Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

KATA BERMAKNA HUJAN DALAM AL-QURAN (TINJAUAN SEMANTIK DAN STILISTIKA) miftahuddin, ahmad miftahuddin; Khalwani, Ahmad; Ahmad Hasyim, Mohamad Yusuf; Miftahudin, Ahmad
Lisanul' Arab: Journal of Arabic Learning and Teaching Vol 6 No 1 (2017): Lisanul Arab
Publisher : Program studi Pendidikan Bahasa Arab UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.469 KB) | DOI: 10.15294/la.v6i1.14386

Abstract

Abstrak ___________________________________________________________________ Setiap kata dalam Al-Quran mengalami interpretasi yang berbeda-beda oleh para linguis dan penafsir, karena pemilihan kata dalam Al-Quran memiliki tingkat ketelitian yang tinggi dalam memperhatikan maknanya. Disebutkan ada 66 ayat yang membahas tentang hujan dalam Al-Quran, dari 66 ayat itu terdapat 19 kata yang menunjukan makna hujan. Tapi, sebenarnya hujan yang seperti apa yang dimaksud dalam ayat-ayat Al-Quran tersebut. Oleh karena itu dalam penelitian ini, penulis ingin membahas kata bermakna hujan di dalam Al-Quran dengan tinjauan semantik dan stilistika. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan desain penelitian Library Research. Data penelitian ini berupa kata yang mengungkapkan makna hujan. Sedangkan sumber datanya berasal dari Al-Quran. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah teknik dokumentasi dengan instrumennya yaitu kartu data. Serta dengan menggunakan metode distribusional teknik bagi unsur langsung dalam menganalisis data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam Al-Quran terdapat 71 data yang mengungkapkan makna hujan. 71 data tersebut tersebar dalam 66 ayat dan menggunakan 19 kata yang berbeda. Dari 71 data tersebut 6 data mengalami perluasan makna, 45 data mengalami penyempitan makna, 10 data mengalami perubahan makna total. Dan dari 71 data tersebut ditemukan 24 data menggunakan kata hakekat dan 47 data menggunakan kata majas.   Abstract ___________________________________________________________________ Every word in Qur?an gets different interpretation from linguists and interpreters, because word selection in Qur?an needs high quality of carefulness in interpreting the meaning. There are 66 verses in Qur?an which discuss about rain, from those verses, 19 verses means rain itself, but what kind of rain which is meant by those verses are. Because of that, in this research, we want to discuss about the meaning of rain in Qur?an by using semantics and stylistics approach. This research is a qualitative research which uses library research design. The data are words which have rain meaning. While the source is from Qur?an itself. The data collection technique of this research is documentation and instrument which are data cards. This research also uses technique distributional method for direct elements in analyzing data. The result of this research shows that there are 71 data which show rain meaning. Those data are scattered in 66 verses in 19 different words. From those data, there are 6 data?s meaning which have been broaden, 45 data have been narrowed, and 10 data have already totally changed. From those data, we found 24 words which use essence words and 47 for figurative words..
PENGEMBANGAN MEDIA BOOKLET 3D BERBAHAN FLANEL UNTUK PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA ARAB SISWA KELAS V MI Himam, Muhammad Wafaul; Rahma, Khaerunnisa Azizatur; Zukhaira, Zukhaira; Ahmad Hasyim, Mohamad Yusuf
Lisanul' Arab: Journal of Arabic Learning and Teaching Vol 6 No 1 (2017): Lisanul Arab
Publisher : Program studi Pendidikan Bahasa Arab UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.544 KB) | DOI: 10.15294/la.v6i1.14400

