Anis Sholihah
Departemen Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Malang Jl. Mayjen Haryono No.193, Malang, 65144

Published : 30 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

PENGARUH METODE DAN DOSIS APLIKASI VERMIKOMPOS PADA BUDIDAYA TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae L.) SECARA HIDROGANIK Qonaiza Gilang Wisang; Anis Sholihah; Nurhidayati Nurhidayati
Jurnal Agroteknologi Vol 12, No 2 (2022): Februari 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/ja.v12i2.9492

Abstract

Dengan semakin tingginya tingkat kesadaran masyarakat tentang produk pangan sehat, mendorong berkembangnya budidaya tanaman sayuran secara hidroponik kultur substrat khususnya di wilayah perkotaan. Penggunaan pupuk organik pada sistem budidaya hidroponik masih jarang digunakan. Penelitian ini merupakan percobaan pot di rumah plastik yang menggunakan kultur substrat berupa campuran cocopeat, biochar sekam dan pasir dengan sumber nutrisi berasal dari pupuk vermikompos. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh metode aplikasi dan dosis vermikompos padat maupun vermikompos cair terhadap pertumbuhan, dan hasil tanaman kailan. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan kontrol. Faktor I adalah cara aplikasi vermikompos terdiri dari tiga taraf yaitu M1= Vermikompos padat, M2= kombinasi vermikompos padat dan cair, M3 = Vermikompos cair.  Faktor II adalah Dosis Vermikompos yang terdiri dari lima taraf yaitu V1= 100 gram, V2= 200 gram, V3= 300 gram, V4= 400 gram, dan V5= 500 gram per pot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi vermikompos padat pada dosis 300-500 g/pot memberikan rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman  (10,25 cm), jumlah daun (7,80) dan luas daun tanaman (295,73 cm2) yang nyata (P<0,05) lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya.  Berat segar total biomassa dan berat segar hasil yang bernilai ekonomis tertinggi terdapat  pada perlakuan vermikompos padat pada dosis 500 g/pot  masing-masing sebesar 62,14 gram dan 58,33 g,  tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan control yaitu sebesar 66,54 gram  dan 61,84 gram. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa untk mendapatkan hasil kailan yang tinggi,  penggunaan vermikompos padat dengan  dosis 500 g/pot direkomendasikan pada budidaya tanaman kailan secara hidroganik.
Pemanfaatan Tanaman Paitan yang Berlimpah Sebagai POC (Pupuk Organik Cair) Guna Mendukung Pertanian Ramah Lingkungan Anis Sholihah; Muchtar Abdul Latif; Rizaldi Al Ayubi; Diana Yusuf Adi Prasetyo; Herdian Irwansyah; Ida Uswatun Hasanah; Rifdha Hasna’ Rohadatul Aisy; Nindya Febri Setyo Utami; Maesaroh Maesaroh; Addelia Shakila; Zuhanid Zamarudah; Dhea Alief Rahmasari
Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M) Vol 1, No 4 (2020): Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jp2m.v1i4.8790

Abstract

POC (pupuk organik cair) adalah pupuk yang tersedia dalam bentuk cair dan dibuat secara alami melalui proses fermentasi sehingga menghasilkan larutan hasil pembusukan dari sisa tanaman, maupun kotoran hewan atau manusia. Teknologi pembuatan POC sendiri kurang dikuasai petani, sehingga kelompok KKN 46 berinisiatif perlu melakukan pelatihan pembuatan POC bagi petani di Desa Glanggang Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang dengan memanfaatkan tanaman paitan. Tanaman paitan sendiri di desa Glanggang dianggap gulma oleh masyarakat setempat yang tumbuh liar dan berlimpah di desa tersebut.  Disamping memanfaatkan tanaman liar tujuan dari pembuatan POC ini adalah untuk mengurangi kebiasaan petani desa Glanggang dalam penggunaan pupuk kimia ke pupuk organik cair ramah lingkungan. Pelaksanaan kegiatan terdiri dari beberapa tahapan; tahap pertama yaitu survey lokasi tanaman paitan yang tumbuh liar dan berlimpah, tahap kedua berkoordinasi dengan ketua kelompok tani “Dewi Sri” di desa Glanggang, tahap ketiga persiapan pelaksanaan pelatihan dan tahap terakhir yaitu tahap keempat adalah pelaksanaan kegiatan pembuatan POC.
Pengaruh Substrat Afkir Jamur Kayu Dan Metode Pembuatan Bibit Yang Berbeda Pada Pertumbuhan Dan Produksi Jamur Merang (Volvariella Volvaceae) Dengan Sistem Nampan Bersusun Agus Sugianto; Anis Sholihah; Siti Muslikah
Folium : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 3, No 2 (2019): Folium : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.283 KB) | DOI: 10.33474/folium.v3i2.2053

