Cecep Pardani
Fakultas Pertanian Universitas Galuh

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

ANALISIS KEUNGGULAN KOMPETITIF BEBERAPA TANAMAN PANGAN UTAMA DI KABUPATEN CIAMIS Tito Hardiyanto; Cecep Pardani
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 3, No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.932 KB) | DOI: 10.25157/ma.v3i1.77

Abstract

Kabupaten Ciamis telah mengembangkan komoditas pangan utama dalam kerangka agribisnis dengan komoditas pangan utamanya adalah padi, jagung, dan kedelai, produktivitas tiga komoditas pangan utama di Kabupaten Ciamis tersebut lebih tinggi dibandingkan produktivitas di Provinsi Jawa Barat maupun Nasional. Namun sayangnya, belum dapat diketahui keunggulan kompetitifnya, karena pada dasarnya komoditas pangan utama yang diusahakan Kabupaten Ciamis sama dengan komoditas di kabupaten lain seperti Kota Banjar, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Majalengka, ditambah lagi sebagian komoditas pangan dari Provinsi Jawa Tengah juga dipasarkan di Kabupaten Ciamis.Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui : (1) Keunggulan kompetitif dari tanaman pangan utama di Kabupaten Ciamis, (2) Efisiensi usahatani dari tanaman pangan utama di Kabupaten Ciamis.Metode penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode survai yang berlokasi pada 2 kecamatan yaitu Kecamatan Cijeungjing dan Kecamatan Banjarsari, dengan pertimbangan bahwa dua kecamatan tersebut memiliki produktivitas tertinggi dari salah satu pangan utama (padi, jagung, kedelai) di Kabupaten Ciamis.  Penentuan petani responden dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling) sebanyak 62 orang petani.Alat analisis untuk mengetahui tingkat keunggulan kompetitif dari tanaman pangan utama di Kabupaten Ciamis dilakukan melalui pendekatan produktivitas, karena menurut Ramli dan Swastika (2005), Analisis keunggulan kompetitif pada dasarnya analog dengan penentuan tingkat produktivitas minimal dari suatu komoditas agar kompetitif terhadap usahatani komoditas lain. Sedangkan untuk mengetahui tingkat efisiensi usahatani dilakukan dengan cara membandingkan nilai R/C dari tiga komoditas pangan utama.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut : (1) Kedelai memiliki nilai R/C lebih besar dibanding komoditas padi sawah dan jagung, oleh karena itu usahatani kedelai lebih efisien dibandingkan usahatani padi sawah dan jagung. (2) Produktivitas minimum padi agar kompetitif terhadap kedelai adalah 4.099 ton/ha sedangkan produktivitas minimum jagung agar kompetitif terhadap kedelai adalah 2.722 ton/ha. (3) Harga minimum padi agar kompetitif terhadap kedelai adalah Rp. 3.425 per kilogram sedangkan harga minimum jagung agar kompetitif terhadap kedelai adalah Rp. 3.734 per kilogram.
RESPON PETANI TERHADAP PENERAPAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA (Zea Mays spp.) POLA TUMPANGSARI Yuli Nurmayanti; Dini Rochdiani; Cecep Pardani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 3, No 1 (2016): September 2016
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v3i1.230