Abstract

Abstrak ___________________________________________________________________ Banyak siswa kurang antusias dan mengalamikesulitan pada keterampilan menulis bahasa Arab dikarenakan masih banyak guru yang belum memanfaatkan media dalam pembelajaran bahasa Arab khususnya pembelajaran menulis. Oleh karena itu peneliti mengembangkan media pembelajaran berupa booklet 3D berbahan flanel untuk menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa serta meningkatkan keterampilan menulis bahasa Arab siswa. Penelitian ini menggunakan desain research and development (RnD). Data penelitian diperoleh dengan teknik tes dan non tes. Hasil penelitian ini adalah guru dan siswa menghendaki adanya pengembangan media booklet 3D berbahan flanel untuk pembelajaran keterampilan menulis bahasa Arab siswa kelas V MI yang terdiri dari empat tema yaitu ?? ???? ?????? (ruang tamu), ?? ???????????? (ruang belajar), ?? ??????? (di kebun), ??????? (warna). Hasil uji hipotesis diterima dengan rincian hasil uji hipotesis pihak kanan yang dihasilkan dari nilai siswa mengerjakan soal tes menunjukkan t hitung 16,606 dan hasil penilaian siswa melalui observasi menunjukkan t hitung 23,881. Semuanya jatuh di daerah penerimaan Ha dan Ho ditolak. Sehingga produk baru lebih efektif dari produk lama.   Abstract ___________________________________________________________________ Many students are less enthusiastic and get difficulties in writing Arabic because there are many teachers who do not use the media in Arabic language learning, especially in writing activity. Therefore, the researchers develop a learning media in the form of 3D booklets made from flannel to cultivate students' interest and motivation and to improve students' writing skills in Arabic. This study uses Research and Development design (RnD). In addition, the data is obtained from test and non-test techniques. The results of this study is teachers and students call for the development of  3D booklet made from  flannel as the media to improve writing skills in Arabic of the fifth grade students? of MI which is composed of four themes, namely ?? ???? ?????? (living room), ?? ???????????? (classrooms), ?? ??????? (in garden), ??????? (color). Moreover, Hypothesis test is accepted which is the results of hypothesis test on the right parties taken from students? score of the test shows t count = 16.606 and students? assessment result through observation indicates t count = 23.881. Everything falls in the reception area Ha and Ho is rejected. From those explanations, it can be concluded that the new product is more effective than the old ones.
ISM AL-TAFDHĪL DALAM ALQURAN JUZ 1 SAMPAI 10 (ANALISIS MORFOSINTAKSIS) Suryani, Anis; Hasyim, Mohamad Yusuf Ahmad
Lisanul Arab: Journal of Arabic Learning and Teaching Vol 7 No 1 (2018): Lisanul Arab
Publisher : Program studi Pendidikan Bahasa Arab UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.601 KB) | DOI: 10.15294/la.v7i1.26064

Abstract

Ism al-tafdhῑl merupakan sifat yang dibentuk dengan mengikuti wazan أَفْعَ لُ untuk mudzakar danفعْلى untuk muannats yang menunjukkan bahwa ada dua hal yang bersekutu akan tetapi salah satumelebihi yang lain dalam sifatnya. Dalam bahasa Indonesia disebut dengan istilah tingkatperbandingan sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah degree of comparation. Ism altafdhῑlini bersifat unik, artinya memiliki karakteristik yang berbeda dengan bahasa lainnya dalamproses dan aturan pembentukannya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis ismal-tafdhῑl, fungsi sintaksis sekaligus penanda gramatikal ism al-tafdhῑl yang terdapat dalam Alquranjuz 1 sampai 10. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain penelitian libraryresearch. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik dokumentasi dengan kartudata dan lembar rekapitulasi sebagai instrumen penelitiannya, sedangkan proses pengambilansampel dilakukan dengan menggunakan teknik purpose sampling. Adapun analisis datanyadilakukan dengan menggunakan teknik agih. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ism al-tafdhῑldalam Alquran juz 1 sampai 10 secara keseluruhan berjumlah 194. Dari semua data tersebut,peneliti memilih 100 untuk dianalisis secara maksimal. Berdasarkan perubahan morfologisnya,terdapat 84 data perubahannya. Berdasarkan jenis pola strukturnya, terdapat 66 data tidak berupamurakkab idhāfi dan tidak dibubuhi. Berdasarkan jenis tingkat perbandingannya, terdapat 66 datakomparatif dan 34 data superlatif. Berdasarkan fungsi sintaksisnya, terdapat terdapat 53 datamenempati fungsi sintaksis khabar. Ism al-tafdhῑl is an adjective formed by following wazan (pattern) أَفْعَ لُ for masculinity and فعْلَى for femininitythat show two things have a same characteristic but one of them exceeds more than the others in that trait. InIndonesian is called tingkat perbandingan and in English is called degree of comparation. Ism al-tafdhῑl isunique, it has different characteristics from other languages in the proses and its formation. The purpose of thisresearch is to know type of ism al-tafdhῑl on the Koran from juz 1 to 10. This research is a qualitative researchwith design library research. Data aggregation of this research use documentation method with data card andrecapitulation thread in instrument while selection of sample data use purpose sampling method. Data analysisin this research use distributional method. The result of this research, shows that there are 194 ism al-tafdhῑl onthe Koran from juz 1 to 10. From all of the datas, researcher chose 100 datas to be analalyzed. Based onmorphological changes, there are 84 datas change from the basic word. Based on the syntactic structure, thereare 66 datas are not relied on other word and affixed. Based on the type of comparation, there are 66 datas arecomparative and 34 data are superlative. Based on the type of comparation, there are 66 datas are comparativeand 34 data are superlative. Based on syntax functions, there are 53 datas as khabar.
EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE HIKARI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA ARAB GUNDUL DAN ARAB BERHAROKAT SISWA KELAS XI MAN 2 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2016/2017 Fikri, Wahyu Ngainul; Hasyim, Mohamad Yusuf Ahmad; Qutni, Darul
Lisanul Arab: Journal of Arabic Learning and Teaching Vol 7 No 1 (2018): Lisanul Arab
Publisher : Program studi Pendidikan Bahasa Arab UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.523 KB) | DOI: 10.15294/la.v7i1.26082

