Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan Kadar Zinc dan Pola Asuh Ibu dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 2 – 5 Tahun di Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman Elsa Noftalina; Mayetti Mayetti; Afriwardi Afriwardi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 19, No 3 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.904 KB) | DOI: 10.33087/jiubj.v19i3.723

Abstract

Stunting is a short body condition based on height according to age (TB / U) whose standard deviation is less than -2 and -3 from the z-score calculation of the WHO child growth standard table. Stunting is an irreversible growth disorder due to inadequate nutrition and recurring infections during the first 1000 days of life. Indicators of chronic malnutrition that occur in a long time so that stunting in children under five, especially at the age of 2-5 years stunting will be clearly visible and is one indicator of chronic nutritional status that can provide an overall picture of the disorder in the past. The causes of stunting are lack of nutrition, infectious diseases, poor parenting, poor environmental sanitation and low health services. Zinc deficiency can cause impaired growth and decreased immunity. One of the biomarkers used is the analysis of hair zinc levels because it can describe chronic zinc levels in the past so it is appropriate to measure zinc levels in the stunting condition which is a long-standing condition of malnutrition. The croos sectional research design was carried out in the Panti District of Pasaman Regency and the West Sumatra Regional Health Laboratory in June to July 2019. The study sample were mothers and children aged 2-5 years as many as 60 people divided into two groups which are stunting and normal children, taken by proportional stratified simple random sampling. Zinc levels were measured by atomic absorption spectrophotometry (AAS) while parenting used questionnaires. Statistical test using Mann Whitney test and Chi Square. The results showed the mean zinc levels in stunting children 154.70 (9-387) µg / g and zinc levels in normal children 241.00 (60-933) µg / g with p = 0.018. parental feeding (p = 0.009), hygiene parenting (p = 0.034). health care parenting (p = 0.017), psychosocial stimulation parenting care (0,000). The conclusion of this study is that there is a significant association between zinc levels and parenting with the incidence of stunting.
PROGRAM LATIHAN BAGI KELOMPOK LANSIA Afriwardi Afriwardi
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 3, No 1 (2008): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v3i1.55

Abstract

The increase of older people can be seen in our health service .Some of the older people is living in a bad condition where they need helpfrom their children or family. The study to stay young is most interest to reduce the aging of human body that coz malfunction of human body. Training to the older people need to be given to slower down their aging and degenerative disease. The planning ofthese program is good for the older people to get the optimal effect. The training program should be to the role of exercise that is good, well, arrange, andprogressive.
Gambaran Perubahan Tekanan Darah Pasca Olahraga Futsal pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Akdri Andi; Afriwardi Afriwardi; Detty Iryani
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v5i2.515