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui: (1) Respon petani terhadap penerapan usahatani jagung hibrida Bisi 2 pola tumpangsari di Desa Sagalaherang Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis, dan (2) Berbagai kendala yang dihadapi petani dalam penerapan usahatani jagung hibrida Bisi 2 pola tumpangsari di Desa Sagalaherang.Jenis Penelitian yang digunakan adalah studi kasus di Desa Sagalaherang Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis. Sampel responden penelitian adalah 35 petani dari 139 petani jagung hibrida Bisi 2 di Desa Sagalaherang dengan menggunakan metode acak sederhana.Hasil penelitian menunjukkan bahwa:1) Tingkat respon petani terhadap penerapan usahatani jagung hibrida Bisi 2 pola tumpangsari di Desa Sagalaherang, secara umum sebagian besar petani responden termasuk ke dalam kategori tinggi dengan rata-rata skor 63,57. Untuk tingkat pengetahuan responden termasuk kategori tinggi dengan rata-rata skor 20,11, sikap responden termasuk dalam kategori tinggi dengan rata-rata skor 21,81, dan keterampilan termasuk dalam kategori tinggi dengan rata-rata skor 21,6.2) Beberapa kendala yang dihadapi oleh petani dalam penerapan usahatani jagung hibrida Bisi 2 antara lain: (a) Kurangnya bantuan modal dari pemerintah, (b) Kurangnya pengetahuan petani tentang teknologi pertanian, (c) Kurangnya pengendalian hama dan penyakit, (d) Adanya perebutan unsur hara dan sinar matahari pada tanaman, (e) Sulitnya akses jalan dan trasportasi saat pengangkutan hasil panen, serta letak kebun yang jauh dari pemukiman.Kata Kunci: Respon Petani, Usahatani Jagung Hibrida Bisi 2, Tumpangsari
ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI GULA KELAPA Muhroil Muhroil; Dini Rochdiani; Cecep Pardani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 1, No 3 (2015): Mei 2015
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v1i3.219

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan pada agroindustri gula kelapa per bulan di Kecamatan Langensari Kota Banjar. 2) Besarnya R/C pada agroindustri gula kelapa per bulan di Kecamatan Langensari Kota Banjar. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif yang berbentuk suatu kasus pada perajin gula kelapa di Kecamatan Langensari Kota Banjar. Pengambilan sampel ditentukan dengan simple random sampling, penentuan sampling lokasi dilakukan dengan metode purposive sampling, dan analisis data menggunakan analisis biaya, penerimaan, pendapatan dan R/C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Rata-rata besarnya biaya total Rp 1.128.818,10, penerimaan Rp 2.461.714,29 dan pendapatan Rp 1.332.896,19 pada usaha agroindustri gula kelapa kimia per bulan di Kecamatan Langensari Kota Banjar. Berdasarkan analisis imbangan Penerimaan dengan Biaya (R/C) pada usaha agroindustri gula kelapa kimia per bulan di Kecamatan Langensari Kota Banjar adalah rata-rata sebesar 2,18. Artinya apabila biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 1,00 maka diperoleh penerimaan sebesar Rp 2,18 dan pendapatan sebesar Rp 1,18. Maka usaha agroindustri gula kelapa di Kecamatan Langensari Kota Banjar layak untuk diusahakan.
ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI GULA KELAPA Yuri Tiara; Yus Rusman; Cecep Pardani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 2, No 3 (2016): Mei 2016
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v2i3.274

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Besarnya biaya, penerimaan dan pendapatana groindustrigula kelapa per satu kali proses produksi di Desa Sindangangin Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis, (2) Besarnya R/C gula kelapa di Desa Sindangangin Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yangdilakukan di Desa Sindangangin Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis.Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode Simple Random Sampling, dengan hasil jumlahsampel sebanyak 40 perajin agroindustry gula kelapa. Hasil penelitian ini menunjukkan : (1) Besarnya biaya produksi rata-rata yang dikeluarkan oleh perajin gula kelapa sebesar Rp. 98.050,24,-, besarnya penerimaan rata-rata yang diperoleh perajin gula kelapa adalah sebesar Rp. 150.525,- dan besarnya pendapatan yang diperoleh perajin gula kelapa adalah sebesar Rp. 54.244,76,- dalam satu kali proses produksi, dan (2) Besarnya rata-rata R/C pada agroindustri gula kelapa di Desa Sindangangin Kecamatan LakbokKabupaten Ciamis adalah sebesar 1,53 sehingga usaha tersebut menguntungkan untuk diusahakan. Kata kunci : Analisis Usaha, Agroindustri, Gula Kelapa
STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI TAHU GORENG (Studi Kasus pada Perusahaan Tahu Goreng De Rifa di Desa Cisadap Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis) Irwan Sandyansah; Yus Rusman; Cecep Pardani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 3, No 3 (2017): Mei 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1074.281 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v3i3.808

