Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMBUATAN FORMULASI SEDERHANA INSEKTISIDA BOTANI BERBAHAN KACANG BABI (Tephrosia vogelii) DAN SIRIH HUTAN (Piper aduncum) UNTUK MENCEGAH HAMA PADA TANAMAN SAYURAN Eka Candra Lina; Arneti Arneti; Novri Nelly; Angga Ferdiyansyah
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 2 No 4.a (2019)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.282 KB) | DOI: 10.25077/jhi.v2i4.a.318

Abstract

Petani sangat mengandalkan insektisida sintetik dalam upaya pengendalian hama. Penggunaan insektisida sintetik yang tidak bijaksana dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang ditandai dengan musnahnya mikro organisme tanah, matinya musuh alami, dan matinya organisme bukan sasaran lainnya. Selain itu dampak negatif residu pestisida pada produk pertanian dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia yang mengkonsumsi produk yang terkontaminasi residu pestisida. Pengendalian hama alternatif yang ramah lingkungan sangat dibutuhkan dalam proses budidaya tanaman, diantaranya adalah insektisida botani. Upaya mengurangi ketergantungan petani terhadap insektisida sintetik dapat dilakukan dengan menjadikan petani sebagai produsen insektisida dan bukan hanya sebagai konsumen. Insektisida botani dari bahan tumbuhan yang ada di sekitar tempat bercocok tanam dapat digunakan sebagai tindakan pencegahan (preventif) dari serangan hama. Piper aduncum atau yang disebut sirih hutan dan Tephrosia vogelii atau disebut kacang babi banyak ditemukan di lahan pertanian produktif Alahan Panjang, Sumatera Barat. Campuran dua jenis bahan ini dengan perbandingan 2:1 diketahui dapat mengendalikan hama dari golongan Lepidoptera yang menyerang sayuran. Sosialisasi penggunaan di tingkat petani, latihan penyiapan bahan tanaman dan pembuatan larutan semprot dengan konsentrasi 5%, perlu dilakukan agar pengendalian hama efektif dan efisien. Manfaat kegiatan ini dapat membantu petani dalam mengendalikan serangan hama pada tanaman budidaya, mengurangi penggunaan insektisida sintetik, menghemat biaya produksi dan secara tidak langsung meningkatkan pendapatan petani.