Claim Missing Document
Check
Articles

DURABILITAS BETON BERTULANG DI LINGKUNGAN TANAH GAMBUT DI KABUPATEN BENGKALIS Surgaroni uga; Monita Olivia; Gunawan Wibisono
JURNAL TEKNIK Vol. 15 No. 1 (2021): Edisi April 2021
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/teknik.v15i2.5194

Abstract

Paparan air gambut yang bersifat asam dapat mempengaruhi durabilitas beton khususnya degradasi permukaan beton serta korosi baja tulangan pada beton bertulang yang berdampak pada masa layan beton bertulang itu sendiri. Penggunaan semen untuk konstruksi dalam beberapa tahun belakangan ini telah beralih dari tipe Ordinary Portland Cement (OPC) menjadi Portland Composite Cement (PCC). Hal ini berdasarkan kebijakan industri semen untuk mengkonversi sebagian kandungan semen OPC menggunakan material pozzolanik. Oleh karena itu semen tipe PCC lebih mudah diperoleh di pasaran dan telah banyak digunakan sektor konstruksi. Pada penelitian ini dikaji Durabilitas beton bertulang di lingkungan tanah gambut. Parameter penelitian adalah semen PCC dengan mutu beton f’c14,53 MPa (K-175);f’c20,75 MPa (K-250) dan f’c28 MPa (K-337,35) melalui proses curing menggunakan air normal dan umur beton yang direndam di lingkungan air gambut. Beton PCC dengan mutu beton f’c14,53 MPa (K-175);f’c20,75 MPa (K-250) dan f’c28 MPa (K-337,35) digunakan sebagai benda Uji, kemudian benda uji direndam di bak perendaman selama 28 hari dan diletakkan di daerah lingkungan gambut di Kelapa sari kabupaten Bengkalis hingga waktu pengujian. Pengujian yang dilakukan adalah kuat tekan, kuat tarik dan Kuat Lentur setelah benda uji direndam di Air gambut pada umur 0, 28, 91, dan 120 hari. Hasil pengujian menunjukkan bahwa umumnya kuat tekan, Kuat Tarik dan Kuat Lentur Meningkat direndam di di lingkungan gambut hingga umur 120 hari.
Durabilitas Beton Sekat Kanal Terpapar Air Gambut dan Air Laut Rita Yulismawati; monita olivia; Edy Saputra
JURNAL TEKNIK Vol. 15 No. 2 (2021): Edisi Oktober 2021
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/teknik.v15i2.7081

Abstract

Sekat kanal (canal blocking) merupakan salah satu upaya teknik pembasahan gambut karena terjadinya penurunan muka air tanah berlebihan serta dapat mengantisipasi kebakaran di lahan gambut. Namum pada bagian hilir lahan gambut, sekat kanal juga berhubungan langsung dengan air laut disisi lainnya. Dengan mendapatkan dua serangan (dual attack) sehingga perlunya menggunakan beton berdurabilitas tinggi, salah satunya dengan memakai pozzolan berupa abu terbang (Fly Ash) untuk menhasilkan beton bermutu tinggi. Pada penelitian ini, mutu beton direncanakan yaitu fc’ = 35 Mpa, dengan menggunakan semen tipe Portland Composite Cement (PCC) dengan variasi 0% FA sebagai kontrol dan memakai 30% FA dari berat semen dan faktor air semen (fas) sebesar 0,32. Setelah mendapatkan perawatan dengan air normal selama 28 hari, kemudian disimulasikan dengan merendam pada tiga bak perendaman yang berbeda yaitu dengan air gambut, air larutan NaCl sebesar 3,5% serta pencampuran air gambut dan NaCl. Hasil menunjukan beton PCC pada umur 0 hari perendaman kuat tekan sudah mencapai pada mutu yang direncanakan tetapi mengalami kenaikan dan penurunan kuat tekan. Pada beton PCC–FA pada umur 0 hari perendaman belum mencapai pada mutu beton yang direncanakan tetapi seiring dengan lama nya perendaman dengan 3 jenis air, mutu beton masih terus mengalami kenaikan sampai pada umur 56 hari dan pada 91 hari baru mengalami penurunan kuat tekan. Hasil UPV pada beton PCC dan PCC-FA selama 56 hari disetiap rendaman masih memiliki kerapatan beton yang sangat bagus namun, di 91 hari perendaman mengalami penurunan, dan secara pengamatan visual, penetrasi asam belum terjadi pada beton tipe PCC dan tipe PCC-FA.
Sifat Fisik dan Korosi Beton Abu Terbang untuk Sekat Kanal pada Lahan Gambut Bagian Hilir Andi Darmawan; Monita Olivia; Sigit Sutikno
JURNAL TEKNIK Vol. 15 No. 2 (2021): Edisi Oktober 2021
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/teknik.v15i2.7198

