Claim Missing Document
Check
Articles

Konsumsi Fast Food, Soft Drink, Aktivitas Fisik, dan Kejadian Overweight Siswa Sekolah Dasar di Jakarta Putri, Vina Rizky; Angkasa, Dudung; Nuzrina, Rachmanida
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.988 KB) | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2017.004.01.5

Abstract

AbstrakPrevalensi overweight pada anak umur 5-12 tahun di provinsi Jakarta tertinggi (30,1%,  nasional 10,8%) Tujuan penelitian ialah 1) menganalisis hubungan konsumsi fast food, soft drink, dan aktivitas fisik (AF) dengan kejadian overweight 2) mengetahui perbedaan asupan, lingkar pinggang (LP) dan total lemak tubuh (TLB) pada anak sekolah dasar. Studi potong lintang dilakukan dengan jumlah responden yang terdiri dari masing-masing 57 anak overweight dan berat normal di sekolah dasar negeri di Jakarta. Konsumsi fast food,soft drink diukur dengan FFQ, asupan energi dan zat gizi makro dengan recall tiga hari tak berturut, AF dengan kuesioner aktivitas fisik anak, LP dengan pita standar dan TLB dengan bodyfat analyzer. Odd risk/OR (95%CI) dan uji beda sebagai uji statistik, signifikan jika (p<0,05). Hasil menunjukkan anak dengan AF ringan, konsumsi gorengan (≥3x/minggu), dan minuman bergula (≥3x/minggu) berisiko 2,5 (95% CI 1,19-5,39), 6,8 (CI 2,82-16,52), dan 10,7 (CI 4,46-25,72) kali mengalami overweight, secara berturut, dibanding anak dengan AF sedang, konsumsi gorengan dan minuman gula tinggi (masing-masing <3x/minggu). Ada perbedaan yang signifikan antara kelompok overweight dibanding berat normal berdasarkan asupan energi dan zat gizi makro,  LP dan TLB. Perlu ditekankan pola makan dan pola hidup sehat untuk menghindari dampak negatif overweight di masa depan.Kata kunci: fast food, IMT, lemak tubuh, lingkar pinggang, soft drink Abstract The prevalence of overweight children aged 5-12 years in Jakarta province is the highest (30.1%, national is 10.8%). This study aims (1.) to analyze the relationship among fast food, soft drink, and physical activity (PA) with overweight status and (2.) to know the difference of intake, waist circumference (WC), and total body fat (TBF) in primary school children. This cross sectional study was conducted with a number of respondents consisting of 57 overweight and 57 normal weight children in public primary schools in Jakarta. The consumption of fast food and soft drink was measured using food frequency questionnaire, energy and macro nutrient intake by using three non-consecutive day recall method, PA by using physical activity questionnaire, WC by using standard tape, and TBF by using bodyfat analyzer. Odd risk/OR (95% CI) and different test were used as statistical test with p <0.05. The results showed that children with low PA, ≥3x/week fritter consumption, and ≥3x/week sugary drinks were at risk 2.5 times (95% CI 1.19-5.39), 6.8 times (CI 2.82 -16.52), and 10.7 times (CI 4.46-25.72) to overweight, respectively, compared with children with moderate PA, <3x/week fritter consumption, and <3x/week high sugar drink. There were significant differences between the overweight group compared with the normal weight based on energy and macro nutrient intake, WC, and TBF. Diet and healthy lifestyle should be emphasized to avoid negative impact of overweight in the future.Keywords: fast food, body mass index, body fat, waist circumference, soft drink
PENILAIAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR DURI KEPA 11 MENGGUNAKAN INDEKS TINGGI BADAN MENURUT UMUR DAN INDEKS MASSA TUBUH MENURUT UMUR Nuzrina, Rachmanida; Melani, Vitria; Ronitawati, Putri
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThe quality of Indonesian children is an important determinant for the quality of Human Resources in the next generation, so that Indonesian can be taken into account at the global level. High quality human resources is determined by several factors, such as adequate nutrient intake and optimal nutritional status. This activity aimed to measure the height and weight of students to obtain the nutritional status of primary school students using BAZ Score and HAZ Score. This activity carried out in March 2016. The sample size of this activity are 83 school age children grades 3 and 4 elementary school. Nutritional status measurement was done by measuring the height and weight of the children and then calculate the Z score. Z Score result then compared with the nutrtional status WHO 2005 standards. Results showed that most of children have normal nutritional status according to HAZ Score Index , however there are five children who on Stunted and severe stunted nutritional status. While based on the BAZ Score Indeks , Most of children (52 persons) have normal nutritional status. There are 25 children who are overweight. Periodic assessment of nutritional status were needed as a basis to an interventions to nutritional problems among schhol age children.Keywords: nutritional status, BAZ Score, HAZ score, school age children AbstrakKualitas anak-anak Indonesia merupakan penentu kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di masa mendatang dan menjadi generasi penerus pembangunan negara serta investasi Indonesia menuju negara maju yang dapat diperhitungkan di tingkat global. Terbentuknya SDM yang berkualitas, yaitu sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif ditentukan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah terpenuhinya kebutuhan pangan yang bergizi dan tercapainya status gizi optimal. Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur tinggi badan dan berat badan siswa sehingga didapatkan gambaran status gizi siswa sekolah dasar dengan indeks TB/U dan IMT/U. Waktu kegiatan dilakukan pada bulan Maret 2016. Besar sampel kegiatan ini adalah anak-anak usia sekolah kelas 3 dan 4 yang berjumlah 83 orang. Pengukuran status gizi dilakukan dengan cara mengukur tinggi badan dan berat badan kemudian dilakukan perhitungan Z Score dan dibandingkan dengan baku standar WHO 2005. Berdasarkan hasil kegiatan didapatkan hasil bahwa menurut indeks TB/U sebagian besar anak berstatus gizi normal, namun terdapat 5 orang berstatus gizi pendek dan pendek sekali. Sedangkan berdasarkan indeks massa tubuh menurut umur, 52 orang anak berstatus gizi normal dan 25 orang berstatus gizi lebih serta sisanya berstatus gizi kurang. Perlu diadakan penilaian status gizi berkala serta intervensi terhadap masalah gizi yang dialami oleh siswa dan siswi di SDN Duri Kepa 11 Jakarta Barat.Kata Kunci : status gizi, IMT/U, TB/U, siswa sekolah dasar.
PENDIDIKAN SARAPAN SEHAT MENUJU BANGSA SEHAT BERPRESTASI BAGI ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI MAUK III KABUPATEN TANGERANG BANTEN Ronitawati, Putri; Sa’Pang, Mertien; Sitoayu, Laras; Nuzrina, Rachmanida; Melani, Vitria; Dhyani S, Prita; Novianti, Anugerah
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractIn the 6-12 year period, school-aged children are very sensitive in shaping their cognitive development. If during this period they experience hunger then the opportunity to study in school to be reduced (WFP 2006). One message Balanced Nutrition (message six), based on Permenkes No. 41/2014 is a habit of breakfast. Nutrition education accompanied by the provision of food in schools such as a healthy breakfast will run more effectively when walking in tandem. Healthy breakfast education activity aims to raise public awareness, especially school children about the importance of breakfast, the benefits of breakfast, the type of healthy breakfast, and snacks safe. This activity is held in order to commemorate World Health Day and National Education Day and aim to socialize healthy breakfast education activity for School Children at SDN Mauk III of Tangerang Regency of Banten. Socialization is done by providing nutrition education with comic media "Come Breakfast" as one of education media which accompanied by healthy breakfast together in class as much as 268 School Children attend and follow this activity with good Understanding and socialization is strengthened by education media and practice directly related healthy breakfast together in accordance with Balanced Nutrition used and given to the participants so easily understood and applied in everyday life both at home and at school. Such activities are important every year with different target targets, so that the socialization of healthy breakfast in accordance with the principles of balanced nutrition with nutrition education can be achieved well. Keywords: primary school children, nutrition education, healthy breakfast AbstrakPada periode 6-12 tahun, anak usia sekolah sangat sensitif dalam membentuk perkembangan kognitifnya. Bila pada periode ini mereka mengalami kelaparan maka kesempatan untukbelajar di sekolah menjadi berkurang(WFP 2006).Salah satu pesan Gizi Seimbang (pesan keenam), berdasarkan Permenkes No 41/2014 adalah biasakan sarapan.Pendidikan gizi disertai penyelenggaraan makanan di sekolah seperti Sarapan sehat akan berjalan lebih efektif bila berjalan beriringan. Kegiatan pendidikan sarapan sehat bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya anak sekolah mengenai pentingnya sarapan, manfaat sarapan, jenis sarapan sehat, dan jajanan aman. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Dunia dan Hari Pendidikan Nasional serta bertujuan untuk  mensosialisasikan kegiatan pendidikan sarapan sehat bagi Anak Sekolah di SDN Mauk III Kabupaten Tangerang Banten. Sosialisasi dilakukan dengan memberikan pendidikan gizi dengan media komik “Ayo Sarapan” sebagai salah satu media edukasi yang disertai dengan sarapan sehat bersama di kelas sebanyak 268 Anak Sekolah hadir dan mengikuti kegiatan ini dengan baik  Pemahaman dan sosialisasi diperkuat dengan adanya media edukasi serta praktek secara langsung terkait sarapan sehat bersama sesuai dengan Gizi Seimbang yang digunakan serta diberikan pada peserta sehingga mudah dipahami dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah maupun di sekolah. Kegiatan seperti ini penting dilakukan setiap tahun dengan target sasaran yang berbeda-beda, sehingga sosialisasi sarapan sehat sesuai dengan prinsip gizi seimbang yang disertai pendidikan gizi dapat tercapai dengan baik. Kata kunci : anak sekolah dasar, pendidikan gizi, sarapan sehat
Hubungan Peran Keluarga dan Pengetahuan Ibu Terhadap Pemberian ASI di Desa Tanah Merah Kabupaten Tangerang Destyana, Riche Mia; Angkasa, Dudung; Nuzrina, Rachmanida
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.372 KB) | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2018.005.01.5