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan dalam pengembangan perusahaan tahu goreng De Rifa. 2) Faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman dalam pengembangan perusahaan tahu goreng De Rifa. 3) Alternatif strategi dalam pengembangan perusahaan tahu goreng De Rifa. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus, dengan mengambil kasus pada perusahaan tahu goreng De Rifa di Desa Cisadap Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis. Responden pada penelitian ini adalah pemilik tahu goreng De Rifa yaitu Bapak Dusep. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Analisis yang digunakan adalah analisis SWOT. Total nilai yang diperoleh Tabel IFAS yaitu 3,00 dengan skor kekuatan 2,40 dan skor kelemahan 0,60. Hal ini menunjukkan bahwa faktor kekuatan tahu goreng De Rifa lebih besar dari faktor kelemahan, sedangkan total nilai yang diperoleh Tabel EFAS yaitu sebesar 2,85 dengan skor peluang 2,60 dan skor ancaman 0,25. Hal ini menunjukkan faktor peluang yang dimiliki oleh tahugoreng De Rifa lebih besar dari faktor ancaman.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa :1. Faktor kekuatan (Strengths), dalam pengembangan perusahaan tahu goreng De Rifa yaitu memiliki lokasi yang strategis yang mudah dijangkau konsumen, pengalaman perusahaan, kapasitas produksi, ketersediaan bahan baku, kemampuan dalam mengakses modal, dan memiliki merek yang sudah terkenal. Sedangkan yang menjadi Faktor kelemahan (Weaknesses) diantaranya jumlah alat transportasi milik sendiri sedikit, keterbatasan sumber daya/kapabilitas perusahaan, pembuangan limbah perusahaan, pemasaran yang masih terbatas,dan belum adanya riset mendalam terhadap pasar dan pesaing.2. Faktor peluang (Opportunity) berupa : kemajuan teknologi, komunikasi, dan informasi, permintaan pasar, memiliki pelanggan tetap, penetapan lokasi perusahaan strategis, tersedianya sarana transportasi yang baik meliputi jalan dan kendaraan, dan juga daya beli masyarakat. Sedangkan Faktor Ancaman (Threats) berupa adanya persaingan dengan industri sejenis, limbah yang berpengaruh terhadap lingkungan, nilai tukar rupiah yang fluktuatif, danmelemahnya daya beli masyarakat.3. Alternatif strategi yang tepat untuk diterapkan dalam pengembangan usaha agroindustri tahu goreng De Rifa yaitu dengan menggunakan strategi SO dimana perusahaan dapat menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi SO yang telah dirumuskan yaitu menjaga dan meningkatkan mutu produk, memperluas pasar, dan, memanfaatkan reputasi merek untuk masuk ke pasar modern.Kata Kunci :Strategi, Agroindustri, Tahu Goreng
TINGKAT PARTISIPASI DAN PENDAPATAN KELOMPOK TANI MEKAR BAKTI 3 Zaenudin Zaenudin; Soetoro Soetoro; Cecep Pardani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 1, No 1 (2014): September 2014
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v1i1.282