Abstract

Gambut adalah jenis tanah yang mudah terbakar jika kering dan terpapar suhu yang tinggi terutama dalam kondisi ekstrim seperti saat ini. Untuk menjaga air tetap membasahi gambut maka dilakukan konstruksi sekat kanal pada daerah hilir. Beton dengan campuran abu terbang diharapkan dapat menjaga kondisi beton tetap basa sehingga tulangan yang terkandung didalam beton tetap terjaga. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan beton normal dan beton campuran fly ash 30% terhadap air gambut, air laut, dan air campuran keduanya. Hal ini disebabkan beton akan diaplikasikan pada daerah pesisir yang mengalami 2 siklus air, yaitu air air gambut dan air laut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beton dengan kandungan 30% abu terbang memiliki kuat tekan yang lebih baik dibandingkan beton dengan 0% abu terbang karena mengalami peningkatan seiring penambahan umur beton dan lebih tahan terhadap serangan klorida pada campuran air NaCl dan asam pada air gambut maupun campuran keduanya. Sedangkan porositas beton 30% abu terbang memiliki porositas yang kecil yaitu 1,75% namun korosi sebesar 1,33% pada air gambut. Berdasarkan hasil penelitian ini, beton dengan campuran abu terbang yang memiliki durabilitas cukup baik pada lingkungan agresif yang memiliki serangan akibat asam dan klorida yang tinggi seperti lingkungan air gambut dan air laut (NaCl).
Durabilitas Sekat Kanal Beton Campuran Abu Terbang (Blended Fly Ash) di Lingkungan Gambut Doli Patumona; Monita Olivia; Zulfikar Djauhari
JURNAL TEKNIK Vol. 16 No. 1 (2022): Edisi April 2022
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/teknik.v16i1.9050

Abstract

Beton sekat kanal di lingkungan gambut perlu memperhatikan durabilitasnya sehingga beton memiliki masa layan yang baik dan tidak mengalami kerusakan beton. Penelitian ini bertujuan menganalisa durabilitas beton mutu f’c 21 MPa campuran abu terbang yang direndam dalam kondisi air biasa dan air gambut. Faktor air semen yakni 0,49 dan menggunakan Portland Composite Cement (PCC) sebagai beton kontrol. Beton PCC-FA15%, PCC-FA30% di air gambut menggunakan abu terbang sebanyak 15% dan 30% dari volume semen. Perendaman beton dilakukan selama 91 hari untuk pengujian tarik belah dan kuat tekan beton, dam 120 hari untuk uji korosi. Kenaikan nilai kuat tekan beton terjadi seiringnya bertambah usia beton setelah dilakukan perendaman. Pada usia 28 hari beton PCC, PCC-FA15%, PCC-FA30% mengalami kenaikan kuat tekan sebesar 12,5%, 44,1% dan 9,1% dari kuat tekan rencana dan peningkatan kuat tarik belah sebesar 47,0%, 75,0% dan 87,7%. Nilai laju korosi pada rendaman 28 hari sebesar 0,07, 0,08, 0,05 mmpy pada beton PCC, PCC-FA15%, PCC-FA30% di air gambut dan 0,03 mmpy untuk beton PCC di air normal. Berdasarkan hasil pengujian, beton PCC di air normal dan PCC, PCC-FA15%, PCC-FA30% di air gambut dapat meningkatkan masa layan beton sekat kanal.
Sifat Fisik dan Mekanis Beton Sekat Kanal High Volume Fly Ash (HVFA) di Lingkungan Gambut Hendra Dermawan; Monita Olivia; Zulfikar Djauhari
JURNAL TEKNIK Vol. 16 No. 1 (2022): Edisi April 2022
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/teknik.v16i1.9051

