Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Kondisi Performa dan Status Fisiologis Kambing Kacang dengan Pemberian Pakan Tepung Daun Jarak (Jatropha gossypifolia) Fermentasi Harmoko Harmoko; Padang Padang
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 21, No 3 (2019): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.21.3.183-191.2019

Abstract

TINGKAT KELAHIRAN DAN KEMATIAN SAPI LOKAL TIPE KERJA DI KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA Harmoko Harmoko
Jago Tolis : Jurnal Agrokompleks Tolis Vol 1, No 2 (2021): Mei
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kelahiran hidup dan kematian pedet pra-sapih pada pada sapi Lokal tipe pekerja di Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala. Penelitian dilaksanakan di kecamatan Banawa. Penentuan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data terhadap variabel penelitian baik data primer maupun data sekunder dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan informasi dari instansi terkait. Hasil penilitian terhadap angka kelahiran hidup pada sapi Lokal dan atau sapi Donggala yng dipekerjakan sebagai penarik gerobak dan pembajak sawah dan ladang di Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala adalah 39, 05%. Angka kematian pedet pra-sapih adalah 3,74% dari 107 ekor kelahiran hidup. Penyuluhan atau pembinaan secara terprogram dan kontinyu pada peternak sapi Lokal tipe pekerja di Kecamatan Sindue khususnya dan Kabupaten Donggala umumnya, adalah suatu usaha untuk memperbaiki kinerja reproduksinya, inovasi mengenai kebutuhan nutrisi untuk pakan sapi Lokal tipe pekerja, berdasarkan sumber daya lokal.Kata kunci: Sapi Lokal, Angka kelahiran, dan Angka kematian 
POTENSI PETERNAK DAN STRUKTUR POPULASI KERBAU Harmoko Harmoko; Usman Usman; Zainal Zainal
Jambura Journal of Animal Science Vol 4, No 2 (2022): Jambura Journal of Animal Science
Publisher : Animal Husbandry Department, Faculty of Agriculture Gorontalo State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35900/jjas.v4i2.13994

Abstract

This study aims to determine the potential of breeders and the population structure of buffalo in Lindu sub-district, as information in an effort to increase buffalo productivity in Lindu sub-district. The research sample consisted of 92 breeders and 289 buffaloes, the types of research data were secondary data and primary data, while the data collection techniques used interview techniques, the research data was statistically analyzed and displayed in a frequency table. The results showed that the age range of breeders with the highest proportion was 41-60 years (44.57%) and the lowest was 60 years (27.17%). The education level of breeders with the highest proportion is junior high school education level (46.74%) and the lowest education level is bachelor degree (7.61%). The main occupation of breeders with the highest percentage is in the main occupation of farming (77.17%) and the lowest in the main occupation of civil servants (22.83%). The highest proportion of livestock experience was found in the 1-5 years period (68.48%) and the lowest was in the livestock experience 10 years (9.78%). buffalo population with the highest percentage found in the adult female sex (58.13%) and the lowest in the male sex (2.77%).
SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGOLAHAN LIMBAH KULIT SINGKONG SEBAGAI PAKAN TERNAK KERBAU DI KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA Harmoko Harmoko; J. M. Samputty; J. Makatita; A. Sairudy; R. Dolewikou; B. Gairtua
Batara Wisnu : Indonesian Journal of Community Services Vol. 1 No. 3 (2021): Batara Wisnu | September - Desember 2021
Publisher : Gapenas Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.767 KB) | DOI: 10.53363/bw.v1i3.37