Abstract

ASI merupakan satu-satunya makanan terbaik yang ideal dan paling sempurna untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi selama proses tumbuh kembang pada 6 bulan pertama kehidupannya. Namun cakupan ASI eksklusif di Indonesia masih rendah, hal ini disebabkan oleh faktor internal (usia, pengetahuan, pendidikan, sikap atau perilaku, dan kondisi kesehatan ibu) dan faktor eksternal (peran keluarga). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan peran keluarga dan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif terhadap pemberian ASI eksklusif di Desa Tanah Merah, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang tahun 2017. Penelitian cross-sectional ini melibatkan 93 responden yang diambil secara total sampling. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase pemberian ASI eksklusif masih rendah (29%), sebagian besar responden memiliki peran keluarga yang “kurang baik” (45,57%) tetapi berpengetahuan “baik” (62,31%). Penelitian menemukan hubungan bermakna antara peran keluarga dengan pamberian ASI eksklusif tetapi skor pengetahuan ibu tidak berhubungan secara signifikan dengan pemberian ASI eksklusif. Peran keluarga perlu ditingkatkan lagi agar ibu dapat memberikan ASI secara eksklusif sehingga bayi mendapat asupan gizi yang adekuat terutama bayi yang tinggal di pedesaan.Kata kunci: peran keluarga; pengetahuan ibu; pemberian ASI eksklusifAbstractBreast milk is the only ideal and the most perfect food to meet the nutritional needs of infants during the growth process in the first 6 months of life. However, the coverage of exclusive breastfeeding in Indonesia is still low due to internal factors (age, knowledge, education, attitude/behavior, and maternal health condition) and external factors (family roles). This research aimed to know the relation of family role and mother knowledge on exclusive breastfeeding (EB) to EB practices in Tanah Merah Village, East Sepatan Sub-district, Tangerang Regency in 2017. This cross-sectional study involved 93 respondents taken by total sampling. The statistical test used was chi-square test. The results showed that the percentage of EB in Tanah Merah Village is still low (29%), most of the respondents have unfavorable family role (45.57%), but have good knowledge on EB (62.31%). This study found a significant association between family role and exclusive breastfeeding, but the score of mother's knowledge does not correlate significantly with exclusive breastfeeding. Family role in encouraging the mother to breastfeed exclusively should be strengthened in order to ensure adequate nutritional intake for the infants, particularly those who live in rural area.Keywords: family role; mother's knowledge; exclusive breastfeeding
Efektivitas Veggie-Fruit Dart Game terhadap Konsumsi Sayur dan Buah pada Siswa SDN Duri Kepa 05 PG Faridah, Syiva Nurul; Sitoayu, Laras; Nuzrina, Rachmanida
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.991 KB) | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2019.006.01.3

