Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA JIWA WIRAUSAHA MAHASISWA DENGAN MOTIVASI, LINGKUNGAN KELUARGA DAN PENDIDIKAN PADA POLITEKNIK LP3I JAKARTA KAMPUS BEKASI Darmawan Darmawan; Jajang Setiawan
JURNAL LENTERA BISNIS Vol 6, No 2 (2017): JURNAL LENTERA BISNIS
Publisher : POLITEKNIK LP3I JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34127/jrlab.v6i2.189

Abstract

ABSTRACT Today, the growth of economic level begins to rise again that is generated by the increase of   different kind of product and different kind of businesses that are offered by both individual businesses that are done easly independently. To deal with all of business trends, the education institution has to prepare the students to be able to set up a business idenpendedntly through the subject of entrepeuneurship.  As it is regulated in Vision and Mision of study program and is also regulated in the curriculum of lectures. This research is aimed at to find out the correlation between the spirit of entrepeunership and motivation , Family background, and education level. Based on the research result, the finding showed that the spirit of entrepeneurship correlated with the motivation and family background. Based on the finding, it was also found that education level did not correlate with that the spirit of entrepeneurship. In regard with the findings, it is important to develop more the motivation of students to touch up the sperit of entrepenuership.  Key words: Entrepenuer, Students, Entrepeuneurship.
ANALISA FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN MAHASISWA KULIAH DI POLTEKNIK LP3I JAKARTA KAMPUS BLOK M BERDASARKAN 5 P (PRODUCT, PRICE, PLACE, PROMOTION DAN PEOPLE) Darmawan Darmawan; Rahmat Tullah; Ria Estiana
JURNAL LENTERA BISNIS Vol 1, No 2 (2012): JURNAL LENTERA BISNIS
Publisher : POLITEKNIK LP3I JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34127/jrlab.v1i2.132

Abstract

Analisa yang menentukan keputusan dalam menentukan kuliah di Politeknik LP3I Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang menentukan keputusan mahasiswa dalam memilih Politeknik LP3I Jakarta Kampus Blok M untuk melanjutkan pendidikan.  Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Politeknik LP3I Jakarta kampus Blok M sebanyak 200 orang dan penelitian ini mengambil kuota sebanyak 80 orang sampel. Metode yang digunakan adalah Reliabilitas, Uji Cochran dan Deskriptif. Berdasarkan hasil data output spss tentang faktor yang menentukan keputusan mahasiswa memilih Politeknik LP3I Jakarta kampus Blok M sebagai tempat kuliah berdasarkan 5P (product, price, place, promotion dan people) dengan menggunakan uji cochran yang dilakukan pada masing- masing indikator maka dapat diambil kesimpulan, setelah melalui 8 tahap Proses cochran dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan 80 responden dan nilai signifikan 0,098 lebih besar dari 0,05. maka diketahui faktor yang menentukan keputusan mahasiswa dalam memilih kampus Politeknik LP3I Jakarta kampus Blok M untuk melanjutkan pendidikan adalah Kenyamanan, Sistem pembayaran dapat diangsur, Iklan, dan Pameran. Faktor yang paling dominan dalam menentukan keputusan dalam memilih UIEU sebagai tempat kuliah adalah Pameran, karena memiliki nilai ”YA” yang terbanyak yaitu sebesar 78. Kata Kunci : Marketing Mix
ANALISIS KULTUR ORGANISASI DALAM MENENTUKAN GAYA KEPEMIMPINAN EFEKTIF Darmawan Darmawan
JURNAL LENTERA BISNIS Vol 1, No 1 (2012): JURNAL LENTERA BISNIS
Publisher : POLITEKNIK LP3I JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34127/jrlab.v1i1.138

Abstract

The contemporary definition of organizational culture (OC) includes what is valued, the dominant leadership style, the language and symbols, the procedures and routines, and the definitions of success that characterizes an organization. OC represents the values, underlying assumptions, expectations, collective memories, and definitions present in an organizationCameron and Quinn (2002) have developed an organizational culture framework built upon a theoretical model called the "Competing Values Framework." This framework refers to whether an organization has a predominant internal or external focus and whether it strives for flexibility and individuality or stability and control. The framework is also based on six organizational culture dimensions and four dominant culture types (i.e., clan, adhocracy, market, and hierarchy) and generated an "Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI)" which is used to identify the organizational culture profile based on the core values, assumptions, interpretations, and approaches that characterize organizations (Cameron & Quinn, 2002).The competing values framework can be used in constructing an organizational culture profile. Through the use of the OCAI, an organizational culture profile can be drawn by establishing the organization's dominant culture type characteristics.
PROSES PELAKSANAAN MANAGEMENT TRAINEE (MT) PADA PT. TRAKINDO UTAMA JAKARTA Darmawan Darmawan; Rizka Mauliddia
JURNAL LENTERA BISNIS Vol 2, No 1 (2013): JURNAL LENTERA BISNIS
Publisher : POLITEKNIK LP3I JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34127/jrlab.v2i1.118

