Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Pengaruh Indeks Risiko Sanitasi Terhadap Kejadian Stunting di Kecamatan Moyo Utara Maliga, Iga; Hasifah, Herni; Antari, Gladeva Yugi; Rafi'ah, Rafi'ah; Lestari, Ana
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 21, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.21.1.50-58

Abstract

Latar belakang: Sanitasi lingkungan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Salah satu dampak dari buruknya kesehatan lingkungan adalah angka kejadian stunting pada balita.Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya pengaruh antara indeks risiko sanitasi dengan kejadian stunting di Kecamatan Moyo Utara, Kabupaten Sumbawa.Metode: Suatu penelitian observasional analitik dengan disain cross sectional yang dilakukan pada bulan Maret tahun 2021 di Kecamatan Moyo Utara Kabupaten Sumbawa NTB. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling dengan perhitungan menggunakan rumus slovin dengan taraf kesalahan 5% didapatkan sampel sebanyak 40 orang.Hasil: karakteristik responden menunjukkan bahwa mayoritas anak  responden  yang terkena stunting berjenis kelamin perempuan 60%, sisanya laki-laki. Rentang usia 3-4 tahun mendominasi usia anak responden yang menderita stunting sebanyak 40%, dan yang paling minoritas pada rentang usia 0-2 tahun  sebesar 10%. Mayoritas responden merupakan ibu rumah tangga sebanyak 52,5%. Berdasarkan hasil analisis Indeks Risiko Sanitasi dengan menggunakan EHRA, sanitasi di wilayah penelitian masuk dalam kategori risiko sanitasi tinggi dan sangat tinggi. Hasil uji regresi linear menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara risiko sanitasi dengan kejadian stunting pada masa pandemic dengan nilai signifikansi <0,001 dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,6.Simpulan:Terdapat  pengaruh antara indeks risiko sanitasi dengan kejadian stunting di Kecamatan Moyo Utara dengan persen pengaruh yang cukup signifikan antara risiko sanitasi dengan kejadian stunting yaitu sebesar 60%.  ABSTRACTTitle: Effect of Sanitation Risk Index on Stunting Incidence in North Moyo District Background: Environmental hygiene is one of the factors that influence the level of public health. One of the effects of poor environmental hygiene is  stunting in children under the age of five. This study aims to determine the impact of hygiene risk indicators on the incidence of stunting in the Sumbawa Regency's North Moyo area. Methods: This study is an analytical observational study using quantitative data. This study used a cross-sectional approach. This study using survey and interview methods. The survey was conducted in March 2021 in the North Moyo area of NTB's Sumbawa Regency. The samples in this study were extracted using a simple random sampling technique calculated using Slovin's formula with an error rate of 5%. A sample of 40 people was obtained.  Results: Respondent characteristics  showed that the majority of respondents' children affected by stunting were 60 years old and the rest were boys. The age range of 34 years dominates the age of respondents who suffer from stunting by 40%, and the most minority is in the age range of 02 years by 10%. The majority of respondents are housewives, as much as 52.5%. Based on the Sanitation Risk Index analysis results using the EHRA method, sanitation in the research area is categorized as high and very high sanitation risk. The linear regression test results showed a significant effect between sanitation risk and the incidence of stunting with a significance value of <0.001 with a regression coefficient of 0.6.Conclusion: There is an influence between the sanitation risk index and the incidence of stunting in North Moyo District with a significant effect between the sanitation risk and the incidence of stunting, which is 60%.
Pelatihan Pembuatan Kompos di Desa Pernek Kecamatan Moyo Hulu Kabupaten Sumbawa Iga Maliga; Herni Hasifah; Rafi&#039;ah Rafi&#039;ah; Ana Lestari
Jurnal Pengabdian Masyarakat (abdira) Vol 2, No 2 (2022): Abdira, April
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdira.v2i2.142

Abstract

Along with the increase in population, there is no doubt that waste is also increasing. Household waste is grouped into organic and inorganic groups. Unlike inorganic waste, which can still be sold or reused, organic waste is identical to the process of decay if it is not disposed of immediately. Pernek Village is one of the villages that has not had access to waste transportation by garbage trucks to the TPA. This village only relies on vacant land as a temporary TPA, and most people carry out the process of burning waste. This will create new problems for the environment. The service program was carried out in Pernek Village in September 2021 involving 20 program participants. Implementation of service from providing materials and demos of making compost. As much as 95% of community service participants do not understand and have never done composting. After the training process, 100% of the participants agreed to carry out the composting process at home. This is very important so that household waste can be reduced from home.
Analysis of Volume and Impact of Solid Waste Growth in Kukin Village Sumbawa Regency Iga Maliga; Herni Hasifah; Desy Fadilah Adina Putri
Pancasakti Journal Of Public Health Science And Research Vol 2 No 1 (2022): PJPHSR
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Pancasakti, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/pjphsr.v1i3.319

