Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENERAPAN ALAT CUCI TANGAN SEMI OTOMATIS DAN ERGONOMIS PADA PASAR BANDA AIA DI KECAMATAN KOTO TANGAH, PADANG Irriwad Putri; Mohammad Agita Tjandra; Renny Eka Putri
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jhi.v4i2.490

Abstract

Hand washing is the most important thing because it is simple and most influential in maintaining health caused by infectious diseases. Washing hands should use clean water and be free from germs. Hand washing in public handwashing stations must be carried out carefully because physical contact between users and faucets or soap dispensers can cause disease transmission or epidemics between users. Therefore, ergonomic and semi-automatic handwashing tools are made to reduce physical contact between users and these tools. The existence of the market in everyday life is essential for the community in meeting their daily needs. This activity aims to design, manufacture, and carry out the method of introducing handwashing tools. This service activity took place at the Banda Aia Market, Pasie Nan Tigo Village, Koto Tangah District, Padang City. This market is located in Pasie Nan Tigo (PNT) Village, Koto Tangah District, Padang City, the only market in Pasie Nan Tigo Village. The results obtained from this activity are (1) the Banda Aia market community is greatly helped by this hand washing tool, (2) the market community is more interested in washing their hands because they are not worried about contact with the hand washing place, (3) The public gets information about health care methods during the COVID-19 pandemic through health posters affixed to handwashing tools. From the implementation of this activity, it can be seen that awareness in washing hands after activities in the community is not only influenced by awareness alone, but the right tool to increase awareness becomes a habit.
RANCANG BANGUN MESIN PEMBELAH BUAH PINANG (Areca cathecu L.) DENGAN SUMBER PENGGERAK MOTOR LISTRIK Irriwad Putri; Putri Zainal
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 25, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.25.2.163-174.2021

Abstract

Komoditas buah pinang (Areca catechu L.) sudah tidak asing lagi di Tanah air. Pascapanen buah pinang terdiri dari beberapa metode, tergantung dengan jenis pinang dan kebutuhan dari masyarakat salah satunya adalah proses pembelahan. Pembelahan pinang yang dilakukan oleh masyarakat masih dengan cara tradisional dan memerlukan keahlian khusus, tenaga kerja yang banyak, jam kerja yang lama sehingga mempunyai kapasitas kerja yang rendah serta peluang terjadinya kecelakaan kerja cukup besar. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan Perancangan Mesin pembelah Pinang Tua dengan Menggunakan Dua Silinder pembelah sebagai teknologi tepat guna bagi masyarakat dengan kapasitas yang lebih besar dari pembelahan tradisional dan memperhatikan keselamatan kerja. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Manajemen Produksi Alat dan Mesin Pertanian, Teknik Pertanian dan Biosistem. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan tahapan penelitian meliputi identifikasi masalah, inventarisasi ide, penyempurnaan ide, serta perancangan fungsioanl dan struktural serta pengujian mesin. Pada penelitian ini menggunakan sampel buah pinang tua dengan kadar air 71,5% yang berasal dari daerah padang dengan berat sampel untuk masing-masing pengulangan adalah 10 kg. Pengulangan dilakukan sebanyak 3 kali sehingga total sampel yang digunakan adalah 30 kg. Dari pengujian yang telah dilakukan diperoleh Kapasitas kerja efektif Mesin 55,68 kg/jam, Efisiensi alat 47,72%, rendemen pembelahan 64,3%, rata-rata kerusakan hasil sebesar 10,1%, rata-rata kehilangan hasil 2,3 %, persentase pinang tidak terbelah 23,3%, dan tingkat kebisingan untuk tanpa bahan dan ada bahan adalah sebesar 85,9 dan 96,6 dB. Secara keseluruhan mesin pembelah pinang ini mempunyai kapasitas kerja lebih besar jika dibandingkan dengan pembelahan manual.
RANCANG BANGGUN ALAT DETEKSI RINTANGAN PADA LINTASAN KERJA TRAKTOR BERBASIS PENGOLAHAN CITRA Irriwad Putri; Usman Ahmad; Desrial Desrial
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 20, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.086 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.20.2.65-72.2016