Abstract

Demi tercapainya tujuan perusahaan untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berpotensi dan berkualitas maka sebuah perusahaan akan melakukan kegiatan yang bernama program pengembangan untuk karyawan fresh graduate berpotensi yang banyak dikenal dengan nama management trainee (MT).Kegiatan ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk bisa mendapatkan sumber daya manusia yang sesuai oleh keinginan perusahaan.Program management trainee (MT) bertujuan untuk melatih karyawan-karyawan baru agar sepenuhnya mengerti mengenai pekerjaan yang akan mereka lakukan dibidang mereka masing-masing sehingga dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan.  Dalam kegiatan management trainee (MT) ini dilaksanakan untuk para karyawan baru yang memang sudah terpilih dikarenakan agar mempunyai kecakapan dan keterampilan dasar yang dibutuhkan perusahaan, para peserta juga belajar untuk menyesuaikan dengan organisasi didalam perusahaan, kebijakan-kebijakan perusahaan dan prosedur-prosedur perusahaan, sehingga kegiatan ini memang benar-benar dibutuhkan. Keyword : Sumber Daya Manusia, Management Trainee, Pengembangan dan Karyawan
KETERLIBATAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA UNTUK PENINGKATAN PELAYANAN PADA POLITEKNIK LP3I JAKRTA KAMPUS BEKASI Darmawan Darmawan; Rahmi Rosita
JURNAL LENTERA BISNIS Vol 5, No 2 (2016): JURNAL LENTERA BISNIS
Publisher : POLITEKNIK LP3I JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34127/jrlab.v5i2.32

Abstract

Keterlibatan karyawan dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk organisasi berhubungan erat dengan kinerja yang dihasilkan. Semua tentang kemauan dan kemampuan karyawan untuk memberikan upaya peningkatan berkelanjutan sangat membantu organisasi berhasil. Kinerja untuk peningkatan pelayanan dapat disimpulkan seberapa positif karyawan dalam dimensi-dimensi : Kebijakan Perusahaan dan Administrasi, Supervise, Tempat Berkerja, sebagai proaktif karyawan dalam hubungan mencapai tujuan Organisasi dalam rangka peningkatan pelayanan untuk Pelanggan, Kolega dan Stake Holder Lainnya.Dalam hal ini “Keterlibatan”(dalam arti positif) Karyawan disadur dalam bahasa Inggris aka nada sedikit perbedaan persepsi yang dapat diartikan sebagai status “Engagement” terhadap lingkungan kerja atau perusahaan tempatnya bekerja dengan istilah “Employee Engagement” yang diperkenalakan oleh Gallup. Kondisi keterikatan tersebut adalah kondisi dimana seorang Karyawan merasa mempunyai ikatan yang sangat special dengan lingkungan kerjanya, dan oleh karena itu karyawan tersebut akan dengan suka rela akan melakukan apapun untuk kemajuan perusahaanya dengan terus berkontribusi secara optimal. Sumber daya manusia adalah harta atau aset yang paling penting dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan, karena keberhasilan organisasi sangat ditentukan oleh unsur manusia. Manusia berperan sebagai perencanaan, pelaksanaan, dan sekaligus pengendalikan terwujudnya tujuan organisasi atau perusanaan.Kata Kunci : Keterlibatan, Engagement Employee , Sumber Daya Manusia, dan Pelayanan.
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN SWOT Rahayu Tri Utami; Yopy Ratna Dewanti; Darmawan Darmawan; Setiawan Setiawan
Jurnal Ilmiah Publika Vol 9, No 2 (2021): JURNAL ILMIAH PUBLIKA
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/publika.v9i2.6477