Abstract

Pertumbuhan penduduk dan membaiknya kondisi ekonomi masyarakat Indonesia saat ini tanpa kita sadari telah menyebabkan kualitas lingkungan menurun. Penurunan kualitas lingkungan dapat kita lihat dari banyaknya kondisi lingkungan yang mengalami degradasi atau penurunan kualitas lingkungan akibat pencemaran lingkungan. Desa Kukin merupakan salah satu wilayah di Kecamatan Sumbawa yang berpenduduk padat dan belum memiliki akses truk sampah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah sampah yang dihasilkan di Desa Kukin, Kabupaten Sumbawa dan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari akumulasi timbulan sampah yang ada. Penelitian ini menggunakan kombinasi metode deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Sampel penelitian ini sebanyak 40 ibu rumah tangga sebagai responden yang diambil secara purposive sampling. Proses pengambilan data sampling sampah harian dilakukan selama 7 hari. Wawancara mendalam dan observasi digunakan sebagai bentuk pembuatan matriks dampak yang dirasakan warga. Matriks dampak melibatkan aspek sosial budaya, kesehatan dan lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata timbulan sampah harian 32,6 kg, rata-rata timbulan sampah harian per orang 0,82 kg dan kepadatan timbulan sampah 190 kg/L. Proses prediksi dampak negatif yang terjadi terhadap lingkungan menggunakan matriks Akibat dari penimbunan di kawasan Desa Kukin dapat menimbulkan dampak yang berkaitan dengan kondisi geofisika, kondisi biotik dan kondisi sosial, ekonomi dan budaya.
Penyuluhan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Diare di Dusun Batu Bangka Kecamatan Moyo Hilir Kabupaten Sumbawa Iga Maliga; Rafi’ah Rafi’ah; Herni Hasifah; Nur Arifatus Sholihah
Jurnal Abdidas Vol. 3 No. 1 (2022): February, Pages 1-227
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v3i1.519

Abstract

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan. Penyelenggaraan STBM bertujuan untuk mewujudkan perilaku masyarakat yang higienis dan saniter secara mandiri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Kondisi tersebut berkontribusi terhadap tingginya angka kejadian diare di Indonesia. Hal ini terlihat dari angka kejadian diare nasional pada tahun 2006 sebesar 423 per seribu penduduk pada semua umur dan 16 provinsi mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) diare dengan Case Fatality Rate (CFR) sebesar 2.52 Pengabdian ini dilakukan dengan metode sosialisasi dan penyuluhan langsung di lapangan. Pengabdian ini melibatkan mahasiswa sebagai asisten pelaksana teknis. Pengabdian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2021 di Dusun Batu Bangka Kecamatan Moyo Hilir Kabupaten Sumbawa. Pelaksanaan kegiatan pengabdian menggunakan Metode Ceramah dan Diskusi. Pemateri memberikan materi dalam bentuk ceramah dengan bantuan leaflet yang berisi materi. Kesimpulan dalam pengabdian ini adalah mayoritas masyarakat belum sepenuhnya menjalankan STBM dengan baik. Tanggapan dan pendapat masyarakat mengenai proses penyuluhan STMB ini 100% sangat positif dan diharapkan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Edukasi Pencegahan Penularan Covid-19 Melalui Sosialisasi dan Pembagian Masker di Dusun Bukit Tinggi RT 001 RW 010 Desa Dete Kecamatan Lape Herni Hasifah; Iga Maliga; Abdul Hamid
Jurnal Abdidas Vol. 3 No. 2 (2022): April, Pages 228 - 354
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v3i2.563

