Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Design Analysis of Mountoya Bottled Water Elin Herlina
Balong International Journal of Design Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/balong.v2i2.2420

Abstract

Bottled drinking water products are exclusive goods because those who consume are usually important guests from abroad. In the early 1970s, bottled drinking water had not yet existed in Indonesia. In the 1970s if there were imported products, tourists at that time only wanted to consume bottled water because they didn't match the boiled drinking water. PT. Toyamilindo Cirebon is a company engaged in the bottled drinking water industry which has a packaging brand with the Mountoya brand. Mountoya bottled mineral water packaging that is produced now, no longer uses plastic labels as a product identifier. Mountoya does not use a plastic label replaced with embossed writing on the bottle. This plain bottle is a concern that attracts consumers. This research wants to know the packaging design that is in the Mountoya bottle. In addition, the visual appeal and practical appeal in Mountoya bottle packaging is also a special attraction. The results of this study are the design of Mountoya bottle packaging in the product description is quite complete, the product description in the use of the type of plastic used is suitable for food and can be recycled. In addition there are halal information, Indonesian national standards and other full product information.
Reconstruction Material Sumping Accesories with Customization Design (Joni Permana Artwork) Rika Nugraha; Elin Herlina
Balong International Journal of Design Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/balong.v1i1.1199

Abstract

Sumping is a type of jewelry worn on the ears. It is usually carved in the shape resemble with wings of a bird or swirls strands of leaves. Way of wearing sumping is tucking the earlobe on the curved hole sumping. It is found in Indonesia, especifically in Javanese culture and traditional dress, worn as attributes on Thailand clothing dancers. Sumping is one of the attributes of the completeness of the clothing dance like Java serimpi dance and puppet people. Works of art in the form of Sumping has been reconstructed by Joni Permana as costum art designer, Sumping which is now no longer used as the complement of traditional dance, through display design costumized Sumping has a point of interest in any performance. The reconstruction is done by not changing the form as well as its usefulness, but sumping effort of reconstruction is done so that the use of sumping maintained through a culture of innovation. Sumping has high cultural value as cultural products as well as aesthetic value in its works so that cultural heritage still has continuous existence.Keywords—.  Reconstruction, Sumping, Customization
IMPLEMENTATION OF AUGMENTED REALITY IN KUNINGAN DISTRICT TOURISM BROCHURE USING SURF ALGORITHM (SPEEDED-UP ROBUST FEATURES) Nadya Syifa Nurhadiyah; Tito Sugiarto; Nunu Nuhraga; Elin Herlina
Balong International Journal of Design Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/balong.v1i1.3547

Abstract

AbstractThe Youth Sports and Tourism Department (DISPORAPAR) is an institution that provides information in a variety of fields, including Youth, Sport, Tourism Destination, Institutional and Partnership, and Marketing. In the field of marketing, the promotion of tourist attraction that has been carried out by DISPORAPAR Kuningan Regency is by using brochure media and Instagram social media, where using the media is less than optimal visualization. This study aims to build an android based application that can provide information about tourist attractions in Kuningan Regency. In this application, it will display 3D objects and videos of each tourist attraction. In making this application the technology used is Augmented Reality using the Marker Based Tracking method which is a method in Augmented Reality that requires markers as markers, these markers usually feature black edges and white backgrounds. The Speeded-Up Robust Features (SURF) algorithm is used to detect local features of an image and to design a system using the Unified Modeling Language (UML). The final result of this research is an Augmented Reality application that displays information in the form of 3D objects and interactive tourist attraction videos. It is hoped that this application can help DISPORAPAR in socialization activities and make it easier for people to get information about tourist attractions in Kuningan Regency. Keywords : The Kuningan District Sports and Tourism Department (DISPORAPAR), Travel Attractions, Augmented Reality, Based Tracking Marker, Speeded-Up Robust Features (SURF).
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PT.TOYAMILINDO (Studi Kasus Tentang Komunikasi Pemasaran Melalui Instagram di PT.Toyamilindo Cirebon) Elin Herlina
JURNAL SIGNAL Vol 7, No 1 (2019): JURNAL SIGNAL
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.485 KB) | DOI: 10.33603/signal.v7i1.1913