Abstract

Reading skills are the ability to recognize and understand the content of something written by pronouncing or digesting it in the heart. Reading bald is a process of communication between readers with the author through the Arabic text without a written essay, then directly in it, there is a cognitive relationship between a spoken language with written language. Based on preliminary observations in MAN 2 Kebumen made the researchers are still many students who have not read Arabic bald and not fluent reading Arabic amateur. Therefore, researchers offer Hikari method to solve the problem in school. The type and design of this research is quantitative and quasi-experimental with randomized pretest-posttest control group design. A technique of collecting data using test and non-test. The test instruments used were questionnaires, interviews, documentation and observation.The value experimental class of the post-test grade average score of Arab skeletal reading skill and Arab bald reading comprehension skill is 89.20 and 82,06 from the previous pre-test score of 68.86 and 67,58. The value control class of the post-test average score of Arab skeletal reading skill and Arab bald reading comprehension skill is 80.51 and 74,48 from the previous pre-test average score of 67.41 and 66,72. Abstrak ___________________________________________________________________ Keterampilan membaca adalah kemampuan mengenali dan memahami isi sesuatu yang tertulis dengan melafalkan atau mencernanya didalam hati. Membaca Arab gundul adalah proses komunikasi antara pembaca dengan penulis melalui teks arab tanpa harakat yang ditulisnya, maka secara langsung didalamnya ada hubungan kognitif antara bahasa lisan dengan bahasa tulis. Berdasarkan observasi awal di MAN 2 Kebumen yang dilakukan peneliti masih banyak siswa yang belum bisa membaca Arab gundul dan belum lancar membaca Arab berharokat. Oleh karena itu, peneliti menawarkan metode Hikari untuk mengatasi masalah tersebut disekolah.Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan non-tes. Instrumen tes yang digunakan adalah angket, wawancara, dokumentasi dan observasi.Besarnya nilai rata-rata post-test kelas eksperimen keterampilan membaca Arab gundul dan Arab berharokat adalah 89,20 dan 82,06 dari nilai rata-rata pre-test yang sebelumnya adalah 68,86 dan 67,58. Sedangkan besarnya nilai rata-rata post-test kelas kontrol keterampilan membaca Arab gundul dan Arab berharokat adalah 80,51 dan 74,48 dari nilai rata-rata pre-test yang sebelumnya adalah 67,41 dan 66,72.
I’RAB AL-FI’L AL-MUDHARI’ DALAM AL-QUR’AN JUZ 26 SAMPAI 30 (ANALISIS SINTAKSIS) Zuliyanti, Evi; Hasyim, Mohamad Yusuf Ahmad; Elmubarok, Zaim
Lisanul Arab: Journal of Arabic Learning and Teaching Vol 8 No 2 (2019): Lisanul Arab
Publisher : Program studi Pendidikan Bahasa Arab UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1103.474 KB) | DOI: 10.15294/la.v8i2.36170