Abstract

The availability of feed in the livestock business is one of the determining factors for the success of feed because, with the presence of feed, farmers can design or measure the achievement of the livestock business targets carried out. Conducting socialization and training on processing cassava peel waste into animal feed can be a solution for buffalo farmers in Southwest Maluku Regency if they experience a shortage of feed availability, especially during the dry season. This socialization and training were carried out in Werwaru Village, Moa Island, Southwest Maluku Regency. Implementing socialization and training involves conducting lectures (exposure to the material), question and answer sessions, and training sessions on processing cassava peel waste. This activity was attended by 29 farmers, two village officials, 15 students, and four lecturers from the livestock study program so that the total participants who attended the PKM activity were 50 people. The socialization and training activities results showed that farmers in Werwaru village felt so helped by this training activity because it could increase their knowledge about the source of animal feed, while the processed cassava peel waste showed better results and could be used as a source of feed for livestock
Tingkat Pengetahuan Peternak Tentang Manajemen Reproduksi Kambing Lakor di Desa Lolotuara Kecamatan Lakor Kabupaten Maluku Barat Daya Risart Lewan Dolewikou; Isak Piter Siwa; Harmoko Harmoko; Juwaher Makatita; Jecklin Marlen Lainsamputty
Indonesia Berdaya Vol 3, No 2: February-April 2022
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2022217

Abstract

The purpose of this service is to increase the knowledge and skills of breeders regarding reproductive management of goats in general and measure the ability of farmers to detect estrus and determine mating time before and after parturition through pre-test and post-test evaluations. The method used is the method of socialization (sexual maturity, lust, marriage, pregnancy, birth and weaning, lust and remarriage after parturition); demonstration method (showing and making your own pictures of the cattle mating calendar); Evaluation method (Pre-test and post-test related to the ability to detect lust and determine the right time to mate after parturition). The delivery of material and questions and answers starts from the understanding of reproductive management in its environment including sexual maturity, estrus detection, marriage, pregnancy, birth and weaning and remarriage after giving birth. After that, it was continued with training/practice in which the breeder made and studied the calendar of cattle mating times. This session received a good response because it was seen from the participation and activity of the participants during the process of this activity, both in the delivery of materials and discussions as well as training/practice. Based on the results of the evaluation of the knowledge of farmers about determining estrus detection and determining the timing of remarriage after giving birth before (pre-test) the delivery of material and practice shows that the average knowledge of farmers is in the less category, namely 100%, can only mention 1 answer point. Meanwhile, after the delivery of the material, there was an increase in knowledge of breeders about lust detection, which was in the medium category (57%), the determination of mating time was also in the medium category (60%) which could mention 2-3 points of answers. From the overall evaluation, there was an increase in the knowledge of farmers before and after the delivery of materials and practices so it can be said that this service was achieved according to the expected results.  Abstrak: Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan peternak tentang manajemen reproduksi ternak kambing secara umum dan mengukur tingkat pengetahuan peternak dalam mendeteksi estrus dan penentuan waktu kawin sebelum dan sesudah partus melalui evaluasi pre test dan post test. Metode yang digunakan adalah metode sosialisasi (dewasa kelamin, birahi, perkawinan, kebuntingan, kelahiran dan penyapihan, birah dan kawin kembali setela partus) ; metode demonstrasi (menunjukan serta membuat sendiri gambar kalender perkawinan ternak); metode Evaluasi (Pre test dan post test terkait kemampuan deteksi birahi dan penentuan waktu kawain yang tepat setelah partus). Penyampaian materi dan tanya jawab dimulai dari pengertian manajemen reproduksi ruang lingkungnya meliputi umur dewasa kelamin, deteksi estrus, perkawinan, kebuntingan, kelahiran dan penyapihan serta kawin kembali setelah beranak. Setelah itu,dilanjutkan dengan pelatihan/praktek yakni peternak membuat dan mempelajari kalender waktu perkawinan ternak. Sesi ini mendapatkan respon yang baik karena dilihat dari keikutsertaan dan keaktifan peserta selama proses kegiatan ini berlangsung, baik dalam penyampaian materi dan diskusi maupun pelatihan/praktek. Berdasarkan hasil evaluasi pengetahuan peternak tentang penentuan deteksi estrus dan penentuan waktu kawin kembali setelah beranak sebelum (pre test) penyampaian materi dan praktek menunjukan bahwa rata - rata pengetahuan peternak berada pada kategori kurang yakni (100%), hanya bisa menyebutkan 1 poin jawaban. Sedangkan setelah penyampaian materi adanya peningkatan pengetahuan peternak tentang deteksi birahi yakni berada pada kategori sedang (57%), penentuan waktu kawin juga berada pada kategori sedang (60 %) yakni dapat menyebutkan 2-3 poit jawaban. Dari keseluruhan Evaluasi, adanya peningkatan pengetahuan peternak sesudah penyampaian materi dan praktek sehingga dapat dikatakan pengabdian ini tercapai sesuai hasil yang diharapkan.
Penggunaan Tepung Daun Pepaya terhadap Organ Dalam Ayam Kampung Marhayani Marhayani; Harmoko Harmoko
Tolis Ilmiah: Jurnal Penelitian Vol 1, No 2: November
Publisher : LPPM Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/jti.v1i2.13

