Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Determinan yang Berhubungan dengan Pemberian MP-ASI Dini pada Bayi Usia 0-6 Bulan Oktova, Rafika
Jurnal Kesehatan Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.201 KB) | DOI: 10.26630/jk.v8i1.396

Abstract

SDKI (2012) said the distribution of MP-ASI early age in Indonesia: 0-1 months of 49,3%, at the age 2-3 month of 51%, and age 4-5 months of 73%. If complementary feeding given at the age of under six months, digestive system of infants have not having enzymes to digest food, digestion and kidney worked havier, can lead cough, diarrhea, colic, and allergic.The lowest percentage of the scope breastfeeding exclusive was at Puskesmas Rumbai Pesisir, about 37,27 %. This study was to know factors that deals with the provision of premature complementary feeding on children aged 6-0 months in the work area of Puskesmas Rumbai Pesisir Pekanbaru. This study was analytic design cross sectional. Population were all the mother who have a baby aged 6-0 months, total population were 1135 people, and 92 as total sample. Data were analyzed by test chi-square (α<0,05). Results were obtained the majority of respondents knowledgeable good 67 people (72,8%), educated low as many as 68 people (73,9%), does not work as many as 69 people (75%) and family income high 53 people (57,6%). Statistical tests chi-square revealed that there were relation between knowledge and education with the premature complementary feeding. And there was no related between work and family income with give premature complementary feeding. Expected health workers can cooperate with healthcare and community figures in providing information or tutoring directed regarding the provision of complementary feeding time.
Perbedaan Profil Lipid pada Akseptor Depo Medroksi Progesteron Asetat dengan Implant Levonorgestrel di Wilayah Kerja Puskesmas Air Tawar Padang Tahun 2014 Rafika Oktova; Desmiwarti Desmiwarti; Arni Amir
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v4i1.186

Abstract

AbstrakDepo Medroksiprogesteron Asetat dan Implant Levonorgestrel merupakan kontrasepsi hormonal progestin sintetik yang memiliki efek samping yaitu peningkatan berat badan dan mempengaruhi metabolisme lipid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan profil lipid pada akseptor Depo Medroksiprogesteron Asetat dengan Implant Levonorgestrel. Ini adalah studi observasional dengan desain cross sectional comparative. Penelitian dilakukan di laboratorium Bagian Biokimia Fakultas Universitas Andalas dari Maret sampai Mei 2014. Subjek penelitian terdiri dari dua kelompok, masing-masing 20 subjek. Pemeriksaan dengan metode enzimatis kolorimetri yaitu GPO-PAP untuk trigliserida, dan CHOD-PAP untuk kolesterol total, HDL dan LDL. Data dianalisis menggunakan uji t dengan nilai p<0.05 dianggap bermakna secara statistik. Rerata kadar LDL pada Depo Medroksiprogesteron Asetat lebih tinggi (95,51 ± 20,47) mg/dl daripada Implant Levonorgestrel (79,35 ± 12,55) mg/dl dengan nilai p<0,05 artinya terdapat perbedaan yang bermakna sedangkan kadar trigliserida, kolesterol total dan HDL tidak bermakna. Kesimpulan penelitian in adalah terdapat perbedaan yang bermakna rerata kadar LDL pada Depo MedroksiprogesteronAsetat dan Implant Levonorgestrel, sedangkan kadar trigliserida, kolesterol total dan HDL tidak bermakna. Secara klinis profil lipid pada kedua kelompok dalam keadaan normal.Kata kunci: profil lipid, depo medroksiprogesteron asetat, implant levonorgestrelAbstractDepo Medroxyprogesterone Acetate and Levonorgestrel Implants are synthetic progestine hormonal contraceptives that have side effect in body weight and lipid metabolism. The objective of this study was to determine the differences of lipid profile between acceptors Depo Medroxyprogesterone Acetate and Levonorgestrel Implants. This was a comparative cross sectional study. The study was done at laboratory of Biochemistry Departement in Medical Faculty of Andalas University from March until May 2014. The subjects were consisted of two groups, each group had 20 subjects. The examination used an enzymatic colorimetric method GPO-PAP for trygliserides and CHOD-PAP for total cholesterol, HDL and LDL. Data was analyzed using analysis of t-test with p<0.05 was considered to be significantly different. LDL levels average in Depo Medroxyprogesterone Acetate was (95,51 ± 20,47) mg/dl and Levonorgestrel Implants was (79,35 ± 12,55) mg/dl with p-value, it means there is a significantly difference, but levels of trygliserides, total cholesterol and HDL means there is no significantly difference. This research concluded that there is a significant difference on average levels of LDL in the Depo Medroxyprogesterone Acetate and Levonorgestrel Implants but levels of trygliserides, total cholesterol and HDL there is no significantly difference. The clinically lipid profile in the two groups is in normal range.Keywords: lipid profile, depo medroxyprogesterone acetate and levonorgestrel implants
CONTINUITY OF CARE PADA NEONATUS DAN BAYI DI ERA PANDEMI COVID-19 DI SUMATERA BARAT Lusiana El Sinta Bustami; Yulizawati Yulizawati; Erda Mutiara Halida; Fitrayeni Fitrayeni; Rafika Oktova; Laila Rahmi; Ulfa Farrah Lisa; Aldina Ayunda Insani; Uliy Iffah; Feni Andriani; Miranie Safaringga
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.5.1.161-165.2021

