Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN BETEK DENGAN MENGGUNAKAN JEMBATAN RANGKA BAJA “BOOMERANG BRIDGE” SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI JEMBATAN GANTUNG Kustiawan, Fery; P. Budio, Sugeng; Wibowo, Ari
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.405 KB)

Abstract

Jembatan Betek merupakan jembatan gantung untuk pejalan kaki yang menjadi jalur alternatif yang dipilih pengendara sepeda motor untuk menyeberangi aliran sungai Brantas. Namun meningkatnya volume pengguna jembatan tersebut tidak sebanding dengan kelayakan dari jembatan tersebut. Terdapat beberapa kerusakan yang cukup mengkhawatirkan pada struktur atas jembatan gantung Betek. Oleh sebab itu, dengan beberapa pertimbangan diputuskan untuk mengganti struktur atas jembatan ini dengan menggunakan struktur jembatan tipe rangka baja. Model Jembatan yang akan digunakan untuk dasar perencanaan jembatan Betek ini merupakan penerapan dari jembatan “Boomerang Bridge” yang telah digunakan pada Kompetisi Jembatan Indonesia ke-09 yang telah dilaksanakan pada Desember 2013. Jembatan Betek direncanakan dengan panjang bentang 21 m dan lebar 3 m. Konstruksi atas jembatan direncanakan menggunakan pelat beton bertulang dengan tebal 20 cm. Gelagar memanjang menggunakan profil baja WF 250.125.5.8 yang terpasang secara komposit dengan pelat lantai kendaraan dan gelagar melintang menggunakan profil baja WF 350.175.7.1. Pipa sandaran direncanakan menggunakan pipa baja dengan diameter 3,5” dan tebal 2,8 mm. Ikatan angin atas dan bawah menggunakan baja profil siku L.50.50.5 dan Rangka baja pada gelagar induk menggunakan baja profil WF 250.250.9.14. Dan untuk metode pelaksanaan perakitan jembatan menggunakan system perancah yang dikombinasikan dengan memanfaatkan kabel pada jembatan lama. Kata Kunci: Perencanaan Jembatan, Jembatan Rangka Baja, Jembatan Betek, Boomerang Bridge, Jembatan gantung
PENGARUH LETAK BEBAN TERHADAP GAYA PRATEGANG TIPE SEGITIGA PADA MODEL JEMBATAN RANGKA BAJA P. Budio, Sugeng; Bakhtiar, M Idris
Jurnal Teknik Sipil Vol 11, No 2 (2012): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.943 KB) | DOI: 10.24002/jts.v11i2.1

Abstract

Upaya untuk meningkatkan pelayanan atau umur layan jembatan terutama untuk jembatan rangka, seiring bertambahnya volume kendaraan dapat menggunakan kabel prategang yang bertujuan untuk menambah kekakuan dan kekuatan jembatan tanpa harus mengubah struktur jembatan rangka itu sendiri. Pada penelitian ini, digunakan prategang tipe segitiga dengan model jembatan rangka baja semi parabol jenis N terbalik. Jembatan rangka masih dalam kondisi elastis pada saat pengujian dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku lendutan model jembatan rangka prategang akibat variasi letak beban yang diberikan dan untuk mengetahui besarnya gaya prategang optimal bila dibandingkan dengan beban yang bekerja pada model jembatan rangka akibat penggunaan kabel prategang tipe segitiga. Pemberian gaya prategang tipe segitiga dalam berbagai variasi letak beban menghasilkan perbandingan prosentase penurunan lendutan yang terjadi antara 23.677% - 56.391%. Sehingga secara keseluruhan, lendutan yang terjadi pada jembatan yang sudah diberi prategang lebih kecil dibandingkan dengan jembatan yang tidak diberi prategang. Gaya prategang optimal yang terjadi sebesar 686,490 kg, ketika beban terletak di titik E dengan lendutan jembatan rangka yang terjadi sebesar 65,113% dan tegangan batang yang terjadi sebesar -77,396 kg/cm2.
FAKTOR-FAKTOR PENENTU PENINGKATAN KINERJA PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) PADA SATKER APBN DAN SKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Rahmawanto, Rizali; Wicaksono, A.; P. Budio, Sugeng
Media Teknik Sipil Vol 10, No 2 (2012): Agustus
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jmts.v10i2.1793