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan jenis i’ra>b al-fi’l al-mudha>ri’, penanda gramatikal i’ra>b al-fi’l al-mudha>ri’, jenis ‘amil nawasib dan ‘amil jawazim. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain penelitian library research. Data berupa i’ra>b al-fi’l al-mudha>ri’ bersumber dari Al-Qur’an juz 26 sampai 30 dengan teknik sampel pertimbangan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi. Instrumen yang digunakan berupa kartu data dan lembar rekapitulasi. Adapun analisis datanya yaitu teknik padan intralingual. Hasil penelitian ini berjumlah 845 data i’ra>b al-fi’l al-mudha>ri’. Data yang dianalisis 100 data, dengan rincian raf’ al-fi’l al-mudha<ri’ 32 data, nashb al-fi’l al-mudha<ri’ 30 data, jazm al-fi’l al-mudha<ri’ dengan ‘amil jawazim 30 data dan jazm al-fi’l al-mudha<ri’ karena sebagai jawa>b thalab 9 data. Berkaitan dengan penanda gramatikal: (1) raf’ al-fi’l al-mudha<ri’ 20 data dhammah, 9 data nun, dan 6 data dhammah muqaddarah, (2) nashb al-fi’l al-mudha<ri’ 20 data fatchah, 9 data chadzfu nun, dan 1 data fatchah muqaddarah, (3) jazm al-fi’l al-mudha<ri’ 25 data sukun, 11 data chadzfu nun dan 6 data chadzfu harf ‘illat. Terdapat‘amil jawazim yang menyebabkan fi’l mudha<ri’ terbaca raf’ karena tidak memenuhi syarat yaitu dinafikan dengan لا 2 data dan dibarengi harf tanfis سَ 2 data. ‘Amil nawasib yang terletak sebelum fi’l mudha<ri’, yaitu: an 6 data, lan 6 data, kay 2 data, lam kay 6 data, hatta> 6 data, dan fa’ jawab 4 data. ‘Amil jawazim yang terletak sebelum fi’l mudha<ri’, yaitu: lam 4 data, lamma> 3 data, alam 4 data, lam amar 4 data, la> nahi> 4 data, la> do’a 3 data, in 5 data, ma> 1 data, dan man 5 data.
AF’AL BERWAZAN (VERBA BERPOLA) TAFA>ALA DALAM AL-QURAN (ANALISIS MORFOSEMANTIS) Lisaudah, Siti; Ahmad Hasyim, Mohamad Yusuf; Nawawi, Muchlisin
Lisanul Arab: Journal of Arabic Learning and Teaching Vol 9 No 2 (2020): Lisanul Arab
Publisher : Program studi Pendidikan Bahasa Arab UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/la.v9i2.42654

Abstract

Verba tsulasi mazid adalah verba yang telah mengalami afiksasi (ziyadah). Afiksasi adalah proses penambahan afiks pada sebuah dasar atau bentuk dasar. Pola tafa>ala adalah verba tsulasi mazid dengan tambahan ta’ (ت) di awal kalimah dan alif (ا) setelah fa’ fi’il. Pola tafa>ala dipilih oleh peneliti sebagai pokok kajian dalam penelitian ini dikarenakan ziyadah (afiksasi) merupakan salah satu proses morfologis bahasa Arab yang paling sering terjadi dalam setiap kalimat/kata dalam bahasa Arab. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain penelitiannya berupa studi pustaka (library research). Teknik pengumpulan datanya adalah dokumentasi, sedangkan teknik pengumpulan datanya menggunakan sampling pertimbangan (purposive sampling). Instrumen penelitian berupa kartu data dan lembar rekapitulasi data. Adapun analisis datanya menggunakan metode distribusional teknik bagi unsur langsung. Hasil dari penelitian ini adalah verba berpola tafa>ala dalam al-Quran ditemukan sebanyak 85 data secara keseluruhan, namun peneliti hanya mengambil 35 data untuk dianalisis secara maksimal karena banyak data yang berjenis sama. Jenis verba dibedakan menjadi beberapa kategori: a. Berdasarkan kala/aspeknya terdapat 14 verba berjenis fi’il madhi, 17 verba berjenis fi’il mudhari’ dan 2 verba berjenis fi’il amr, b. Berdasarkan jenis huruf radikalnya terdapat 17 verba berjenis konsonantal (fi’il shachich) dan 16 verba berjenis defektif (fi’il mu’tal). Makna gramatikal verba berpola tafa>ala dalam Al-quran terdiri atas 19 verba yang bermakna للمشاركة dan 14 verba bermakna قد يكون بمعنى مجرد.
KALÂM INSYÂ’ THALABÎ DALAM QASIDAH BURDAH KARYA IMAM AL-BÛṢHÎRI (TINJAUAN SINTAKSIS DAN STILISTIKA) Muzaki, Anas Kurnia; Ahmad Hasyim, Mohamad Yusuf; Busri, Hasan
Lisanul Arab: Journal of Arabic Learning and Teaching Vol 9 No 2 (2020): Lisanul Arab
Publisher : Program studi Pendidikan Bahasa Arab UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/la.v9i2.42656