Abstract

Lingkungan gambut dengan tingkat keasaman tinggi dapat mempengaruhi dan merusak ketahanan beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sifat fisik dan mekanis beton sekat kanal (Canal Blocking) dilingkungan gambut. Variasi beton dalam penilitian ini adalah beton PCC air biasa, PCC air gambut dan beton abu terbang persentase 50% dan 75% dikenal HVFA (High Volume Fly Ash). Hasil pengujian kuat tekan beton PCC air biasa umur 28 hari didapat 26,65 MPa meningkat pada umur 91 hari sebesar 30,03 MPa. Untuk beton PCC air gambut umur 28 hari kuat tekan sebesar 23,62 MPa meningkat pada umur 91 hari sebesar 31,86 MPa. Untuk beton FA50% baru memperoleh hasil kuat tekan rencana 21 MPa di umur 91 hari sebesar 25,29 MPa, untuk beton FA75% hanya mencapai kuat tekan sebesar 18,79 MPa umur 91 hari. Hasil pengujian Kuat tarik belah beton PCC biasa kuat tarik tertinggi sebesar 3,65 MPa umur 91 hari, beton PCC G-G 3,74 MPa umur 91 hari, beton FA50% 2,83 MPa dan FA75% 1,93 MPa pada umur 91 hari. Untuk laju korosi terlihat pada umur 120 hari baik beton normal maupun beton abu terbang. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa terjadi perubahan sifat fisik dan mekanis beton seiring lama umur beton.
The Effects of Using Ground Cockle Seashells as an Additive for Mortar in Peat Environment Monita Olivia; Ismi Siska Rahmayani; Gunawan Wibisono; Edy Saputra
Journal of the Civil Engineering Forum Vol. 6 No. 3 (September 2020)
Publisher : Department of Civil and Environmental Engineering, Faculty of Engineering, UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jcef.55651

