Claim Missing Document
Check
Articles

Perjuangan Kelompok Minoritas: Studi Gerakan Waria Di Tanah Melayu Tanjungpinang Elsera, Marisa; Wahyuni, Sri
Jurnal Masyarakat Maritim Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Masyarakat Maritim
Publisher : Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan waria (Wanita-Pria) di tanah Melayu menuai pro dan kontra. Norma, nilai dan agama yang dianut oleh masyarakat Melayu Kota Tanjungpinang membuat keberadaan waria di kota ini terkategori pada perilaku menyimpang. Alhasil, perlakuan yang diterima oleh para waria di Kota Tanjungpinang cenderung diskriminatif. Berangkat dari hal itulah maka waria di Kota Tanjungpinang berkeinginan untuk memperjuangkan hak mereka yakni mendapatkan pengakuan dari masyarakat akan identitas mereka sebagai waria. Perjuangan itu diawali dengan membentuk komunitas waria yang dikenal dengan Forum Komunikasi Rumpun Waria Sehati (FKRWS) Kota Tanjungpinang. Untuk itu dibutuhkan suatu analisa akademis melalui landasan penelitian ini dengan menggunakan metode kualitatif dimana yang diteliti adalah gambaran kehidupan dan tindakan manusia dalam interaksi sosialnya. Untuk mendapatkan data-data deskriptif (memaparkan, menuliskan, melaporkan) berupa data tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati atau informasi yang dapat membantu mengetahui bagaimana perjuangan kelompok minoritas: studi gerakan waria di Tanjungpinang. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa teridentifikasi bentuk-bentuk perjuangan waria agar diakui dalam masyarakat Tanjungpinang meskipun mereka dalam kelompok minoritas. Adapun upaya yang dilakukan adalah dengan bergabung dalam FKRWS Kota Tanjungpinang, bergabung dengan kegiatan sosialisasi penanggulangan HIV/AIDS, membuka usaha yang dimodali oleh pemerintah Kota Tanjungpinang, mengikuti perlombaan dalam bidang olahraga seperti volli dan senam di Kota Batam, serta terlibat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan seperti mengikuti perayaan kemerdekaan Indonesia, menggalang bantuan untuk Rohingya dan menggalang kegiatan donor darah. Kegiatan yang dilakukan oleh waria FKRWS adalah bentuk dari perwujudan eksistensi mereka sebagai kelompok minoritas di tanah Melayu.
Pengeseran Makna Kecantikan Dalam Budaya Melayu Situmorang, Tri Fena Febri; Wahyuni, Sri; Elsera, Marisa
Jurnal Masyarakat Maritim Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Masyarakat Maritim
Publisher : Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menjadi cantik merupakan dambaan setiap perempuan tanpa terkecuali. Makna cantik dalam suatu ruang lingkup masyarakat tentunya tidak terlepas dari konstruksi yang ada ditengah-tengah masyarakat. Masyarakat Melayu memiliki ciri khas tersendiri dalam memaknai kecantikan, namun seiring dengan berkembangnya zaman, makna kecantikanpun seolah ikut berkembang. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif untuk mendeskripsikan secara jelas mengenai penyebab terjadinya pergeseran dalam makna kecantikan bagi perempuan Melayu, yang kemudian dianalisis menggunakan teori Hegemoni dari Antonio Gramsci dalam bukunya Sejarah dan Budaya. Penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling dalam menentukan informan, dengan jumlah informan 8 orang, diantaranya 7 orang perempuan Melayu serta 1 orang Tokoh Lembaga Adat Melayu Provinsi Kepri, Kota Tanjungpinang. Adapun teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan ialah dengan observasi, wawancara bertahap, serta dokumentasi. Dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, adapun penyebab terjadinya pergeseran makna kecantikan dalam Budaya Melayu, yaitu faktor lingkungan, baik lingkungan keluarga maupun lingkungan pertemanan, keinginan untuk mendapat pasangan, tuntutan pekerjaan, serta tidak memiliki rasa percaya diri
Sosialisasi Perlindungan Perempuan Dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Kelurahan Batu X Di Tanjungpinang Timur, Provinsi Kepulauan Riau Sri Wahyuni; Emi Solina; Zaitun Zaitun; Hendra Hendra; Taufik Taufik
Jurnal Pengabdian Masyarakat (abdira) Vol 1, No 2 (2021): Abdira, Oktober
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdira.v1i2.21