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Tingkat partisipasi pada Kelompok Tani Mekar Bakti 3 sebagai anggota, sebagai pengelola, sebagai manajer (2) Pendapatan pada Kelompok Tani Mekar Bakti 3 di Desa Handapherang Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis. Metode penelitian yangdigunakan adalah metode studi kasus. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah sensus yaitu dengan mengambil seluruh anggota populasi Kelompok tani pada Kelompok Tani ”Mekar Bakti 3” dengan jumlah anggota sebanyak 40 orang untuk dijadikan responden. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Untuk mengetahui tingkat partisipasi dan pendapatan baik itu sebagai anggota, pengelola unit usaha maupun sebagai pengurus, dengan menggunakan interval kelas. Hasil analisis menunjukkan : (1) Tingkat Partisipasi pada Kelompok Tani Mekar Bakti 3 sebagai anggota baik itu partisipasi dalam pengambilan keputusan, dalam permodalan kelompok tani, dalam pengawasan usaha, dan manajemen kelompok tani serta partisipasi dalam memanfaatkan pelayanan unit usaha kelompok tani termasuk dalam kategori sedang dengan presentase 50 persen atau sebanyak 20 orang dari jumlah anggota, tingkat partisipasi pada Kelompok Tani Mekar Bakti 3 sebagai pengelola unit usaha kelompok baik itu partisipasi dalam pengambilan keputusan, dalam permodalan kelompok tani, dalam pengawasan usaha dan manajemen kelompok tani serta partisipasi dalam memanfaatkan pelayanan unit usaha kelompok tani termasuk dalam kategori tinggi dengan presentase 100 persen atau semua pengelola unit usaha kelompok berpartisipasi aktif, tingkat partisipasi pada Kelompok Tani Mekar Bakti 3 sebagai pengurus baik itu partisipasi dalam pengambilan keputusan, dalam permodalan kelompok tani, dalam pengawasan usaha dan manajemen kelompok tani serta partisipasi dalam memanfaatkan pelayanan unit usaha kelompok tani termasuk dalam kategori tinggi dengan presentase 71,4 persen atau 5 orang dari jumlah yang menjadi pengurus kelompok tani, dan (2) Tingkat Pendapatan pada Kelompok Tani Mekar Bakti 3 baik itu sebagai anggota kelompok, pengelola unit usaha kelompok maupun sebagai pengurus kelompok dalam satu tahun termasuk kedalam kategori rendah dengan presentase 57,5 persen atau sebanyak 23 orang dari jumlah responden atau seluruh anggota kelompok tani.Kata kunci : Partisipasi, Pendapatan, Kelompok Tani
ANALISIS USAHATANI PISANG AMBON (Musa acuminate L). Cucu Nurhayati; Yus Rusman; Cecep Pardani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 1, No 2 (2015): Januari 2015
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v1i2.239

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) Besarnya biaya dan pendapatan usahatani pisang ambon per hektar per satu kali musim tanam di Desa Langensari Kecamatan Langensari Kota Banjar, 2) besarnya R/C usahatani pisang ambon per hektar per satu kali musim tanam di Desa Langensari Kecamatan Langensari Kota Banjar. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling sebanyak 28 petani pisang ambon. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Hasil analisis menunjukkan: Besarnya biaya total (Total Cost) pada usahatani pisang ambon per hektar per satu kali musim tanam di Desa Langensari Kecamatan Langensari Kota Banjar adalah sebesar Rp 52.405.198 yang terdiri dari biaya tetap (Fixed Cost) sebesar Rp 379.002 dan biaya variabel (Variabel Cost) sebesar Rp 52.026.196. Sedangkan nilai penerimaan sebesar Rp 82.500.000 sehingga didapat nilai pendapatan sebesar Rp 30.094.802. Besarnya nilai R/C ada usahatani pisang ambon per hektar per satu kali musim tanam di Desa Langensari Kecamatan Langensari Kota Banjar adalah 1,57. Artinya setiap Rp. 1 biaya yang dikeluarkan akan memperoleh nilai penerimaan sebesar Rp. 1,57dan nilai pendapatan sebesar Rp. 0,57.Kata kunci : analisis usahatani, pisang ambon
DAMPAK SEKOLAH LAPANG PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SLPHT) TERHADAP PENERAPAN TEKNOLOGI PHT PADA USAHATANI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) (Studi Kasus pada Kelompok Tani Karyafajar di Desa Jayagiri Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis) Ade Sapaat; Dini Rochdiani; Cecep Pardani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 3, No 3 (2017): Mei 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1108.094 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v3i3.799