Abstract

Seashells are available abundantly in coastal areas and have the potential to be used as aggregates and replacement for cement in mortar and concrete. They are also applied as mineral additives for mortar or concrete to increase the resistance of these materials in an aggressive environment, especially in constructing structures such as drainage and sewer networks which require good resistance to organic acid attack. This paper discusses the potential addition of ground seashells to improve the performance of mortar used as a drainage lining in an acidic environment such as peatland. The mix was designed using a 4% ground cockle shell (Anadara granosa) by cement weight as an additive in two mixes which include Ordinary Portland Cement (OPC) and OPC Cockle Shell (OPCCS). The samples were cured in a water pond for 28 days before they were placed in water and peat water for 120 days after which the compressive strength, porosity, sorptivity, change in weight, and visual characteristics were investigated. The results showed the compressive strength of OPCCS mortar increased by 11.29% after immersion in peat water for 120 days with its porosity and sorptivity decreased by 5.78% and 31.07% due to the refinement of the pores and capillary network in the mortar. Moreover, the weight of the brushed and unbrushed OPCCS mortar in peat water was lesser compared to the OPC due to the increase in CaO content which has the ability to fill the pores and reduce disintegration. The visual examination showed an improvement in the pH of OPCCS mortar due to the ability of the ground cockle shells to neutralize the acidity of the peat water. This study, therefore, shows the use of ground cockle shells as an additive makes it possible to use mortar as a drainage lining because the shells provide excellent resistance to acidic peat environments.
EDUKASI PORTABLE AND ECO-FRIENDLY OF GABION (POLYGON) KOMBINASI CANGKANG KERANG DAN BATU SEBAGAI PENGENDALI EROSI SUNGAI [PORTABLE AND ECO-FRIENDLY OF GABION (POLYGON) EDUCATION, THE COMBINATION OF SHELLFISH AND STONE FOR CONTROL RIVER EROSION] Miguel Felix Wijaya; Niko Rizaldi; Maharani Miranda; Harpian Surya; Ramadhan Yanuari; Monita Olivia
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol 3, No 1 (2018): October
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Uncontrolled erosion will endanger the people on the banks of the river. One of the bad consequences is the land down and the landslides, as happened in the Lubuk Lande River, Teratak Buluh Village. This river is located on the edge of Lubuk Street, initially the Lubuk road has a width of 3.5 m, the road gradually narrows to 3 m wide. Therefore, Community Service (PKM) activities are needed, in order to develop knowledge, skills, optimize natural resources and waste by making portable and eco-friendly of Gabion (polygon). Polygon is an innovation of making gabion using waste shellfish, river stones and vetiver plants as a controller of river erosion. Polygon is designed with a beam shape with 3 frames, the first frame is filled with river stone material, the second frame is filled with a mixture of stone and shells, and the third frame is filled with shellfishs and vetiver plants. polygon is placed on the side of the river which often experiences erosion, namely the river turn area. This PKM activity was carried out for two days with the community and cadres. The first day was an educational activity, while the second day was the implementation of polygon. The results of this activity indicate an increase in community knowledge and contributions about controlling river erosion.
BIO-PORTA TANK (BACTERIAL PORTABLE SEPTICTANK) SEBAGAI SOLUSI SANITASI PERUMAHANDENGANMUKA AIR TANAH TINGGI [BIO-PORTA TANK (BACTERIAL PORTABLE SEPTICTANK) AS A SANITATION SOLUTION OF HOUSING WITH HIGH GROUNDWATER LEVEL] Dhea Fitra Yofani; Shakila Fuadah Lubis; Milka Novita Manalu; Ramadhan Yanuari; Rezha Yaren; Gunawan Wibisono; Monita Olivia
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol 4, No 3 (2020): DECEMBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jspc.v4i3.2425