Abstract

The purpose of PKM activities is to provide education to the public regarding the Protection of Women and Domestic Violence (KDRT) Batu X Village in East Tanjungpinang, Riau Islands Province due to the issue of violence against women in their position as daughters, wives, members of a community both physically and psychologically. nowadays it is increasingly happening in society, sometimes it is considered commonplace and is not resolved in the realm of state law. In particular, in a household bond, it shows that domestic violence against the wife, this is certainly inseparable from the social construction that develops in society that the husband is the husband. a man who is considered superior, is the leader and head of the family, has full authority over his family, including his wife. The method of this activity is socialization in the form of lectures, discussions and questions and answers. The result of this activity is that it is necessary to carry out continuous education for the community on the protection of women and domestic violence (KDRT).
PERAN TOKOH MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN CALON LEGISLATIF DI KECAMATAN BURU KABUPATEN KARIMUN Enggi Andrian; Sri Wahyuni; Emmy Solina
JURNAL TRIAS POLITIKA Vol 5, No 2 (2021): Oktober 2021, Jurnal Trias Politika
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/jtp.v5i2.3470

Abstract

Pada pemilihan legislatif Kabupaten Karimun tahun 2014 salah seorang masyarakat Kecamatan Buru mencalonkan diri menjadi angota legislatif dengan partai pengusung partai Demokrat. Partai Demokrat bukan partai unggulan  didalam pemilihan legislatif di Daerah Pemilihan 1 Kabupaten Karimun. Hal ini dibuktikan dengan pada pemilihan Legislatif sebelumnya tahun 2009 calon dari partai Demokrat tidak ada yang terpilih menjadi angota Legislatif di Daerah Pemilihan 1 Kabupaten Karimun. Pada pemilihan legislatif 2014 dan 2019 calon dari partai Demokrat ini terpilih menjadi angota DPRD  Kabupaten Karimun, terpilihnya calon legislatif dari partai Demokrat ini tidak terlepas dari peran tokoh masyarakat yang telah membantu memperkenalkan calon ke masyarakat  sehingga masyarakat memilih dikarenakan keberadaan dari tokoh masyarakat. Oleh karena itu peneliti tertarik mengetahui lebih dalam peran dari tokoh masyarakat dalam pemilihan calon legislatif di Kecamatan Buru Kabupaten Karimun. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan Deskriptif karena peneliti ingin memberikan gambaran secara sistematis, faktual, akurat serta data mengenai peran tokoh masyarakat dalam pemilihan calon legislatif di Kecamatan Buru Kabupaten Karimun. Data tersebut peneliti dapatkan melalui wawancara terstruktur mengunakan pedoman wawancara dan observasi terhadap informan. informan peneliti dapatkan melalui teknik purposive sampling. Data yang didapatkan dengan teknik analisis data berupa, peran dari tokoh masyarakat yang telah didapatkan direduksi, agar hanya data yang berkaitan dengan peran tokoh masyarakat yang disajikan dengan narasi dan kemudian ditarik kesimpulannya. Hasil dari penelitian ini yaitu tokoh masyarakat dapat mempengaruhi masyarakat dalam pemilihan legislatif. Peran tokoh masyarakat dalam pemilihan calon legislatif  di Kecamatan Buru Kabupaten Karimun yang peneliti jumpai yaitu: peran dari tokoh masyarakat didalam memenangkan calon legislatif dipengaruhi dengan nilai-nilai masyarakat solidaritas mekanis yaitu ikatan emosional.
Perlawanan Pedagang Kaki Lima di Laman Boenda Tanjungpinang Paul Samuelson Sitorus; Sri Wahyuni; Emmy Solina
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi) Vol 16, No 1 (2022)
Publisher : Sociology Department Of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jsu.v16i1.25776