Abstract

Konsumsi sayur dan buah anak usia sekolah masih kurang dari yang dianjurkan. Rendahnya konsumsi sayur dan buah tersebut dapat diakibatkan oleh pengetahuan yang kurang mengenai pentingnya konsumsi sayur dan buah.  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas media Veggie-Fruit Dart Game terhadap konsumsi sayur dan buah siswa/i kelas V SDN Duri Kepa 05 PG Jakarta Barat. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental dengan rancangan penelitian Pretest-Posttest Non-Equivalent Control Goup Design. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2018 – Januari 2019 dengan sampel sebanyak 71 siswa, 35 siswa pada kelompok perlakuan dan 36 siswa pada kelompok kontrol. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon dan Independent Sample T-test. Hasil pada kelompok perlakuan didapatkan adanya pengaruh media Veggie-Fruit Dart Game terhadap konsumsi sayur dan buah (p≤0,05). Pada kelompok kontrol didapatkan tidak ada pengaruh yang signifikan media poster terhadap konsumsi sayur dan buah (p≥0,05). Terdapat perbedaan yang signifikan pada konsumsi sayur dan buah (p≤0,05) antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Media Veggie-Fruit Dart Game efektif meningkatkan konsumsi sayur dan buah pada siswa.Kata kunci : Konsumsi, Veggie-Fruit Dart Game, PosterAbstractVegetable and fruit consumption among school-age children is still less than the recommendation. Lack of knowledge about the importance of vegetable and fruit consumption might cause this low consumption of vegetables and fruits in school-age children. This study aimed to find the effect of Veggie-Fruit Dart Game on vegetable and fruit consumption in fifth-grade students of SDN Duri Kepa 05 PG West Jakarta. This research was a Quasi-Experimental with Pretest-Posttest Non-Equivalent Control Group Design. The study was conducted in November 2018 – January 2019 with a sample of 71 students, 35 students in the treatment group and 36 students in the control group.  The data analysis was using Wilcoxon and Independent Sample T-test. The results in the treatment group showed that there was an influence of Veggie-Fruit Dart Game media on the vegetable and fruit consumption (p≤0.05). In the control group, there was no significant effect of poster media on the vegetable and fruit consumption (p≥0.05). There were significant differences in the vegetable and fruit consumption (p≤0.05) between the treatment and the control group. This study concluded that Veggie-Fruit Dart Game effectively improves the vegetable and fruit consumption among students. Keywords: Consumption, Veggie-Fruit Dart Game, Poster
Biaya Bahan Makanan, Densitas Energi Makanan dan Status Gizi Wanita Pedagang Pasar Kebayoran Lama Jakarta Selatan Nuzrina, Rachmanida; Wiyono, Sugeng
Jurnal Nutrire Diaita (Ilmu Gizi) Vol 2, No 1 (2010)
Publisher : Lembaga Penerbitan Unversitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/nut.v2i1.669

Abstract

AbstractIt is estimated in 2015, the prevalence of over nutrition will surpass the prevalence of under nutrition as the cause of the death to the poor community. This is caused by consumption of high food fat, sugar and refined grains that is higher compared to vegetables and the seeds because of its deliciousness, give the full feeling and cheaper cost. This research try to explore the relationship between the food cost, the density of food energy intake and the nutritional status of the woman market traders in Kebayoran Lama, South Jakarta. This research used cross sectional design with the number of samples 64 female traders based on the status of the over-weight and normal. The food energy density data is recorded with food recall 24 hours, and the food cost is obtained from price survey in the local market. Results of the research shows food with the highest energy density is jerohan (9 kcals/g), the food with the lowest energy density is the cucumber (0.08 kcals/g), food with the highest cost is the string bean (Rp. 117/100 kcals), the food with the lowest cost is jerohan (Rp.1.10/100 kcals). There is a significant negative correlation between the food cost and the energy density of food (r = - 0,521; (p<0,05). Average energy intake from main food is 979 kcals (±282), vegetables and fruit is 48 kcals(±24.1), sugar and fat is 909 kcals (±299). There is significant difference on  average energy intake (238 kcals) of main food, fruits and vegetables (19 kcals), and sugar and fats (344 kcals) with respect to nutritional status. Nutrition education using dietary guidelines should be the main effort to reduce the prevalence of over-weight.Keywords: food cost, density and nutritional status, woman marketAbstrakDiperkirakan pada tahun 2015 penyakit akibat gizi lebih akan melebihi jumlah penyakit akibat gizi kurang sebagai penyebab kematian pada masyarakat miskin. Hal ini dikarenakan konsumsi makanan tinggi lemak, gula dan makanan pokok lebih tinggi dibandingkan buah, sayur dan biji-bijian karena rasa lezat, memberi rasa kenyang dan biaya yang lebih murah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara biaya bahan makanan, densitas energi makanan yang dikonsumsi, dan Status Gizi wanita pedagang pasar Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel 64 pedagang perempuan dengan status gizi lebih dan normal. Data karakteristik dicatat dengan kuesioner, data densitas dicatat dengan food recall 24 jam, dan biaya bahan makanan dengan survey harga pasar. Hasil penelitian menunjukkan makanan dengan densitas energi tertinggi adalah jerohan (9 Kalori/gram), bahan makanan dengan densitas energi terendah adalah ketimun (0.08 Kalori/gram), makanan dengan biaya paling tinggi adalah buncis (117 rupiah/100 Kalori), bahan makanan dengan biaya terendah adalah jerohan (1.10 rupiah/100 Kalori). Hasil Uji Korelasi menunjukkan ada hubungan antara biaya bahan makanan dengan densitas energi makanan r = 0.521 (p<0,05). Rata-rata asupan energi dari konsumsi makanan pokok sebesar 979 Kalori (±282), konsumsi sayur dan buah 48 Kalori (±24.1), konsumsi gula dan lemak 909 Kalori (±299). Perbedaan rata- rata asupan energi dari konsumsi makanan pokok menurut status gizi sebesar 238 Kalori (p<0.05), konsumsi sayur dan buah berdasarkan status gizi sebesar 19 Kalori (p<0.05), perbedaan rata-rata asupan energi dari konsumsi gula dan lemak berdasarkan status gizi sebesar 344 Kalori (p<0.05).Kata kunci: biaya bahan makanan, status gizi, harga pasar
HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI, STATUS GIZI, AKTIVITAS FISIK, DAN GAYA HIDUP TERHADAP DAYA TAHAN KARDIORESPIRATORI PADA MAHASISWA UKM SEPAKBOLA UNIVERSITAS NEGERI LAMPUNG TAHUN 2015 Irdilla, Calely; Mury, Kuswari; Rachmanida, Nuzrina
Jurnal Nutrire Diaita (Ilmu Gizi) Vol 8, No 1 (2016): NUTRIRE DIAITA
Publisher : Lembaga Penerbitan Unversitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/nut.v8i1.1415

