Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KEPATUHAN IBU MEMBERI ASUPAN GIZI SESUAI INSTRUKSI PETUGAS DAN STATUS GIZI BALITA GIZI BURUK Di THERAPEUTIC FEEDING CENTRE KABUPATEN GORONTALO OLII, NANCY
Jurnal Health and Sport VOL 5, NO 1, 2012
Publisher : JURNAL HEALTH AND SPORT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.965 KB)

Abstract

To determine the proportion of mothers compliance in giving nutrition according to the officer's instructions and nutritional status of malnutrition children in TFC of Gorontalo District. This study used the design of Case Control Study, with quantitative and qualitative approaches. A sample size was 120 people consisting of 60 people on the cases and 60 people on the control group. The sampling technique used a simple random sampling. The analysis of the data used the univariable analysis, bivariable using chi-square and multivariable analysis using logistic regression. The proportion of mothers who did not comply with the instruction to give nutrition to their child was 2.44 times greater in the group of under-nutrition than the normal nutrition group. Mothers Compliance had a significant relationship with under-five nutritional status (OR = 2.44, 95% CI = 1.09 to 5.48). Level of maternal education and number of children had a significant relationship with under-five nutritional status (OR = 3.85, 95% CI = 1.30 to 12.8; OR = 2.82, 95% CI = 1.25 to 6.380). The proportion of mothers who did not comply with the instruction to give nutrition to their child was greater in the under-nutrition group than the normal nutrition group.
PEMBERDAYAAN REMAJA DESA DALAM UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN REPRODUKSI DAN PENCEGAHAN COVID-19 Olii, Nancy; Rasyid, Puspita Sukmawaty; Yulianingsih, Endah; Sujawati, Sri
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 1 (2021): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.536 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i1.3742

Abstract

Abstrak: Tingginya prevalensi infeksi saluran kemih dan infeksi saluran reproduksi serta kanker payudara perlu dicermati dengan tindakan pencegahan melalui manajemen kesehatan menstruasi (MKM) dan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Penyakit  ini mulai mengarah pada usia yang lebih muda, maka usia remaja (13-20 tahun) juga perlu melakukan MKM dan SADARI secara rutin sebagai upaya pencegahan. Kesadaran individu melakukan MKM dan SADARI ditentukan oleh pengetahuan sehingga perlu dilakukan upaya promosi kesehatan melalui Leaflet, booklet dan video. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan edukasi, simulasi dan praktik kepada remaja agar memahami tentang MKM, SADARI, dan pencegahan COVID-19, dan mampu melakukan secara mandiri, sehingga remaja mampu memberikan edukasi kepada teman sebayanya. Tahapan kegiatan terdiri dari (1) Mendistribusikan leaflet, booklet dan video; (2) Memberikan edukasi, simulasi, dan praktik tentang MKM, SADARI, dan pencegahan COVID-19; (3) Membentuk kelompok remaja sebaya; (4) Peserta memberikan edukasi kepada teman sebaya. Hasil yang dicapai adalah adanya peningkatan pengetahuan remaja dengan rata-rata sebelum diberikan edukasi, simulasi dan praktik 52,22 dan meningkat menjadi 88,17 yang dievaluasi melalui kuisioner. Peserta juga mampu mempraktikkan secara mandiri cara melakukan SADARI yang dievaluasi melalui check list, serta mampu memberikan edukasi kepada teman sebayanya.  Abstact: The high prevalence of urinary tract infections and reproductive tract infections as well as breast cancer needs to be monitored with preventive measures through Menstrual Health Management (MHM) and BSE. This disease starts to lead to the younger age, so adolescents (13-20 years) also need to routinely carry out MHM and BSE as a preventive measure. Individual awareness of MHM and BSE is determined by knowledge that health promotion efforts need to be made through leaflets, booklets and videos. The aim of this activity was to provide education, simulation and practice to adolescents in order to understand about MHM, BSE, and the prevention of COVID-19, and to be able to do it independently, so that teenagers are able to provide education to their peers. The activity stages consisted of (1) Distributing leaflets, booklets and videos; (2) Providing education, simulations, and practices regarding MHM, BSE, and prevention of COVID-19; (3) forming peer youth groups; (4) Participants provide peer education. The results achieved were an increase in adolescent knowledge on average before being given education, simulation and practice of 52.22 and increased to 88.17 which was evaluated through a questionnaire. Participants were also able to independently practice how to do BSE which is evaluated through a check list, and are able to provide education to their peers.
PEMBERDAYAAN IBU MENYUSUI DALAM PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN MELALUI PENGELOLAAN BUAH NAGA Olii, Nancy; Claudia, Juli Gladis; Nurhidayah, Nurhidayah; Anggraeni, Ni Made Dewi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 3 (2021): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.837 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i3.4293