Abstract

Obyek kajiannya adalah amr, nidâ’, istifhâm, nahî, dan tamanni. Sering dijumpai beragam makna didalamnya oleh karena itu bahasan sintaksis dan stilistika, untuk itu penelitian ini difokuskan pada kalâm insyâ’ thalabî yang terdapat dalam Qasidah Burdah. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu: untuk mengetahui kategori, fungsi sintaksis dan makna kalâm insyâ’ thalabî. Peneliti mengunakan penelitian kualitatif dengan desain library research. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi, sedangkan instrumen berupa kartu data dan lembar rekapitulasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik distribusional. Hasil penelitian ini menunjukkan kalâm insyâ’ thalabî berjumlah 53 data, terdiri dari 23 amr, 15 nidâ’, 10 istifhâm, 6 nahî dan 5 tamanni. Berdasarkan fungsi sintaksisnya, terdapat 23 amr semuanya berkedudukan sebagai musnad. Adapun 15 nidâ’ kedudukannya sebagai munâda’ mudhaf. Dari 10 istifhâm terdapat 4 fungsi sintaksisnya khabar muqaddam, 6 berkedudukan sebagai musnad. Sedangkan nahi keseluruhan datanya berkedudukan sebagai musnad. Berdasarkan maknanya, amr terdiri dari 12 makna perintah, 7 makna do’a, 2 makna irsyâd, dan 1 makna ta’ajjub. Sedangkan kategori nidâ’ terdiri dari 1 makna zajr, 7 makna ta’ajjub, 1 makna igrhâ’, 1 makna tahqîr, 4 makna tawâdlu’ dan 1 makna istighatsah. Adapun kategori istifhâm terdiri dari 5 makna ta’ajjub, 1 makna nahî, 1 makna tashdîq, 1 makna inkâr, 1 makna tahqîr, dan 1 makna nafyu. Dari keseluruhan kategori nahî, terdapat 2 makna irsyâd, 2 makna larangan, dan 2 makna zajr, dan kategori tamanni 2 makna tandîm, 2 makna tamanni, dan 1 makna tarajji.
The Effectiveness of Problem-Based Learning on Advanced Reading Comprehension Skill in Online Arabic Language Teaching Hasyim, Mohamad Yusuf Ahmad
LISANIA: Journal of Arabic Education and Literature Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : IAIN Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18326/lisania.v5i1.1-18

Abstract

Reading proficiency is considered as one of the language skills that must be mastered by prospective Arabic educators or practitioners. Besides, in the era of industry 4.0, students not only require core competencies from the field of study they are studying but also have a lifelong character of a learner. The conditions found in the field, as well as in previous studies, showed that learning in higher education currently tends to be centred on lecturers rather than on the students. This study aims to examine the effectiveness of the implementation of a student-centred learning method in the form of a problem-based learning method with seven-jumps (seven-steps) approach in increasing the reading proficiency in Arabic. The subjects of this research were 50 people of Muthala’ah Mukatsafah class, and the test and non-test were employed as instruments. The reading proficiency test prepared by the researcher was used to figure out the subjects’ reading ability. Meanwhile, the subjects’ characters or soft skills were measured through a non-test instrument in the form of a questionnaire. The design applied in this study was a group design (one group pretest-posttest design). The data analysis was performed through a significance test before and after treatment. The results show that there are differences in the subjects’ advanced reading proficiency level as well as an increase in empathy soft skill before and after the implementation of the learning method.
AF’AL BERWAZAN (VERBA BERPOLA) TAFA>ALA DALAM AL-QURAN (ANALISIS MORFOSEMANTIS) Lisaudah, Siti; Ahmad Hasyim, Mohamad Yusuf; Nawawi, Muchlisin
Lisanul Arab: Journal of Arabic Learning and Teaching Vol 9 No 2 (2020): Lisanul Arab
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/la.v9i2.42654

