Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

The correlation of the understanding of Indonesian history, multiculturalism, and historical awareness to students’ nationalistic attitudes Muhammad Basri; Johan Setiawan; Marzius Insani; Muhammad Rijal Fadli; Kian Amboro; Kuswono Kuswono
International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE) Vol 11, No 1: March 2022
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijere.v11i1.22075

Abstract

This study aimed to analyze the relationship between understanding Indonesian history, multiculturalism, and historical awareness with the nationalist attitudes of state high school students in Yogyakarta. This type of research was correlational research with a quantitative approach. The sample consisted of 126 students. Data collection used tests and questionnaires. The test was used to reveal data about understanding of Indonesian history and multiculturalism, while the questionnaire was used for revealing students’ historical awareness and nationalistic attitudes. The validity of the instrument used a biserial point correlation test and a reliability test with the KR-20 formula. The data then were analyzed by using quantitative descriptive analysis technique. The pre-requisite analysis consisted of the normality test, linearity test and multicollinearity test. The hypothesis testing used Product Moment Correlation, multiple correlation, relative contribution, and effective contribution. The results showed that there is a positive and significant relationship between understanding of Indonesian history, multiculturalism, and historical awareness with students' nationalism. History learning will be much more meaningful if these four concepts are used as the objectives of history learning.
PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN Marzius Insani; Pargito Pargito; Risma Margaretha Sinaga
Jurnal Studi Sosial / Journal of Social Studies Vol 3, No 3 (2015): Jurnal Studi Sosial
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aims of this research were to improve the social skill and students achievement by using role play method. The method which was used in this research was classroom action research. This research was conducted at SDN 1 Gedung Gumanti, Pesawaran and subject of research was students of grade V in the first semester in academic year 2014/2015. This research was conducted in 3 cycles. Data collecting technique used observation sheet, interview, and test data were analyzed using qualitative descriptive. The result showed that social skill of the students improved before cycle was 37,5%, after treatments in cycle III improved 86%, and average of student score had improvement from 43,5 before cycling, and 82,5 after treatment in cycle III. In short, role play method can be used as an interesting learning method for students so that it could be achieved the goal in learning like social skill and students achievement.Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan sosial dan hasil belajar siswa dengan metode bermain peran (role playing). Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan dilaksanakan di SD Negeri 1 Gedung Gumanti Kabupaten Pesawaran dengan subyek penelitian siswa kelas V semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik lembar observasi, lembar wawancara, dan tes. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian keterampilan sosial siswa mengalami peningkatan dari sebelum tindakan siklus sebesar 37,5%, setelah tindakan siklus III meningkat menjadi 86% dan rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari sebelum tindakan siklus sebesar 43,5, setelah tindakan siklus III meningkat menjadi 82,5. Kesimpulannya metode bermain peran dapat dikemas menjadi pembelajaran yang sangat menarik oleh siswa sehingga dapat mengasilkan tujuan pembelajaran yang diinginkan salah satunya adalah keterampilan sosial dan hasil belajar siswa.Kata kunci: bermain peran, hasil belajar, keterampilan sosial
PELATIHAN PEMBUATAN KERIPIK PISANG DAN OPAK MINI PELANGI: INOVASI PRODUK PEMANFAATAN HASIL KEBUN DI DESA MEKAR SARI Muhammad Basri; Marzius Insani; Roni Hermawan; Wulan Saputri; Mei Karuniawati; Rani Rahayu; Nurul Aulia Dewi; Roifan Akib As’ari; Windy Pradani; Ardelia Putri Ramadhani
BUGUH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.457 KB) | DOI: 10.23960/buguh.v1n1.108