Abstract

AbstractFootball is a sport that requires a good cardio respiratory endurance. To support cardio respiratory endurance, it should consider several factors such as: age, sex, nutrition, nutritional status, physical activity habits of smoking and drinking alcohol. This research aims to know the relation of nutrient intake, nutritional status, physical activity and lifestyle to cardiorespiratory endurance at football student organization Lampung University 2015. This research is quantitative with cross sectional research design. With a total of 48 respondents. Data were analyzed using Pearson product moment and t-test independent. Characteristics of respondents aged 18-23 years. The average value of VO2max student football organization Lampung University 47.40 ml / kg / min. The results revealed a normal BMI (79.2%), percent body fat normal (77.1%). Average energy intake of Football Student Organization 1921.7 ± 372.08 kcal, 13:02 ± 68.32 g protein, fat 11.3 ± 32.87 g, 266.6 ± 54.4 g carbohydrates, vitamin B6 0.41 ± 1.1 mg, vitamin B12 is 4.8 ± 7.04µg, vitamin C 29.5 ± 2.1 mg, and Fe 2.1 ± 2.7 mg. Total of 43.8% of students smoked and 87.5% of students not consume alcohol. There is a significant relation between percent body fat, intake of energy intake, protein, fat, carbohydrate, vitamin B6, Fe, and smoking habits and alcohol consumption (p<0.05). There is no significant relations between BMI, vitamin B12, vitamin C, and physical activity (p> 0.05). Besides physical activity, players need to pay attention to nutrient intake, avoid smoking, and alcohol consumption to support the cardio respiratory endurance and enhance the Performance during the match. It was necessary to counseling and nutritional counseling to increase knowledge for coaches and student-related Football sports nutrition.Keywords: Cardio Respiratory Endurance, Nutritional Status, Physical Activity. AbstrakSepakbola merupakan olahraga yang memerlukan daya tahan kardiorespiratori yang baik. Untuk menunjang ketahanan kardiorespiratori, maka harus memperhatikan beberapa faktor seperti: usia, jenis kelamin, asupan gizi, status gizi, aktifitas fisik kebiasaan merokok dan minum alcohol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan zat gizi, status gizi, aktivitas fisik dan gaya hidup terhadap daya tahan kardioespiratori pada mahasiswa UKM Sepakbola Universitas Negeri Lampung Tahun 2015. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik pengambilan sampling jenuh dan jumlah responden yang didapat yaitu 48 mahasiswa UKM Sepakbola. Analisa data menggunakan uji statistik pearson product moment dan uji t-test independent. Karakteristik usia responden 18-23 tahun. Rata-rata nilai VO2max mahasiswa UKM Sepakbola Unila 47.40 ml/kg/menit. Dari hasil penelitian diketahui IMT normal (79.2%), persen lemak tubuh tidak lebih (77.1%). Rata-rata asupan energi mahasiswa UKM Sepakbola 1921.7 ± 372.08 kkal, protein 68.32 ± 13.02 g, lemak 32.87 ± 11.3 g, karbohidrat 266.6 ± 54.4 g, vitamin B6 1.1 ± 0.41 mg, vitamin B12 4.8 ± 7.04 µg, vitamin C 29.5 ± 2.1 mg, dan Fe 2.1 ± 2.7 mg. Sebanyak 43.8% mahasiswa UKM Sepakbola merokok. Sebanyak 87.5% mahasiswa UKM Sepakbola tidak konsumsi alkohol. Terdapat hubungan yang bermakna antara persen lemak tubuh, asupan energi, asupan protein, asupan lemak, asupan karbohidrat, asupan vitamin B6, asupan Fe, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol. Tidak ada hubungan bermakna antara IMT, asupan vitamin B12, vitamin C, dan aktivitas fisik (p > 0.05). Selain aktivitas fisik, pemain perlu memperhatikan asupan gizi, menghindari merokok dan konsumsi alkohol untuk menunjang daya tahan kardiorespiratori dan meningkatkan performa di lapangan. Sehingga perlu diadakan penyuluhan dan konsultasi gizi untuk menambah pengetahuan bagi pelatih dan mahasiswa UKM Sepakbola terkait dengan gizi olahraga.Kata kunci : Daya tahan kardiorespiratori, status gizi, aktivitas fisik
HUBUNGAN STATUS GIZI, RIWAYAT PEMBERIAN VITAMIN A, RIWAYAT IMUNISASI (BCG,DPT,CAMPAK) DAN KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA USIA 1-4 TAHUN DI PROVINSI NANGROE ACEH DARUSSALAM (ANALISIS DATA SEKUNDER RISKESDAS 2007) Dewi, Fitriana; Dayamanti, Didit; Rachmanida, Nuzrina
Jurnal Nutrire Diaita (Ilmu Gizi) Vol 7, No 2 (2015): NUTRIRE DIAITA
Publisher : Lembaga Penerbitan Unversitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/nut.v7i2.1574