Abstract

Abstrak: Anemia merupakan kurangnya konsentrasi hemoglobin (Hb) di dalam tubuh dan bukan suatu keadaan spesifik, melainkan akibat bermacam-macam reaksi patologis dan fisiologis. Kelompok wanita usia reproduksi lebih rentan terhadap kekurangan zat besi yang mengakibatkan anemia, terutama selama kehamilan dan menyusui. Zat besi merupakan mineral yang sangat dibutuhkan untuk membentuk eritrosit dan juga berperan sebagai komponen untuk membentuk mioglobin dan berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh, saat hamil kebutuhan zat besi meningkat dua kali lipat dari kebutuhan sebelum hamil. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kadar zat besi dalam darah dengan mengkonsumsi buah naga. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan edukasi, demonstrasi, dan praktik kepada ibu menyusui agar bisa memahami tentang manfaat dan cara pengolahan buah naga serta mampu melakukan secara mandiri sebagai upaya dalam meningkatkan kadar hemoglobin. Tahapan kegiatan terdiri dari (1) Melakukan pretest pengetahuan dan pemeriksaan hemoglobin; (2) Memberikan edukasi dan demonstrasi, (3) Melakukan  praktik tentang cara pengolahan buah naga; (4) Melakukan evaluasi peningkatan pengetahuan, kadar hemoglobin dan keterampilan mengolah buah naga.  Hasil yang dicapai yakni adanya peningkatan pengetahuan peserta dengan rata-rata 74,69% dan peningkatan kadar hemoglobin dengan rata-rata 12,01 gr/dl. Peserta juga mampu mengolah buah naga secara mandiri, serta diharapkan mampu mengajarkan kepada masyarakat sekitar. Abstract: Anemia is a lack of hemoglobin (Hb) concentration in the body and is not a specific condition, but a result of a variety of pathological and physiological reactions.  Women of reproductive age are more susceptible to iron deficiency which results in anemia, especially during pregnancy and breastfeeding.  Iron is a mineral that is needed to form erythrocytes and also acts as a component to form myoglobin and functions in the body's defense system.  One alternative that can be done to increase iron levels in the blood is by consuming dragon fruit.  The purpose of this activity is to provide education, demonstration, and practice to breastfeeding mothers so that they can understand the benefits and ways of processing dragon fruit and be able to do it independently as an effort to increase hemoglobin levels.  The activity stages consisted of (1) Conducting a pre-test of knowledge and checking hemoglobin; (2) Providing education, and demonstrations and (3) Practices on how to process dragon fruit; (4) Evaluate the increase in knowledge, hemoglobin levels and skills in dragon fruit processing.  The results achieved were an increase in the participants knowledge by an average of 74.69 and an increase in hemoglobin levels by an average of 12.01 g / dl.  Participants are also able to process dragon fruit independently, and are able to teach the surrounding community.
PEMBERDAYAAN IBU MENYUSUI DALAM PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN MELALUI PENGELOLAAN BUAH NAGA Olii, Nancy; Claudia, Juli Gladis; Nurhidayah, Nurhidayah; Anggraeni, Ni Made Dewi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 3 (2021): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.514 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i3.4980