Abstract

This study aims to describe the resistance carried out by street vendors on the Boenda Tanjung Pinang page. This study uses a qualitative approach, data obtained from interviews and observations. This study identifies that the policing carried out by Satpol PP against street vendors is a form of implementing local government regulations. To get around the policing activities that the Satpol PP is continuously carrying out, street vendors fight in two forms, namely hidden and open resistance. The two forms of resistance became an alternative for traders to continue selling at the Boenda site and to fulfill their daily needs. AbstrakKajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang perlawanan yang dilakukan oleh Pedagang Kaki Lima di Laman Boenda Tanjung Pinang. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif, data diperoleh dari wawancara dan observasi. Kajian ini mengidentifikasi bahwa penertiban yang dilakukan oleh Satpol PP terhadap pedagang kaki lima merupakan bentuk penerapan peraturan pemerintah daerah. Untuk menyiasati kegiatan penertiban yang terus dilakukan oleh Satpol PP, para pedagang kaki lima melakukan perlawanan dalam dua bentuk yaitu perlawanan tersembunyi dan terbuka. Kedua bentuk perlawanan itu menjadi alternatif para pedagang untuk tetap berjualan di lokasi laman Boenda dan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Elderly in the Perspective of Minangkabau Nagari Aie Dingin of Solok Regency of West Sumatera Province Fitri Agus; Marisa Elsera; Sri Wahyuni
TEMALI : Jurnal Pembangunan Sosial Vol 5, No 2 (2022): TEMALI Vol. 5 No. 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jt.v5i2.20512

Abstract

Minangkabau people are very well known for their customs which are interesting to know and study. The existence of the Nagari government illustrates how a customary-based governance system governs the Minangkabau community's life. The role of ulayat land explains assets or properties and their benefits for clan members' security. Women's existence and function explain the degree of their role in family and community life. The function and existence of sponsorship for the elderly explains the model and form of sponsorship for the elderly. The purpose of this research is to know the life of the elderly if in the study of Minangkabau Culture in Nagari Aie Dingin of Solok Regency of West Sumatra Province. This study used qualitative methods and descriptive types, data collection was carried out using observation methods, interviews using interview guides and documentation. Data analysis in this study uses the Miles and Huberman model: data reduction, data presentation, conclusion and verification. The findings in this study indicate that with the high level of population aged 60 years and over, many elderly people are still actively working and the communal system is less active. Older women are prioritized over older men in Minangkabau.
KEPERCAYAAN MASYARAKAT DALAM MEMBENTENG DIRI DI DESA KERAMUT KECAMATAN JEMAJA BARAT KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS Devi Syafitri; Sri Wahyuni; Marisa Elsera
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tradisi yang sudah dilaksanakan secara turun temurun akan menjadi kebiasaan yang melekat dengan kehidupan masyarakat dan ketika tradisi itu dilupakan dan ditinggalkan begitu saja maka masyarakat akan merasa ada kekurangan dalam kehidupannya dan bahkan terkadang ada sanksi sosial dari masyarakat itu sendiri apabila meninggalkan tradisi itu. Tradisi yang dimaksud disini ialah tradisi tolak bala yang merupakan sebuah kebiasaan yang diperoleh dari nenek moyang Desa Keramut sejak dahulu. maka dalam penulisan dengan tujuan ini mengetahui persepsi masayarakat mengenai makna tradisi tolak bala di Kecamatan Jemaja Barat Kabupaten Anambas.Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskripstif. Hasil dari temuan penelitian ini adalah Desa Keramut melaksanakan tradisi tolak bala yang didalamnya memuat aturan/ larangan yang mana ketika kita sedang mengalami musibah maka mengharuskan untuk kita melakukan tolak bala supaya tidak kejadian yang terulang lagi,didalam tradisi tolak bala terdapat beberapa bagian yaitu, sejarah, prasyarat,dan musibah yang terjadi,dan didalam persepsi masyarakat mengenai makna tolak bala terdapat dua bagian yaitu: masyarakat yang percaya dan sudah melakukan, dengan masyarakat yang percaya tetapi belum melakukan tolak bala, didalam tolak bala terdapat beberapa nilai yang terkandung didalamnya, pertama, niai yang wariskan dalam kebiasaan, nilai sosial,dan nilai religius
MODAL SOSIAL UGASAN TOROP PADA PENGHAYAT KEPERCAYAAN UGAMO MALIM DI PUNGUAN BATUAJI BATAM Finelita Saragi; Sri Wahyuni; Emmy Solina
SOSIO EDUKASI Jurnal Studi Masyarakat dan Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2022): SOSIO EDUKASI Jurnal Studi Masyarakat dan Pendidikan
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/sosedu.v5i2.6199