Abstract

Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur yang banyak digunakan sebagai olahan makanan, permintaan jamur merang terus meningkat menyebabkan nilai ekonominya juga terus meningkat. Selama ini budidaya jamur merang membutuhkan tempat yang luas sehingga perlu dilakukan terobosan inovasi budidaya dengan sistem nampan. Kandungan  mineral limbah media jamur kayu yang tersisa dapat digunakan sebagai campuran media tumbuh jamur merang. Pembuatan bibit metode tanam eksplan langsung baru sebatas bibit jamur kayu dan belum pernah digunakan pada jamur merang maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi jamur merang serta mengetahui analisis nilai usaha tani. Rancangan yang digunakan RAL faktorial dua faktor, faktor pertama yaitu penambahan substrat afkir jamur kayu dan faktor kedua adalah metode pembuatan bibit yang berbeda. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Hasil penelitian menunjukkan secara umum tidak banyak terjadi interaksi antar perlakuan, namun secara terpisah perlakuan metode pembuatan bibit yang berbeda memiliki masa pertumbuhan yang berbeda, pada metode bibit TEL (tanam eksplan lagsung) memiliki periode masa panen total selama 20 hari dan metode BMM (biakan murni mieselum) 24 hari. Hasil analisis usaha tani penggunaan limbah jamur 40% memiliki nilai usaha tani paling tinggi dalam 11 periode tanam. Kata Kunci : Jamur Merang, Limbah Baglog Afkir, Sistem Nampan Bersusun.
Pengaruh Aplikasi Vermikompos Berbahan Aditif Pestisida Nabati Terhadap Pertumbuhan, Hasil Dan Serapan Hara N, P Dan K Tanaman Brokoli (Brassica oleracea L.) Yang Terinfeksi Hama Plutella xylostella Prayoga Gumilar Geri Winarno; Anis Sholihah; N Nurhidayati
Folium : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 3, No 2 (2019): Folium : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.743 KB) | DOI: 10.33474/folium.v3i2.2057

Abstract

Untuk mengurangi dampak negatif dari penggunaan pestisida kimia terhadap lingkungan dalam sistem budidaya konvensional, perlu adanya teknik pengendalian alternatif secara organik dengan menggunakan pupuk organik dan pestisida nabati.  Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan pengaruh aplikasi vermikompos berbahan aditif pestisida nabati terhadap pertumbuhan, hasil dan serapan hara tanaman brokoli (Brassica oleracea L.) yang terinfeksi hama Plutella xylostella. Penelitian merupakan percobaan pot menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) sederhana yang terdiri atas 14 perlakuan yaitu P0 (kontrol), P1 (pupuk dan pestisida kimia) P2 – P13 (menggunakan vermikompos berbahan aditif pestisida nabati dengan cara aplikasi yang berbeda). Variabel yang diamati adalah variabel tumbuh, hasil serapan N, P dan K tanaman.  Hasil penelitian menunjukkan perlakuan P4 dan P6 memberikan pertumbuhan tanaman terbaik, perlakuan P4, P6 dan P8 memberikan berat segar total biomassa tertinggi berturut-turut dengan nilai 257,85 gram, 257,31 gram dan 250,64 gram, perlakuan P7 memberikan berat kering total biomassa tertinggi dengan nilai 37,32 gram, perlakuan P6 memberikan diameter floret terbesar dengan nilai 8,76 cm dan perlakuan P9 memberikan hasil indeks panen tertinggi dengan nilai 26,96 %. Perlakuan P4 memberikan serapan hara N dan P tertinggi dengan nilai berturut-turut  1,24  dan 0,16 gram tan.-1.   Serapan hara K tertinggi pada perlakuan P8 dengan nilai 1,36 gram tan.-1. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa untuk pengendalian hama ulat Plutella xylostella secara organik, perlu aplikasi vermikompos dengan  bahan aditif daun mimba + daun pepaya dan  daun mimba + daun paitan yang dibenamkan Kata Kunci: Vermikompos, pestisida nabati, serapan hara, pertumbuhan dan hasil tanaman, brokoli (Brassica oleracea L.), hama (Plutella xylostella) 
Variasi Campuran Brangkasan Kedelai Dan Jerami Padi Terhadap Serapan N Dan Efesiensi Penggunaan N, Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi Gogo (Oryza sativa L.) Anis Sholihah; Agus Sugianto; Taqijuddin Alawiy
Folium : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 3, No 1 (2019): Folium : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.873 KB) | DOI: 10.33474/folium.v3i1.1912

