Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PKM PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA NELAYAN DESA KALIBURU KECAMATAN SINDUE TOMBUSABORA KABUPATEN DONGGALA SULAWESI TENGAH Ahsan Mardjudo; Asrawaty Asrawaty
Jurnal Abditani Vol. 2 No. 2 (2019): Oktober
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.038 KB) | DOI: 10.31970/abditani.v2i0.34

Abstract

Tujuan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan skill kelompok wanita nelayan melalui transformasi teknologi pengolahan dan pengemasan ikan tuna menjadi berbagai macam jenis olahan yang bernilai ekonomis, menciptakan lapangan kerja melalui pengembangan pengelolaan usaha home industry dan peningkatan pendapatan masyarakat melalui penjualan dari hasil pengolahan ikan tuna berupa abon ikan, nugget ikan dan pancake fish. Dalam kegiatan PKM metode yang dikembangkan adalah kegiatan pendidikan dan pelatihan, serta demo pembuatan aneka produk yang berasal bahan baku perikanan. Selain itu menggunakan pendekatan learning by doing melalui kelompok home industri yaitu belajar sambil bekerja/berusaha. Melalui PKM ini akan mengembangkan usaha home industi yang berbasis potensi lokal yang di fokuskan pada pengolahan hasil perikanan. Dengan sentuhan PKM kelompok mitra akan mampu mengembangkan potensi sumberdaya ikan dapat meningkatkan produk yang bernilai ekonomis. Pengembangan pengetahuan, ketrampilan dan penguasaan teknologi khususnya Teknologi Tepat Guna (TTG), masyarakat mampu mengakses potensi yang ada di lingkungan mereka, sehingga dapat menambah pendapatan keluarga menuju masyarakat sejahtera dan mandiri. Adapun realiasi kegiatan adalah terlaksananya pelatihan pengolahan abon ikan, nugget ikan dan pancake fish.
PENGUATAN KEARIFAN LOKAL KELOMPOK TANI PASCA BENCANA ALAM DESA KALIBURU KECAMATAN SINDUE TOMBUSABORA KABUPATEN DONGGALA SULAWESI TENGAH Ridwan; Ahsan Mardjudo
Jurnal Abditani Vol. 3 No. 2 (2020): Oktober
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v3i2.52

Abstract

Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Penguatan Kearifan Lokal Pasca Bencana Alam Desa Kaliburu Kecamatan Sindue Tombusabora Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat desa Kaliburu terhadap kearifan lokal, membantu meringankan pembiayaan dalam menggarap lahan pertanian bagi petani masyarakat desa Kaliburu, mendorong masyarakat desa Kaliburu untuk lebih memahami pentingnya pelestarian kearifan lokal noasiala pale dalam mengelola sumnberdya pertanian untukmemenuhi kebutuhan hidupnya, memberikan informasi dan pembelajaran bagi masyarakat dan pemerintah desa Kaliburu terhadap manfaat kearifan lokalnosiala pale atau kerja kelompok bergotong royong. Dalam kegiatan PKM metode yang dikembangkan adalah metode yang dikembangkan untuk mendapatkan data-data kearifan lokal adalah wawancara langsung kepada aparat desa, tokoh masyarakat, tokoh adat. Praktek pelaksanaan nosiala paleatau gotong royong adalahpembukaan lahan, pembersihan lahan, penugalan atau pembuatan lubang untuk ditanami jagung, penanaman jagung atau pengisian jagung dilubang yang sudah disiapkan, penyemprotan hama,pembersihan rumput atau teki-tekian yang bisa menghambat pertumbuhan jagung, panen dan pasca panen jagung, dan musyawarah desa pembahasan naskah akademik ranperdes penguatan kearifan lokal.Adapun realiasi kegiatan adalah terlaksananya pelaksanaan bercocok tanam jagung sampai kepada panen (lokal:molopu), dan melahirkan Peraturan Desa Kaliburu tentang pelestarian kearifan lokal kerja kelompok bergotong royong (nosiala pale)
NILAI TAMBAH DAN SALURAN PEMASARAN IKAN JULUNG-JULUNG (Hemirhamphus Sp) ASAP DI DESA BUAJANGKA KECAMATAN BUNGKU SELATAN KABUPATEN MOROWALI PROVINSI SULAWESI TENGAH Ahsan Mardjudo; Ade Ayu
Jurnal Pengolahan Pangan Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Alkhairaat Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.634 KB) | DOI: 10.31970/pangan.v4i2.29