Abstract

This study aims to determine the importance of social capital in society, especially for followers of Ugamo Malim and to maximize social capital in Ugasan Torop for its followers. This research method uses qualitative methods with a cultural approach. The results showed that the followers of the Ugamo Muslim faith in carrying out their torop duties as a form of gratitude that continues to this day have their own uniqueness. In every use and use of troop duties, it can be used by all households who adhere to the Ugamo malim belief without having to guarantee its use. Its use is also in terms of social assistance to help parmalim households who are in financial difficulty by paying attention to the norms that guide Ugamo malim's daily beliefs.
KEPERCAYAAN MASYARAKAT TERHADAP CALON LEGISLATIF PEREMPUAN DI KECAMATAN BINTAN TIMUR KABUPATEN BINTAN Ruddy Firman Syahputra; Sri Wahyuni; Rahma Syafitri
Jurnal Terapung : Ilmu - Ilmu Sosial Vol 4, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jt.v4i2.7745

Abstract

Perempuan dan politik di Indonesia, perannya masih kalah dominan dibandingkan dengan peran laki laki. Padahal pemerintah telah mengeluarkan peraturan yang dapat membuat representasi wanita lebih kuat di ranah legislatif. Pemerintah Indonesia mengeluarkan UU No. 8 tahun 2012 yang mengharuskan partai politik mengirim minimal 30% perempuan di dalam parlemen.Namun yang terjadi pada masyarakat kabupaten Bintan khususnya pada kecamatan Bintan timur,mereka tidak semerta-merta mempercayai perempuan untuk maju menjadi bakal calon legislatif. Metode  peneltian yang di gunakan yakni penelitian kualitatif.Adapun Teknik yang digunakan dalam menentukan informan adalah purposive sampling dengan kriteria informan masyarakat Bintan Timur yang telah mengikuti pemilhan umum dan pihak pemerintah yang mengawasi dalam pemilu. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.sehinga di peroleh lah hasil penelitian masyarakat bahwa Mereka beranggapan bahwa perempuan cukup melakukan pekerjaan rumah tangga. Banyak faktor yang menyebabkan mereka kurang percaya kepada perempuan untuk maju menjadi calon legislative seperti mereka tidak mengenali caleg perempuan itu sebelumnya dan mereka meragukan kualitas caleg perempuan itu sendiri. Melihat banyaknya masyarakat kecamatan Bintan timur yang kurang memepercayai perempuan untuk maju menjadi  calon legislatif mereka memiliki pandangan seperti :Kemampuan dan pengalaman ,Budaya,Status Sosial
KEPERCAYAAN MASYARAKAT TERHADAP TRADISI KENDURI POMPONG BARU DI DESA AIR GLUBI KECAMATAN BINTAN PESISIR KABUPATEN BINTAN Mardiana Mardiana; Sri Wahyuni; Marisa Elsera
SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya Vol 24 No 2 (2022): SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya
Publisher : Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/sosiologi.v24i2.314

Abstract

This study aims to describe how beliefs and what things influence the community so that they still carry out and not carry out the new pompong kenduri tradition for fishermen in Air Glubi Village, Bintan Pesisir District. This research uses a qualitative research method with a descriptive approach. The results of this study showed that there were fishing communities in Air Glubi Village that still and did not practice the new pompong kenduri tradition. People who believe in and perform this new pompong kenduri tradition are influenced by a historical story or past tragedy and the advice of their parents. Moreover, things that affect the community so that they don't carry out traditions because they don't believe in ancestral traditions, developed ways of thinking and there are no legal sanctions. Thus, it is believed that if performing this tradition will have a good impact on their lives but on the contrary, if they don't perform it, it will have a bad impact on their lives.