Abstract

AbstrakPada olahraga tertentu seperti futsal,  tekanan darah dapat naik menjadi 150-200 mmHg. Sebuah penelitian menyatakan  60 kematian mendadak pasca olahraga, 58 diantaranya disebabkan oleh kelainan kardiovaskuler. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perubahan tekanan darah pasca olahraga futsal pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif observasional dengan menggunakan desain cross-sectional study. Subjek yang digunakan adalah 30 orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang memenuhi kriteria inklusi dan eklusi pada April 2014. Olahraga futsal dilakukan 30 menit lalu dilakukan pengukuran tekanan darah sesaat, 15, 30 dan 60 menit dengan menggunakan sphygmomanometer air raksa dan stetoskop. Hasil penelitian didapatkan peningkatan tekanan darah sistolik sesaat setelah olahraga futsal pada semua sampel dengan peningkatan sebesar 20 mmHg pada 18 orang (60%) dan 25 orang (83,8%) tidak mengalami perubahan tekanan darah diastolik. Pada 15 menit setelah olahraga futsal, 18 orang (60%) terjadi penurunan tekanan darah sistolik sebesar 20 mmHg dan 26 orang (86,67%) tidak mengalami perubahan tekanan darah diastolik. Pada 30 menit setelah olahraga, 4 orang (13,3%) mengalami penurunan tekanan darah sistolik. Satu jam setelah olahraga, semua subjek telah mencapai tekanan darah awal.Kata kuncl: tekanan darah, olahraga futsal sesaat, 15 menit, 30 menit, satu jam AbstractIn certain exercise such as futsal, blood pressure can raise around 150-200 mmHg. A study has identified 60 sudden deaths after sports and 58 were caused by cardiovascular disorders. The objective of this study was to describe changes in blood pressure after futsal exercise in students of Medical Faculty of Andalas University. The design is descriptive observational using a cross-sectional study. The 30 subjects were taken base on inclusion and exclusion criteria. This study was conducted on April 2014. Subject played futsal for 30 minutes, then the blood pressure was measured right after doing futsal then 15, 30 and 60 minutes later with a sphygmomanometer and stethoscope. This study found an increase in systolic blood pressure shortly after  futsal in all subjects with an increase of 20 mmHg in 18 people (60%) and 25 people (83.8%) had no change in diastolic blood pressure. Fifteen minutes after doing futsal, 18 people (60%) had 20 mmHg decrease in systolic blood pressure and 26 (86.67%) had no change in diastolic blood pressure. Thirty minutes after doing futsal, 4 (13.3%) experienced a decrease in systolic blood pressure and 100%  returned to the initial blood pressure. One hour after exercise, all of subjects  reached the initial blood pressure again.Keywords: blood pressure, right after doing futsal, 15 minutes, 30 minutes, one hour
Gambaran Tekanan Darah pada Pasien Sindrom Koroner Akut di RS Khusus Jantung Sumatera Barat Tahun 2011-2012 Meidiza Ariandiny; Afriwardi Afriwardi; Masrul Syafri
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v3i2.85

Abstract

AbstrakPenyakit jantung koroner merupakan penyakit degeneratif dengan permasalahan yang serius karena prevalensinya yang terus meningkat. Keadaan yang mengkhawatirkan dari penyakit jantung koroner adalah pada fase akut atau disebut dengan sindrom koroner akut. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya sindrom koroner akut adalah tekanan darah yang tinggi yang mengakibatkan pecahnya plak aterosklerotik. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran tekanan darah pada pasien sindrom koroner akut di RS Khusus Jantung, Sumatera Barat dan mengetahui jenis hipertensi yang terjadi. Penelitian dilakukan dengan mengambil data sekunder yaitu data tekanan darah awal masuk rumah sakit pada pasien sindrom koroner akut di RS Khusus Jantung, Sumatera Barat pada bulan Maret-April 2013. Penelitian ini merupakan studi deskriptif observasional dengan total sampling. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat. Hasil penelitian dari 145 data ditemukan bahwa hipertensi (tekanan darah tinggi) sebanyak 88 pasien (61%), prehipertensi sebanyak 33 pasien (23%), dan normotensi sebanyak 24 pasien (16%), dengan jenis hipertensi yaitu hipertensi kombinasi sebanyak 53 pasien (60%), hipertensi sistolik sebanyak 20 pasien (23%) dan hipertensi diastolik sebanyak 15 pasien (17%). Kelompok usia yang terbanyak yaitu usia 46-55 tahun (30%) diikuti kelompok usia 66-75 tahun (25%), 56-65 tahun (24%), >76 tahun (10%), 36-45 tahun (0,8%), dan < 35 tahun (0,2%) dengan jenis kelamin laki-laki sebesar 74% dan perempuan sebesar 26%. Kesimpulan dari hasil penelitian adalah gambaran tekanan darah pada pasien sindrom koroner akut yang terbanyak yaitu hipertensi dengan jenis hipertensi kombinasi. Kelompok usia terbanyak yaitu usia 46-55 tahun dengan jenis kelamin laki-laki.Kata kunci: tekanan darah, hipertensi, sindrom koroner akutAbstractCoronary heart disease is a degenerative disease. It becomes serious because the prevalence continues increase. The worst condition is the acute phase which is called acute coronary syndrome. The high blood pressure is one of the risk factors of acute coronary syndrome because it lead atherosclerotic plaques ruptured. This research aims is to describe the blood pressure and the type of hypertension in patients with acute coronary syndromes in The Heart Hospital, West Sumatera. This research took the secondary data of admission blood pressure in patients hospitalized with acute coronary syndrome in The Heart Hospital, West Sumatera, March - April 2013. This research is an observational descriptive study with a total sampling. Data analysis was performed univariate analysis. The results of 145 data were 88 patients (61%) had hypertension (high blood pressure), 33 patients (23%) were prehypertension, and 24 were normotensive (16%). The type of hypertension were 53 patients with combination hypertension (60%), 20 patients with systolic hypertension (23%) and 15 patients with diastolic hypertension (17%). Based on the age classification of hypertension, found that 46-55 years were 30%, 66-75 years were 25%, 56-65 years were 24%, > 76 years were 10%, 36-45 years were 0.8%, and < 35 years were 0.2%. based on gender classification of hypertension found that male gender were 74% and women were 26%. The conclusion of this research find that the largest blood pressure in patients with acute coronary syndromes is hypertension, the largest type of hypertension is combination hypertension, the largest age classification is 46-55 years, and the largest gender classification is male.Keywords:blood pressure, hypertension, acute coronary syndrome
Perbedaan Jumlah Perdarahan Saat Persalinan Pada Ibu Primigravida Yang Melakukan Dan Tidak Melakukan Senam Hamil Selama Kehamilan Trimester III Febby Herayono; Vaulinne Basyir; Afriwardi Afriwardi
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 8, No 2 (2019): Online Juni 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v8i2.999

