Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Eksplorasi Etnomatematika dalam Pembelajaran Geometri untuk Meningkatkan Literasi Siswa Noor Fajriah; Yuni Suryaningsih; Kamaliyah Kamaliyah; Indah Budiarti; Rabiatul Adawiyah; Nasrullah Nasrullah; Zaida Amalia
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i1.4369

Abstract

Pembelajaran di sekolah diharapkan memunculkan siswa yang berkarakter serta mampu memelihara dan melestarikan budaya sebagai tumpuan karakter bangsa. Kenyataannya, berdasakan pendapat guru matematika diperoleh bahwa buku ajar yang ada kurang mendukung unsur budaya di lingkungan peserta didik. Selain itu, berdasarkan hasil PISA (Program for International Student Assessment) sejak tahun 2001, literasi siswa Indonesia selalu berada pada peringkat bawah dibandingkan dengan negara-negara yang menjadi peserta PISA. Berdasarkan permasalahan yang diuraikan di atas, maka diadakan pengabdian bentuk pelatihan eksplorasi etnomatematika dalam pembelajaran geometri kepada 41 guru matematika SMP Kabupaten Banjar dengan tujuan peserta mampu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau instrumen penilaian dengan mengeksplorasi unsur etnomatematika dalam pembelajaran geometri untuk meningkatkan literasi siswa. Metode pelaksanaan pelatihan dilakukan dengan dua mode, yaitu sinkronus dan asinkronus. Sinkronus dilakukan untuk memberikan ide kepada guru untuk menyisipkan unsur budaya dalam pembelajarannya sedangkan asinkronus dilakukan untuk membimbing 11 kelompok peserta menyusun rencana pembelajaran yang menggunakan unsur budaya Banjar. Peserta sangat tertarik terhadap materi yang diberikan dan berusaha menyusun rencana pembelajaran yang menyisipkan budaya Banjar. Budaya yang digunakan peserta kebanyakan adalah aneka kue tradisional Banjar. Target pengabdian tercapai dimana lebih dari 50% kelompok mampu menyusun RPP berbasis etnomatematika terkait pembelajaran geometri, diantaranya yaitu menghubungkan kegiatan literasi siswa dan instrumen penilaian pengetahuan materi unsur-unsur lingkaran dengan kue khas Kalimantan Selatan. Peserta mengharapkan ada pelatihan lanjutan untuk lebih banyak lagi menyusun rencana pembelajaran dengan materi yang berbeda. Learning in schools is expected to bring out students who have character and can maintain and preserve culture as the foundation of the nation's character. Based on the opinion of the mathematics teacher, it was found that the existing textbooks did not support the cultural elements in the students' environment. In addition, based on the results of the PISA (Program for International Student Assessment) since 2001, the literacy of Indonesian students has always been in the lower rank compared to countries that have participated in PISA. Based on the problems described above, a form of ethnomathematical exploration training was held in geometry learning to 41 mathematics teachers at the Banjar Regency Junior High School with the aim that participants were able to develop a Learning Implementation Plan or assessment instrument by exploring ethnomathematical elements in geometry learning to improve student literacy. Implementing the training is carried out in two modes, namely synchronous and asynchronous. Synchronous was carried out to provide ideas for teachers to insert cultural elements into their learning. In contrast, asynchronous was carried out to guide 11 participants in preparing learning plans that use Banjar cultural elements. Participants are very interested in the material provided and trying to develop a lesson plan that incorporates Banjar culture. The culture used by the participants is mostly traditional Banjar cakes. The service target was achieved when more than 50% of the group could afford it—compiling ethnomathematics-based lesson plans related to geometry learning, including linking student literacy activities and assessment instruments for material knowledge of circle elements with typical cakes of South Kalimantan. Participants expected further training to develop more lesson plans with different materials. 
PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MEMBINA KARAKTER KERJA KERAS DAN KOMUNIKATIF SISWA SMP Noor Annisah Sholehah; Chairil Faif Pasani; Yuni Suryaningsih
JURMADIKTA Vol 1 No 1 (2021): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.063 KB) | DOI: 10.20527/jurmadikta.v1i1.725