Abstract

Kubang Jaya village is located in a low land peat swampy area and often suffers from the flood in the rainy season.  Swampy peat area generally has a high groundwater level; thus, it can immerse the septic tank in the housing in the area.  The height of the groundwater table is approximately 50cm from the surface level, while the depth of the septic tank is 150cm.  When the septic tank below groundwater level, this could cause a mix of soil water and septic tank waste.  This community development activity aims to educate the community about sanitation and give lecture and training of installing bio-porta septic tank (bacterial portable septic tank) for housing in high groundwater level area. Bio-porta septic tank consists of two drums as sediment tank and aeration tank. Bio balls were used to speed up the decomposition by aerobic bacteria in the tank.  An aerator was added to the installation to increase the proliferation of bacteria. The community development activities were pre-test, lecture, post-test, practical and cadre training.  Results show that there was an increase of understanding and knowledge of community from 24% to 62% about the septic tank in high groundwater level area.  The community also agreed to replace the conventional septic tank into the bio-porta septic tank in the future.  The activity also has a positive impact on educating and changing the mindset and attitude the community of Kubang Jaya village in improving the sanitation with an intention to the bio-porta septic tank in the future.BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Desa Kubang Jaya merupakan kawasan dataran rendah rawa gambut dan sering mengalami banjir saat musim hujan. Lahan rawa gambut umumnya memiliki muka air tanah tinggi sehingga dapat merendam tangki septik pada perumahan yang terdapat di kawasan tesebut. Rata-rata tinggi muka air tanah sekitar ±50 cm, sedangkan kedalaman tangki septik warga sekitar ±150 cm dari permukaan tanah. Apabila tangki septik terendam, maka hal ini dapat mengakibatkan pencampuran air tanah dengan limbah tangki septik. Oleh karena itu dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan memberikan pengetahuan mengenai sanitasi lingkungan dan memberikan penyuluhan serta pelatihan pembuatan tangki septik bio-porta (bacterial portable septic tank) untuk rumah di lingkungan dengan muka air tanah tinggi. Tangki septik bio-porta terdiri dari dua drum yang berfungsi sebagai tangki pengendapan dan tangki aerasi. Untuk mempercepat proses penguraian oleh bakteri aerob di dalam tangki maka digunakan bio ball atau rumah bakteri. Aerator ditambahkan pada instalasi untuk mempercepat perkembangbiakan bakteri aerob. Kegiatan pengabdian terdiri dari pre-test, penyuluhan, post-test, praktek, dan pelatihan kader. Hasil evaluasi kegiatan pengabdian menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan masyarakat dari 24% menjadi 62% tentang tangki septik di lahan dengan muka air tanah tinggi.  Masyarakat juga sangat setuju untuk mengganti tangki septik konvensional dengan tangki septik bio-porta di masa mendatang. Hasil kegiatan sangat berdampak positif untuk mengedukasi dan mengubah pola pikir serta sikap warga desa Kubang Jaya dalam memperbaiki sanitasi lingkungan tempat tinggal dengan keinginan untuk menggunakan tangki septik bio-porta di masa mendatang.
EDUKASI PELESTARIAN LAHAN GAMBUT UNTUK ANAK USIA SEKOLAH DASAR MENGGUNAKAN MEDIA BUKU KREATIF [EDUCATION PEATLAND CONSERVATION FOR ELEMENTARY SCHOOL USING CREATIVE BOOK MEDIA] Habib Abdurrahman; Abrar Rifqi Pratama; Ardian Yolanda; Arif Rahman; Zakiyul Fuadi; Gunawan Wibisono; Monita Olivia
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol 6, No 1 (2022): APRIL
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jspc.v6i1.5095