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) masih cukup tinggi di Indonesia, karena disebabkan oleh perdarahan, eklamsi dan infeksi. American College of Obstetricans and Gynecologist merekomendasikan senam selama kehamilan agar persalinan lancar dan mengurangi komplikasi saat persalinan. Tujuan penelitian adalah menentukan perbedaan antara jumlah perdarahan saat persalinan pada Ibu primigravida yang melakukan dan tidak melakukan senam hamil selama kehamilan trimester III. Jenis penelitian adalah rancangan comparative study. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Andalas dan Lubuk Buaya dari Oktober 2018 sampai Januari 2019. Jumlah sampel adalah 44 orang di bagi menjadi 2 kelompok, yaitu pertama 22 orang ibu yang melakukan senam hamil dan 22 orang ibu yang tidak melakukan senam hamil. Pengambilan sampel dengan consecutive sampling. Analisis data menggunakan system komputerisasi dengan uji independent t-test. Hasil penelitian didapatkan rerata jumlah perdarahan pada ibu yang senam hamil 489,18 cc dan pada ibu yang tidak senam hamil 501,86 cc. Tidak terdapat perbedaan jumlah perdarahan pada ibu yang melakukan dan tidak melakukan senam hamil dengan nilai (p=0,786).
Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Ketahanan Kardiorespirasi, Kekuatan dan Ketahanan Otot dan Fleksibilitas pada Mahasiswa Laki-Laki Jurusan Pendidikan Dokter Universitas Andalas Angkatan 2013 Haslan Muhaimin Lubis; Delmi Sulastri; Afriwardi Afriwardi
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v4i1.213