Abstract

This research aims to find out the fumigation process (local: roa fish)and the added value of fumigation processing, and knowing the marketing channels for roa fish in Buajangka village, South Bungku District of Morowali regency in Central Sulawesi Province. Data collection in this research was carried out by census method to all people who conduct fumigation of smoked-baffled fish (roa fish) in Buajangka Village. The data were analysis through qualitative and quantitative descriptive approaches. The research results show that technically, the fumigation process for roa fish starts from receiving raw materials, washing, transporting, clamping and fixing clips, structuring, fumigation process, and packaging or packing. The added value generated from the cocoa fumigation business in Buajangka Village, South Bungku District in per bunch of roa fish is Rp. 6,082. The added value generated from the cocoa fumigation business in the study area was relative low with a value added ratio> 50% (40.54%). While the marketing channel of Roa's fish fumigation business sells smoked roa fish products directly to consumers and collectors who come from outside the region such as Kendari, Bungku Tengah, Tentena, Poso and Palu who come directly to the place of roa fumigation.
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA IKAN BELUT KERING DI DESA TINOMBALA KECAMATAN ONGKA MALINO KABUPATEN PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH Ahsan Mardjudo; Wika Indah Pratiwi Djamal
Jurnal Pengolahan Pangan Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Alkhairaat Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/pangan.v5i2.42

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan usaha pengeringan ikan belut di Desa Tinombala Kecamatan Ongka Malino Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode pengamatan dan wawancara secara langsung dengan pemilik usaha pengeringan ikan belut. Analisis data melalui pendekatan SWOT dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara teknis proses pengeringan ikan belut dimulai dari penimbangan, mematikan ikan belut, penyiangan, pencucian, penirisan, penusukan belut, penyimpangan dengan es batu, penjemuran, pengovenan dan penyimpanan. Hasil SWOT diperoleh gambaran bahwa strategi pengembangan ikan belut kering memiliki aspek kekuatan yaitu dukungan persawahan sebagai lingkungan belut, sarana dan prasarana cukup memadai, masa produksi yang cepat, keterampilan masyarakat, hubungan kerjasama dengan pedagang luar daerah. Sementara peluangnya adalah tersedianya pemasaran, persyaratan mutu ikan belut kering, tidak ada pesaing, permintaan yang cukup tinggi, dan memiliki konsumen tetap. Untuk aspek kelemahannya keterbatasan modal, hasil produksi belum optimal, belum adanya surat izin usaha, belum mempunyai tempat usaha yang tetap, bahan baku tidak selalu tersedia cukup setiap satu kali produksi, sedangkan ancaman adalah menurunnya permintaan produk, peningkatan harga bahan baku, biaya pengiriman yang tinggi, habisnya stok ikan belut di sawah.
USAHA PERIKANAN PANCING TANGAN (HAND LINE) DI DESA MOLOWAGU KECAMATAN BATUDAKA KABUPATEN TOJO UNA-UNA SULAWESI TENGAH Yuspan Yuspan; Ahsan Mardjudo; Taufik Ihsan
Jurnal TROFISH Vol 1 No 1 (2022): Februari
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/trofish.v1i1.83

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kelayakan teknis dan menganalisis kelayakan ekonomi usaha penangkapan ikan menggunakan alat tangkap pancing tangan (hand line) di Desa Molowagu Kecamatan Batudaka Kabupaten Tojo Una-Una. Teknik pengambilan data dilakukan secara sensus melalui wawancara kepada 20 rumah tangga nelayan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil studi menunjukkan bahwa secara teknis pancing ulur terdiri dari penggulung tali pancing berbahan kayu berbentuk bundar memiliki ukuran diameter 12 cm, dengan tebal 4 – 5 cm, mampu menggulung 1 ban tali pancing (sekitar 65-100 meter). Sebagian besar tali utama (main line) adalah tali mono filament No. 10 – 50 dengan panjang antara 50 – 150 meter setiap unit. Rata-rata panjang tali cabang 75 cm dengan jarak antara 75 – 100 cm. Pancing yang digunakan adalah pancing berkait Nomor 11 – 20. Jumlah mata pancing pada setiap unit bervariasi antara 2 – 20 pancing. Pemberat yang digunakan adalah potongan besi 10 (besi bangunan) panjang 10 – 15 cm, dengan berat 250 – 350 gram dengan menggunakan perahu kayu rata-rata 7 meter. Jenis ikan yang tertangkap paling banyak dari family Lutjanidae, Lethrinidae, Serranidae, Haemulidae, Nemipteridae, Carangidae, Holocentridae, dan Siganidae. Analisis aspek ekonomi dengan dasar harga ikan hasil tangkapan nelayan Desa Molowagu berbeda-beda berdasarkan jenis ikan. Namun rata-rata harga yakni Rp. 30.000 per kg. Rata-rata biaya investasi nelayan sebesar Rp. 5.917.846, biaya tetap Rp. 6.254.763, biaya tidak tetap Rp. 10.115.286, dengan rata-rata biaya total sebesar Rp. 16.370.048. Rata-rata penerimaan sebesar Rp. 31.274.100 per tahun, dengan pendapatan sebesar Rp. 14.904.052 per tahun. Nilai RC Ratio antara 1,35 - 2,50 dengan rata-rata 1,91, maka dapat dikatakan bahwa usaha nelayan hand line di Desa Molowagu menguntungkan secara ekonomi.
TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN DEMERSAL DAN ASPEK EKONOMIS HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KELURAHAN GANTI KECAMATAN BANAWA KABUPATEN DONGGALA, SULAWESI TENGAH Umar Alatas; Ahsan Mardjudo; Taufik Ihsan; Andika Ekaputra
Jurnal TROFISH Vol 1 No 2 (2022): Agustus
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/trofish.v1i2.103

