Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

HUTAN SEBAGAI GUDANG KEANEKARAGAMAN PLASMA NUTFAH Triwanto, Joko
Jurnal Bestari No 31 (2001)
Publisher : Jurnal Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3337.202 KB)

Abstract

continuous development "must improve on these concentrations; to realize the conservation and function of germ-plasm, rehabilitate the environmental flaw, and increase the quality of milieu. The milieu improvement is the important part of ecosystem used to be the life buffer of animate culture. Thus, the society awareness is needed to know what the important influence of germ-plasm to its life. Moreover, providing information and education both formal and non-formal, and giving the stimulus of law 
STRATEGI MENGATASI KERAWANAN DAN TANTANGAN PENGADAAN PANGAN Triwanto, Joko
Jurnal Bestari No 34 (2002)
Publisher : Jurnal Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3633.807 KB)

Abstract

Kerawanan pangan merupakan persepsi mengenai situasi atau kondisi hubungan antara manusia dengan kebutuhan terhadap pangan. Kekurangan pangan adalah karakteristik dari sekelompok orang dalam suatu masyarakat, wilayah atau negara yang tidak memiliki cukup makanan. Permasalahan kerawanan pangan pada situasi dimana jumlah pangan yang tersedia secara statistik agregat mencukupi kebutuhan pangan, tetapi distribusinya kurang baik, menuntut upaya pembangunan sarana dan prasarana yang memadai, termasuk pembinaan kelembagaan. Upaya untuk mengatasi permasalahan dapat diambil tiga hal pokok yaitu: konsumsi, produksi atau pasokan yang menyangkut rangsangan output dan input sarana produksi maupun teknologi, dan distribusi produksi.
HUTAN DAN PENGENDALIAN BAN JIR (SEBUAH TANTANGAN BAGI PROFESI RIMBAWAN) Triwanto, Joko
Jurnal Bestari No 38 (2008)
Publisher : Jurnal Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4724.883 KB)

Abstract

Forestry seems to be unimportant subject, while it is important capital to prevent flood, global warming, and provides plentiful natural resources. Human became the cause of nature destructions. Therefore, the action to prevent disaster enabled the decision makers to work accurately to manage the forest well using minimum budget. Management on water and sediment on the river need to be prepared thoroughly and made in integrated way among sectors and regions.
PEMANFATAAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH CANGKANG KERANG MENJADI CHITOSAN UNTUK INGREDIENT CAMPURAN PELITUR PADA PEMBUATAN MEUBEL SEBAGAI BAHAN PELAPIS ALAMI (NATURAL LAMINATED FILM/COATING) DI PERUSAHAAN MUEBEL KOTA MALANG Triwanto, Joko; Harini, Noor
Jurnal Dedikasi Vol 3 (2006): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1811.27 KB) | DOI: 10.22219/dedikasi.v3i0.896

Abstract

Pemanfataan Teknologi pengolahan limbah cangkang kerang menjadi chitosan untuk ingredient campuran pelitur pada pembuatan meubel sebagai bahan pelapis alami (natural laminated film/coating) di perusahaan muebel kota malang
APLIKASI AGROFORESTRY DI DESA MENTARAMAN KECAMATAN DONOMULYO KABUPATEN MALANG Triwanto, Joko; Syarifuddin, Amir; Mutaqin, Tataq
Jurnal Dedikasi Vol 9 (2012): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.542 KB) | DOI: 10.22219/dedikasi.v9i0.1380

Abstract

Joko Triwanto1, Amir Syarifuddin2, & Tataq Mutaqin31,2,3Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian Peternakan, Universitas Muhammadiyah MalangAlamat Korespondensi : Jln. Raya Tlogomas, No.246 MalangEmail : tatag.umm@gmail.com, joko.tpumm@gmail.comABSTRAKAgroforestry merupakan manajemen pemanfaatan lahan secara optimal dan lestari, denganmetode mengkombinasikan kegiatan kehutanan dan pertanian pada unit pengelolaan lahan yang sama.Pengembangan agroforestry diarahkan untuk meningkatkan produktivitas hasil hutan, kesempatankerja, pendapatan dan mengentaskan kemiskinan.Penerapan model agroforestry bertujuan untuk mewujudkan interaksi positif antara masyarakatdan lahan hutan melalui pengelolaan partisipatif maupun pembinaan proses produksi hasil kayu danbukan kayu yang dapat dirasakan manfaatnya secara langsung dan berkelanjutan terutama masyarakatyang tinggal didalam kawasan hutan.Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di desa Mentaraman, KecamatanDonomulyo Kabupaten Malang mulai bulan Agustus 2010 s.d. Mei 2012Aneka kebun pepohonan campuran telah dikembangkan di Desa Mentaraman melalui modelagroforestry untuk pertanian tradisional pohon buah dan tanaman pangan. Komoditas lain juga dapatmenjadi sumber pendapatan yang potensial meskipun tidak rutin sebagai penghasilan tambahan.Agroforestry dapat sepenuhnya menggantikan fungsi hutan sebagai cadangan lahan untuk perluasanpertanian sehingga perlindungan hutan menjadi efisien.Perlu dikembangkan Model agroforestry guna menompang sumber daya pilihan dalammengkonstruksi struktur hutan rakyat.Kata Kunci : Aplikasi, Agroforestry, Desan Mentraman.
Pengaruh Waktu Pemberian dan Konsentrasi Larutan Asam Sulfat (H2SO4) terhadap Produktivitas Getah Pinus (pinus merkusi Jungh et de Vriese) Sari, Julia Muvita; Triwanto, Joko; Prakosa, Galit Gatut
Journal of Forest Science Avicennia Vol 3, No 2 (2020): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v3i2.9404

