Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

SINKRONISASI RENCANA UMUM TATA RUANG WILAYAH PERTAHANAN DENGAN PETA ZONA RUANG RAWAN BENCANA DI KOTA PALU, SIGI, DAN DONGGALA Yusuf Ali; Aris Sarjito; Susanto Susanto; Lukman Setiawan
Jurnal Ilmiah Ecosystem Vol. 21 No. 1 (2021): ECOSYSTEM Vol. 21 No 1, Januari - April Tahun 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/eco.v21i1.694

Abstract

Bencana alam merupakan salah satu ancaman nyata bagi pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga perlu dipertimbangkan dalam segala aspek pembangunan fasilitas pertahanan negara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang sinkronisasi rencana umum tata ruang wilayah pertahanan dengan peta zona ruang rawan bencana di Kota Palu, Sigi, Donggala dalam rangka mendukung pertahanan dan keamanan negara. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan melalui kegiatan observasi langsung dan wawancara terhadap beberapa narasumber terkait, serta studi pustaka terhadap dokumen pendukung yang relevan dengan fokus penelitian. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan model analisis data kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh hasil bahwa Peta Zona Ruang Rawan Bencana untuk wilayah Kota Palu dan sekitarnya telah di buat untuk di pedomani dalam pembangunan di wilayah tersebut. Pada peta tersebut, fasilitas militer termasuk dalam kelas resiko sangat tinggi, sehingga dalam pembuatan rencana tata ruang wilayah pertahanan di wilayah Palu, Sigi, dan Donggala, baik itu perbaikan fasilitas/pangkalan militer yang mengalami kerusakan akibat bencana gempa dan tsunami, maupun pembangunan fasilitas/pangkalan militer yang baru, harus didasarkan pada Peta Zona Ruang Rawan Bencana. Hal ini perlu dilaksanakan sebagai upaya sinkronisasi antara Peta Zona Ruang Rawan Bencana dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Pertahanan di wilayah Palu, Sigi, dan Donggala agar kejadian kerusakan terhadap fasilitas militer strategis, seperti dermaga kapal selam dan kapal perang di Lanal Palu, akibat bencana gempa bumi dan tsunami tidak terulang kembali di masa depan. Peneliti merekomendasikan kepada pemerintah dan instansi terkait agar senantiasa meningkatkan sinergitas antara TNI dan pemerintah daerah, serta organisasi lainnya dalam proses penanggulangan bencana dan pembangunan kembali fasilitas yang rusak akibat bencana. Proses perencanaan dan pembangunan fasilitas/pangkalan militer tersebut juga harus di sinkronkan dengan peta ruang rawan bencana, sehingga dapat mencegah terganggunya kesiapan Alutsista dalam rangka Pertahanan Negara di masa depan.