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bobot organ dalam ayam kampung yang diberikan ransum dengan campuran tepung daun pepaya. Penelitian mengunakan ayam kampung sebanyak 100 ekor yang dipelihara hingga 12 minggu.  Bahan ransum yang digunakan dalam penelitian antara lain jagung giling, dedak halus, tepung kedelai, tepung ikan dan tepung daun pepaya sebagai perlakuan. Ransum perlakuan disusun dengan kandungan protein 16% dan energi 2740 EM (kkl/kg). Penelitian dirancang mengunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan, dengan perlakuan sebagai berikut: R0 = 0% Ransum tanpa penggunaan Tepung Daun pepaya, R1 = 2,5% Tepung Daun pepaya dalam ransum, R2 = 5% Tepung Daun pepaya dalam ransum, R3 = 7,5% Tepung Daun pepaya dalam ransum, dan R4 = 10% Tepung Daun pepaya dalam ransum. Variabel yang menjadi pokok pembahasan pada penelitian ini yaitu organ dalam ayam kampung diantaranya jantung, hati, gizzar dan ginjal.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung daun pepaya dalam ransum ayam kampung umur 12 minggu tidak berpengaruh (>0,05) terhadapa organ jantung, hati, gizzar dan ginjal ayam kampung umur 12 minggu, dimana bobot organ jantung didapatkan dalam penelitian ini berkisar 0,48-0,68, organ hati berkisar 1,99-2,70, organ gizzar berkisar 3,71-5,08% dan organ ginjal berkisar 0,25-0,31% dari bobot hidup ayam kampung umur 12 minggu.  hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung daun pepaya hingga 10% dalam ransum ayam kampung tidak berdampak negatif terhadap organ dalam ayam kampung (jantung, hati, gizzar, ginjal).Kata Kunci: organ dalam, ayam kampung, tepung daun pepaya
Dinamika Populasi Ternak Kambing Lakor di Kecamatan Lakor Kabupaten Maluku Barat Daya: The Population Dynamics of Lakor Goat Livestock in Lakor, Southwest Maluku Regency Harmoko; H. Jesajas; J. Makatita; J. M. Lainsamputty; R. L. Dolewikou
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science) Vol. 12 No. 1 (2022): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Ve
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/jipvet.v12i1.287