Abstract

Sensor deteksi rintangan (obstacle detection sensor) merupakan komponen yang penting dalam pengembangan traktor otomatis (autonomous tractor) dalam rangka mengenal lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat alat deteksi rintangan pada lintasan outdoor traktor berbasis pengolahan citra. Tahapan penelitian ini meliputi penelitian pendahuluan, perancangan alat, pembuatan alat, dan uji fungsional alat. Alat ini menggunakan kamera CCD sebagai sensor utama dan dilengkapai pointer laser. Pada penelitian pendahuluan diperoleh spesifikasi komponen alat yang digunakan yaitu pointer laser berjumlah enam buah dengan sinar laser berwarna merah yang berupa visible light dengan panjang gelombang 650 nm dengan daya < 5mWatt. Kamera perekam yang digunakan  merupakan jenis kamera CCD color dengan resolusi 640 x 480 dan FL 60 mm. Secara keseluruhan alat deteksi rintangan mempunyai konsistensi penyinaran diatas 85%. Hal ini membuktikan bahwa alat ini mampu digunakan sebagai alat deteksi rintangan pada lintasan outdoor traktor.
PENGEMBANGAN SISTEM INSTRUMENTASI UNTUK MENGUKUR LEBAR KERJA (CUTTING WIDTH) PADA MINI COMBINE HARVESTER Renny Eka Putri; Ade Sandri; Irriwad Putri
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 23 No. 3 (2022)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (696.051 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtp.2022.023.03.7

Abstract

          Pengukuran lebar kerja menggunakan sensor tentunya lebih efisien dan lebih akurat dibandingkan dengan pengukuran secara manual. Pengukuran lebar kerja ini dibutuhkan dalam penentuan hasil panen atau yang lebih dikenal dengan yield monitoring. Yield monitoring adalah salah satu teknologi pertanian presisi yang berfungsi untuk memonitoring hasil penentuan hasil panen secara langsung (real time). Teknologi ini mengumpulkan data berupa grain flow (ton/jam), lebar kerja (cutting width), kecepatan combine harvester (km/jam) dan grain moisture content (%). Pengukuran lebar kerja dilakukan dengan cara mengukur jarak antara pembacaan sensor pada header kiri dan kanan, kemudian dikurangi dengan lebar header. Pengukuran lebar kerja secara real time dibutuhkan pada pemantauan hasil panen yang dilakukan oleh mini combine harvester. Dalam proses pemanenan, mini combine harvester akan bekerja memotong padi. Lebar kerja biasanya dihitung dengan mengukur jarak dari header mini combine harvester. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan sistem pengukuran untuk  lebar kerja (cutting width) pada mini combine harvester dan melakukan uji kinerja untuk sistem tersebut. Sistem instrumentasi yang dikembangkan dalam mengukur lebar kerja adalah dengan menggunakan Sensor ultrasonik US-100 sebagai sensor jarak kemudian ESP 32 sebagai mikrokontroler sekaligus modul WiFi yang akan dikoneksikan dengan database dan diinterpretasikan kedalam bentuk digital menggunakan LCD I2C. Dengan sistem ini dapat digunakan oleh petani untuk memantau hasil panennya secara langsung. Alat ini juga memudahkan petani untuk memasang atau melepaskan alat sesuai dengan kebutuhan karena bersifat “plug and play”           Cutting width measurements using sensors are certainly more efficient and more accurate than manual measurements. Measurement of this cutting width is needed in determining crop yields or better known as yield monitoring. Yield monitoring is a precision agricultural technology that functions to monitor the results of determining crop yields in real time. This technology collects data in the form of grain flow (tons/hour), cutting width (cutting width), combine harvester speed (km/hour) and grain moisture content (%). Measurement of the cutting width is done by measuring the distance between the sensor readings on the left and right headers, then subtracting the width of the header. Measurement of cutting width in real time is needed in monitoring harvests carried out by mini combine harvesters. In the harvesting process, the mini combine harvester will work to cut the rice. The cutting width is usually calculated by measuring the distance from the mini combine harvester header. The purpose of this research is to develop an instrumentation system to measure the cutting width of a mini combine harvester. The instrumentation system developed to measure the cutting width is to use the ultrasonic sensor US-100 as a distance sensor then ESP 32 as a microcontroller as well as a WiFi module which will be connected to the database and interpreted into digital form using an I2C LCD. This system can be used by farmers to monitor their harvest directly. This tool also makes it easier for farmers to install or remove the tool according to their needs because it is "plug and play"
SIMULASI DAN DISAIN ALAT PELUBANG TANAH SEMI MEKANIS UNTUK MENANAM KENTANG (Solanum tuberosum L.) Renny Eka Putri; Muhammad Mizwardi; Irriwad Putri
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 27, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.27.1.54-64.2023