Abstract

Brangkasan kedelai merupakan bahan organik yang mampu menyediakan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, Brangkasan Kedelai sendiri merupakan bahan organik berkualitas tinggi karena proses dekomposisinya yang relatif cepat sehingga unsur yang dibutuhkan oleh tanaman dapat tersedia dan dapat diserap ketika tanaman membutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serapan unsur hara N yang dihasilkan dari kompos brangkasan kedelai dan jerami padi pada tanaman padi gogo serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi gogo. Rancangan yang digunakan adalah RAKsederhana dengan 5 perlakuankompos ditambah kontrol dan pembanding pupuk NPK. Pencampuran bahan organik berbeda kualitas brangkasan kedelai dan jerami padi pada komposisi D4 (25% brangkasan kedelai dan 75% jerami) dengan berbagai komposisi dapat meningkatkan serapan N 16,44% dan efisiensi penggunaan N sebesar 33,88% pada tanaman padi dibandingkan menggunakan komposisi 100% jerami. Hasil tanaman padi campuran dengan komposisi 100% brangkasan kedelai menghasilkan gabah 6,91 ton ha-1yang memberikan pengaruh terbaik dan tidak berbeda nyata dengan dengan komposisi 75% : 25% brangkasan kedelai dan jerami padi menghasilkan (6,31 ton ha-1)  dan 50% : 50%  brangkasan kedelai dan jerami padi menghasilkan (6,20 ton ha-1). Kata kunci :brangkasan kedelai, serapan N,  efesiensi N, jerami padi, padi
PEMANFAATAN JERAMI PADI BERLABEL 15N UNTUK MELACAK DISTRIBUSI NITROGEN DENGAN INDIKATOR TANAMAN JAGUNG Anis Sholihah; Agus Sugianto
BUANA SAINS Vol 14, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.712 KB) | DOI: 10.33366/bs.v14i2.361

Abstract

Penelitian dilakukan dengan tujuan mengetahui distribusi nitrogen dari residu tanaman (jerami padi=JP) yang diberikan ke dalam tanah. Jerami padi berlabel 15N berasal dari tanaman padi yang dipupuk dengan empat konsentrasi 15N ( urea) yang berbeda yaitu 0 mM (N0), 0,625 mM (N1), 2,5 mM (N2), dan 10 mM (N3) yang ditanam pada pot plastik berdiameter 30 cm berisi 5 kg pasir kuarsa dan ditempatkan pada green house. Setelah 8 minggu padi dipanen dan biomasnya dioven pada suhu 60oC selama 48 jam kemudian dianalisis kualitas residunya. Empat macam JP dengan konsentrasi 15N berbeda (N0; N1; N2; N3) ditambah satu perlakuan kontrol (K; tanpa residu JP) selanjutmya dipergunakan untuk dua macam percobaaan yaitu; 1. Percobaan inkubasi tidak tercuci untuk mengetahui dinamika mineralisasi N dalam tanah dan 2. Percobaan pot pada tanaman jagung dilakukan di green house pada pot ukuran 10 Kg tanah untuk mengetahui besarnya serapan N tanaman jagung dan distribusi N. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan konsentrasi 15N berbeda menghasilkan kualitas JP yang berbeda. JP mengandung N sebesar 1.05 - 2.04%,15N-excess 0.92 - 2.78%, lignin 4.24 – 23.54% dan polifenol 4.74 – 6.78%. Besarnya mineral nitrogen yang terlepas selama inkubasi 14 minggu 57.46% pada konsentrasi 10 mM (N3). Serapan N tanaman jagung 28,15% dari nilai tersebut 35.42% berasal dari JP yang diberikan dan 64.58% berasal dari N tanah
RESPONS DUA JENIS JAMUR KAYU YANG DIBUAT MELALUI PEMBIBITAN TANAM EKSPLAN LANGSUNG (TEL) TERHADAP SUBSTRAT YANG BERASAL DARI SAMPAH RUMAH TANGGA BERVARIASI RASIO C/N Agus Sugianto; Anis Sholihah; Priyagung Hartono
BUANA SAINS Vol 14, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.587 KB) | DOI: 10.33366/bs.v14i2.339