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk promosi, instagram sebagai media promosi, serta hambatan dalam melakukan pemasaran di instagram.  Penelitian tentang strategi komunikasi pemasaran melalui instagram PT.Toyamilindo menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang mendeskripsikan secara jelas dan terperinci, serta mendapatkan data yang mendalam dari kasus yang diteliti dengan cara wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Penelitian ini menggunakan Teori Interaksi Simbolik dan Teori Social Contructions of Technology. Hasil penelitian dari strategi komunikasi pemasaran melalui instagram PT.Toyamilindo ditemukan bentuk promosi berupa periklanan, penjualan perorangan, sponsorship, dari mulut ke mulut, give away, dan publikasi pemasaran. Instagram sebagai media promosi adalah Hastag #, foto keseharian, aplikasi pemesanan. Hambatan dalam memasarkan di instagram adalah followers bertambah dengan alami, membuat materi atau konten foto, pengambilan foto. Kata Kunci: Komunikasi Pemasaran, Media Sosial, Instagram ABSTRACT This study aims to determine the form of promotion, Instagram as a media campaign, as well as obstacles in marketing on Instagram. The research on marketing communication strategy through PT. Toyamilindo Instagram uses qualitative research method with case study approach which describes clearly and detailed and gets deep data from case studied by interview, observation and documentation study. The research use Interaksi Simbolik theory dan Social Constructions of Technology theory. The results of the marketing communication strategy through Instagram PT. Toyamilindo found promotion form of advertising, individual sales, sponsorship, word of mouth, give away, and marketing publications. Instagram as a media campaign is Hashtag #, daily photos, reservations applications. Obstacles in marketing on Instagram is followers grows naturally, making material or photo content, taking photos. Keywords: Marketing Communications, Media Social, Instagram
VISUALISASI GREEN CAMPUS UNIVERSITAS KUNINGAN DALAM PANORAMA FOTOGRAFI PANOSPHERE Sigit Setya Kusuma; Elin Herlina
JURNAL SIGNAL Vol 9, No 2 (2021): JURNAL SIGNAL
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1298.894 KB) | DOI: 10.33603/signal.v9i2.5379

Abstract

Penelitian sekaligus penciptaan yang dibuat adalah Visualisasi Green Campus Universitas Kuningan dalam Fotografi Panosphere. Penelitian ini mempunyai tujuan yaitu menciptakan visualisasi Green Campus panorama yang menarik dengan gaya panosphere dan mengenalkan gaya fotografi panosphere pada masyarakat umum dan seluruh mahasiswa Universitas Kuningan pencinta seni fotografi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Pada penciptaan karya fotografi, penulis melakukan observasi dengan menyusun bahasan penelitian. Pengumpulan dilakukan dengan berbagai metode seperti: eskplorasi, observasi, pemilihan objek, dan studi pustaka. Sebelum proses eksekusi karya, perlu memilih objek kampus menjadi pertimbangan penting dalam fotografi panosphere. Karena Universitas Kuningan memiliki point dalam visual keindahan untuk dijadikan objek dalam panosphere sehingga menampilkan pemandangan kampus yang berbeda. Objek dalam penelitian ini adalah Universitas Kuningan. Hasil dari penelitian tersebut berupa karya fotografi yang menjadi proses pengetahuan tentang proses kreatif membuat sebuah karya fotografi seni. Pembentukan karya foto yang sudah diseleksi atau dipilih selanjutnya melakukan teknik stitching dengan menggunakan Adobe Photoshop. Pengolahan yang dilakukanya itu merangkai semua foto yang sudah di bidik menajdi satu bentuk bulatan dengan satu kesatuan, pengolahan selanjutnya sebatas mengolah perubahan level, brigthnes, cropping dan selective color. Selain matang secara konsep, dapat memiliki pengalaman seni tentang fotografi. Ketertarikannya dengan pilihan objek visualisasi Green Campus yaitu menjadi sebuah tantangan tersendiri bagaimana visualisasi tersebut bisa menampilkan suasana yang sesuai dengan tema tersebut.Kata Kunci: Visualisasi, Green Campus, Panorama, Fotografi Panosphere
PERANCANGAN BRAND IDENTITY MUSEUM GEDUNG PERUNDINGAN LINGGARJATI Elin Herlina; Mochamad Gani Aprilia Pratama; Rika Nugraha
JURNAL SIGNAL Vol 10, No 2 (2022): JURNAL SIGNAL
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/signal.v10i2.7499

Abstract

Museum gedung perundingan linggarjati merupakan salah satu museum bersejarah yang dikelola oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Upaya museum untuk mengembangkan identitas visual sudah baik secara media cetak maupun media visual, namun perkembangan tersebut belum sepenuhnya mendapatkan image atau branding yang tepat, ditambah perkembangan internet dan sosial media yang semakin pesat dapat menjadi hal yang penting untuk mengembangkan brand image ditinjau dalam ranah desain komunikasi visual. Perancangan ini bertujuan untuk membuat identitas visual dan sosial media museum agar masyarakat bisa mengetahui sejarah dan keunikan museum. Untuk menghasilkan sebuah identitas visual yang menarik dan representatif maka dilakukan pengumpulan data secara kualitatif dengan mengumpulkan data tentang museum, mengikuti perkembangan trend visual, melakukan analisa promosi sebelumnya dan observasi. Perancangan identitas visual Museum Gedung Perundingan Linggarjati meliputi logo, tipografi, warna, dan elemen gambar yang diturunkan kedalam media-media yang digunakan.Kata Kunci: Museum Gedung Perundingan Linggarjati, Identitas Visual, Sosial Media
Pelatihan Penggunaan Microsoft Office Sebagai Penunjang Keberhasilan Bisnis UMKM di Desa Nangka Kecamatan Kadugede Tri Septiar Syamfithriani; Nita Mirantika; Elin Herlina
Journal of Innovation and Sustainable Empowerment Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.85 KB) | DOI: 10.25134/jise.v1i2.21