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknologi penangkapan ikan demersal dan aspek ekonomi hasil tangkapan nelayan skala kecil di Kelurahan Ganti Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala. Nelayan skala kecil yang dimaksud dalam studi ini adalah nelayan yang mempunyai ukuran perahu 60 cm x 13 meter dengan alat tangkap tradisional seperti pancing, gillnet dasar dan bubu (perangkap). Teknik pengumpulan data dalam studi ini adalah teknik wawancara, percobaan alat tangkap, dan identifikasi jenis-jenis hasil tangkap. Data dianalisi dengan metode desktiptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil studi menunjukkan bahwa teknologi penagkapan ikan dermersal di lokasi studi terdiri dari pancing ulur, gillnet dasar dan bubu (perangkap). Jenis-jenis ikan demersal hasil tangkapan nelayan meliputi ikan Etong (Abalistes stellaris), ikan Kuwe (Carangidae), ikan Baronang (Siganus sp), ikan Bijinangka (Goatfish /Mullidae), Lencam (Lethrinidae), ikan Kerapu sunu (Plectropomus leopardus), ikan Takobibi (Haemulidae), ikan Kakatua (Parrotfish), Ikan pakol (Acanthuridae), dan ikan Kompele Liris (Plectorhinchus lineatus). Adapun pola pemasaran adalah dari produsen (nelayan) ke konsumen dan produsen ke pedagang pengepul serta konsumen. Secara ekonomi, ikan demersal hasil tangkapan nelayan di wilayah tersebut bila dikelola dengan baik dan bijak dapat menigkatkan pendapatan rumahtangga nelayan yang ada di daerah itu.
STUDI KELAYAKAN USAHA PERIKANAN PURSE SEINE DI DESA OGOAMAS KECAMATAN SOJOL UTARA KABUPATEN DONGGALA Umar Umar; Taufik Ihsan; Sonny Lahati; Ahsan Mardjudo; Ismail Ismail
Jurnal TROFISH Vol 2 No 1 (2023): Februari
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/trofish.v2i1.135

Abstract

Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Ogoamas Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala selama 6 bulan di mulai dari bulan Maret sampai Agustus 2022. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kelayakan usaha perikanan purse seine Di Desa Ogoamas Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian menggunakan dua kapal sebagai responden, yaitu kapal berukuran 29 GT dan 32 GT. Deskripsi alat tangkap pukat cincin (purse seine) terdiri dari Pelampung, tali pelampung, tali ris atas dan bawa, pemberat, tali pemberat, cincin, tali cincin, tali kolor dan kantong. Teknik Pengoperasian alat tangkap pukat cincin (purse seine) dimulai dari persiapan, pencarian titik lokasi penangkapan, penurunan jaring (setting) dan penarikan jaring (hauling). Jenis ikan hasil tangkapan yaitu cakalang, baby tuna, kembung dan layang. Hasil tangkapan menunjukan bahwa jenis ikan layang 3.200 Kg/bulan, ikan Cakalang sebanyak 2.600 Kg/bulan, ikan kembung sebanyak 1.200 Kg/bulan dan ikan baby tuna sebanyak 200 Kg. Modal investasi pada kapal 32 GT, sebesar Rp. 1.431.900.000, sedangkan modal pada kapal 29 GT, sebesar Rp. 1.028.400.000. Total penerimaan menunjukan nilai sebesar Rp. 1,188,000,000 (kapal 32 GT) dan Rp. 1,044,000,000 (29 GT).Total pendapatan menunjukan nilai sebesar Rp. 950,598,333 (kapal 32 GT) dan Rp. 876,771,667 (29 GT). Analisis kelayakan usaha didapatkan nilai 5,0 untuk kapal berukuruan 32 GT dan 6,2 untuk kapal berukuran 29 GT. Secara ekonomis usaha ini layak untuk dikembangkan.