Abstract

Penelitian telah dilaksanakan untuk mengetahui respons dua jenis jamur kayu yaitu jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) dan jamur kuping (Auricularia polytrica) yang telah dibuat dengan metode tanam eksplan langsung (TEL) terhadap berbagai rasio C/N substrat yang berasal dari sampah rumah tangga. Percobaan dilaksanakan mulai Januari sampai dengan Maret 2014, di rumah jamur Fakultas Pertanian, Universitas Islam Malang, Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAL faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama jenis jamur terdiri dua taraf (jamur tiram putih dan jamur kuping). Faktor kedua rasio C/N substrat terdiri empat taraf (10, 20, 30, dan 40). Hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa jamur tiram putih mampu tumbuh dan berproduksi lebih baik dibandingkan jamur kuping yang ditunjukkan melalui kemampuan miselium memenuhi bag-log dicapai 26,2 hari, bobot segar total badan buah dengan persamaan regresi Y = -0,4988 X2 + 36,487 X 105,37 dengan R2 = 0,9793 dan rasio C/Nopt = 36: efisiensi biologi Y = -0,85 X2 + 5,665 X 23,875 dengan R2 = 0,9518 dan rasio C/Nopt = 33
Respon dua genotip kentang (Solanum tuberosum L.) dengan pemberian tiga sumber pupuk nitrogen di dataran medium Anggi Handa Suwandi; Anis Rosyidah; Anis Sholihah

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.929 KB) | DOI: 10.35891/agx.v12i2.2606

Abstract

This study aimed to evaluate the growth and yield of two potato genotypes (S) due to three sources of nitrogen (G) fertilizer on medium plains. The study was arranged in a two-factor, randomized block design factorial and was repeated three times. The first factor is the source of N fertilizer, consisting of three levels: S1 = ZA ((NH4)2SO4), S2 = urea (CO(NH2)2), and S3 = ammonium nitrate (NH4NO3). The second factor was potato genotype, consisting of two levels G1 = MS 13 genotype and G2 = At 4 genotype. The data obtained were analyzed by F test at 5% level (ANOVA) to determine the effect of treatment and further LSD test was carried out to determine differences between treatments, and multiple regression analysis to determine the most influential factors on potato tuber starch content. The results showed that the highest starch content was obtained by the At 4 genotype of 18,50% and was suitable for medium plains. While the starch content of the MS 13 genotype was 17,53%. For fertilizing nitrogen sources, it is recommended to use ammonium nitrate, because it obtains the highest yield of 27,30 tons ha-1 from other nitrogen fertilizer sources.
Spices and garbage two keys to healthy life Anis Sholihah; Yuni Aulia Agustin; Nada Kutsuma Vacha; Mohammad Alfan Yusuf
Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang Vol 6, No 4 (2021): November 2021
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/abdimas.v6i4.5172

Abstract

Indonesia is rich in various kinds of spices and its benefits are no doubt, Wadeng Sidayu Gresik Village has the potential for abundant spices but has not been used optimally, especially the COVID-19 pandemic, this healthy drink is one of the solutions to increase the body's immunity. Making healthy drinks from spices is expected to change people's mindset towards a healthy lifestyle supported by a healthy, clean and free environment from waste and pollution, Ngoro Mojokerjo Village is a large industrial center in East Java so that plastic waste is very troubling because from time to time increased. The effort to reduce plastic waste is by using it as a chair at home. The two spice and waste activities in the two villages went through several stages; the first stage was conducting the survey, the second stage was applying for a permit to the local Village Head, the third stage was collecting spices and plastic waste and the fourth stage was training in making drinks, socializing the use of waste and making chairs from plastic waste. The results of the activity were that technology for making and healthy drink products, technology, and chair products from plastic waste, and public awareness not littering increased by 61%.
Pengawetan dan Pemberian Nilai Tambah Produk Jamur Tiram Putih Menjadi Sate dan Bakso Jamur Agus Sugianto; Anis Sholihah
Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang Vol 6, No 2 (2021): May 2021
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/abdimas.v6i2.5174

Abstract

The unsolved problem of mushroom farmers in Blayu village is post-harvest handling and adding value to mushroom fruit bodies, if the harvest is high, many farmers experience losses because they cannot store more than 7 days. The service was carried out in Blayu village, Wajak, Malang Regency, divided into six stages: (1). Program socialization to farmer groups; (2). Post-harvest technology extension; (3). Training and mentoring of mushroom fruit preservation technology, (4). Training and assistance in making mushroom-based fast food, (5) Procurement of infrastructure, (6) Monitoring, evaluation and reporting. The results of the service program can be concluded: 1). The mushroom farmers in the Guyub Makmur farmer group have mastered the technology of preserving white oyster mushrooms, reaching 90%; 2). Preservatives and ingredients and accessories, storage tools, tools for making mushroom meatballs and mushroom satay are available; 3). 100% of farmer groups can make satay and mushroom meatballs and start a business selling mushroom meatballs, the income of farmer groups increases between 55% - 65% compared to before; 4). An IPR has been produced entitled "Mushroom Storage Model and Postharvest Management with the recording number from the Director General of IPR 000187424".DOI: https://doi.org/10.26905/abdimas.v6i2.5174