Abstract

Kurangnya minat masyarakat dalam mengolah pemanfaatan hasil kebun, yaitu buah pisang dan singkong di Desa Mekar Sari menunjukkan belum adanya inovasi baru dalam pemanfaatan hasil kebun. Padahal seharusnya bisa menjadi makanan khas desa dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Namun, masyarakat Desa Mekar Sari hanya menjual hasil kebun secara langsung kepada para tengkulak tanpa mengolahnya terlebih dahulu menjadi sebuah produk. Hasil kebun seperti pisang dan singkong dapat diolah menjadi sebuah produk seperti keripik dan opak mini pelangi. Inovasi yang dapat dilakukan untuk produk keripik yaitu dari segi bentuk serta rasa yang berbeda dari biasanya. Sedangkan singkong yang di olah menjadi sebuah opak mini diinovasikan dengan berbagai warna. Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah inovasi makanan yang bisa dijadikan makanan khas Desa Mekar Sari serta meningkatkan perekonomian masyarakat. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini ada 2, yatitu edukasi dan pengembangan serta pengolahan dengan jumlah peserta 20 orang karena masih dalam masa pandemi. Hasil yang diperoleh yaitu masyakat mampu membuat produk keripik pisang dan opak mini pelangi untuk membantu  meningkatkan perekonomian.  
PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING SEDERHANA DENGAN EKSTRAK SARI BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi) SEBAGAI IDE WIRAUSAHA DI MASA PANDEMI COVID-19 DI KELURAHAN SUKAJAWA, KOTA BANDAR LAMPUNG Muhammad Basri; Marzius Insani; Anisyah Anggraini
BUGUH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.902 KB) | DOI: 10.23960/buguh.v1n3.216

Abstract

Perhatian dunia yang saat ini tengah berfokus pada penanganan wabah virus Covid-19 yang telah dinyatakan sebagai pandemi pada awal Januari 2020. Indonesia sendiri telah berupaya mengatasi dengan menerapkan social distancing bagi warganya. Kelurahan Sukajawa merupakan kelurahan yang terletak di Kecamatan Tanjung Karang Barat, Kota Bandar Lampung yang menjadi salah satu wilayah di kota Bandar Lampung yang sudah dinyatakan sebagai daerah zona merah penyebaran Covid-19. Penyelenggaraan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai salah satu bentuk partisipasi Universitas Lampung dalam melawan Covid-19 yang ditempatkan di Kelurahan Sukajawa memberikan pengetahuan dan pemahaman berupa pembuatan sabun cuci piring sederhana dengan esktrak sari Belimbing Wuluh sebagai ide wirausaha. Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat Kelurahan Sukajawa menjadi paham dan mengerti cara pembuatan sabun serta dapat memperoleh bahan-bahan untuk pembuatan sabun dengan lebih mudah, menjaga kebersihan diri, serta dapat meningkatkan pengetahuan serta keterampilan dalam pembuatan sabun cuci piring sederhana yang dapat di konsumsi pribadi maupun di komersial oleh masyarakat Kelurahan Sukajawa.
Pelatihan Pembuatan Bahan Ajar Menggunakan Aplikasi Flipbook untuk Menunjang Pembelajaran Daring Bagi Guru-guru MGMP IPS Kabupaten Lampung Selatan Myristica Imanita; Marzius Insani; Valensy Rachmedita
Suluah Bendang: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 22, No 2 (2022): Suluah Bendang: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/sb.02400

Abstract

During the COVID-19 pandemic, the learning system underwent significant changes. Teachers as educators must immediately adapt to the conditions so that education continues to run well. Teachers inevitably have to be innovate and creative so that learning objectives are achieved even though the learning is done online. However, in the implementation of online learning, there are still some obstacles or problems. This condition is also experienced by social studies teachers in South Lampung Regency. One of the efforts to maximize online learning is to maximize the use of teaching materials. Making teaching materials using the Flipbook Application or digital books is considered relevant to current conditions. In addition to being cheap and efficient, in this application, teachers can design their own learning materials according to achievement indicators, student needs and student characteristics so that they are more effective and on target. This service uses counseling and training methods. The resulting output target is the ability of MGMP teachers in South Lampung Regency to design basic materials in the form of modules with flipbook applicatioKey words: Keywords: teaching materials, flipbook applications, innovation and creativity
Akulturasi Budaya Lampung Dan Cina Pada Nuwo Tantan Gumanti Marzius Insani; Syaiful M; Valensy Rachmedita; Rinaldo Adi Pratama
Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora Vol 3 No 2 (2020): Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1177.182 KB) | DOI: 10.31539/kaganga.v3i2.1591