Abstract

Abstract  This study aims at determining the population dynamics of the Lakor goats raised traditionally by the local community in Lakor District, Southwest Maluku Regency. This study was carried out in Lakor for approximately one month from November to December 2021. The selection of the research location was through purposive sampling. In collecting the data, the researchers applied direct observation (survey), interviews with the breeders using a questionnaire, and documentation. The collected data were in the form of primary and secondary data. In this study, the research variables were the population structure of the Lakor goat, livestock input, livestock output, and natural increase value. The data in this study were tabulated and analyzed using descriptive statistical analysis by utilizing a frequency table and being represented in percent (%). Results showed as follows. Based on the education level of Lakor goat breeders, those who had elementary education reached 46.67%, those having junior high education reached 21.67%, and those having senior high education reached 25.00%. Meanwhile, based on the population dynamics of Lakor goats, the percentage of kid male Lakor goats was 22.96% and that of females was 34.24%, the percentage of adolescent male Lakor goats was 11.06% and that of females was 13.99%, and the percentage of adult male Lakor goats was 8.42% and that of females was 9.32%. Moreover, the input of Lakor livestock was 28.67% from births and 9.88% from purchases. Furthermore, the output of Lakor goats was 6.54% death, 6.96% slaughter, and 14.61% sales, and Natural Increase 22,13%. Keywords: Lakor goat; Livestock input; Livestock output.   Abstrak  Penelitian dilakukan dengan maksud untuk mengetahui dinamika populasi budidaya ternak kambing Lakor yang dilakukan secara tradisional oleh masyarakat peternak di Kecamatan Lakor Kabupaten Maluku Barat Daya. Penelitian dilaksakanan di Kecamatan Lakor selama kurang lebih bulan yakni November hingga Desember 2021. Penetapan lokasi penelitian dengan menggunakan metode purposive sampling dan pengamatan langsung (survei) pada lokasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat bantu untuk mewawancarai para peternak. Tekni pengambilan data penelitian menggunakan tekni observasi, wawancara dan dokumentasi, data penelitian yang dikumpulkan yaitu data primer dan data skunder. Variabel penelitian yaitu struktur populasil kambing Lakor, input ternak, output ternak dan Nilai natural increase. Data hasil penelitian ditabulasikan dan dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dengan menggunakan tabel frekuensi yang dinyatakan dalam persen (%). Hasil penelitian bahwa tingkat pendidikan peternak kambing Lakor yaitu SDN mencapai 46,67%, peternak dengan pendidikan SMP mencapai 21,67 dan SMA mencapai 25,00%. Sedangkan data dinamika populasi ternak kambing Lakor bahwa persentase anakkan kambing Lakor jantan 22,96% dan betina 34,24%, persentase kambing Lakor mudah jantan 11,06% dan betina 13,99%, dan persentase kambing Lakor dewasa jantan 8,42% dan betina 9,32%, Input ternak Lakor berasal kelahiran 28,67% dan pembelian 9,88%, output ternak kambing Lakor yaitu kematian 6,54%, pemotongan 6,96% dan penjualan 14,61%, dan nilai Natural Increase 22,13%. Kata Kunci: Input ternak; Kambing lakor; Output ternak
GAMBARAN STRUKTUR POPULASI TERNAK KAMBING DI KECAMATAN GALANG KABUPATEN TOLITOLI Harmoko Harmoko; Ibrahim Ibrahim; Nelly Kusrianty; Marhayani Marhayani
CENDEKIA EKSAKTA Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3194/ce.v5i2.3741

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetaui gambaran struktur populasi ternak kambing di Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli. Populasi dan sampel dalam penelitian ini yaitu masyarakat peternak kambing, sedangkan teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode proporsive sampling. Jenis data penelitian yaitu data primer dan data sekunder, sedangkan teknik pengumpulan data penelitian dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan pencatatan. Hasil penelitian ditabulasi dan ditampilkan dalam bentuk tabel frekuensi (%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran struktur populasi ternak kambing di Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli dapat terlihat bahwa struktur populasi anak kambing (cempek) jantan sebanyak 80 ekor (12,20%) dan betina 104 ekor (15,85%), ternak kambing jantan mudah sebanyak 89 ekor (13,57%) dan ternak betina 116 ekor (17,68%), sedangkan ternak kambing dewasa jantan sebanyak 74 ekor (11,28%) dan ternak betina 193 ekor (29,42%). Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa gambaran struktur populasi ternak kambing betina memiliki jumlah lebih tinggi di semua penyebaran umur baik anak kambing (cempek), kambing muda dan kambing dewasa, hasil ini menunjukkan bahwa potensi pengembangan produktivitas ternak kambing di Kecamatan Galang terbuka sangat besar. Kata Kunci: Struktur Populasi, Ternak Kambing, Kecamatan Galang.
DAYA TAHAN PANAS DOMBA EKOR GEMUK YANG TERPAPAR SINAR MATAHARI DENGAN WAKTU YANG BERBEDA Harmoko Harmoko; Padang Padang
CENDEKIA EKSAKTA Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/ce.v6i2.5524