Abstract

AbstractThe toddler years are a decisive period in the growth. Acute Respiratory Infection (ARI) is a disease that often affects children under five. The prevalence of ARI incidence in infants in NAD above the national prevalence is equal 49,1%. Knowing the relationship of nutritional status, history of vitamin A, history of immunization (BCG, DPT, measles), and smoking habits of family members with ARI in children aged 1-4 years in the Province of Nanggroe Aceh Darussalam. Cross-sectional study design data of Basic Health Research 2007, Chi-square analysis and logistic regression. The study population was all children under the age of 1-4 years in the province. Sample size are 1466 children. Most toddlers aged 12-24 months (41,4%), the percentage of children under five is almost the same sex between men and women, the incidence of respiratory infection (44,2%), most of the children had normal nutritional status (59,4%) , got a capsule of vitamin A (81,9%), immunized (BCG, DPT, measles), family of children smoking in the home (72,7%). There was no relationship infant characteristics, nutritional status, immunization against measles (p>0,05) with ARI. There is a relationship history vitamin A, Imunisai (BCG, DPT), smoking habits of family members (p<0,05) with ARI. Smoking is the most likely predictors resulted in ARI. ARI among children under five are affected by vitamin A history, immunization history, and smoking habits of family members. Settling behavior of the parents of ARI and education about the dangers of smoking needs to be done to reduce the incidence of ARIKeywords: ARI, Nutritional status, vitamins A, immunization, smoking habit AbstrakMasa balita adalah masa yang menentukan dalam tumbuh kembangnya. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit yang sering menyerang anak usia balita. Prevalensi Kejadian ISPA pada balita di NAD diatas prevalensi nasional yaitu sebesar 49,1%. Mengetahui hubungan status gizi,riwayat pemberian vitamin A, riwayat imunisasi (BCG,DPT,campak), dan kebiasaan merokok anggota keluarga dengan kejadian ISPA pada balita usia 1-4 tahun di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam.Desain penelitian cross-sectional data hasil Riset Kesehatan Dasar 2007, analisis Chi-square dan regresi logistik. Populasi penelitian adalah semua anak balita usia 1-4 tahun di Provinsi NAD. Sampel penelitian ini berjumlah 1466 balita.Sebagian besar balita berusia 12-24 bulan (41,4%), persentase jenis kelamin balita hampir sama antara laki-laki dan perempuan, kejadian ISPA (44,2%), sebagian besar balita memiliki status gizi normal (59,4%), mendapat kapsul vitamin A(81,9%), mendapat imunisasi (BCG,DPT,campak), keluarga balita merokok didalam rumah (72,7%). Tidak terdapat hubungan karakteristik balita, status gizi, imunisasi campak (p>0,05) dengan kejadian ISPA. Ada hubungan riwayat pemberian vitamin A, Imunisai (BCG,DPT), kebiasaan merokok anggota keluarga (p<0,05) dengan kejadian ISPA. Kebiasaan merokok merupakan prediktor yang paling berpeluang mengakibatkan kejadian ISPA.Kejadian ISPA pada balita dipengaruhi oleh riwayat pemberian vitamin A, riwayat imunisasi, dan kebiasaan merokok anggota keluarga.Pembenahan perilaku orang tua tentang ISPA dan penyuluhan tentang bahaya merokok perlu dilakukan untuk mengurangi kejadian ISPA.Kata kunci :ISPA,Status Gizi, Vitamin A, Imunisasi, Kebiasaan Merokok
PENGARUH SENAM AEROBIK INTENSITAS SEDANG (LOW IMPACT) TERHADAP KOMPOSISI TUBUH MAHASISWI PESERTA AEROFUN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Kuswary, Muri; Rachmanida, Nuzrina
Jurnal Nutrire Diaita (Ilmu Gizi) Vol 7, No 2 (2015): NUTRIRE DIAITA
Publisher : Lembaga Penerbitan Unversitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/nut.v7i2.1575