Abstract

Produk hasil hutan bukan kayu yang mempunyai prospek cukup cerah di masa mendatang untuk dikembangkan di Indonesia mengingat kebutuhan getah pinus yang cukup besar sehingga diperlukan bagaimana cara memperbanyak dan meningkatkan produksi getah pinus. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi pengaruh waktu pemberian dan konsentrasi Asam Sulfat (H2SO4) terhadap hasil sadapan getah pinus. Penelitian ini berlokasi di petak 47f RPH Gunungsari BKPH Glenmore KPH Banyuwangi Barat dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan April 2019. Metode penelitian menggunakan RAKF (Rancangan Acak Kelompok Faktorial) terdiri dari 2 faktor. Fakor 1 Konsentrasi larutan Asam Sulfat 0%, 10%, 20%, dan 30%. Faktor 2 waktu penyemprotan larutan pada pukul 07.00 – 09.00 pagi, 11.00 – 13.00 siang, dan 15.00 – 17.00 sore. Masing – masing diulang dengan 3 kali ulangan sehingga terdapat 36 unit percobaan, setiap unit percobaan terdapat 10 pohon pinus sehingga terdapat 360 pohon pinus. Parameter yang akan diteliti adalah jumlah getah pohon pinus yang dihasilkan dan kualitas getah pohon pinus. Jika ada pengaruh nyata dari perlakuan yang diberikan dilakukan uji Duncan untuk mengetahui perbedaan peubah. Waktu pemberian larutan pada sore hari lebih menghasilkan getah lebih banyak. Konsentrasi larutan yang tepat yaitu konsentrasi 30% untuk mendapatkan produksi getah yang lebih banyak.
Pengaruh Skarifikasi dan Komposisi Media terhadap Perkecambahan dan pertumbuhan Semai Trembesi (Samanea saman. Jacq) Ali, Achmad Valliant; Syarifuddin, Amir; Triwanto, Joko
Journal of Forest Science Avicennia Vol 3, No 2 (2020): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v3i2.9349

Abstract

Pohon trembesi (Samanea saman. Jacq) tanaman yang mampu menyerap CO2 sangat tinggi, penyerapan air tanah yang baik dan mampu menurunkan konsentrasi gas secara efektif, sehingga dapat digunakan sebagai tanaman penghijauan. Menurut Dahlan, 2010. “Pohon trembesi memiliki daya serap gas CO2 sangat tinggi. Satu batang pohon trembesi mampu menyerap 28,488 Kg gas CO2 setiap tahun dengan diameter tajuk 15 meter. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah RAK, Faktorial, dimana Faktor I : Perlakuan perendaman benih terdiri tiga level. Faktor II : Komposisi media terdiri tiga level, masing-masing diulang dengan 3 kali ulangan. Sehingga terdapat 3.3.3 = 27 unit percobaan. Setiap unit percobaan terdapat 30 benih yang kemudian dikalikan dengan 27 unit percobaan, sehingga terdapat 810 benih. Peubah yang digunakan untuk mengamati ialah, daya perkecambahan, laju perkecambahan, pertumbuhan semai, yang kemudian dianalisis seragam, bila terdapat pengaruh dilakukan uji duncan’s p. 0,05 untuk mengetahui perbedaan perkecambahan yang di uji cobakan. Terjadi interaksi dari kedua faktor skarifikasi dan komposisi media pada kombinasi perlakuan A2B3 dengan daya kecambah sebesar 96,66 %. Pengaruh skarifikasi dan komposisi media pada laju kecambah paling cepat perlakuan A1= 7,53 hari, B1 = 6,33 hari, jumlah daun paling banyak A1 = 15,13 daun, B3 = 15,15 daun, tinggi tanaman paling tinggi A1 = 30,47 cm, B3 = 30,99 cm, diameter batang paling besar A1 = 0,496 cm, B3 = 0,502 cm, panjang akar paling panjang A1 = 20,60 cm, B3 = 23,70cm, bobot basah paling berat A1 = 15,57 gram, B3 = 10,11 gram, bobot kering paling berat A1 = 12,70 gram, B2 = 7,16 gram.
DEVELOPMENT OF SILVOFISHERY IN MANGROVE FOREST, BUDENG VILLAGE - JEMBRANA, BALI Fitriawati, Ajeng Nurul; Triwanto, Joko; Syarifuddin, Amir
Journal of Forest Science Avicennia Vol 1, No 2 (2018): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v1i2.5599