Abstract

Peatlands have an important role in ecosystems as a carbon storage and helps to reduce greenhouse gas emissions.Inappropriate peatland conversion causes common problems such as forest fires which create severe air pollution and trigger the production of greenhouse gases due to the release of stored carbon. As a result, early education regarding peat soil conservation is necessary to ensure that people understand the importance of peat soil and the harm that happens when peatlands are converted inappropriately. This program aims to educate students about peatlands and raise awareness about the importance of protecting and conserving peat from an early age. Educational materials are delivered using creative books containing illustrated stories, important knowledge about peat, and interactive games to attract student’s interest in reading and make information easier to recall. The results of the final evaluation through a questionnaire revealed that using creative books to educate students about peatlands was successful in improving students' understanding of peatlands. This is proven by the increasing number of students who fully understand the peat information that has been taught from 3 students to 32 out of 33 students.BAHASA INDONESIA ABSTRAK: Salah satu peran penting lahan gambut bagi ekosistem adalah sebagai pengikat karbon sehingga bermanfaat dalam mengurangi gas rumah kaca. Pengalihfungsian lahan gambut dengan cara yang tidak benar menyebabkan timbulnya masalah yang umum terjadi seperti kebakaran lahan gambut yang menyebabkan pencemaran udara melalui polusi kabut asap dan memicu terbentuknya gas rumah kaca akibat pelepasan karbon yang disimpannya. Untuk itu, pemberian edukasi mengenai pelestarian tanah gambut perlu diterapkan sejak dini agar masyarakat mengetahui peranan penting tanah gambut dan kerusakan yang terjadi apabila lahan gambut dialihfungsikan. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi pengenalan lahan gambut sekaligus meningkatkan kepedulian untuk menjaga dan melestarikan gambut sejak dini. Materi edukasi disampaikan menggunakan buku kreatif yang berisi cerita bergambar, pengetahuan penting tentang gambut, dan games interaktif agar menarik minat membaca dan membuat informasi menjadi lebih mudah diingat oleh siswa. Hasil evaluasi akhir melalui kuisoner menunjukkan bahwa pemberian edukasi tentang tanah gambut menggunakan media buku kreatif berhasil meningkatkan pemahaman siswa mengenai lahan gambut yang dibuktikan dengan bertambahnya jumlah siswa yang telah paham sepenuhnya mengenai materi gambut yang telah diajarkan dari semula 3 siswa menjadi 32 dari 33 siswa.
FUTURE INNOVATIVE TOOL POT (FITPOT) DAERAH GAMBUT SEBAGAI SOLUSI MENANAM SAYURAN DI DESA KUALU NENAS [FUTURE INNOVATIVE TOOL POT (FITPOT) FOR PEAT AREA AS A VEGETABLE PLANTING SOLUTION AT DESA KUALU NENAS] Abrar Rifqi Pratama; Rizky Noviandri; Appriliya Destiyani; Marisya Wahyuna; Rezha Yaren; Monita Olivia
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol 3, No 2 (2019): April
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualu Nenas is a village in Kampar Regency with a distance about 27 km from the outskirt of Pekanbaru City, Riau Province. This village is located in peatland where a majority of people are farmers and traders. Pineapple is the primary commodity that is most dependable and very suitable in peat areas. Peat has low pH and acidic water that makes the soil cannot be planted for vegetables, so alternative farming or gardening system needs to be introduced to the community of Kualu Nenas. This condition becomes a reason for this community service activity to use Future Innovative Tool Pot (FITPOT) as an alternative gardening system in peatland. The FITPOT, a hydroponic gardening system, utilizing a peat water purification unit and hydroponic tools contains water as a medium for planting vegetables in the peat area. In this activity, the community service team presented information and training on how to build the FITPOT installation. Participants were very active and engaged in the training and started to seedling the plants after the training for the FITPOT. Results show the FITPOT is considered an alternative method to produce high-quality vegetables for the community