Abstract

Model pembelajaran Course Review Horay (CRH) ialah model pembelajaran koperatif dimana siswa dilatih untuk bekerjasama dengan kelompoknya untuk memudahkan siswa bertanya dan berkomunikasi. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk (1) mengetahui apakah penerapan model CRH dapat membina karakter kerja keras siswa dalam pembelajaran matematika, (2) mengetahui apakah penerapan model CRH dapat membina karakter komunikatif siswa dalam pembelajaran matematika, (3) mengetahui apakah penerapan model CRH dapat memperbaiki hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika, dan (4) mengetahui hubungan antara karakter kerja keras dan komunikatif siswa dengan hasil belajar siswa melalui penerapan model CRH dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode kuasi eksperimen desain time series sebanyak enam kali pertemuan. Seluruh siswa kelas VIII SMPN 26 Banjarmasin menjadi populasi pada penelitian ini, sedangkan sampelnya adalah siswa kelas VIIIE. Data penelitian ini diperoleh melewati observasi dan tes. Uji korelasi dan regresi digunakan untuk menelaah data yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan: penerapan model CRH dapat membina karakter kerja keras, karakter komunikatif siswa dan memperbaiki hasil belajar siswa. Terdapat hubungan yang kuat antara karakter kerja keras dan komunikatif siswa dengan hasil belajar siswa kelas SMP.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS VII Muliyati Muliyati; Hidayah Ansori; Yuni Suryaningsih
JURMADIKTA Vol 1 No 1 (2021): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.493 KB) | DOI: 10.20527/jurmadikta.v1i1.726

Abstract

Siswa pada saat sekarang ini sudah seharusnya memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi. Akan tetapi kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa masih kurang hal ini dikarenakan masih banyak siswa kurang menguasai konsep dasar materi yang diajarkan guru, dan masih kurangnya kesadaran siswa untuk belajar matematika. Model pembelajaran berbasis pemecahan masalah diperlukan agar kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dapat berkembang. Salah satu model pembelajaran berbasis masalah adalah Means Ends Analysis (MEA). Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas VII SMP Negeri 13 Banjarmasin yang pembelajarannya mengaplikasikan model pembelajaran MEA, (2) mengetahui kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 13 Banjarmasin yang pembelajarannya mengaplikasikan pembelajaran konvensional dalam berpikir tingkat tinggi, dan (3) mengetahui pengaruh model pembelajaran MEA terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas VII SMP Negeri 13 Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan desain nonequivalent posttest-only control .Populasi pada penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMP Negeri 13 Banjarmasin dengan sampel yang diambil dengan teknik purposive random sampling. Data dikumpulkan dengan teknik dokumentasi serta tes. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa (1) siswa yang belajar dengan mengaplikasikan model pembelajaran MEA kemampuan berpikir tingkat tingginya berada pada kualifikasi cukup, (2) siswa yang belajar dengan mengaplikasikan model pembelajaran konvensional kemampuan berpikir tingkat tingginya berada pada kualifikasi kurang, dan (3) model pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) berpengaruh pada kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CORE TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMK Devi Yuliati Rahman; Noor Fajriah; Yuni Suryaningsih
JURMADIKTA Vol 1 No 2 (2021): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.49 KB) | DOI: 10.20527/jurmadikta.v1i2.794

Abstract

Tujuan sekolah mengajarkan matematika antara lain agar siswa mempunyai kemampuan pemahaman terhadap konsep matematika. Salah satu solusi untuk mengembangkan kemampuan tersebut ialah melalui diterapkannya model pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE). Adapun tujuan penelitian ini untuk (1) mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran CORE, (2) mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran langsung, dan (3) menganalisis apakah model pembelajaran CORE efektif terhadap kemampuan pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran matematika. Metode yang digunakan untuk penelitian ini yaitu eksperimen semu, dimana seluruh siswa kelas XI Akuntansi SMKN 1 Banjarmasin sebagai populasinya. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling, sehingga diambil dua kelas XI C Akuntansi sebagai kelas eksperimen dan XI A Akuntansi sebagai kelas kontrol. Adapun untuk pengumpulan data menggunakan teknik berupa dokumentasi dan tes. Teknik analisisnya menggunakan statistika deskriptif maupun inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kemampuan pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran matematika yang menerapkan model pembelajaran CORE termasuk ke dalam kriteria sangat baik, (2) kemampuan pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran matematika yang menerapkan model pembelajaran langsung termasuk ke dalam kriteria baik, dan (3) model pembelajaran CORE efektif terhadap kemampuan pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran matematika.
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MATERI ARITMATIKA SOSIAL BERBASIS MASALAH MATEMATIKA KONTEKSTUAL DENGAN KONTEKS LINGKUNGAN LAHAN BASAH PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VII Alya Desma Garini; Karim Karim; Yuni Suryaningsih
JURMADIKTA Vol 1 No 3 (2021): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (848.83 KB) | DOI: 10.20527/jurmadikta.v1i3.966