Abstract

ABSTRACT The research aims to find and explore the history and acculturation of Lampung and Chinese in the house of Nuwo Tantan Gumanti. The research method is descriptive and data analysis using descriptive analysis. The results of this research showed that there was cultural acculturation between Lampung and China in the house of Nuwo Tantan Gumanti, including glass with Chinese ornaments such as phoenixes, snakes, butterflies and the colorful glass on the top of the window and above the room door. There are also Chinese scripts that are still clearly visible on the connecting wood and the walls of the house. The roof of Nuwo Tantan Gumanti is different from other houses in Lampung community, because the shape of a pyramid, and the pillars are rectangular and have pegs that are connected to them. From the research results It can be concluded that there is a cultural acculturation between Lampung and China in the Nuwo Tantan Gumanti architecture on several sides of the building. Keywords: Acculturation, Architecture, Culture, China, Lampung, Nuwo.
Kebijakan Ekonomi Cina pada Kebijakan Alibaba Syaiful M; Henry Susanto; Asna Ariz Kawanti; Marzius Insani
Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora Vol 4 No 2 (2021): Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.496 KB) | DOI: 10.31539/kaganga.v4i2.2675

Abstract

ABSTACT The purpose of this study is to analyze the similarities between Alibaba's economic policies during the Ali Sastroamidjojo 1 Cabinet and the policies of China's First 5-Year Plan. The research method used is historical research. The results show that there are similarities between Alibaba's economic policies and China's First 5-Year Plan economic policies. The equation studied is in the economy of the agricultural sector and medium industry. In the field of agriculture, China is making more modern agriculture for the advancement of its country's agricultural system, this is also done in Alibaba's cabinet, namely by modernizing the agricultural system in Indonesia. In the industrial sector, companies in China are granted credit licenses to nationalize industry in China. In addition, the procurement of taxes and a government system that is centralized to the center makes it easier for the government to regulate the process of nationalizing the economy in China. The conclusion of the study is that the policies in Indonesia and China have many similarities, including the similarity in the ideals of eliminating oppression and realizing social justice. Keywords: Alibaba, China, Economy, Policy
SOSIALISASI BILIK XXI (Bilik Informasi Konseling Edukasi Kesehatan Reproduksi) Di Desa Teba Jawa Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran Marzius Insani; Ali Imron; Syaiful M; Inten Saputri; Erika Suci Amalia; Ulfa Annisa; Tata Atmadewi; Euis Ramadhoni
BUGUH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.603 KB) | DOI: 10.23960/buguh.v2n2.457