Abstract

AbstrakKomponen kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesahatan adalah ketahanan kardiorespirasi, komposisi tubuh yang dinilai dengan Indek Massa Tubuh (IMT), kekuatan dan ketahanan otot dan fleksibilitas. Kebugaran jasmani bersifat individual. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara IMT dengan ketahanan kardiorespirasi, kekuatan dan ketahanan otot, dan fleksibilitas. Penelitian dilakukan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang pada bulan Nopember - Desember 2013. Penelitian ini merupakan studi observasional analitik menggunakan desain cross sectional study dengan jumlah 72 orang. Ketahanan kardiorespirasi didapat dengan menghitung nilai VO2maks menggunakan tes ergometer sepeda metode Astrand 6 minute cycle test. Dilakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan. Kekuatan otot dinilai dengan hand dynamometer dan back strength dynamometer, ketahanan otot dinilai dengan bent leg sit-up dan fleksibilitas dinilai dengan sit and reach test, trunk extension, dan shoulder lift. Hasil pengukuran rerata IMT 22,08 ± 4,55, VO2maks 35,27 ± 2,25, grip strength kanan 32,44 ± 7,04, grip strength kiri 30,31 ± 7,2, back strength 100,9 ± 19,43, bent leg sit-up 29,29 ± 8,43 dalam 1 menit, sit and reach test 4,61 ± 2,61, trunk extension 29,21 ± 10,01, dan shoulder lift 38,06 ± 9,5.Kata kunci: BMI, VO2 maks, IMT, kekuatan dan ketahanan otot, fleksibilitasAbstractThe component of physical fitness which related to health are cardiorespiratory endurance, body composition (Body Mass Index/BMI), muscle strength and endurance, and flexibility. The objective of this research was to determine the relationship between BMI with cardiorespiratory endurance, muscle strength and endurance, and flexibility. This research has been done on male students of Medical Faculty of Andalas University on November – January 2013. This was a study observational analitic using design cross sectional study by the number of 72 people. Cardiorespiratory endurance obtained by calculating the value of bycycle ergometer test using VO2maks method astrand 6 minute cycle test, conducted measurement of height and weight, muscle strength is graded with a hand dynamometer and back strength dynamometer, muscle endurance is assessed with the bent leg sit-up, and flexibility with the sit and reach test, trunk extension, and shoulder lift. Data were analyzed by using SPSS. The result showed average body mass index 22,08 ± 4,55, VO2 max 35,27 ±2,25, right grip strength 32,44 ±7,04, left grip strength 30,31 ± 7,2, back strength 100,9 ±19,43, bent leg sit-up 29,29 ±8,43 in one minute, sit and reach test 4,61 ± 2,61, trunk extension 29,21 ±10,01, and shoulder lift 38,06 ±9,5.Keywords: BMI, VO2 maks, muscle strength and endurance, flexibility.
Hubungan Aktivitas Fisik Harian dengan Gangguan Menstruasi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Putri Anindita; Eryati Darwin; Afriwardi Afriwardi
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 5, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v5i3.570

Abstract

 AbstrakGangguan menstruasi dapat menimbulkan stres dan menurunkan kualitas hidup wanita. Gambaran menstruasi seseorang dapat memperlihatkan keadaan fungsi reproduksi seseorang dan risiko mengalami berbagai penyakit. Aktivitas fisik diperkirakan sebagai salah satu cara untuk mengurangi terjadinya gangguan menstruasi tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan antara aktivitas fisik harian dan gangguan menstruasi. Desain penelitian  menggunakan cross sectional study dengan jumlah subjek 90 mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Angkatan 2011-2013. Data didapatkan dari kuisioner yang diisi langsung oleh masing-masing responden yang kemudian dianalisis denga uji chi-square. Hasil penelitian mendapatkan gangguan menstruasi terjadi pada 73,3% mahasiswi dengan gangguan yang paling sering terjadi yaitu dysmenorrhea sebanyak 63,3%. Sebagian besar mahasiswi tersebut memiliki aktivitas fisik harian yang cukup menurut rekomendasi WHO yaitu sebanyak 60%. Berdasarkan uji chi-square, tidak ditemukan adanya hubungan antara aktivitas fisik harian dan gangguan menstruasi (p= 0,846). Kesimpulan ialah tidak terdapat hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik harian dan gangguan menstruasi pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.Kata kunci: aktivitas fisik, gangguan menstruasi, mahasiswi FK AbstractMenstrual disorder is often cause stress and decrease the life quality of a woman. Menstrual pattern can describe the condition of reproduction function and risk of having several disease. Physical Activity is considered as one of the way to reduce menstrual disorder. The objective of this study was to determine the association between daily physical activity and menstrual disorder.This  study  used cross sectional design on 90 female medical student of Andalas University Class of 2011-2013 as the sample. The data from self reported questionnaire that was given to the students is analyzed using chi-square.The results show that menstrual disorder is occured in 73,3% of the female medical student and the most frequent disorder is dysmenorrhea 63,3%. Most of the students are physically active correspond to the recommendation of WHO about 60%. It is inferred that there is no association between daily physical activity and menstrual disorder (p= 0,846). The conclusion is daily physical activity and menstrual disorder among female medical students in Andalas University have no significant association.Keywords: physical activity, menstrual disorder, female medical student
Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kadar Nitric Oxide (NO) Plasma pada Masyarakat di Kota Padang Ghozi Natul Isral; Afriwardi Afriwardi; Delmi Sulastri
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v3i2.77