Abstract

Bayi Baru Lahir dan neonatus memiliki resiko ganggguan kesehatan paling tinggi, berbagai masalah kesehatan bisa muncul, sehingga tanpa penanganan yang tepat, akan memiliki dampak berbahaya pada bayi. Saat ini, Indonesia sedang menghadapi bencana nasional non alam Covid-19 sehingga pelayanan kesehatan maternal dan neonatal menjadi salah satu layanan yang terkena dampak baik secara akses maupun kualitas. Kasus Covid-19 untuk wilayah Sumatera Barat yang masih meningkat dan kasus positif tidak hanya terjadi pada wanita yang sehat, namun juga ada yang tanpa gelaja, wanita hamil, menyusui, bayi baru lahir, anak dan dewasa. Agar ibu dan bayi tetap dapat selalu mendapatkan asuhan selama masa pandemi, maka sebagai bidan dapat dilakukan asuhan kebidanan berkelanjutan (Continuity of care) pada ibu dan keluarga dengan lebih inovatif dengan tetap harus memperhatikan protokol kesehatan dalam memberikan asuhan pada ibu dan bayi. Tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan ini adalah meningkatnya angka derajat kesehatan yang lebih baik pada bayi, sehat fisik dan tumbuh serta berkembang secara normal di era pandemi covid-19. Metode yang dipakai dengan melakukan survey dan wawancara untuk pengumpulan data, analisis data, penyajian data, merumuskan pembahasan dan selanjutnya diberikan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) dilakukan dengan metode daring dengan menggunakan aplikasi SMS,video conference, zoom,WA dan aplikasi lainnya. Kata kunci : Bayi Baru Lahir, Neonatus, Covid-19, Continuity of Care ABSTRACT Newborn and neonatus have the highest risk of health problems, various health problems can arise. So that without proper handling, it will have a dangerous impact on the baby. Currently, Indonesia is facing a national non-natural disaster Covid-19 so that maternal and neonatal health services are among the services that are affected both in terms of access and quality. Covid-19 cases for the West Sumatra region are still increasing and positive cases do not only occur in healthy women, but also those who are uneasy, pregnant, breastfeeding, newborns, children and adults. So that mothers and babies can always receive care during the pandemic, as a midwife continuous midwifery care can be carried out for mothers and families more innovatively while still having to pay attention to health protocols in providing care to mothers and babies. The goals in this event that will be achieved are to increase the health status in babies, physically healthy and grow and develop normally in the era of the Covid-19 pandemic. The method used by conducting surveys and interviews for data collection, data analysis, data presentation, formulating discussions and give the education, information by online using SMS, video conferencing applications, zoom, WA and other video applications. Keywords: Newborns, Neonates, Covid-19, Continuity of Care
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI NAGARI LUMPO KABUPATEN PESISIR SELATAN Yusrawati Yusrawati; Yulizawati Yulizawati; Lusiana El Sinta Bustami; Aldina Ayunda Insani; Vaulinne Basyir; Hudila Rifa Karmila; Feni Andriani; Erda Mutiara Halida; Fitrayeni Fitrayeni; Uliy Iffah; Miranie Safaringga; Laila Rahmi; Rafika Oktova; Ulfa Farah Lisa; Muhammad Iqbal; Rahmat Syawqi; Syandrez Prima Putra; Liganda Endo Mahata; Elfira Yusri
BULETIN ILMIAH NAGARI MEMBANGUN Vol 2 No 4 (2019)
Publisher : LPPM (Institute for Research and Community Services) Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.712 KB) | DOI: 10.25077/bina.v2i4.130