Abstract

Kesehatan Reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecatatan, dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Indonesia saat ini berada dalam keadaan darurat kekerasan seksual terhadap anak-anak. Pendidikan seksual dini penting untuk mengurangi tingkat kekerasan seksual pada anak-anak. Namun, pencegahan berbasis media untuk pelecehan seksual di desa Teba Jawa masih terbatas. Pendidikan kesehatan reproduksi berbasis media dapat menjadi solusi yang efektif untuk memperkenalkan pencegahan primer untuk pelecehan seksual anakmetode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan menggunakan alat peraga , musik dan lagu, serta permainan peran. Pengetahuan dan keterampilan anak-anak setelah konseling berbasis media meningkat. Pada akhir kegiatan, anak-anak dapat menunjukkan bagian tubuh tertentu yang tidak boleh disentuh oleh orang lain dan mempraktikkannya dengan menyanyikan lagu pencegahan kekerasan seksual menggunakan gerakan yang benar. Berdasarkan hasil ini, pendidikan kesehatan reproduksi berbasis media sangat efektif, sehingga sangat dianjurkan untuk diterapkan dalam konseling kesehatan reproduksi, terutama pada anak-anak.
Eksistensi Tari Pagar Pengantin Pada Adat Masyarakat Palembang di Desa Suka Jaya Kabupaten Oku Selatan Mira Delviana; Risma Margaretha Sinaga; Marzius Insani
PESAGI (Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah) Vol 8, No 1 (2020): PESAGI (Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah)
Publisher : FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Eksistensi Tari Pagar Pengantin Pada Adat Masyarakat Palembang di Desa Suka Jaya Kabupaten Oku Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan eksistensi tari pagar pengantin di desa Sukajaya kabupaten OKU Selatan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik utama pengumpulan data menggunakan Observasi, Dokumentasi, Kepustakaan dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif untuk memperoleh data yang bersifat menerangkan dalam bentuk uraian. Hasil penelitian mengenai Tari pagar pengantin masih eksis dimasyarakat tetapi cara penyajian dan pelaksanaannya sudah berbeda, hal tersebut dapat dilihat dari sejarah, fungsi dan bentuk penyajiannya. Adanya pergeseran fungsi dan makna dalam tari pagar pengantin masa kini maka munculnya kebudayaan yang modern dan praktis, sehingga masyarakat sekarang memilih hiburan dalam acara pernikahan yang bersifat modern dan praktis masyarakat yang dahulu menggunakan tari pagar pengantin disetiap acara pernikahan kini intesitas pertunjukan sudah menurun dan hanya orang-orang tertentu yang ingin menggunakan tari pagar pengantin yaitu masyarakat yang mempunyai ekonomi yang tinggi. Eksistensi tari pagar pengantin yaitu dahulu tari pagar pengantin diwajibkan dalam acara pernikahan di kabupaten OKU Selatan dan dianggap sakral karena tari pagar pengantin menyimbolkan kesucian sang pengantin perempuan. Kata Kunci: Eksistensi, Tari Pagar Pengantin
Tradisi Nayuh Perkawinan Adat Dalam Metakognisi Masyarakat Saibatin di Negeri Olok Gading Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung Siti Rohmayani; Risma Margaretha Sinaga; Marzius Insani
PESAGI (Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah) Vol 8, No 1 (2020): PESAGI (Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah)
Publisher : FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tradisi Nayuh Perkawinan Adat Dalam Metakognisi Masyarakat Saibatin di Negeri Olok Gading Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung. Pelaksanana perkawinan adat bagi masyarakat Saibatin dikenal sebagai tradisi Nayuh yang diselenggarakan secara besar dengan biaya yang besar pula. Masyarakat beranggapan bahwa tradisi Nayuh hanya dapat dilaksanan oleh seorang penyimbang dan tidak dapat dilaksanakan oleh non penyimbang, namun dari pengetahuan metakognisi masyarakat mengenai tradisi Nayuh beberapa masyarakat Saibatin beranggapan dengan perkembangan jaman non penyimbang juga dapat melaksanakan tradisi Nayuh. Adapun tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui metakognisi masyarakat Lampung Saibatin terhadap tradisi Nayuh dalam perkawinan adat di Negeri Olok Gading Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung. Metode yang digunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan informan. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian mengenai metakognisi masyarakat Saibatin terhadap tradisi Nayuh seorang penyimbang dan non Penyimbang memiliki perbedaan diantaranyanya adalah bagi seorang Penyimbang adalah suatu keharusan atau kewajiban bagi seorang penyimbang dengan segala perlengkapan, peralatan yang lengkap dan waktu yang lama. Bagi non penyimbang tradisi Nayuh dapat dilakukan jika dia mampu dan setiap perlengkapan dan peralatan adat akan berbeda dan waktu terbilang cukup cepat. Dengan perkembangan jaman masyarakat non penyimbang dapat melaksanakan tradisi Nayuh karena pada masa saat masyarakat mampu mengeluarkan biaya besar untuk pelaksanaan tradisi Nayuh. Penyebutan tradisi Nayuh sendiri berubah menjadi hajat. Makna prosesi Nayuh yang dilaksanakan oleh Penyimbang dan non penyimbang pada dasarnya sama saja tidak ada perbedaan sebagai rasa syukur terhadap sang Pencipta, keberlanjutan suatu kepemimpinan dan sebagai pemberitahuan kepada masyarakat. Kata Kunci : metakognisi, perkawinan adat, tradisi Nayuh