti aunty/. Fonem bunyi konsonan juga bertambah dengan adanya fonem [j], [w], [s], dan [ή].Pemerolehan suku kata atau silaba pada tahun kedua juga hampir sama dengan tahun pertama. Silaba yang digunakan adalah VK, KV, VKV, KV-KV, VK-VK, VK-KV, KVK, KV-KVK. Bunyi satu suku kata lebih dominan pada tahun kedua, dengan mengucapkan suku kata terakhir setiap kata, misalnya /cing/ ‘kucing’, /pu/ ‘sapu’, /num/ ‘minum’, /kan/ ‘makan’.Berdasarkan data yang telah dikumpulkan pada kasus Azzahra, secara signifikan pemerolehan bahasa umur 2:0 tidak mengalami peningkatan yang pesat. Pada kasus Azzahra lebih banyak menunjuk untuk mengatakan sesuatu, memahami apa yang disampaikankepadanya tetapi tidak secara aktif untuk berkomunikasi di lingkunganya
Kalimat Imperatif dalam Bahasa Lisan Masyarakat Dayak Deah Isna Kasmilawati; Lili Agustina
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 4 No 2 (2019): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.443 KB) | DOI: 10.33654/sti.v4i2.996

Abstract

Kalimat imperatif dalam bahasa Dayak Deah sangat beragam jenisnya, bisa saja berisi kalimat perintah yang keras dan kasar, dan bisa juga berupa kalimat perintah dengan permohonan yang santun dan halus.Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Dayak Deah sering menggunakan kalimat perintah baik di rumah, sekolah atau lingkungan masyarakat, yang bersifat ajakan, larangan atau permohonan. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan kalimat perintah dalam bahasa lisan Dayak Deah.Penelitian menggunakan metode deskriptif analisis dan studi pustaka.Pada penelitian ini data terkumpul berupa kalimat imperatif dan beberapa tanggapan yang diberikan, karena dalam kalimat imperatif selalu mengharapkan adanya reaksi dari lawan tutur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kalimat imperatif terdapat lima, yaitu kalimat perintah biasa, kalimat perintah permintaan, kalimat perintah ajakan, kalimat perintah, kalimat perintah suruhan, dan kalimat perintah larangan
Psikogenik Latah di Desa Kandris Kecamatan Banua Lima Kalimantan Tengah Ellita Destriyanti; Akhmad HB; Lili Agustina
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 5 No 2 (2020): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.937 KB) | DOI: 10.33654/sti.v5i2.1159

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang Psikogenik Latah pada Masyarakat di Desa Kandris Kecamatan Banua Kalimantan Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan bentuk lingual latah berdasarkan morfosintaksis pada masyarakat di Desa Kandris Kecamatan Banua Lima Kalimantan Tengah, (2) mendeskripsikan bentuk lingual latah berdasarkan jenis latah pada masyarakat di Desa Kandris Kecamatan Banua Lima Kalimantan Tengah, dan (3) mengidentifikasi faktor yang menyebabkan masyarakat Desa Kandris Kecamatan Banua Lima Kalimantan Tengah berperilaku latah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat desa Kandris. Prosedur pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan, wawancara, rekan dan catat. Teknik analisis data yaitu dengan (1) pengorganisasian data, (2) interpretasi mengacu kepada penelitian data, dan (3) merefleksikan data yang sudah terkumpul. Berdasarkan hasil penelitian gangguan berbicara psikogenik latah di Desa Kandris dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Bentuk lingual latah berdasarkan morfosintaksis terbagi menjadi empat aspek yaitu kata, frasa, klausa, dan kalimat, 2) Bentuk lingual latah berdasarkan jenis latah yang ditemukan yaitu jenis caprolalia (mengucapkan kata-kata yang bersifat jorok dan tabu yaitu menyangkut alat kelamin), 3) Faktor-faktor penyebab latah yang meliputi faktor lingkungan yang ditemukan hanya faktor imitasi (peniruan) dan faktor simpati (ketertarikan pada individu latah) serta faktor mimpi (melihat alat kelamin laki-laki atau perempuan dalam jumlah banyak di dalam tangguk)
GAYA BAHASA DAN DIKSI DALAM SAJAK EMAS 200 PUISI SEXY KARYA DIMAS ARIKA MIHARDJA Zulia Pertiwi; Akhmad HB; Lili Agustina
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 7 No 1 (2022): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/sti.v7i1.1821

Abstract

Puisi merupakan sebuah karya sastra yang mempunyai gaya bahasa dan diksi yang menarik. Penelitian ini bertujuan mengkaji gaya bahasa dalam puisi yang terdapat dalam Kumpulan Sajak Emas 200 Puisi Sexy karya Dimas Arika Mihardja. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan stilistika yang menganalisis gaya bahasa dalam sebuah puisi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kumpulan puisi yang berjudul Sajak Emas 200 Puisi Sexy Karya Dimas Arika Mihardja. Hasil penelitian ini mengungkapkan gaya bahasa yang terdapat dalam Kumpulan Sajak Emas 200 Puisi Sexy, yaitu: a) gaya bahasa retoris yang terdiri atas aliterasi, asonansi, asindeton, polisindeton, pleonasme, prolepsis atau antisipasi, dan hiperbola, dan b) gaya bahasa kiasan yang terdiri atas persamaan atau simile, metafora, personifikasi, metonimia, antonomasia, dan hipalase.