Abstract

Di era Society 5.0 para pelaku usaha dituntut untuk adaptif, bergerak cepat menghadapi segala perubahan yang tidak dapat terprediksi, para pelaku usaha dituntut untuk dapat menyelesaikan segala tantangan dan permasalahan social dengan memanfaatkan segela jenis bentuk inovasi teknologi informasi. Untuk mempersiapkan hal demikian maka dibutuhkan literasi teknologi kepada pengguna dan pelaku usaha agar mampu menggunakan aplikasi teknologi, mampu mengakses dan mampu mengevaluasi informasi dengan baik. Desa Nangka merupakan bagian dari Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan dikepalai oleh Kepala Desa Bapak Sukmana, S.T., terdiri dari 2 Dusun, dimana di Desa Nangka sebagian besar mata pencaharian masyarakatnya adalah bercocok tanam, 90% warganya menanam sayuran di pekarangan, adapun jenis sayur yang ditanam adalah, cabai, bawang, bayam, kangkung, sawi, untuk nantinya ditampung di bank sayur desa yang akan dijual ke konsumen. Pengelolaan administrasi di Bank Sayur tersebut dilakukan oleh ibu-ibu UMKM dimana pengelolaan manajemen perkantoran ini dibutuhkan sebagai kegiatan administrasi yang dilakukan sehari-hari seperti mencatat, mengawasi dan mengontrol. PkM ini mempunyai tujuan untuk memberikan pelatihan, meningkatkan keterampilan mitra dalam memanfaatakan perangkat teknologi informasi sehingga penyelenggaraan administrasi penunjang bisnis berjalan dengan tertib. PkM ini dilaksanakan selama 3 hari, dengan cara memberikan pelatihan administrasi perkantoran menggunakan Microsoft Word, Excel dan powerpoint. Pelatihan ini mendapat antusiasme dari mitra dan respon sangat baik, sehingga hasil dari pelatihan ini adalah meningkatnya keterampilan mitra untuk memanfaatkan teknologi informasi.
Pelatihan Branding Produk untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Di Desa Nangka Kecamatan Kadugede Elin Herlina; Azhar Natsir Ahdiyat; Tri Septiar Syamfithriani
Journal of Innovation and Sustainable Empowerment Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.727 KB) | DOI: 10.25134/jise.v1i2.22

Abstract

Branding merupakan hal penting dalam menjalankan bisnis. Branding juga bisa dilakukan oleh Usaha Mikro dan Menengah (UMKM). Sebagain besar UMKM masih belum memahami arti penting dari branding. Berdasarkan hal tersebut, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pentinngnya branding serta stratetgi pemsaran yang dilakukan di media sosial. Mitra Kegiatan ini adalah para pelaku UMKM di Desa Nangka Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan. Metode pelaksananannya adalah sosialisasi, workshop dan evaluasi. Kagiatan ini verlangsung dengan baik dan didukung oleh pemerintahan Desa Nangka. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa branding dan strategi promosi mampu menarik perhatian konsumen serta bisa meningkatkan penjulan produk.
PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PROSES DIVERSI ANAK BERHADAPAN DENGAN HUKUM (ABH) ): STUDI DI BALAI PEMASYARAKATAN KELAS I BANDUNG Elin Herlina
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 18 No 2 (2019): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v18i2.200

Abstract

Pendekatan penangan anak yang berhadapan dengan hukum telah bergeser dengan mempertimbangkan pemenuhan hak-hak anak dan tercapainya Keadilan Restoratif. Salah satu implementasi keadilan restoratif ditempuh melalui proses diversi. Diversi adalah pengalihan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana ke proses diluar peradilan pidana. Keterlibatan profesi pekerja sosial dalam prses diversi diatur dalam Undang Undang No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA). Pekerja sosial memiliki peran yang sangat penting dalam dalam proses diversi Anak yang Berhadapan dengan Hukum. Tujuan Penelitian ini adalah untuk memperoleh gabaran lebih mendalam tentang Peran Pekerja Sosial dalam proses diversi ABH yang ditangani oleh Balai Pemasyarakatan Kelas 1 Bandung. Metode yang digunakan dalam pelenelitian ini adalah metoda deskriptif dengan penkekatan kualitatif, dengan informan sebanyak 5 orang yang terdiri 3 orang pekerja sosial dan 2 orang pembimbing kemasyarakatan. yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran penangan ABH di Balai Pemasyarakatan Kelas 1 Bandung dan peran pekerjan sosial dalam proses diversi ABH. Teknik pengumpulan data wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data yaitu uji kredibilitas, keteralihan, ketergantungan dan kepastian. Teknik analisa data yang digunakan yaitu teknik analisa data kualitatif melaui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkn bahwa peran-peran yang dilakukan oleh pekerja sosial dalam proses diversi anak yang berhadapan dengan hukum yaitu peran sebagai perencana, (planner), perantara (mediator), pemberi motivasi (motivator), pendidik (edukator) dan perantara (broker). Peran-peran tersebut sudah dilaksanakan dengan cukup baik, akan tetapi terdapat peran yang kurang maksimal dilaksanakan yaitu peran sebagai pendidik (edukator) dan peran sebagai perantara (broker)