Abstract

Abstrak: Anemia merupakan kurangnya konsentrasi hemoglobin (Hb) di dalam tubuh dan bukan suatu keadaan spesifik, melainkan akibat bermacam-macam reaksi patologis dan fisiologis. Kelompok wanita usia reproduksi lebih rentan terhadap kekurangan zat besi yang mengakibatkan anemia, terutama selama kehamilan dan menyusui. Zat besi merupakan mineral yang sangat dibutuhkan untuk membentuk eritrosit dan juga berperan sebagai komponen untuk membentuk mioglobin dan berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh, saat hamil kebutuhan zat besi meningkat dua kali lipat dari kebutuhan sebelum hamil. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kadar zat besi dalam darah dengan mengkonsumsi buah naga. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan edukasi, demonstrasi, dan praktik kepada ibu menyusui agar bisa memahami tentang manfaat dan cara pengolahan buah naga serta mampu melakukan secara mandiri sebagai upaya dalam meningkatkan kadar hemoglobin. Tahapan kegiatan terdiri dari (1) Melakukan pretest pengetahuan dan pemeriksaan hemoglobin; (2) Memberikan edukasi dan demonstrasi, (3) Melakukan  praktik tentang cara pengolahan buah naga; (4) Melakukan evaluasi peningkatan pengetahuan, kadar hemoglobin dan keterampilan mengolah buah naga.  Hasil yang dicapai yakni adanya peningkatan pengetahuan peserta dengan rata-rata 74,69% dan peningkatan kadar hemoglobin dengan rata-rata 12,01 gr/dl. Peserta juga mampu mengolah buah naga secara mandiri, serta diharapkan mampu mengajarkan kepada masyarakat sekitar.Abstract: Anemia is a lack of hemoglobin (Hb) concentration in the body and is not a specific condition, but a result of a variety of pathological and physiological reactions.  Women of reproductive age are more susceptible to iron deficiency which results in anemia, especially during pregnancy and breastfeeding.  Iron is a mineral that is needed to form erythrocytes and also acts as a component to form myoglobin and functions in the body's defense system.  One alternative that can be done to increase iron levels in the blood is by consuming dragon fruit.  The purpose of this activity is to provide education, demonstration, and practice to breastfeeding mothers so that they can understand the benefits and ways of processing dragon fruit and be able to do it independently as an effort to increase hemoglobin levels.  The activity stages consisted of (1) Conducting a pre-test of knowledge and checking hemoglobin; (2) Providing education, and demonstrations and (3) Practices on how to process dragon fruit; (4) Evaluate the increase in knowledge, hemoglobin levels and skills in dragon fruit processing.  The results achieved were an increase in the participants knowledge by an average of 74.69 and an increase in hemoglobin levels by an average of 12.01 g / dl.  Participants are also able to process dragon fruit independently, and are able to teach the surrounding community.
The Influence of Booklets and Videos on the Ability to Practice Breast Self Examination in Students of High School 4 Gorontalo Nancy Olii; Nurnaningsih Ali Abdul
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 15 No. 2 (2021): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v15i2.14847