Abstract

AbstractThe purpose of study was to analyze the effect of the frequency of moderate-intensity aerobic exercise on body fat of the members AeroFun Aerobic at Esa Unggul University. This study used a quasi experimental design with sample of 21 students then given intervention by performing moderate-intensity aerobic exercise for 8 weeks. This intervention was done one time per week. Primary data consisted of weight, body mass index (BMI) and percentage of body fat before and after treatment. Results of t-tests showed the respondents showed a significant decrease before and after treatment on percentage of body fat (p<0.05)while the weight and BMI were not significant (P>0.05).Keywords: Aerobik exercise, moderate-intensity, body composition  AbstrakTujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh frekuensi senam aerobik intensitas sedang (low impact) terhadap komposisi tubuh peserta senam Aerofun Universitas Esa Unggul. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan subjek berjumlah 21 orang mahasiswa, kemudian diberikan perlakuan dengan melakukan senam aerobik intensitas sedang selama 8 minggu.Senam ini dilakuan satu kali setiap minggunya. Data primer terdiri dari berat badan, indeks massa tubuh (IMT) dan persentase lemak tubuh sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil uji t-tes menunjukkan pada responden menunjukkan adanya adanya penurunan yang nyata sebelum dan setelah perlakuan sebesar 1.42 % pada persentase lemak tubuh (p<0.05) namun tidak berpengaruh nyata pada berat badan dan IMT(p>0,05).Kata Kunci: aerobik, intensitas sedang, komposisi tubuh
ANALISIS PERBEDAAN POLA KONSUMSI MAKANAN DAN ASUPAN ZAT GIZI MAKROMASYARAKAT WILAYAH PULAU SUMATERA DAN JAWA (ANALISIS DATA RISKESDAS 2010) Nuzrina, Rachmanida
Jurnal Nutrire Diaita (Ilmu Gizi) Vol 8, No 2 (2016): NUTRIRE DIAITA
Publisher : Lembaga Penerbitan Unversitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/nut.v8i2.1614