Abstract

Seiring bertambahnya jumlah pasien positif Covid-19 menyebabkan masyarakat menjadi resah dan khawatir. Ketidaksadaran masyarakat tentang Covid-19 menjadi salah satu faktor yang menyebabkan bertambahnya pasien Covid-19. Selain ketidaksadaran, faktor lain yang menjadi penyebab bertambahnya kasus Covid-19 yaitu sikap acuh masyarakat akan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah, seperti mematuhi protokol masyarakat. Masih banyak masyarakat yang berkerumun dan tidak memakai masker ketika berada di luar rumah. Hal ini juga terjadi di Dusun Bukit Tinggi RT 001 RW 010 Desa Dete Kecamatan Lape. Pengabdian ini dilaksankan pada bulan Januari 2022 di Dusun Bukit Tinggi RT 001 RW 010 Desa Dete Kecamatan Lape Kabupaten Sumbawa. Pelaksanaan pengabdian dilaksankan dengan  metode door to door, materi diberikan dengan metode ceramah dan diskusi serta dilakukan juga pembagian masker. Peserta kegiatan merupakan warga Dusun Bukit Tinggi RT 001 RW 010 Desa Dete Kecamatan Lape. Berdasarkan hasil pelaksanaan edukasi, diketahui bahwa warga Dusun Bukit Tinggi RT 001 RW 0010 Desa Dete masih belum memahami dengan baik mengenai pencegahan penularan Covid-19. Banyak warga yang masih mengabaikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah seperti tidak memakai masker ketika berada di luar rumah. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah warga Dusun Bukit Tinggi RT 001 RW 010 Desa Dete Kecamatan Lape menjadi lebih paham mengenai pencegahan penularan Covid-19 serta lebih menyadari pentingnya mematuhi protokol kesehatan.
Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Masa Pandemi Covid-19 Pada Pemulung Tempat Pembuangan Akhir Sampah Di Kabupaten Sumbawa Iga Maliga; Rafi'ah Rafi'ah; Herni Hasifah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 1 No 2 (2021): JPMI - April 2021
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpmi.10

Abstract

Masalah kesehatan seringkali muncul di masyarakat tanpa disadari dan diketahui penyebabnya. Terutama bagi masyarakt yang berprofesi sebagai pemulung, apalagi dalam kondisi pandemic covid 19 saat ini. Pemerintah sudah lama menjalankan Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan kerja akan tetapi lingkungan kerja di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah seringkali diabaikan.. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat yang berprofesi sebagai pemulung akan pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan kerja di masa pandemic saat ini. Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di TPA Raberas yaitu penyuluhan kesehatan kepada masyarakat tentang Perilaku Kesehatan Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan kerja dengan cara ceramah dan diskusi. Pengabdian di lakukan di TPA Raberas Kabupaten Sumbawa, pada tanggal 20 Desember 2020 dengan melibatkan seluruh  pemulung yang ada. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan dan pemahaman pemulung masih rendah terkait dengan kepatuhan APD  dan pengetahuan PHBS di lingkungan kerja sebesar 40.8% di kategori cukup dan 59,2% di kategori kurang. Selain meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pemulung, dari kegiatan pengabdian ini mampu membangun kesadaran seluruh pemulung dan keluarganya untuk tetap menjaga kebersihan diri dan kebersihan lingkungan sekitar agar tetap bekerja dengan aman dan nyaman.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI RSUD SUMBAWA TAHUN 2016 Herni Hasifah
Jurnal Kesehatan dan Sains Vol 2 No 1 (2018): JURNAL KESEHATAN DAN SAINS (JKS)
Publisher : LPPM STIKES Griya Husada Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Budaya keselamatan pasien merupakan pondasi utama menuju keselamatan pasien. Penerapan budaya keselamatan pasien di rumah sakit adalah sesuatu yang harus diaplikasikan sejalan dengan sistem keselamatan pasien agar mampu menurunkan KTD secara signifikan. RSUD Sumbawa pada tahun 2013 mengalami masalah kekosongan pelaporan insiden pasien dan sampai saat ini belum memiliki tim patient safety. Hal ini menggambarkan tidak berjalannya sistem keselamatan pasien yang berdampak pada lemahnya budaya pelaporan insiden di RSUD Sumbawa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional dilakukan di RSUD Sumbawa, pada bulan November-Desember 2016 dengan menggunakan instrument Agency for Health care Research and Quality (AHRQ) untuk mengukur budaya keselamatan pasien. Sampel berjumlah 170 orang. Hasil penelitian menunjukan budaya keselamatan pasien dikategorikan dalam budaya keselamatan pasien yang lemah. Terdapat lima faktor yang mempengaruhi penerapan budaya keselamatan pasien dan lima faktor yang tidak mempengaruhi budaya keselamatan pasien. Variabel paling berpengaruh (dominan) dalam penerapan budaya keselamatan pasien yaitu variabel keterbukaan komunikasi. RSUD Sumbawa diharapkan dapat membentuk tim pasient safety serta melakukan pengukuran budaya keselamatan pasien secara menyeluruh di semua unit dan dilakukan secara periodik minimal 1 tahun sekali
Pelaksanaan Program Terapi Rumatan Metadon di Puskesmas Kecamatan Ciputat Tahun 2014 nurfadhilah nurfadhilah nurfadhilah; Herni Hasifah
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 1 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.131 KB) | DOI: 10.24853/jkk.12.1.71-84