Abstract

Rizali Rahmawanto1, A. Wicaksono2 & Sugeng P. Budio31,2&3Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya MalangAlamat Korespondensi : Jl. MT. Haryono No 167 Malang, IndonesiaABSTRACTThis research aims to find the most dominant factor that determines the Committing Officer(CO) to improve their performance, to determine the performance appraisal field coordinatorCommitting Officer (CO), to know how to improve the performance of the Committing Officer(CO) to achieve targets as per the Contract Performance.Validity test results indicate that all variables are as valid as each item has a value of PearsonCorrelatian amounted to less than 0.05, and the test showed that the value of Cronbach’s Alphagreater than 0.6 so variable and item questionnaire is compliant study. Dominant factor test resultsusing factor analysis showed the dominant factor as a determinant of Committing Officer in improvingthe performance seen from the level of satisfaction is the location factor (55.124%), factor equipment(19.034%), the budget factor (15.718%), personnel factor (6.716% ), partner factor (3.408%).While the dominant factor based on the level of interest is the location factor (69.252%), thebudget factor (20.992%), personnel factor (4.426%), equipment factor (3.523%) and the partnerfactor (1.807%).Keywords: Committing Officer (CO), Performance, Factor Dominant
PENGARUH VARIASI COATING TERHADAP KERAPATAN BETON KEROPOS DENGAN MENGGUNAKAN PULSE VELOCITY PADA ALAT UPV (ULTRASONIC PULSE VELOCITY) Nur Latifah, Amike; P. Budio, Sugeng; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton merupakan material yang sering digunakan dalam proses pelaksanaan konstruksi. Beton dipilih karena kuat tekannya yang sangat tinggi dibanding material lainnya. Namun pembuatan beton tidak selamanya sesuai dengan yang direncanakan, yang sering terjadi yaitu keropos pada beton. Mengantisipasi adanya kerusakan pada struktur bangunan dapat dilakukan uji kekuatan. Pengujian dapat dilakukan dengan cara non destructive test atau pengujian tanpa merusak, salah satu alat yang digunakan yaitu UPV (Ultrasonic Pulse Velocity). Pada penelitian ini menunjukan bahwa masing-masing variasi coating dan tambahan acian mempunyai pengaruh terhadap cepat rambat dan waveform. Hal ini ditunjukkan dengan perbedaan nilai cepat rambat, amplitudo dan waveform. Pada beton dengan coating watershield, hasil yang didapatkan yaitu terjadi penurunan cepat rambat yang tidak signifikan yaitu sebesar 3,93% di titik 3 dan di titik 8 tidak mengalami penurunan dan kenaikan karena nilai cepat rambatnya yaitu 4016 m/s. Beton keropos dengan coating waterproof, hasil yang didapatkan yaitu terjadi kenaikan cepat rambat yang tidak signifikan yaitu sebesar 2,00% di titik 3 dan di titik 8 tidak mengalami penurunan dan kenaikan karena nilai cepat rambatnya yaitu 4098 m/s. Pada beton keropos dengan coating floor hardener, hasil yang didapatkan yaitu terjadi kenaikan cepat rambat yang tidak signifikan pada beton keropos yang telah dilapisi coating floor hardener di titik 3 dan 8 yaitu sebesar 2,10%. Dalam penelitian dapat dikatakan bahwa variasi coating dan tambahan acian dapat mempengaruhi pembacaan scan dari alat UPV. Hal ini dibuktikan dengan perbedaan hasil cepat rambat dan waveform antara beton sebelum dan sesudah diberi lapisan acian dan coating.   Kata Kunci: Cepat rambat, Beton Keropos, Ultrasonic Pulse Velocity, Coating Watershield, Coating Waterproof, Coating Floor Hardener
FAKTOR-FAKTOR PENENTU PENINGKATAN KINERJA PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) PADA SATKER APBN DAN SKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Rizali Rahmawanto; A. Wicaksono; Sugeng P. Budio
Media Teknik Sipil Vol. 10 No. 2 (2012): Agustus
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jmts.v10i2.1793

Abstract

Rizali Rahmawanto1, A. Wicaksono2 & Sugeng P. Budio31,2&3Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya MalangAlamat Korespondensi : Jl. MT. Haryono No 167 Malang, IndonesiaABSTRACTThis research aims to find the most dominant factor that determines the Committing Officer(CO) to improve their performance, to determine the performance appraisal field coordinatorCommitting Officer (CO), to know how to improve the performance of the Committing Officer(CO) to achieve targets as per the Contract Performance.Validity test results indicate that all variables are as valid as each item has a value of PearsonCorrelatian amounted to less than 0.05, and the test showed that the value of Cronbach’s Alphagreater than 0.6 so variable and item questionnaire is compliant study. Dominant factor test resultsusing factor analysis showed the dominant factor as a determinant of Committing Officer in improvingthe performance seen from the level of satisfaction is the location factor (55.124%), factor equipment(19.034%), the budget factor (15.718%), personnel factor (6.716% ), partner factor (3.408%).While the dominant factor based on the level of interest is the location factor (69.252%), thebudget factor (20.992%), personnel factor (4.426%), equipment factor (3.523%) and the partnerfactor (1.807%).Keywords: Committing Officer (CO), Performance, Factor Dominant
PENGARUH LETAK BEBAN TERHADAP GAYA PRATEGANG TIPE SEGITIGA PADA MODEL JEMBATAN RANGKA BAJA Sugeng P. Budio; M Idris Bakhtiar
Jurnal Teknik Sipil Vol. 11 No. 2 (2012)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.943 KB) | DOI: 10.24002/jts.v11i2.1

Abstract

Upaya untuk meningkatkan pelayanan atau umur layan jembatan terutama untuk jembatan rangka, seiring bertambahnya volume kendaraan dapat menggunakan kabel prategang yang bertujuan untuk menambah kekakuan dan kekuatan jembatan tanpa harus mengubah struktur jembatan rangka itu sendiri. Pada penelitian ini, digunakan prategang tipe segitiga dengan model jembatan rangka baja semi parabol jenis N terbalik. Jembatan rangka masih dalam kondisi elastis pada saat pengujian dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku lendutan model jembatan rangka prategang akibat variasi letak beban yang diberikan dan untuk mengetahui besarnya gaya prategang optimal bila dibandingkan dengan beban yang bekerja pada model jembatan rangka akibat penggunaan kabel prategang tipe segitiga. Pemberian gaya prategang tipe segitiga dalam berbagai variasi letak beban menghasilkan perbandingan prosentase penurunan lendutan yang terjadi antara 23.677% - 56.391%. Sehingga secara keseluruhan, lendutan yang terjadi pada jembatan yang sudah diberi prategang lebih kecil dibandingkan dengan jembatan yang tidak diberi prategang. Gaya prategang optimal yang terjadi sebesar 686,490 kg, ketika beban terletak di titik E dengan lendutan jembatan rangka yang terjadi sebesar 65,113% dan tegangan batang yang terjadi sebesar -77,396 kg/cm2.