Abstract

AbstractFood Consumption pattern in general is influenced by environmental and cultural factors. Culture and environment usually led people to behave in order to fulfill their basic biological needs, including the need for food. Culture affects a person in deciding what to eat, how to process the food, and to whom, and under what conditions the food is consumed. The diversity of food consumption at the household level closely related to demographic characteristics, social, economic as well as the potential of local natural resources. That difference, along with constraints in the food distribution among regions, causing food consumption patterns between regions will vary from one region to another. The sample was all the community age 4-97 years old who lived in Sumateran and jawa Island. This was a descriptive study with cross sectional design using secondary data from RISKESDAS 2010. Data analysis was performed by descriptive and inferential test Independent T Test. The results showed food consumption pattern among Jawa and Sumatera Community relatively similar, but several food were different from two region which shows the traditional food in that provinces. For almost all age group, the analysis showed that there is significant different of macronutrient intake between Jawa and Sumatera community (p<0.005). Keywords: Food pattern, macronutrient, Sumatera and Java Island AbstrakPola makan secara umum dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan kebudayaan. Kebudayaan dan lingkungan sekitar menuntun orang dalam berperilaku dan memenuhi kebutuhan dasar biologisnya, termasuk kebutuhan terhadap pangan. Budaya mempengaruhi seseorang dalam menentukan apa yang akan dimakan, bagaimana pengolahan, persiapan, dan penyajian, serta untuk siapa, dan dalam kondisi bagaimana pangan tersebut dikonsumsi. Keragaman konsumsi pangan di tingkat tumah tangga erat kaitannya dengan ciri-ciri demografis, aspek sosial, ekonomi serta potensi sumber daya alam setempat. Perbedaan tersebut, ditambah dengan kendala dalam distribusi pangan antar daerah, menyebabkan pola konsumsi makanan antar daerah akan bervariasi dari satu daerah ke daerah lain. Sampel penelitian ini adalah seluruh masyarakat  berusia 4-97 tahun yang tinggal di wilayah pulau Sumatera dan Jawa. Penelitian ini bersifat deskriptif cross sectional dengan menggunakan data sekunder Riset kesehatan Dasar 2010. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan inferensia dengan uji Independent T Test. Hasil penelitian menunjukkan pola konsumsi masyarakat Jawa dan Sumatera relatif sama dengan perbedaan beberapa sumber bahan makanan yang tersedia serta merupakan tradisi wilayah setempat. Pada Sebagian besar kelompok umur terdapat perbedaan yang signifikan pada asupan zat gizi makro berdasarkan wilayah Jawa dan Sumatera (p<0.05).Kata kunci: Pola konsumsi, zat gizi makro, Pulau Sumatera dan Jawa
Co-Authors Aditya Sagara Putra Amalia, Dea Sofa Amelia Avissa Anni Fathiya Anugrah Novianti Aprilita Rina Yanti Eff Ashifa Meyta Kristya Aspiyani Aspiyani Barqin, Gesa Aldin Budiarti, Tia Bunga F Ayupradinda Christine Novi Arista Dayamanti, Didit Desi Fitriani Destyana, Riche Mia Dewanti, Lintang Purwara Dewi, Fitriana Dudung Angkasa Dudung Angkasa Dyah Annisa Anggraini Ernalinda Rosya Erry Yudhya Mulyani Falik Hutasuhut Faridah, Syiva Nurul Ferlica Pustisari Ferlica Pustisari Fernanda, Catrine Fitri Handayani Fitri Kurniawati Fitrianita Wulandari Gifari, Nazhif Gita Mustoviani Hafika Yunisari Pradina Harna, Harna Idrus Jus&#039;at Idrus Jus'at Intan Dwi Asmarani Intan Silviana Mustikawati Irdilla, Calely Iskari, Ngadiarti Jesi Arianti Jus'at, Idrus Jusat, Idrus Khaerani, Annisa Kirana Murnariswari Kuswary, Muri Laras Sitoayu Laras Sitoayu Laras Sitoayu Lintang P Dewanti Lintang Purwara Mariana Sari Mertien Sa’pang Milka Alana Sabu Muniroh, Muniroh Mury Kuswari Nabilah, Anisa Nadina Karima Nadiyah Nadiyah Nadya Fauziyah Efendi Nanda Aula Rumana Nazhif Ghifari Nazhif Gifari Ninda Aini Syaher Novia Indri Saputri Novianti, Anugerah Novianti, Anugerah Novita Sari Widyastiti Nuraldimas, Asri Okta Diana Pramono Parapat, Ruth Gracia Dau Vanes Prabowo, Mas Dwi Yoga Pratiwi Pratiwi Prita Dhyani Swamilaksita Putri Nurhasanah Putri Nurhasanah Yahya Putri Nurhasanah Yahya Putri Ronitawati Putri, Vina Rizky Rahmauldianti Safitri Rhanum Darmayanti Rian Adi Pamungkas Salsabilah, Ghea Yasfi Sri Teguh Rahayu Suci Justickarin Suciana, Aulya Marthadina Suciana Sugeng Wiyono Sukma Wati Tazkiyyah Khanifah Susanti Vitri, Aprilianti Vitria Melani Vitria Melani Vitria Melani, Vitria Wahyuni, Yulia Wido Gamani Yulia Wahyuni