Abstract

AbstrakNitric oxide merupakan faktor relaksan yang disentesis oleh endotel pembuluh darah yang kadarnya dapat dipengaruhi oleh aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kadar NO plasma pada masyarakat di kota Padang. Penelitian ini merupakan penelitian dengan data sekunder dari penelitian Delmi Sulastri dkk dalam “Pengaruh Asupan Antioksidan terhadap ekspresi Gen eNOS3 pada penderita Hipertensi Etnik Minangkabau”. Subyek penelitian adalah semua responden penelitian Delmi Sulastri dkk dalam “Pengaruh Asupan Antioksidan terhadap ekspresi Gen eNOS3 pada Penderita Hipertensi Etnik Minangkabau” berjumlah 130 orang yang dinilai aktivitas fisiknya dengan menggunakan kuisioner Baecke dkk. dan dilakukan pemeriksaan kadar NO plasma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat aktivitas fisik ringan dan NO plasma rendah dengan dengan rerata 26,3±15,2 μmol/L. Dari analisis data didapatkan bahwa responden dengan aktivitas fisik ringan lebih banyak memiliki kadar NO plasma rendah (61,7%) dibandingkan kadar NO plasma normal (38,3%). Dari analisis statistik uji Chi-Square didapatkan nilai p = 0,007 yang berarti terdapat hubungan bermakna antara aktivitas fisik dengan kadar NO plasma (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah sebagian besar masyarakat di kota Padang memiliki tingkat aktivitas fisik ringan dan kadar NO plasma rendah. Dari uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara aktivitas fisik dengan kadar NO plasma pada masyarakat di kota Padang.Kata kunci: Aktivitas fisik, NOAbstractNitric oxide is relaxan factor that is synthesized by endothelial cell of blood vessel. From previous research showed that plasma NO level influenced by physical activity. The purpose of this study is to know correlation between physical activity with plasma NO level to Padang city people. The research is a research with secondary data by Delmi Sulastri et al., in “The Influence Of Antioksidan Intake to eNOS3 Gene Ekspression In Hypertension Patients In Minangkabau Ethnicity”. Participant of this research is all participant of Delmi Sulastri et al. research in “The Influence Of Antioksidan Intake to eNOS3 Gene Ekspression In Hypertension Patients In Minangkabau Ethnicity” with 130 participant. All participant were observed their physical activity using Baecke et al. quitionaire and were examined plasma NO level. Result of this study showed that most of responden have low physical activity level and low NO plasma level,with mean 26,3±15,2 μmol/L. From data analysis shows that subject with mild physical activity more had low plasma NO level (61,7%) than normal plasma NO level (38,3%). Then, from data analysis with Chi-Square test, found p value = 0,007. It mean, there is significant correlation between physical activity with NO plasma level (p<0.05). The summary of this study is most of Padang city people have mild physical activity level and low NO plasma level. From data statistics analysis showed that there is significant correlation betweeen physical activity with NO plasma level to people in Padang city.Keywords:Physical activity, NO
Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Penjual Es Campur Tentang Zat Pewarna Berbahaya dengan Kandungan Rhodamin B dalam Buah Kolang Kaling di Kota Padang Rizki Hidayah; Asterina Asterina; Afriwardi Afriwardi
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v6i2.692