Abstract

Dalam budidaya tanaman kentang, petani masih banyak menggunakan lubang tanam untuk penanaman kentang, dimana alat untuk pelubang tanam tersebut masih didominasi oleh alat-alat sederhana yang kurang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah alat pelubang media tanam yang memiliki kedalaman dan diameter lubang tanam yang tepat pada tanaman kentang. Tahapan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu, perencanaan, pengembangan konsep, pembuatan alat, uji kinerja alat, dan analisis terhadap alat yang dirancang. Pengujian dilakukan pada lahan 50 m², dimana dibagi menjadi 6 demplot, dimana 3 demplot untuk pengujian alat pelubang tanah untuk media tanam kentang dan 3 demplotnya lagi menggunakan cangkul. Kapasitas kerja efektif dan kapasitas kerja teoritis yang didapatkan dengan menggunakan alat masing-masing bernilai, yaitu 0,0125 ha/jam dan 0,0150 ha/jam. Kapasitas kerja efektif dan kapasitas kerja teoritis yang didapatkan menggunakan cangkul masing-masing bernilai, yaitu 0,0124 ha/jam dan 0,0149 ha/jam. Effisiensi yang didapatkan dengan menggunakan alat, yaitu 83,30 %. Alat pelubang 2 kali lipat lebih tepat guna digunakan untuk pelubangan tanah menanam kentang dibandingkan cangkul. Biaya pokok yang didapatkan, untuk perancangan alat pelubang tanah untuk media tanam kentang, didapatkan sebesar Rp. 24,02/lubang.
Pengembangan Sistem Kontrol Nutrisi Budidaya Hidroponik Berbasis IoT (Internet of Things) Sawi Samhong (Brassicasinesis L.) Renny Eka Putri; Hammam Mananda Harahap; Irriwad Putri
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 11, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2023.011.02.09

Abstract

Sistem hidroponik rakit apung merupakan salah satu sistem yang biasa digunakan dalam hidroponik. Sistem ini menggunakan bak penampung dan menggenangkan tanaman dengan campuran air dan nutrisi. Meskipun banyaknya sistem hidroponik menggunakan rakit apung, tetapi masih kurang dalam pengendalian dan pengontrolan, untuk mengembangkan sistem ini dibutuhkan sistem kontrol penambahan nutrisi AB mix otomatis berbasis Internet Of Things (IoT). Penggunaan sistem IoT dalam hidroponik adalah untuk memudahkan dan memanipulasi hasil panen yang memuaskan dan juga memberikan kemudahan dalam penggunaan hidroponik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memudahkan Penambahan sistem kontrol dan membuat petani hidroponik lebih mudah untuk mengontrol serta memonitoring nutrisi Ab mix. Sensor yang digunakan untuk mendeteksi nilai ppm dari campuran air dan nutrisi adalah sensor TDS. Sensor TDS membaca nilai ppm pada sistem hidroponik rakit apung. Pembacaan yang diberikan sensor TDS dikirim ke aplikasi blynk dengan bantuan NODEMCU. Sensor membaca data menggunakan rentang nilai ppm. Rentang nilai yang diberikan dari 600-800 ppm. Jika nilai ppm kurang dari 600 ppm maka nutrisi akan bertambah secara otomatis dengan bantuan pompa peristaltik. Nutrisi bertambah sampai dengan rentang nilai ppm yang telah diperintahkan. Data pengamatan dilakukan sekali tiga hari dari jam 08.00 WIB sampai dengan 18.00 WIB. Pada penelitian ini didapatkan perbandingan signifikan antara penggunaan IoT dalam hidroponik. Penggunaan IoT memberikan kemudahan pada hidroponik dalam memenuhi kebutuhan nutrisi apabila nutrisi yang dibutuhkan berkurang.
Enhancing Mini Greenhouse Design: A CFD Analysis of Temperature, Humidity, and Wind Flow Distribution Irriwad Putri; Rahmah Tasya Aldi; Ashadi Hasan
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 13, No 2 (2024): June 2024
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v13i2.381-393

Abstract

Research has been carried out on simulating the distribution of temperature, humidity and wind direction in a mini greenhouse using CFD ansys with several fan speed variations. This study aims to simulate the microclimate in a mini greenhouse, namely in the form of temperature, humidity and wind direction with variations in fan speed, namely with speeds of 1.7 m/s, 2.0 m/s and 2.2 m/s. Field measurement data regarding temperature, humidity (RH) in the tunnel-type mini greenhouse that has been carried out is used as input or input to the boundary conditions in the CFD mini greenhouse simulation. The results of the mini greenhouse CFD simulation using Ansys FLUENT are shown in the form of contour images of each condition. Temperature distribution contour, the humidity distribution contour (RH) and the airflow velocity distribution contour indicated by the vector will be used as the focus of this research. The numerical simulation shows quite good results when compared with the results of measurements in the field with the maximum error value obtained, which is 4.04%. Keywords: Computational Fluid Dynamics, Humidity, Simulation, Temperature, Wind direction.