Abstract

Verba tsulasi mazid adalah verba yang telah mengalami afiksasi (ziyadah). Afiksasi adalah proses penambahan afiks pada sebuah dasar atau bentuk dasar. Pola tafa>ala adalah verba tsulasi mazid dengan tambahan ta’ (ت) di awal kalimah dan alif (ا) setelah fa’ fi’il. Pola tafa>ala dipilih oleh peneliti sebagai pokok kajian dalam penelitian ini dikarenakan ziyadah (afiksasi) merupakan salah satu proses morfologis bahasa Arab yang paling sering terjadi dalam setiap kalimat/kata dalam bahasa Arab. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain penelitiannya berupa studi pustaka (library research). Teknik pengumpulan datanya adalah dokumentasi, sedangkan teknik pengumpulan datanya menggunakan sampling pertimbangan (purposive sampling). Instrumen penelitian berupa kartu data dan lembar rekapitulasi data. Adapun analisis datanya menggunakan metode distribusional teknik bagi unsur langsung. Hasil dari penelitian ini adalah verba berpola tafa>ala dalam al-Quran ditemukan sebanyak 85 data secara keseluruhan, namun peneliti hanya mengambil 35 data untuk dianalisis secara maksimal karena banyak data yang berjenis sama. Jenis verba dibedakan menjadi beberapa kategori: a. Berdasarkan kala/aspeknya terdapat 14 verba berjenis fi’il madhi, 17 verba berjenis fi’il mudhari’ dan 2 verba berjenis fi’il amr, b. Berdasarkan jenis huruf radikalnya terdapat 17 verba berjenis konsonantal (fi’il shachich) dan 16 verba berjenis defektif (fi’il mu’tal). Makna gramatikal verba berpola tafa>ala dalam Al-quran terdiri atas 19 verba yang bermakna للمشاركة dan 14 verba bermakna قد يكون بمعنى مجرد.
KALÂM INSYÂ’ THALABÎ DALAM QASIDAH BURDAH KARYA IMAM AL-BÛṢHÎRI (TINJAUAN SINTAKSIS DAN STILISTIKA) Muzaki, Anas Kurnia; Ahmad Hasyim, Mohamad Yusuf; Busri, Hasan
Lisanul Arab: Journal of Arabic Learning and Teaching Vol 9 No 2 (2020): Lisanul Arab
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/la.v9i2.42656

Abstract

Obyek kajiannya adalah amr, nidâ’, istifhâm, nahî, dan tamanni. Sering dijumpai beragam makna didalamnya oleh karena itu bahasan sintaksis dan stilistika, untuk itu penelitian ini difokuskan pada kalâm insyâ’ thalabî yang terdapat dalam Qasidah Burdah. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu: untuk mengetahui kategori, fungsi sintaksis dan makna kalâm insyâ’ thalabî. Peneliti mengunakan penelitian kualitatif dengan desain library research. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi, sedangkan instrumen berupa kartu data dan lembar rekapitulasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik distribusional. Hasil penelitian ini menunjukkan kalâm insyâ’ thalabî berjumlah 53 data, terdiri dari 23 amr, 15 nidâ’, 10 istifhâm, 6 nahî dan 5 tamanni. Berdasarkan fungsi sintaksisnya, terdapat 23 amr semuanya berkedudukan sebagai musnad. Adapun 15 nidâ’ kedudukannya sebagai munâda’ mudhaf. Dari 10 istifhâm terdapat 4 fungsi sintaksisnya khabar muqaddam, 6 berkedudukan sebagai musnad. Sedangkan nahi keseluruhan datanya berkedudukan sebagai musnad. Berdasarkan maknanya, amr terdiri dari 12 makna perintah, 7 makna do’a, 2 makna irsyâd, dan 1 makna ta’ajjub. Sedangkan kategori nidâ’ terdiri dari 1 makna zajr, 7 makna ta’ajjub, 1 makna igrhâ’, 1 makna tahqîr, 4 makna tawâdlu’ dan 1 makna istighatsah. Adapun kategori istifhâm terdiri dari 5 makna ta’ajjub, 1 makna nahî, 1 makna tashdîq, 1 makna inkâr, 1 makna tahqîr, dan 1 makna nafyu. Dari keseluruhan kategori nahî, terdapat 2 makna irsyâd, 2 makna larangan, dan 2 makna zajr, dan kategori tamanni 2 makna tandîm, 2 makna tamanni, dan 1 makna tarajji.