Abstract

Pesisir Selatan Regency is one of the districts with 15 sub-districts with the largest population in IV Jurai District. The number of deaths per year on the South Coast fluctuates. In 2015 the number of infant deaths increased from 6 to 42 people (male 29 and 13 female) from the previous year, AKABA of 47 from 18 in the previous year. There were 16 toddlers with herniated nutrition and many pregnant women, namely around 273 pregnant women. Based on a preliminary study conducted by the activity implementation team at the Lumpo Public Health Center, IV Jurai District, Pesisir Selatan Regency, it is known that there is no ultrasound examination facility in pregnancy and prenatal yoga facilities at the Lumpo Puskesmas, besides that there are no similar activities carried out at SD Negeri 016 and MTsN. Nagari Lumpo which is included in the work area of Lumpo Puskesmas. Several tests can be done during pregnancy as an effort to detect early and prevent complications and growth disorders in the fetus. Among others, by monitoring weight gain during pregnancy, conducting general examinations (vital signs), physical examinations that focus on the breasts, abdomen, genitalia with inspection, palpation, auscultation, and percussion, ultrasonography (USG) examinations, and performing supporting examinations in the form of laboratory examination (hemoglobin examination). The result of this activity is an increase in each target group's quality of life by the stages of life after this activity.
Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Ibu Hamil Dalam Pencegahan COVID-19 Rafika Oktova; Erda Mutiara Halida; Feni Andriani
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 5, No 2 (2021): JIK-Oktober Volume 5 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v5i2.403

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit yang sedang mewabah hampir di seluruh dunia saat ini, dengan nama virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARSCOV2) yang dilaporkan pertama kali pada 31 Desember 2019. Coronavirus sebelumnya (SARS-CoV dan MERS-CoV) dan beberapa kasus COVID-19, dipercaya bahwa ibu hamil memiliki risiko lebih tinggi untuk terjadinya penyakit berat, morbiditas dan mortalitas dibandingkan dengan populasi umum. Rekomendasi standar pencegahan penyebaran infeksi adalah cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air bersih, menerapkan etika batuk dan bersin, menghindari kontak langsung. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu hamil dalam pencegahan COVID-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kota Padang. Jenis penelitian ini bersifat observasional dengan menggunakan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil berjumlah 1.018 orang. Sampel berjumlah 98 orang diambil menggunakan teknik purposive sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner elektronik berupa g-form. Analisis data dengan uji chi-square (α<0,05). Hasil uji statistik pengetahuan (p=0,001), sikap (p=0,001) dukungan Suami (p=0,001) dan ketersediaan sarana prasarana (p=0,027). Terdapat hubungan faktor pengetahuan, sikap, dukungan suami dan ketersediaan sarana prasarana dengan perilaku ibu hamil dalam pencegahan COVID-19. Diharapkan kepada tenaga kesehatan dapat bekerjasama dengan kader kesehatan dan tokoh masyarakat dalam memberikan penyuluhan terkait pencegahan COVID-19 pada ibu hamil.
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Ibu Hamil Terhadap Protokol Kesehatan Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang Rafika Oktova; Erda Mutiara Halida
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 6, No 1 (2022): JIK-April Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v6i1.518

