p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Verbum Christi
Audy Santoso
Sekolah Tinggi Teologi Reformed Injili Internasional

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Revolution of Worship Audy Santoso
VERBUM CHRISTI JURNAL TEOLOGI REFORMED INJILI Vol 7 No 2 (2020): Besar Setia-Mu
Publisher : STTRII

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.609 KB) | DOI: 10.51688/VC7.2.2020.art1

Abstract

Christian's view of worship has been revolutionized that bears great consequences in history. To grasp this notion, one needs to understand the concept of time that includes aion (age/ era). There have been many turnovers of Aions in history, but the greatest one was revolutionized by Jesus. What Jesus does was forthtold by David, who revolutionized worship to consists not only of sacrifices but also of praises. The revolution of worship by Jesus bears several implications in our current practice. Worship is not a one dimensional of 'here and now' reality, but in fact a reality that is greater than the church herself.
Allah yang Tak Terselami Audy Santoso
VERBUM CHRISTI JURNAL TEOLOGI REFORMED INJILI Vol 8 No 2 (2021): Allah yang Tak Terselami
Publisher : STTRII

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51688/VC8.2.2021.edi

Abstract

Pengenalan akan Allah memengaruhi seseorang hidup di dalam penyembahannya. Israel yang menyembah anak lembu emas, sebelumnya hidup di dalam kemegahan yang fana dengan memakai perhiasan-perhiasan (Kel. 33:6). Bagaimana seharusnya kita hidup merefleksikan pengenalan akan Allah yang melewatkan kegemilangan-Nya kepada Musa? Disinilah kita mengerti apa artinya kebaikan TUHAN. Kebaikan yang bukan bersifat menetap melainkan yang lewat/transient/ passing. Kemuliaan TUHAN yang adalah kebaikan harus bersifat transient di dunia yang fana ini, jika tidak kemuliaan tersebut akan menghanguskan seluruh ciptaan ini. Demikianlah kebaikan yang orang Kristen hidupi di dunia ini. Impresi pada orang yang menerima kebaikan pun harus bersifat transient. Di dalam melakukan kebaikan yang transient inilah, kita mengikuti jejak kebaikan Tuhan yang telah dinyatakan kepada kita. Semoga di tengah pandemi yang kita harapkan berlalu, nafas kehidupan kita yang transient boleh menjadi passing goodness bagi orang lain. Kehidupan Yesus di dunia ini begitu cepat berlalu, hanya tiga puluh tiga dan setengah tahun dilaluinya. Namun Yesus meninggalkan kalimat terakhir yang menguatkan para murid dan kita di percakapan terakhir-Nya: Ego Vici Mundum/ Aku telah mengalahkan dunia (Yoh 16:33).