Abstract

Individual awareness in taking actions properly BSE is influenced by the individual understanding ofbreast cancer, so health promotion Efforts are Necessary. Videos and booklets are some alternative healthpromotion media. The research objective was to determine the effect of booklets and videos on the abilityto practice breast self-examination on students at High school 4 Gorontalo . The research used the PreExperiment method with a one-group pretest-posttest design, Carried out in August-October 2019 at Highschool 4 Gorontalo . The research sample was 60 female students from a population of 119 students usingthe purposive sampling technique. Statistical test using Paired t-test. The results of the analysis of thedifferent test on the ability of Breast Self Examination (BSE) before and after reading the booklet showedthat there was a difference in BSE ability with p-value = 0.001, while before and after watching the videoshowed that there was a difference in BSE ability with p = 0.001 (p <0.05). This study concluded that therewas an increase in the students’ BSE practice skills after reading booklets and watching BSE videos atHigh School 4 Gorontalo. It is hoped that students can increase their knowledge and apply BSE so that theincidence of breast cancer or breast disorders can be prevented and detected early.
CHARACTERISTICS OF ACCEPTORS WITH THE USE OF IUD CONTRACEPTIVE Fatmawati Ibrahim; Eka Rati Astuti; Juli Gladis Claudia; Selvi Mohamad; Nancy Olii
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 4 (2022): SPECIAL EDITION JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v4i0.13440

Abstract

Abstrak Masalah kependudukan di Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar, laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, persebaran penduduk yang tidak merata, struktur demografi yang masih muda, dan kualitas penduduk yang masih memiliki ruang untuk perbaikan. IUD (non hormonal) merupakan jenis alat kontrasepsi jangka panjang yang ideal untuk mencegah kehamilan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Sampel diambil secara total sampling dengan jumlah sampel adalah seluruh akseptor KB yang berkunjung dalam wilayah kerja Puskesmas Dulalowo Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo dari bulan Januari – Desember 2020 sebanyak98orang. Analisis data yang digunakan adalah Chi Square. Hasil menunjukkan nilai ρ masing-masing karakteristik sebagai berikut: usia (nilai ρ = 0,088), pendidikan (nilai ρ = 0,032), ekonomi (nilai ρ = 0,009), dan paritas (nilai ρ = 0,041). Jadi, karakteristik yang berhubungan dengan penggunaan KB IUD adalah pendidikan, ekonomi, dan paritas. Kata kunci: Akseptor, IUD, Karakteristik, KB Abstract Population problems in Indonesia are a large population, high population growth rate, uneven population distribution, a young demographic structure, and the quality of the population that still has room for improvement. The IUD (non-hormonal) is a type of long-term contraceptive that is ideal for preventing pregnancy. The type of research used is analytic observational research with a cross sectional study approach. The sample was taken by total sampling with the total sample being all family planning acceptors who visited the working area of the Dulalowo Health Center, Kota Tengah Subdistrict, Gorontalo City from January - December 2020 as many as 98 people. Analysis of the data used is Chi Square. The results show the value of each characteristic as follows: age (ρ value = 0.088), education (ρ value = 0.032), economy (ρ value = 0.009), and parity (ρ value = 0.041). So, there characteristics related to the use IUD family planning are education, economy, and parity.          
FACTORS THAT AFFECT INTRA UTERINE FETAL DEATH AT GORONTALO CITY HOSPITAL Selvi Mohamad; Hikmandayani Hikmandayani; Juli Gladis Claudia; Nancy Olii; Fatmawati Ibrahim; Eka Rati Astuti
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 4, SPECIAL EDITION (2022) FEBRUARI
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v4i0.12556