Abstract

Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) dewasa ini sangat beragam dan sering berakibat buruk terhadap kesehatan. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Padang pada Juni 2016 di empat kecamatan di Kota Padang mendapatkan lima dari 75 sampel makanan yang diperiksa mengandung rhodamin B. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan tingkat pendidikan dan pengetahuan penjual es campur tentang zat pewarna berbahaya terhadap kandungan rhodamin B dalam buah kolang kaling di Kota Padang. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah cluster random sampling dan sampel penelitian adalah 11 pasar tradisional yang ada di Kota Padang dengan jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 31 sampel. Penelitian dilaksanakan pada Agustus 2016 sampai April 2017. Analisis data menggunakan uji Fisher. Hasil penelitian menunjukan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan (p = 0,935) dan pengetahuan tentang zat pewarna berbahaya (p = 0,283) dengan kandungan rhodamin B pada buah kolang kaling. Simpulan dari penelitian ini, baik tingkat pendidikan maupun pengetahuan penjual tentang zat pewarna berbahaya tidak terdapat hubungan yang bermakna. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan penjual yang relatif rendah dan pengetahuan yang cukup tidak menjadi faktor yang menentukan makanan yang dijual tidak sehat dan tidak layak konsumsi.
Hubungan Perilaku Merokok dengan Ketahanan Kardiorespirasi (Ketahanan Jantung-Paru) Siswa SMKN I Padang Amanda Besta Rizaldy; Afriwardi Afriwardi; Yessy Susanty Sabri
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v5i2.516