Abstract

Penelitian ini berupa studi deskriptif, yaitu menjelaskan karakteristik masalah yang bermanfaat untuk pemecahan masalah dengan cara menganalisis faktor-faktor strategis (SWOT) dengan pendekatan penelitian ini adalah mix method, yakni menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif sehingga bisa menentukan alternatif strategi pada PT. XYZ Tangerang. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah Analisis IFAS (Internal Strategic Factors Summary) dan EFAS (External Strategic Factors Analysis Summary), Analisis SWOT dan diagram SWOT. Perhitungan matrik EFAS sebesar 3,3 dan matrik IFAS sebesar 3,13 yang kemudian digambarkan dalam analisis SWOT, maka dapat diketahui posisi PT. XYZ. Tangerang berada pada kuadran III. Faktor internal yang menjadi kekuatan yaitu Brand Image sepeda motor Honda yang dikenal luas, Produk berkualitas dan berstandar Internasional, Kuatnya layanan after sales (suku cadang) dan service, Tempat penjualan strategis, Memiliki website perusahaan, Tipe sepeda motor yang dipasarkan beragam, yang menjadi kelemahan yaitu SDM yang kurang kompeten, Tingginya turn over sales, ketersediaan unit yang masih terbatas, Team work yang kurang kuat, Kurang melakukan kegiatan promosi yang menarik, SDM belum menguasai produk knowledge. Faktor eksternal yang menjadi peluang yaitu Segmen pasar yang besar, kebutuhan akan sepeda motor setiap tahun selalu meningkat, Trend masyarakat yang masih konsumtif, Banyaknya lembaga pembiayaan (leasing), kemudahan pembelian mempengaruri minat beli, Gencarnya promosi dan inovasi pesaing, posisi kompetitif dalam pasar sangat tinggi, Situasi perekonomian yang masih belum stabil. Berdasarkan hasil analisis matriks SWOT, maka alternatif strategi yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut: Mengadakan traning untuk SDM baru dan lama, Meningkatkan kesejahteraan karyawan.
MENGANALISIS FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN UMKM DI BEKASI Rahmi Rosita; Kun Purwanto; Rahayu Tri Utami; Darmawan Darmawan
Jurnal Mitra Manajemen Vol 2 No 4 (2018): Jurnal Mitra Manajemen Edisi Juli
Publisher : Kresna Bina Insan Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.831 KB) | DOI: 10.52160/ejmm.v2i4.121

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Kota Bekasi.Dalam penelitian ini penulis memfokuskan penelitian kepada pengusaha UMKM yaitu usaha sektor informal kuliner di Kota Bekasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor: karakter(X1) kebersihan tempat(X2), lokasi(X3), pengalaman menjual(X4) kenyamanan tempat(X5), keamanan area parker(X6), dan cita rasa(X7) berpengaruh terhadap keberhasilan usaha kuliner (Y). Serta untuk mengetahui variabel mana diantara ketujuh variabel tersebut yang paling doninan terhadap keberhasilan usaha kuliner di kota Bekasi. Populasi dalam penelitian ini adalah para pemilik usaha kuliner yang usahanya masih bergerak dalam sektor informal, namun telah menjalankan usahanya lebih dari 5 (lima) tahun. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan metode regresi linear berganda dengan skala likert. Dengan menyebarkan kuesioner yang berisi pertanyaan tertutup sebanyak 100 responden.Dari analisis koefisien regresi, maka persamaan regresi yang terbentuk adalah Y = 0,145 + 0,096X1 + 0,254X2 + 0,347X3 + 0,199X4 + 0,024X5 + 0,064X6 + 0,806X7Dari hasil uji ANOVA, menunjukkan bahwa F hitung sebesar 204,064 dengan tingkat signifikan 0.001. karena nilai signifikansinya < 0.05, maka cita rasa, pengalaman menjual, kebersihan tempat, karakter penjulan, keamanan area parkir, lokasi dan kenyamanan tempat, secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha kuliner.Berdasarkan perhitungan nilai koefisien determinasi (R Square) adalah sebesar 0,938. Hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independent (cita rasa, pengalaman menjual, kebersihan tempat, karakter, keamanan area parkir, lokasi, dan kenyamanan tempat) terhadap variabel dependent(keberhasilan usaha kuliner) sebesar 93,8%. Dengan kata lain variabel independent (cita rasa, pengalaman menjual, kebersihan tempat, karakter, keamanan area parkir, lokasi, dan kenyamanan tempat), mampu menjelaskan sebesar 93,8% variabel dependent (keberhasilan usaha kuliner), sedangkansisanya 6,2% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain.
MENGANALISIS FAKTOR PENENTU SERVICE QUALITY, CONTENT OF CULTURE, TRUST, CUSTOMER STATISFACTION TERHADAP CUSTOMER LOYALTY Rahmi Rosita; Rahayu Tri Utami; Darmawan Darmawan; Ria Estiana
Jurnal Mitra Manajemen Vol 3 No 6 (2019): Jurnal Mitra Manajemen Edisi Juni
Publisher : Kresna Bina Insan Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.376 KB) | DOI: 10.52160/ejmm.v3i6.242