Abstract

AbstrakIntra uterine Fetal Death (IUFD) adalah kematian janin setelah usia kehamilan 20 minggu dan diklasifikasikan menjadi IUFD dini dan IUFD lanjut. IUFD dini jika kematian janin terjadi sebelum usia kehamilan 24 minggu dan IUFD lanjut jika kematian janin setelah usia kehamilan 24 minggu. Banyak faktor yang berkontribusi terhadap tingginya angka kematian ibu dan angka kematian neonatus  penyebabnya diantaranya factor proses persalinan,seperti partus lama, posisi janin,tempat persalinan dan penolong persalinan.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui factor factor  yang mempengaruhi kejadian Intra Uterin Fetal Death di Rumah Sakit Kota Gorontalo. Penelitian ini menggunanakan metode survey analitik rancangan case control dengan pendekatatan retrosfektif. Pengambilan sampel menggunakan tehnik purporsive sampling sebanyak 94 ibu yang dibagi dalam 2 kelompok. Kelompok kasus 47 ibu yang melahirkan dengan IUFD dan kelompok control 47 ibu yang melahirkan normal. Analisis data menggunakan uji odd Rasio. Hasil uji statistic menunjukkan umur (OR=7,169), Pekerjaan (OR=5,273), Paritas (OR= 4,615), Kehamilan Ganda (OR=1,000), Preeklamsi (OR=6,875) dan KPD (OR=4,615) dari hasil uji statistik  disimpulkan ada pengaruh umur, pekerjaan, paritas dan pre-eklamsi terhadap kejadian IUFD sedangkan kehamilan ganda dan KPD tidak ada pengaruh terhadap kejadian Intra Uterine Fetal Death namun tidak signifikan. Disarankan kepada ibu hamil untuk memeriksa kehamilannya secara rutin.Kata kunci: IUFD, Paritas, KPD, Pre-eklamsi, Kehamilan ganda                                                                                                                    Abstract Intra uterine Fetal Death (IUFD) is fetal death after 20 weeks of gestation and is classified into early IUFD and late IUFD. Early IUFD if fetal death occurred before 24 weeks of gestation and late IUFD if fetal death occurred after 24 weeks of gestation. Many factors contribute to the high maternal mortality rate and the cause of neonatal mortality, including labor processes, such as prolonged labor, fetal position, place of delivery and birth attendants. Gorontalo. This study uses an analytical survey method with a case control design with a retrospective approach. Sampling with purporsive sampling technique as many as 94 mothers who were divided into 2 groups. The case group was 47 mothers who gave birth with IUFD and the control group was 47 mothers who gave birth normally. Data analysis used the odd ratio test. The results of the statistical odd ratio test showed age (OR = 7,169), Occupation (OR = 5,273), Parity (OR = 4,615), Multiple Pregnancy (OR = 1,000), Preeclampsia (OR = 6,875) and PROM (OR = 4,615) from the results Statistical tests can be concluded that there is an effect of age, occupation, parity and preeclampsia on the incidence of IUFD, while multiple pregnancy and KPD have no effect on the incidence of Intra Uterine Fetal Death but it is not significant. It is recommended for pregnant women to check their pregnanc.
HEART DISEASE RISK FACTORS IN ADOLESCENT WOMEN Siti Choirul Dwi Astuti; Nancy Olii
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 4, No 2 (2022): Jambura Journal of Health Sciences and Research
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v4i2.13434