Abstract

AbstrakAda banyak faktor yang dapat mempengaruhi ketahanan kardiorespirasi pada remaja, salah satunya adalah perilaku merokok. Merokok pada masa remaja akan mengganggu kebugaran, khususnya ketahanan kardiorespirasi karena efek dari zat yang terkandung didalamnya. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan perilaku merokok dengan ketahanan kardiorespirasi pada remaja. Ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross-sectional study yang dilakukan pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Padang (SMK N 1 Padang) dengan jumlah subjek sebanyak 111 orang. Pengumpulan data melalui kuesioner dan tes ketahanan kardiorespirasi. Analisis statistik yang digunakan adalah uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa SMK N 1 Padang yang merokok memiliki ketahanan kardiorespirasi yang kurang baik yaitu sebanyak 55,1% siswa, sedangkan sebanyak 40,5% pada siswa yang tidak merokok memiliki ketahanan kardiorespirasi yang cukup baik. Setelah dilakukan analisis melalui uji chi-square, disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara perilaku merokok dengan ketahanan kardiorespirasi (p<0,05).Kata kunci: perilaku merokok, ketahanan kardiorespirasi, remaja AbstractThere are many factors correlate to cardiorespiratory endurance of the teenagers, one of them is smoking behavior. Smoking behavior in teenagers will affect the physical fitness, especially for the cardiorespiratory endurance because of the effect from the substances in cigarette. The objective of this study was to determine the correlation between smoking behavior and the cardiorespiratory endurance of the teenagers. This was an analytical research with cross-sectional study design. This study was done for the students of Vocational Senior High School 1 Padang with the total subjects were 111 peoples. The data was collected by questionnaire and cardiorespiratory endurance’s test. This study used chi-square test for the statistical analyze. The result of this research found that most of the smoker students of SMK N 1 Padang have a low cardiorespiratory endurance, the percentage was 55,1% and 40,5% of the non-smoker students had a good enough cardiorespiratory endurance. The chi-square test result conclude that there is a significant relation between smoking behavior and the cardiorespiratory endurance (p<0,05).Keywords: smoking behavior, cardiorespiratory endurance, teenagers
Co-Authors Adang Bachtiar Adi Antoni Afrinita Eka Fitri Ahmad Wira Aisyah Elliyanti Akdri Andi Alya Misdhal Rini Amanda Besta Rizaldy Amir, Arni Arina Widya Murni Asril Zahari Asterina Asterina Aulia Fash Farabi Ayu Anissa Bahri Bobby Indra Utama Brian Sri Prahastuti Citra Manela Daan Khambri Dara, Widia Dedi Sutia Dedy Kurnia Delmi Sulastri Delmi Sulastri Desmawati Desmawati Desrida Desrida Desy Nofita Sari Detty Iryani Dezi Ilham Dian Pertiwi Dian Pertiwi Didin Kustantiningtyastuti Dina Arfiani Rusjdi Edison Edison Efrida Efrida Eka Nofita Eldi Sauma Elizabeth Bahar Elly Usman Elmatris Elmatris Elmatris Sy Elsa Noftalina Endang Mutiwara Endrinaldi Eny Yantri Erin Desweni Eryati Darwin Eti Yerizel Eva Decroli Fadhilati Sabrina Febby Herayono Fika Anggraini Fika Tri Anggraini Ghozi Natul Isral Gusti Revilla Hardisman Harie Satria ES Haslan Muhaimin Lubis Hasmiwati Hendriati, Hendriati Hidayati Hidayati Hirowati Ali Hudila Rifa Karmia Hudila Rifa Karmia Husna Yetti Husnil Kadri Ilmiawati, Ilmiawati Ilvira Ulpa Ismail Intan Nurwida Hayati Yasrial Iria Ningsih Busri Irwan Prayitno Johanes C. Mose Joserizal Serudji Julizar Julizar Julizar Julizar Junira Erasta Lastri Daniati Lili Irawati Lili Irawati Masrul Syafri Mayetti Mayetti Meidiza Ariandiny Mety Dwi Putri Eszy Miftah Irrahmah Miftah Irramah Miftahul Jannah Milfa Sari Muzamil Mohamad Reza Mudjiran Mudjiran Mudjiran Mudjiran Muhammad Amirul Ihsan Saputra Musrizal Adli Mutia Lailani Najirman Najirman Nega Olavia Nova Relida Samosir Noverika Windasari Nur Afrainin Syah Nur Indrawati Lipoeto Nur Indrawaty Lipoeto Nurfazlina Nurfazlina Nurhajjah, Sitti Nursyirwan Efendi Nuzulia Irawati Pudia M. Indika Putri Anindita Putri Nurul Syafirah Azis Rahmad Syawqi Rahmat Syawqi Raisa Hussein Rani Ashari Reny Jayusfani Restu Susanti Reza Ekatama Rajasa Rika Susanti Rina Gustia Rini Gusya Liza Rizki Hidayah Rizqa Fiorendita Hadi Rose Dinda Martini Rozi Sastra Purna Rurin Ardiyanti Sabrina Hayati Safitri, Yunni Selfi Renita Rusjdi Setia Budi Zein Shafira Widia Putri Siska Andriani Rukmana Siti Coryniken Siti Nurhajjah Sukhri Herianto Ritonga Sukri Rahman susi susi Taufik Hidayat Tiffany Atia Aristi Vaulinne Basyir Vaulinne Basyir Vitresia, Havriza Wahyu Margi Sidoretno Wenny Rahmalia Rezki Wira Ditya Wirsma Arif Harahap Yessy Susanty Sabri Yolanda Syahdia Yose Ramda Ilhami Yose Ramda Ilhsmi Yuharika Pratiwi Yulistini, Yulistini Yuniar Lestari Yusnawati Yusnawati Yusrawati Yusrawati Yusri Dianne Jurnalis Zelly Dia Rofinda Zelly Dia Rofinda