Abstract

The transfer of mangrove forest into ponds of the silvofishery system becomes one of the solutions in managing the environmental impact. Many areas that have succeeded in developing and highly relevant are applied in other areas such as the area of ponds located in Budeng Village, Jembrana regency, Bali which began to be abandoned threatening to decrease the quality of the environment. The purpose of this research is to study the development of silvofishery system in Budeng village mangrove area.The study was conducted during January - February 2017. The method of plotting plot with combination of stripping path was used to obtain the biotic and abiotic environment of mangrove. Data analysis with qualitative descriptive method according to land criteria for silvofishery development.Biotic and abiotic mangrove environment parameters obtained by pond location in Budeng Village were matched with development table for silvofishery system recommended for silvofishery area. However, it is necessary to stage the addition of mangrove vegetation stand before the silvofishery system is applied because only the vegetation density factor is lacking.
Pengaruh Dosis Pupuk Organik dan Interval Pemberian Pupuk terhadap Pertumbuhan Semai Mahoni (Swietenia macropylla King) Rahman, Yusri Tsulatsir; Wibowo, Febri Arif Cahyo; Triwanto, Joko
Journal of Forest Science Avicennia Vol 3, No 2 (2020): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v3i2.13154

Abstract

Dari hasil penelitian diketahui interaksi pengaruh pemberian dosis pupuk organik dan interval pemberian pupuk organik terhadap pertumbuhan tanaman mahoni daun lebar (S. macrophylla King) pada daun semai dan diameter batang. Pada daun semai yang berpengaruh nyata pada 7 mss dengan kombinasi perlakuan P1M2 yaitu pemberian pupuk organik 10 gram/polibag dan interval pemberian pupuk organik 2 minggu dengan rerata tertinggi 7,80. Hasil analisis pada diameter batang yang berpengaruh nyata pada 6 mss dan 8 mss, 8 mss dengan kombinasi perlakuan P2M3 pemberian dosis pupuk organik 20 gram/polibag dan interval pemberian pupuk organik 3 minggu dengan rerata tertinggi 6,83 mm dibandingkan dengan daun semai pada perlakuan yang sama tetapi hasil rerata pada daun semai 7,43 di karenakan pada daun semai menyerap unsur hara dengan baik. Kesimpulan dari seluruh peneltian yang saya lakukan yang paling baik adalah P3M2 dosis pupuk organik 30 gram dengan interval pemberian pupuk organik 2 minggu dikarenakan pada dosis pupuk organik dengan interval pemberian pupuk organik yang pas pada semai mahoni.
Pengaruh Konsentrasi Asam Sulfat (H2SO4) dan Diameter Batang terhadap Produktivitas Getah Pinus (Pinus merkusii Jungh et de Vries) Prasista, Venny Jala; Syarifuddin, Amir; Triwanto, Joko
Journal of Forest Science Avicennia Vol 3, No 2 (2020): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v3i2.9394

Abstract

Pinus (Pinus merkusii Jungh et de Vries) merupakan jenis pinus yang tumbuh asli di Indonesia. Semakin banyaknya permintaan getah untuk memenuhi kebutuhan industri, maka kebutuhan pada gondorukem dan terpentin meningkat. Permasalahan yang dihadapi adalah getah yang keluar belum memenuhi target Perhutani, sehingga memerlukan stimulant yang aman dalam jangka panjang dan dapat membuat getah terus keluar tanpa merusak pohon pinus. Penelitian berlokasi di BKPH Kepanjen KPH Malang RPH Gendogo (petak 173A). Penelitian dilakukan pada bulan Februari hingga April 2019. Peningkatan produksi getah dengan pemberian larutan asam sulfat. Semakin besar diameter batang pohon pinus semakin banyak getah yang keluar. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh asam sulfat (H2SO4) dan diameter batang terhadap produktivitas getah pinus (P. merkusii Jungh et de Vries). Metode penelitian dilakukan dengan RAK (Rancangan Acak Kelompok) terdiri 2 faktor. Faktor 1, konsentrasi larutan asam sulfat yang digunakan yaitu : 0% , 15% , 25% , dan 35%. Faktor 2, diameter batang yang digunakan yaitu : 20-25 cm, 26-30 cm, 31-35 cm, masing-masing diulang 3 kali sehingga terdapat 36 unit percobaan, setiap unit percobaan terdapat 5 pohon pinus. Parameter yang diteliti adalah jumlah getah pohon pinus dan kualitas getah pohon pinus yang dihasilkan. Berpengaruh nyata dari perlakuan, dilakukan uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan terjadi interaksi antara pemberian konsentrasi larutan asam sulfat (H2SO4) dan diameter batang terhadap hasil getah pada pemungutan ke 1 kualitas getah A dan pemungutan  ke 3,4,5 kualitas getah B. Konsentrasi 35% mempercepat keluarnya getah pinus. Diameter batang ukuran 31-35 cm menghasilkan getah dengan mutu A dan B paling banyak.Â