Abstract

Dalam penelitian ini penulis meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan terhadap penyedia jasa tata rias pengantin di Bekasi.Instrument dilakukan menggunakan kuesioner tertutup sebanyak 70 responden, dengan alat ukur skala likert.Uji instrument dilakukan dengan uji Validitas dan reliabilitas.Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode regresi linier berganda.Dari analisis uji hipotesis dan berdasarkan hasil keluaran program statistik diperoleh bahwa korelasi signifikan antara kualitas pelayanan dengan loyalitas pelanggan sebesar 0.539. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara kualitas pelayanan (X1) dengan loyalitas pelanggan. Kandungan suatu budaya (X2) sebesar 0.093 tidak mendapat dukungan data.Kepercayaan (X3) dengan loyalitas pelanggan sebesar 0,386. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan tidak signifikan antara kepercayaan dengan loyalitas pelanggan. Kepuasan pelanggan (X4) dengan loyalitas pelanggan tidak signifikan sebesar 0,46.Dari hasil uji analisis Model Summary diperoleh data bahwa angka R sebesar 0,576 menunjukkan bahwa korelasi hubungan antara loyalitas pelanggan dengan ke 4 variabel bebasnya adalah cukup kuat.
PENGEMBANGAN KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN PADA MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN EKONOMI KREATIF BAGI TUTOR DI PKBM 11 MANGGARAI Hesti Rian; Ria Estiana; Eko Hadi Prayitno; Darmawan Darmawan; Nurul Giswi Karomah
JURNAL ABDIMAS PLJ Vol 1, No 2 (2021): JURNAL ABDIMAS PLJ
Publisher : POLITEKNIK LP3I JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.345 KB) | DOI: 10.34127/japlj.v1i2.521

Abstract

The 2013 curriculum brings changes to the world of education, especially in entrepreneurship education and crafts and creative economy subjects. The concept of the Creative Economy is a concept in the new economic era whose main supports are information and creativity, where ideas and stock of knowledge from Human Resources (HR) are the main factors in economic activity. Creative ideas that come from entrepreneurs require a touch of innovation to sell in the market. The innovation needed by entrepreneurs is the ability to add value to products and maintain product quality by paying attention to market orientation. The increase in the use value of a product will also increase the selling power of the product in the market, because there is an increase in the economic value of the product for consumers. During the covid-19 pandemic, tutors felt obstacles in implementing craft subjects and the creative economy, especially in helping students market business products. Prior to the COVID-19 pandemic, the products were marketed through market day activities which were held after the craft and creative economy subjects took 4 meetings.The solution provided by the Jakarta LP3I Polytechnic to PKBM 11 Manggarai, South Jakarta is to provide Entrepreneurship Activity Development Training in Craft and Creative Economy Subjects with the theme "Implementation of Digital Marketing as a Marketing Strategy in the Covid-19 Pandemic Period" for PKBM 11 Manggarai tutors, with the hope tutors can master digital marketing skills and then teach these skills to students as a tool for promoting products produced while participating in crafts and creative economy subjects.Keyword: Craft and Creative Economy, digital marketing, PKBM
PELATIHAN OPTIMALISASI MEDIA SOSIAL UNTUK MENAMBAH CUAN PADA WARGA BELAJAR PKBM Yunita Indriany; Nika Sintesa; Darmawan Darmawan; Setiawan Setiawan; May Vitha Rahmadhani
JURNAL ABDIMAS PLJ Vol 2, No 2 (2022): JURNAL ABDIMAS PLJ, Desember 2022
Publisher : POLITEKNIK LP3I JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.748 KB) | DOI: 10.34127/japlj.v2i2.657

Abstract

Currently, the advancement of digital technology, including social media (medsos) in it, can now be maximized for all needs. Not only to communicate but also to maintain existence, to run a business. The prolonged pandemic that has made almost all activities carried out using technology has triggered the massive optimization of social media to occur. Social Media is increasingly becoming an option that is often used by brands to expand their products. From the need to use Social Media as a place to peddle products and services, in the end emerged the profession of influencers, content creators, key opinion leaders (KOL) who competed in terms of creativity in presenting content. The community and the younger generation are expected to be able to take advantage of social media and the internet as best they can in order to increase their income through social media. not just for playing games and watching videos for hours. In order to improve the knowledge, skills and mental attitudes needed to develop themselves and work for a living, prepare provisions to face the world of work. This community service activity was carried out for PKBM Negeri 23 Learning Citizens, Kebon Melati, especially Learning residents who had difficulties in the midst of the Covid-19 pandemic. This activity is carried out online. To help the Learning Citizens, several series of activities were carried out, namely training and the application of Social media in buying and selling transactions, as well as workshops on new businesses that are suitable to be run in the New Normal era The output of this activity is that the Training Participants can use Social Media in buying and selling activities. From the results of the evaluation and findings, it can be concluded that the community service program provides additional insight into knowledge about the concept of Social Media in the Digital Era so as to increase income for Training ParticipantsKeywords: Cuan, Digital, Social Media