consumption and potentially will provide a side income for people in Kualu Nenas village.Bahasa Indonesia Abstrak: Desa Kualu Nenas merupakan salah satu desa di Kabupaten Kampar berjarak sekitar 27 km dari pinggir Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Desa ini terletak di lahan gambut dengan mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani dan pedagang. Nenas menjadi komoditi utama yang paling diandalkan dan sangat cocok untuk ditanam di daerah gambut. Tanah gambut memiliki pH tanah dan air yang asam, hal itu menjadikan tanah gambut tidak dapat ditanami sayuran sehingga teknik berkebun alternatif perlu diperkenalkan kepada masyarakat desa Kualu Nenas. Kondisi tersebut melatarbelakangi kegiatan pengabdian masyarakat untuk Future Innovative Tool Pot (FITPOT) sebagai berkebun di lahan gambut. FITPOT, sistem berkebun hidroponik, menggunakan unit penjernihan air gambut dan perlengkapan hidroponik yang berisi air sebagai media menanam sayuran di lahan gambut. Pada kegiatan ini, tim pengabdian masyarakat memberikan informasi dan penyuluhan mengenai cara membuat instalasi FITPOT. Peserta sangat aktif dalam penyuluhan dan mulai menyemai sayuran setelah penyuluhan untuk FITPOT. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa FITPOT merupakan metode alternatif untuk memperoleh sayuran berkualitas tinggi untuk konsumsi komunitas dan berpotensi memberikan pendapatan sampingan untuk masyarakat desa Kualu Nenas.
Co-Authors ', Padil A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abrar Rifqi Pratama Abrar Rifqi Pratama Ade Anggriawan Ade T Adrianto Ahmad Adrianto Ahmad Afifuddin, Muhammad Ahmad Hamidi Ainiyyah Fadhilah Aldi Nauri Islami, Aldi Nauri Alfadh, Mhd Raja Ali Imron Rusadi Ali Imron Rusadi Aman Aman Aman Aman Amir Awaluddin Amsal Anwary Amun Amri Ananda, Yazid Fahmi Andi Darmawan Andrian Prasetyo Annisa Arifandita Mifshella Appriliya Destiyani Ardian Yolanda Arief Rijaldo Fajri Arif Rahman Arnef Frenki Asmanovita, Ririn Ayu Nofikasari Bobby Ansyari Budi Indrawan Chrisfela Wulandari Daniel Kristanto Darusman Darusman Debby Mayangsari Dessy Wulan Sari Dhea Fitra Yofani Diah Widya Dinni Yunike Jasril Doli Patumona Dwi Susanto Ednor, Meirisa Edy Saputra Edy Saputra Edy Syaputra Elen Tarisa Erika L Erwin Erwin Fadillah, M Lucky Fahri Hafisuddin Fajri Ariefyanto Ferisma Ratu Giri Fitri Amelia Fredinan Yulianda Gunawan Wibisono Gunawan Wibisono Gunawan Wibisono Gustina Gultom Habib Abdurrahman Hagus Tizia Harpian Surya Harriad Akbar Syarif, Harriad Akbar Hendra Dermawan Hendra Gunawan Hutapea, Uliarta Ihsanul Muslim Ika Qoriah Nursuci Ikrammullah, Muhammad Ilham Sordiman Ines Junita Sinuhaji Iskandar R Sitompul Iskandar Romey S Iskandar Romey Sitompul Ismeddiyanto Ismeddiyanto Ismeddiyanto Ismeddiyanto, Ismeddiyanto Ismeddiyanto, Ismeddiyanto Ismeddyanto Ismeddyanto Ismediyanto Ismediyanto Ismi Siska Rahmayani Ismi Siska Rahmayani Januar Fitri Jaya Alexander Pandiangan Kamaldi, Alfian Kingkin Dwi Pratiwi L, Erika Lita Darmayanti Lora Mona Tambunan M Hari Bhakti Maharani Miranda Mardiah, Ramona Marisya Wahyuna Mia Qoryati Miguel Felix Wijaya Miguel Felix Wijaya Milka Novita Manalu Mirza Afrian Mohd. Rizki Novianto Muhammad Afifuddin Muhammad Alfaridzi Adfan Muhammad Farhan Setyawan Muhammad Ikhsan Sulaiman Muhammad Rizky Najib, Ahmad Ainun Nanda Dwi Putri, Nanda Dwi Nelvia Adi Syafpoetri Niko Rizaldi Niko Rizaldi Niko Rizaldi Noviandri, Rizky Nur Alfikri Oktariyansa, Randy Pardede Pardede Pardede, Pardede Pradana, Tomy Pratama, Rudy Satriya Ramadhan Yanuari Ramadhan Yanuari Redol Sianturi Reni Suryanita Reny Akmalia Revina Oktaviani Rezha Yaren Rezha Yaren Ria Larici Ridho Rinanda Rini Safitri Ririn Yuari Farandia Rita Andini RITA ANDINI Rita Yulismawati Rizky Noviandri Septari, Dinda Shakila Fuadah Lubis Shelly Christina Sopian sopian Sormin, Lina S Suhendrayatna Suhendrayatna Surgaroni uga Sutikno, Sigit Syaputra, Edy T, Ade Utama, Panca Setia Wandala Adi Putra Wicaksono Mahestra Noegroho Widya, Diah Wijaya, Miguel Felix Winda Astuti Halinda Putri Wulan Ramanda Putri Yanuari, Ramadhan Yofani, Dhea Fitra Yogie Pranata Yudhi Salman Dwi Satya Zakiyul Fuadi Zulfario Anugrah Pratama Zulfikar Djauhari Zulfikar Djauhari Zulfikar Djauhari Zulfikar Djauhari Zulfikar Djauhari