Abstract

Tujuan dilakukan penelitian untuk mempelajari dan mengetahui respon daya tahan panas Domba Ekor Gemuk terhadap paparan sinar matahari dengan waktu yang berbeda serta pemberian pakan tambahan. Penelitian ini menggunakan ternak Domba Ekor Gemuk lokal Palu, jenis kelamin jantan dan betina sebanyak 35 ekor dengan kisaran bobot badan 15-40 kg dan umur antara 1-4 tahun. Selama proses penelitian, ternak ditempatkan dalam kandang terbuka agar ternak tersebut terpapar sinar matahari langsung. Disetiap kandang dilengkapi tempat pakan dan minum. Penelitian dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial, jika data penelitian memberikan pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan waktu memberikan pengaruh sangat nyata (P>0,01) terhadap frekuensi respirasi dan suhu tubuh Domba Ekor Gemuk Lokal Palu, sedangkan perlakuan pemberian pakan tambahan dan interaksinya tidak memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap frekuensi respirasi dan suhu tubuh ternak Domba Ekor Gemuk. Dari hasil penelitan didapatkan rataan frekuensi respirasi Domba Ekor Gemuk berkisar 36,78-128 kali/menit, sedangkan suhu tubuh berkisar 38,36-39,41oC. Hasil penelitian mengambarkan bahwa waktu dan suhu yang semakin meningkat dapat memberikan pengaruh terhadap respon frekuensi respirasi dan suhu tubuh ternak Domba Ekor Gemuk Lokal Palu.Kata Kunci: Domba Ekor Gemuk, Daya Tahan Panas, Pakan Tambahan
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI RUMPUT GAJAH MINI MELALUI PEMBERIAN PUPUK ORGANIK Serli Serli; Harmoko Harmoko
Jambura Journal of Animal Science Vol 5, No 1 (2022): Jambura Journal of Animal Science
Publisher : Animal Husbandry Department, Faculty of Agriculture Gorontalo State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35900/jjas.v5i1.16703

Abstract

Penelitian ini tujuannya untuk mengetahun penggunaan pupuk organik feses ayam terhadap tingkat pertumbuhan rumput gajah mini. Penelitian dilaksanakkan di desa Sibea Kecamatan Lampasio Kabupaten Tolitoli Provinsi Sulawesi Tengah dan dilaksanakkan selama tiga bulan. Jenis rumput yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rumput Gajah Mini (Pennisetum purpureum cv. Mott). Plot percobaan dalam penelitian di rancang sebanyak 20 plot dimana setiap plot percobaan berukuran 3 x 2 m2. Penelitian ini berfokus pada variabel tinggi tanaman, jumlah anakkan, dan berat segar panen. Seluruh data hasil penelitian dianalisis menggunakan metode analisis RAL, sedangkan jika data hasil analisis terdapat pengaruh nyata akan dilanjutkan analisis menggunakan analisis uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan jika penggunaan pupuk organik feses ayam berpengaruh sangat nyata terhadap variabel tinggi tanaman, jumlah anakkan, dan berat segar panen rumput gajah mini. Dimana dalam penelitian ini tinggi tanaman berkisar antara 29.46-60,08 cm, jumlah anakkan berkisar antara 27.42-46,67 serta berat segar berkisar antara 4581.25-9710.25 gr.