Abstract

Kasus COVID-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan secara pesat sehingga memerlukan upaya komprehensif dalam rangka memutus rantai penularan. Ibu hamil sebagai populasi yang berisiko dipercaya akan menjadi kelompok yang lebih rentan terinfeksi dengan tingkat morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi. Penting untuk melakukan tindakan pencegahan terhadap penularan COVID-19 pada ibu hamil. Pencegahan ini dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya pengetahuan, sikap, dukungan suami dan ketersediaan sarana dan prasarana. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu hamil dalam pencegahan COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas Andalas Padang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional.Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil berjumlah 1.656 orang. Sampel berjumlah 211 orang diambil menggunakan teknik purposive sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner online. Analisis data dengan uji chi-square (α<0,05). Hasil uji statistik pengetahuan (p=0,000), sikap (p=0,000) dukungan Suami (p=0,000) dan ketersediaan sarana prasarana (p=0,155). Terdapat hubungan faktor pengetahuan, sikap, dan dukungan suami dengan perilaku ibu hamil terhadap protokol kesehatan COVID-19. Tidak terdapat hubungan antara ketersediaan sarana dan prasarana dengan perilaku ibu hamil terhadap protokol kesehatan COVID-19. Diharapkan kepada tenaga kesehatan dapat memberikan informasi edukasi tentang protokol kesehatan COVID-19 pada ibu hamil sehingga dapat mencegah kasus COVID-19 pada ibu hamil khususnya dan masyarakat pada umumnya.
The DIFFERENCES IN NUTRITIONAL STATUS OF INFANTS AGED 4-6 MONTHS WHO WERE EXCLUSIVELY BREASTFED AND THOSE WERE GIVEN NONEXCLUSIVE BREASTFEEDING : LITERATURE REVIEW Frisna Dwika Maheni Maheni; Abdiana; Rafika Oktova
SEAJOM: The Southeast Asia Journal of Midwifery Vol 7 No 1 (2021): SEAJOM: The Southeast Asia Journal of Midwifery
Publisher : AIPKIND (Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36749/seajom.v7i1.136

Abstract

World Health Organization (WHO) recommends that babies remain given exclusive breast milk for the first six months of a baby's life. However, there were some obstacles that cause the mother to be unable to give exclusive breast milk to her baby. By the time the baby becoming 4 to 6 months, the opportunity to provided exclusive breast milk is reduced because of many factor such as working mother can be an obstacle to providing exclusive breast milk. Often for mothers prefer to provide formula milk or complementary food for their babies to make it simply.This literature review aims to determine the differences in nutritional status of infants who were exclusively breastfed and those who were not exclusively breastfed at the age of 4 to 6 months. This literature review is semi-quantitative using the narrative review method. The search for articles accessed from the PubMed, Google Scholar, and Science Direct database found 40 articles that met the criteria. There were differences in the nutritional status of infants who were exclusively breastfed and those who were given non-exclusive breastfeeding. Babies who were exclusively breastfed at the age of 4 to 6 months had a better nutritional status than babies who were given nonexclusive breastfeeding.
Partnerships dan Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Posdaya Usia Reproduksi dan Lansia di Nagari Sumaniak Yulizawati Yulizawati; Lusiana Elsinta Bustami; Aldina Ayunda Insani; Fitrayeni Fitrayeni; Feni Andriani; Erda Mutiara Halida; Rafika Oktova; Ulfa Farrah Lisa; Laila Rahmi; Uliy Iffah; Miranie Safaringga
Warta Pengabdian Andalas Vol 26 No 4.b (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nagari Sumaniak is a nagari whose productive age has mostly left her hometown to migrate because the natural resource potential in this nagari is very low. So there are many elderly people living in this area and most of them are less noticed and their health condition is very vulnerable. The method used by conducting surveys and interviews. Together with the nagari community, they hold a meeting to overcome the existing problems in Nagari. PKM activities were carried out by: 1) Carrying out Communication, Information and Education (IEC) activities on Parenting in the Sumaniak community, especially for women of childbearing age couples, 2) Carrying out pregnancy inspection activities, 3) Carrying out simple labor inspection activities and consultation with a Doctor, and 4) Carry out gymnastics activities with a Healthy Heart at the Wali Nagari Sumaniak Office in Tanah Datar District. The entire series of PKM activities was carried out well with support provided by various parties both from the Nagari apparatus and the surrounding residents. It was expected that the activities of providing Communication, Information and Education (IEC) on Parenting in the Sumaniak community.
Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Remaja Putri tentang Rebusan Daun Sirih dalam Mengatasi Keputihan di SMAN 11 Pekanbaru Rafika Oktova
Jurnal Kesehatan Vol 7, No 3 (2016): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.507 KB) | DOI: 10.26630/jk.v7i3.233