Abstract

Masih kurangnya pengetahuan peserta didik tentang hubungan lingkungan lahan basah dengan matematika, maka diperlukan adanya suatu perubahan untuk menjadikan kegiatan belajar mengajar yang bermakna dan bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pengamatan peneliti, LKPD yang digunakan di sekolah materinya belum ada yang berkaitan dengan lingkungan lahan basah. Peserta didik hanya mengerjakan soal-soal latihan tanpa pemahaman konsep tentang penggunaan matematika secara kontekstual khususnya dalam konteks lingkungan lahan basah. Menyediakan LKPD yang dapat digunakan guru maupun peserta didik merupakan solusi dari permasalahan ini. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan LKPD materi aritmatika sosial berbasis masalah matematika kontekstual dengan konteks lingkungan lahan basah pada sekolah menengah pertama kelas VII yang valid. Penelitian ini menggunakan model pengembangan Plomp yaitu fase investigasi awal, fase perancangan, fase realisasi/kontruksi, dan fase tes, evaluasi dan revisi. Pada fase tes, evaluasi dan revisi dilakukan uji validitas oleh tiga validator. Hasil uji validitas pada LKPD yang dikembangkan mendapatkan kategori valid. Sehingga, dihasilkan LKPD materi aritmatika sosial berbasis masalah matematika kontekstual dengan konteks lingkungan lahan basah pada sekolah menengah pertama kelas VII yang valid.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS GEOGEBRA PADA MATERI INTEGRAL Lazuardi Fitroh Habibie Putra Azaka; Iskandar Zulkarnain; Yuni Suryaningsih
JURMADIKTA Vol 1 No 3 (2021): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.905 KB) | DOI: 10.20527/jurmadikta.v1i3.970

Abstract

Salah satu penggunaan teknologi pada pembelajaran matematika yaitu media berbasis Geogebra pada materi integral mengenai luas daerah dan volume benda putar. Berdasarkan hasil wawancara, siswa mengalami kesulitan dalam menerapkan integral pada materi luas daerah dan volume benda putar serta menggambar kurva. Hasil analisis USBN juga menyatakan jika materi tersebut memiliki tingkat kesukaran sedang bahkan tinggi sehingga dengan pengembangan media berbasis Geogebra diharapkan dapat mengurangi masalah yang ada. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk (1) mengetahui proses pengembangan media pembelajaran berbasis Geogebra pada materi integral yang valid dan (2) menghasilkan media pembelajaran berbasis Geogebra dengan pada materi integral yang valid. Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE (analysis, design, development, implementation, evaluation). Tahapan yang dilakukan untuk mengembangkan media pembelajaran ini terbatas pada tahap analysis, design, dan development. Hasil uji kelayakan yang dilakukan oleh validator menyatakan hasil uji kelayakan materi pada media yang dikembangkan rata-rata 3,36 dengan kategori valid dan hasil uji kelayakan media yang dikembangkan dengan rata-rata 3,41 dengan kategori valid. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengembangan media pembelajaran matematika berbasis Geogebra pada materi integral merupakan media pembelajaran yang valid.
PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VIII SMP/MTs PADA MATERI LINGKARAN Ramadhani Ramadhani; Hidayah Ansori; Yuni Suryaningsih
JURMADIKTA Vol 1 No 3 (2021): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.221 KB) | DOI: 10.20527/jurmadikta.v1i3.974

Abstract

Pada abad 21 ini, siswa diharuskan memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) salah satunya adalah kemampuan berpikir kritis. pentingnya Kemampuan berpikir tingkat tinggi terlihat dari upaya pemerintah mengintegrasikan pembelajaran dengan penguatan pendidikan karakter, literasi, pembelajaran abad 21 yang diistilahkan dengan 4C, dan HOTS yang di muat dalam kurikulum 2013 revisi 2019. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menyusun soal berbasis HOTS yang valid sehingga menghasilkan instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa. Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan Formatif Research menurut Tessmer. Teknik analisis data yang dipakai yaitu, analisis kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui kevalidan soal. Kevalidan soal dalam pengembangan ini diambil dari hasil validitas oleh tiga orang dosen ahli. Hasil dari pengembangan ini berupa soal yang terdiri dari 5 paket dengan masing-masing paket berisikan 5 butir soal berbasis HOTS untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa. Soal yang dihasilkan mengambil pokok bahasan lingkaran untuk kelas VIII SMP/MTs. Berdasarkan hasil analisis validitas oleh dosen ahli diambil kesimpulan bahwa butir soal yang disusun adalah butir soal yang sangat valid.