Abstract

Penyakit jantung penyebab kematian nomor satu pada wanita. Tetapi kenyataannya hanya sedikit wanita yang mengetahui faktor risiko penyakit jantung. Metode yang digunakan studi literatur dengan mencari artikel di situs ilmiah seperti ScienceDirect, Pubmed, Elsiver, NCBI, DOAJ, Proquest, Microsoft Academic, Sage Journal, Oxford Academic, LIPI, ResearceGate, JSTOR dan Scrib.id s menggunakan kata kunci women dan heart disease sehingga didapatkan 37 artikel dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2022 .Tujuan dari penelitian ini mengetahui faktor risiko yang menyebabkan wanita mengalami penyakit jantung dan hambatan menerapkan perilaku jantung sehat pada wanita. Hasilnya wanita mengalami penyakit jantung ketika mereka remaja mempunyai persepsi kalau penyakit jantung hanya dialami oleh orang tua dan beransumsi penyakit jantung banyak diderita oleh pria. Selain faktor tersebut norma sosial juga menjadi penyebab penyakit jantung pada wanita karena wanita lebih fokus pada berat badan. Faktor yang menjadi hambatan wanita dalam menerapkan perilaku jantung sehat antara lain stress dan kurangnya waktu. Karena wanita akan menyadari mereka beresiko mengalami penyakit jantung pada dirinya jika jantung ada masalah sejak awal. Kesimpulannya berat badan, norma sosial dan persepsi tentang penyakit jantung berkontribusi pada rendahnya kesadaran faktor risiko penyakit jantung di kalangan remaja putri sehingga membatasi untuk menerapkan perilaku jantung sehat. Heart disease cause death in women. But actually, a few women know the risk factors for heart disease. The method used is a literature study searching for 37 articles from 2018 to 2022 on ScienceDirect, Pubmed, Elsevier, NCBI, DOAJ, Proquest, Microsoft Academic, Sage Journal, Oxford Academic, LIPI, ResearchGate, JSTOR, and Scrib use keywords women heart disease. This study aims to determine the risk factors that cause women to experience heart disease and inhibit healthy heart behaviour in women. The result is that women who experience heart disease when they are teenagers perceive that parents only experience it and assume that men predominantly suffer heart disease. In addition to these factors, social norms are also a cause of heart disease because women are more focused on weight. Factors that hinder women in implementing healthy heart behaviours include stress and lack of time. Because women will realize they are at risk for heart disease in themselves if the heart has problems from the start. In conclusion, weight, social norms and perceptions of heart disease contribute to the low awareness of heart disease risk factors among adolescent girls, limiting them to adopt healthy heart behaviours.
Literature Riview: Determinants of Postpartum Blues Olii, Nancy; Salman, Salman; Abdul, Nurnaningsih Ali; Astuti, Siti Choirul Dwi; Porouw, Hasnawatty Surya; Mohamad, Selvi; Claudia, Juli Gladis; Astuti, Eka Rati
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8, No S1: Supplement
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.046 KB) | DOI: 10.30604/jika.v8iS1.1688

Abstract

Postpartum blues is a kind of psychological problem in the period after childbirth, where a woman feels sad and depressed immediately. Post partum blues symptoms begin to appear two or three days after childbirth and usually go away within a week or two. Objective: to analyze the literature related to the determinants of post partum blues. Methods: articles related to literature review topic were searched in the ScienceDirect, Pudmed. Google Scholar Google Scholar databases and were analyzed using PRISMA through the processes including identification, selection, and finally the assessment of articles according to the inclusion and exclusion criteria. Results: Article searching in chosen databases using keywords in accordance with the study objective resulted in 20 articles which were further selected according to the topics to be reviewed and finally 5 journal articles were discussed in the literature review. The topic to be discussed here was the determinants of postpartum blues. Conclusion: Age, parity, education level, family support, sleep disorders, type of delivery, and readiness to become a mother were involved in the causative factors of Postpartum blues and those factors could be overcome by involving husband, family and the surrounding environment through support for postpartum womenAbstrak: Postpartum blues adalah masalah psikologis pada masa setelah persalinan, dimana seorang perempuan merasakan sedih dan depresi segera. Gejala post partum blues mulai muncul dua atau tiga hari setelah persalinan dan biasanya hilang dalam satu atau dua minggu. Tujuan : untuk menganalisis literatur yang berkaitan determinan  post partum blues. Metode: yang digunakan dalam mencari artikel adalah literature review dengan menggunakan database ScienceDirect, Pudmed. google scholar google scholar dan menggunakan PRISMA yakni dengan melalui proses identifikasi, seleksi dan terakhir penilaian artikel sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Hasil: Dari hasil Pencarian Artikel di databased menggunakan keyword atau kata kunci sesuai dengan tujuan penelitian sebanyak 20 artikel, kemudian artikel tersebut di saring sesuai dengan topik yang akan di review sebanyak 5 jurnal dengan judul topik yang dibahas pada literature review yaitu faktor penyebab post partum blues. Kesimpulan: Usia, paritas, tingkat pendidikan, dukungan keluarga, ganguan tidur, jenis persalinan, dan kesiapan menjadi ibu merupakan faktor penyebab terjadinya Postpartum blues dan dapat diatasi dengan melibatkan suami, keluarga dan lingkungan sekitar melalui dukungan pada ibu postpartum