Abstract

Keputihan dikenal sebagai leucorrhea atau flour albus yang disebabkan oleh infeksi kelainan organ reproduksi atau kanker leher rahim. Di Indonesia, tahun 2003 sebanyak 60% wanita mengalami keputihan dan 70% pada tahun 2004 wanita mengalami keputihan setidaknya sekali dalam seumur hidup. Pada saat sekarang ini, terapi herbal mulai berkembang salah satunya adalah tanaman daun sirih yang berkhasiat untuk pengobatan keputihan. Tujuan penelitian mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan sikap remaja putri tentang rebusan daun sirih dalam mengatasi keputihan di SMAN 11 Pekanbaru. Penelitian ini adalah analitik desain cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh siswi SMAN 11 Pekanbaru berjumlah 432 orang. Sampel berjumlah 82 orang. Analisa data dengan uji chi-square (α<0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden pengetahuan kategori tahu berjumlah  51 orang (62,20%) dan sebagian kecil responden tidak tahu sebanyak 31 orang (37,80%). Berdasarkan sikap responden sebagian besar responden bersikap positif tentang rebusan daun sirih dalam mengatasi keputihan yaitu sebanyak 62 orang (75,60%) dan sebagian kecil mempunyai sikap negatif yaitu sebanyak 20 orang (24,40%). Hasil uji statistik chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap remaja putri tentang rebusan daun sirih dalam mengatasi keputihan dengan nilai p-value=0,002 dan OR=6,176.
Perbedaan Peningkatan Berat Badan pada Akseptor Depo Medroksiprogesteron Asetat dengan Implant Levonorgestrel Penggunaan >2 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Air Tawar Rafika Oktova
Jurnal Kesehatan Vol 6, No 2 (2015): JURNAL KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.279 KB) | DOI: 10.26630/jk.v6i2.98

Abstract

Jumlah penduduk Indonesia 237,6  juta jiwa dan laju pertumbuhan penduduk 1,49% (sensus penduduk 2010). Salah satu program strategis untuk menurunkan laju pertumbuhan penduduk dan angka kelahiran penduduk Indonesia adalah program Keluarga Berencana (KB) yaitu dengan jenis KB hormonal turunan progesteron Depo Medroksiprogesteron Asetat (DMPA) atau suntik 3 bulan dan Implant Levonorgestrel. Efek samping yang sering dikeluhkan akseptor jenis kontrasepsi ini adalah peningkatan berat badan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan peningkatan berat badan pada akseptor Depo Medroksiprogesteron Asetat dengan Implant Levonorgestrel penggunaan >2 tahun. Penelitian ini adalah observasional desain cross sectional comparative. Populasi penelitian akseptor Depo Medroksiprogesteron Asetat dan Implant Levonorgestrel, masing-masing berjumlah 20 sampel. Data dianalisis dengan uji t tidak berpasangan dengan nilai p<0,05 dianggap bermakna secara statistik. Hasil penelitian diperoleh rata-rata peningkatan berat badan pada akseptor Depo Medroksiprogesteron Asetat lebih tinggi yaitu (10,15±6,57) kg daripada Implant Levonorgestrel yaitu (9,90 ±7,48) kg. Hasil uji t menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna rata-rata peningkatan berat badan akseptor Depo Medroksiprogesteron Asetat dengan Implant Levonorgestrel nilai p=0,911 (p>0,05). Kesimpulan penelitian adalah pemakaian >2 tahun kontrasepsi Depo Medroksiprogesteron Asetat dan Implant Levonorgestrel mengalami peningkatan berat badan.Kata Kunci: Peningkatan Berat Badan, Depo Medroksiprogesteron Asetat, Implant Levonorgestrel