Abstract

Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) merupakan salah satu program harm reduction yang dilaksanakan sejak 2001. Puskesmas Kecamatan (PKC) Ciputat menyediakan layanan Program Terapi Rumatan Metadon sejak November 2010. Tujuan penelitian yaitu diketahuinya faktor-faktor masukan, proses, dan luaran pada pelaksanaan Program Terapi Rumatan Metadon di Puskesmas Kecamatan Ciputat Tahun 2014.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan cara wawancara mendalam dan observasi. Informan berjumlah tujuh orang yaitu penanggung jawab/koordinator, dokter, perawat, asisten apoteker, epidemiolog dan dua pasien. Gambaran faktor input pada pelaksanaan PTRM PKC Ciputat umumnya telah sesuai dengan pedoman nasional, kecuali lokasi, tempat cuci tangan, serta peralatan medik dan peralatan non medik. Proses dan output pada pelaksanaan PTRM PKC Ciputat umumnya juga telah sesuai dengan pedoman nasional, kecuali laporan enam bulanan dan laporan tahunan. Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian yaitu lokasi (penempatan) dan ketersediaan ruangan konseling serta beban kerja petugas.Masih ada beberapa variabel pada pelaksanaan PTRM PKC Ciputat yang belum sesuai pedoman nasional Program Terapi Rumatan Metadon yang telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) Nomor 350/Menkes/SK/IV/2008.Diharapkan agar PTRM PKC Ciputat dalam pelaksanaannya mempertimbangkan ketersediaan sarana dan prasarana serta SDM. Layanan kesehatan yang bersifat patient center sangat dibutuhkan. Perlu juga dilakukan evaluasi termasuk laporan rutin yang dibahas bersama penentu kebijakan untuk pelaksanaan PTRM yang lebih baik. Kata Kunci: Program Terapi Rumatan Metadon, Pelaksanaan Program, KMK Nomor 350/Menkes/SK/IV/2008
Implementation of Work Environment Hygiene and Sanitation Standard in Public Health Facilities Sumbawa Iga Maliga; Rafi'ah Rafi'ah; Herni Hasifah; Abdul Hamid
KESMAS UWIGAMA: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 8 No 1 (2022): June
Publisher : Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/kujkm.v8i1.1267

Abstract

Background: The implementation of sanitation standards and cleanliness of the work environment in health care facilities is an absolute must. Hospital Sanitation is an effort by the health care system in hospitals to create clean, comfortable, healthy hospital conditions, prevent cross-infection, and not discuss the environment. Objectives: This study aimed to determine the application of hygiene and sanitation standards to the work environment in health care facilities. Research Metodes: This study uses quantitative methods using a descriptive design. This research was conducted at the Sumbawa Hospital, and the data collection technique used an observation system and a checklist sheet whose results were calculated using a scoring system. The time of study was carried out in November 2021. Results: The results/findings of the study showed that the achievement of implementing environmental sanitation was 90.4%, the achievement of environmental health was 91.6%, and the achievement of environmental sanitation was 92.3%. Conclusion: In conclusion, the study results indicate that the implementation of sanitation and hygiene in the work environment at the Sumbawa Hospital has met the requirements. It's just that there is still a need for improvement in aspects of environmental health implementation, especially in parts of air sanitation and waste management..
Penyuluhan Adaptasi dan Mitigasi Dampak Perubahan Iklim Bagi Perkembangan Penyakit Berbasis Lingkungan Iga Maliga; Rafi'ah Rafi'ah; Herni Hasifah; Ana Lestari
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 4 (2022): Juli 2022 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/altifani.v2i4.261

Abstract

Penyakit Berbasis Lingkungan adalah suatu kondisi patologis berupa kelainan fungsi atau morfologi suatu organ tubuh yang disebabkan oleh interaksi manusia dengan segala sesuatu disekitarnya yang memiliki potensi penyakit. Penyakit berbasis lingkungan masih menjadi permasalahan hingga saat ini. Lingkungan berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Infeksi penyakit dapat terjadi jika terdapat ketidakseimbangan hubungan antara lingkungan, agen penyakit dan pejamu. Perubahan iklim merupakan salah satu faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat. Perubahan iklim dapat memicu perkembangbiakan penyakit tular vektor karena berkaitan dengan suhu, kelembaban udara dan curah hujan. Pengabdian ini dilakukan di Desa Kukin pada tanggal 18 Juni 2022. Tujuan pelaksanaan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam upaya adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim terhadap penyakit berbasis lingkungan. Pelaksanaan kegiatan ini melewati tahapan perizinan, audiensi, pelaksanaan serta evaluasi program pengabdian. Pelaksanaan pengabdian ini melibatkan 23 orang peserta yang merupakan warga masyarakat sekitar. Dengan adanya pengabdian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat terkait dengan dampak perubahan iklim bagi perkembangan penyakit berbasis lingkungan.