Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

REJECTION OF THE ASSUMPTION OF HUMAN RIGHTS IN AMERICA IN “ADVENTURES OF HUCKLEBERRY FINN” Titik Wahyuningsih
Leksika: Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya Vol 1, No 2 (2007)
Publisher : University of Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/lks.v1i2.2260

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendekonstruksi sebuah novel karya Mark Twain yang berjudul Adventures of Huckleberry Finn. Novel ini dipilih karena orang-orang Amerika berpikir bahwa mereka adalah orang-orang yang mengakui hak asasi manusia, sementara novel ini menggambarkan sikap buruk dan kejam orang-orang Amerika terhadap orang-orang negro. Melalui episode-episode di dalam Adventures of Huckleberry Finn, gambaran kemanusiaan orang-orang Amerika didekonstruksi.Teori dekonstruksi dari Jacques Derrida digunakan sebagai pisau analisis. Dekonstruksi bukanlah suatu sistem pemikiran tetapi merupakan usaha taktis yang didesain untuk membuktikan ketidakstabilan bahasa.Dari penelitian ini diperoleh gambaran perlakuan keji masyarakat Amerika terhadap masyarakat kulit hitam, yang diwakili oleh Jim. Asumsi pertama berupa asumsi bahwa masyarakat kulit hitam atau Negro merupakan barang untuk diperjual-belikan. Masyarakat, bahkan mereka yang berasal dari golongan atas, -baik secara sosial maupun keagamaan, secara mudah membeli dan menjual orang kulit hitam demi mendapatkan uang. Kedua, mereka berpikir bahwa Negro bukanlah manusia. Asumsi ini dapat dilihat melalui bahasa yang mereka gunakan dan tindakan mereka menempatkan budak. Yang ketiga, mereka menjadikan kaum kulit hitam sebagai objek prasangka, keyakinan bahwa kaum kulit hitam adalah pelaku kriminal. Poin-poin di atas menjadi gambaran dekonstruksi tentang orang-orang Amerika dan keyakinan mereka sebagai bangsa yang menghargai hak asasi manusia.
Peningkatan Keterampilan Pembelajaran Daring untuk Guru Taman Kanak-Kanak Sulasih Nurhayati; Titik Wahyuningsih; Condro Nur Alim; Khristianto Khristianto; Ambar Pujiyatno; Fitri Rakhmawati
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 5 NOMOR 1 MARET 2021 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.47 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v5i1.10229

Abstract

Pandemi COVID-19 menimbulkan efek negatif terhadap pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (TK). Para guru merasa pembelajaran daring tidak efektif sekaligus melelahkan. Mereka harus menghabiskan lebih banyak waktu, tetapi hasilnya jauh dari harapan. Tujuan pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah untuk mengatasi permaslahan pembelajaran pembelajaran daring di TK, dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan metode dan media pembelajaran daring. Dari hasil pelatihan, peserta mendapatkan suntikan semangat dan harapan baru untuk melaksanakan pembelajaran daring secara lebih baik melalui penggunaan aplikasi LearningManagement System LMS, yang memadukan pembelajaran sinkronus dan non-sinkronus. Selain itu, disarankan agar para guru lebih memanfaatkan pembelajaran secara berkelompok agar pelaksanaan pembelajaran lebih kondusif bagi anak-anak, dan secara waktu lebih efisien untuk para guru. Hal lain yang ditekankan adalah pentingnya melibatkan peran orang tua dalam pembelajaran daring.
RESISTANSI PEREMPUAN DALAM BUDAYA PERTUNJUKAN JAWA TRADISIONAL (Women's Resistance in Traditional Javanese Performance Culture) Widya Nirmalawati; Sulasih Nurhayati; Titik Wahyuningsih
Kandai Vol 19, No 1 (2023): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jk.v19i1.3949

Abstract

Women in literary works were often presented as a representation of resistance to the their social, cultural and traditional backgrounds. This could also be seen in the novel Tonggeng Dukuh Paruk by Ahmad Tohari. This study discussed the resistance of the female character in the novel to her patron-client practices. Using Scott’s patron-client theory, it was revealed that the resistance made by Srintil’s character as ronggeng against her patron, Ki Kartareja, was a rule from the ronggeng tradition that shackles her freedom as a human and a woman. Patron-cient relationships that initially worked out eventually led Srintil to fight back. The rules and prohibitions on falling in love, the desire to marry and having children ordered by Kartareja as a ronggeng shaman benefitted only for the men (the patriarchal culture) legitimated by culture led Srintil to rebel and resist in her own way. Perempuan dalam karya sastra sering dihadirkan sebagai representasi perlawanan terhadap kondisi sosial, budaya dan tradisi yang melatarbelakanginya. Hal tersebut juga terlihat dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari. Penelitian ini akan membahas resistansi yang dilakukan tokoh perempuan dalam novel tersebut terhadap praktik patron-klien yang dijalaninya. Dengan menggunakan teori patron-klien dari Scott, terungkap bahwa resistansi yang dilakukan tokoh Srintil sebagai ronggeng terhadap patronnya, Ki Kartareja, merupakan penolakan Srintil terhadap aturan dari tradisi ronggeng yang membelenggu kebebasannya sebagai manusia dan perempuan. Relasi patron-klien yang awalnya berjalan dengan baik pada akhirnya menuntun Srintil untuk melawan. Aturan berupa larangan jatuh cinta, menikah, dan memiliki anak yang didengungkan oleh Kartareja sebagai dukun ronggeng hanya menguntungkan laki-laki yang terlegitimasi budaya. Hal tersebut membuat Srintil berontak dan melakukan resistansi dengan caranya sendiri.