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Tingkat Penerapan Teknologi PHTsebelum dan sesudah petani mengikuti SLPHT ; (2) Dampak nyata Sekolah Lapang PengendalianHama Terpadu (SLPHT) terhadap Tingkat Penerapan Teknologi PHT pada usahatani padi sawah(Oryza sativa L.)Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus yang yang penentuan lokasinyadilakukan secara sengaja (purposive) pada Kelompok Tani Karyafajar Desa Jayagiri KecamatanPanumbangan Kabupaten Ciamis dengan pertimbangan bahwa kelompok tani tersebut telahmengikuti SLPHT diambil menggunakan total sampling atau sampling jenuh. Analisis data untukmengetahui penerapan teknologi PHT sebelum dan sesudah petani mengikuti SLPHT dianalisissecara deskriptif, sedangkan untuk mengetahui dampak Sekolah Lapang Pengendalian HamaTerpadu terhadap tingkat penerapan teknologi PHT pada usahatani padi sawah, dianalisismenggunakan pendekatan statitiska non parametrik yaitu uji tanda sign test.Hasil penelitian menunjukkan bahwa :1. Tingkat penerapan teknologi PHT sebelum petani mengikuti SLPHT 68 persen termasukkategori rendah, sedangkan setelah petani mengikuti SLPHT 84 persen termasuk kategoritinggi.2. Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu mempunyai dampak positif terhadap penerapanteknologi PHT pada usahatani padi sawah terutama peningkatan produksi padi sawah di DesaJayagiri Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis.Kata kunci : Dampak, SLPHT, PHT, Usahatani, Padi Sawah, Ciamis
ANALISIS USAHATANI KENCUR (Kaempferia galanga L.) Suparman Suparman; Yus Rusman; Cecep Pardani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 1, No 2 (2015): Januari 2015
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v1i2.241

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan dari usahatani kencur per satu kali musim tanam di Desa Madura Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap, dan 2) Besarnya R/C usahatani kencur per satu kali musim tanam di Desa Madura Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus pada petani kencur di Desa Madura Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap. Pengambilan sampel ditentukan dengan total sampling, dan analisis data menggunakan analisis biaya, penerimaan, pendapatan dan R/C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Besarnya biaya yang dikeluarkan (biaya tetap dan biaya variabel) dari usahatani kencur per hektar per satu musim tanam di Desa Madura Kecamatan Wanareja adalah rata-rata sebesar Rp 9.554.581,76. Rata-rata produksi usahatani kencur yang dicapai oleh responden sebanyak 12.072,57 kilogram per hektar per musim tanam. Adapun harga jual kencur berkisar rata-rata Rp 2.300,00 per kilogram. Maka penerimaan Rp 27.765.713,33 per hektar per musim tanam dan pendapatan rata-rata sebesar Rp 18.211.131,57 per hektar per musim tanam. 2) Berdasarkan analisis imbangan Penerimaan dan Biaya (R/C) pada usahatani kencur di Desa Madura Kecamatan Wanareja adalah rata-rata sebesar 2,91 artinya apabila biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 1,00 maka diperoleh penerimaan sebesar Rp 2,91 dan pendapatan sebesar Rp 1,91. Maka usahatani kencur di Desa Madura Kecamatan Wanareja layak untuk diusahakan.Kata kunci : analisis usahatani, kencur
ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptana poir.) (Suatu Kasus di Desa Budiasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis) Ahmad Jaelani Siddik; Soetoro Soetoro; Cecep Pardani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 3, No 3 (2017): Mei 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1051.019 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v3i3.800

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) Besarnya biaya dan penerimaan pada usahatani kangkung per hektar per satu kali musim tanam di Desa Budiasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis. 2) Besarnya pendapatan pada usahatani kangkung per hektar per satu kali musim tanam di Desa Budiasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis. 3) BesarnyaR/C pada usahatani kangkung per hektar per satu kali musim tanam di Desa Budiasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yang dilakukan di Desa Budiasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan metode sampling jenuh atau sensus, dimana jumlah petani kangkung darat di Desa Budiasih Kecamatan Sindangkasih dijadikan sampel semua yaitu sebanyak 33 orang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa :1) Besarnya biaya total pada usahatani kangkung per hektar per satu kali musim tanam di Desa Budiasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis sebesar Rp 3.025.439,29, yang terdiri dari biaya tetap sebesar Rp 92.540,26 dan biaya variabel sebesar Rp. 2.932.899,04. Sedangkan penerimaannya adalah sebesar Rp 5.093.809,52, diperoleh dari hasil panen kangkung darat sebanyak 5.361,90 kg dengan harga Rp 950/Kg.2) Besarnya pendapatan pada usahatani kangkung per hektar per satu kali musim tanam di Desa Budiasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis adalah sebesar Rp 2.068.370,23.3) Besarnya R/C per hektar per satu kali musim tanam usahatani kangkung di Desa Budiasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis adalah sebesar 2,61.Kata Kunci : Usahatani, Kangkung, Darat, Sindangkasih, Ciamis