Hardjono Hardjono
Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Aplikasi Response Surface Methodology pada Optimasi Penambahan Blast Furnace Slag Terhadap Waktu Pengikatan dan Kuat Tekan Semen Hardjono Hardjono; Cucuk Evi Lusiani; Agung Ari Wibowo; Mochammad Agung Indra Iswara
Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan Vol 4, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.64 KB) | DOI: 10.33795/jtkl.v4i1.150

Abstract

Produksi semen setengah jadi (clinker) membutuhkan energi yang tinggi sehingga menggunakan batu bara dalam jumlah besar. Hal ini menyebabkan biaya produksi dari pabrik semen juga tinggi. Kebutuhan energi yang besar untuk menghasilkan clinker tersebut dapat dikurangi dengan menambahan blast furnace slag sebagai campuran pembuatan semen. Campuran clinker dapat menghasilkan produk semen yang memiliki waktu pengikatan dan kuat tekan sesuai SNI. Pengaruh penambahan blast furnace slag sebagai campuran clinker terhadap waktu pengikatan dan kuat tekan semen dapat dioptimalkan dengan response surface methodology (RSM) menggunakan Central Composite Design (CCD). Optimasi dengan menggunakan RSM bertujuan untuk mengetahui kondisi optimum pada penambahan blast furnace slag dan clinker terhadap variabel respon berupa waktu pengikatan awal, waktu pengikatan akhir, dan kuat tekan. Hasil uji ANOVA dan analisis response surface menunjukkan bahwa penambahan blast furnace slag sebagai campuran dalam pembuatan semen memberikan pengaruh yang signifikan terhadap waktu pengikatan awal, waktu pengikatan akhir, dan kuat tekan. Penambahan 5% blast furnace slag dengan 92,5% clinker pada campuran clinker dan gypsum merupakan kondisi optimum yang memberikan pengaruh signifikan terhadap variabel respon.The production of clinker consumes high energy and causes high production cost of cement industry. It can be reduced by adding blast furnace slag as a mixture in cement production. The blast furnace slag - clinker mixture can produce cement with setting time and compressive strength according to SNI. The effect of the addition of blast furnace slag as a clinker mixture to the setting time and compressive strength of cement can be optimized by response surface methodology (RSM) using Central Composite Design (CCD). Optimization by using RSM aims to determine the optimum condition of the blast furnace slag – clinker mixture to the initial setting time, final setting time, and compressive strength. ANOVA test results and response surface analysis show that the addition of blast furnace slag into the cement mixture has a significant influence on the initial setting time, final setting time, and compressive strength. The addition of  5% blast furnace slag with  92.5% clinker in the mixture of clinker and gypsum is the optimum condition which gives a significant effect on the response variable.
Review: Potensi Tandan Kosong Kelapa Sawit sebagai Bahan Baku Pembuatan Bioetanol dengan Metode Fed Batch pada Proses Hidrolisis Christyfani Sindhuwati; Asalil Mustain; Yasinta Octaliya Rosly; Andika Soharmat Aprijaya; Mufid Mufid; Ade Sonya Suryandari; Hardjono Hardjono; Sri Rulianah
Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan Vol 5, No 2 (2021): October 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jtkl.v5i2.224

Abstract

Peningkatan kebutuhan energi terutama bahan bakar minyak yang tidak diimbangi dengan ketersediaan sumber energi tak terbarukan akan mengakibatkan kelangkaan energi. Pembuatan bahan bakar terbarukan merupakan solusi untuk mengatasi kelangkaan tersebut, salah satunya bioetanol. Biomassa Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) merupakan bahan baku yang cocok untuk pembuatan bioetanol karena jumlahnya yang melimpah dan mengandung lignoselulosa. Bioetanol dapat diperoleh melalui proses fermentasi dengan metode yang digunakan adalah Fed Batch Simultaneous Saccharification Fermentation. Pretreatment berupa size reduction dan delignifikasi direkomendasikan sebelum proses hidrolisis enzimatik dan fermentasi secara serentak. Metode pengumpanan Fed Batch pada High Total Solid Loading (HTSL) direkomendasikan sebagai strategi pengumpanan pada proses hidrolisis enzimatik dengan jumlah frekuensi yang tinggi memberikan hasil kadar etanol lebih tinggi.The enhancement of energy needs, especially fuel, that is not complemented by the availability of non-renewable energy sources, would affect the deficient of energy. The production of renewable fuel such as bioethanol is a solution to overcome that deficiency. One of the substrates that are appropriate to be processed into bioethanol is Oil Palm Empty Fruit Bunch (OPEFB) because of abundant and lignocellulosic biomass. Bioethanol can be produced through the fermentation process by Fed-Batch Simultaneous Saccharification Fermentation method. Size reduction and delignification for pretreatment are recommended before the simultaneous enzymatic hydrolysis process and fermentation. Using the fed-batch as a feeding method of High Total Solid Loading (HTSL) is recommended for feeding strategy in hydrolysis enzymatic process with high frequency that can produce a higher yield of ethanol.