Muhammad Iqbal Khatami
Universitas Gadjah Mada

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

COVID-19 DAN KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET: MELIHAT REPRESI DIGITAL DALAM PEMBERITAAN TEMPO.CO Muhammad Iqbal Khatami; Moch. Edward Trias Pahlevi
SOURCE : Jurnal Ilmu Komunikasi Source : Jurnal Ilmu Komunikasi Volume 8 Nomor 1 April 2022
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/source.v8i1.4592

Abstract

The presence of the Covid-19 pandemic and high internet penetration in Indonesia have also encouraged community activities, one of which is digital activism. The purpose of this article is to describe digital activism carried out in the midst of a pandemic that has received a lot of repressive measures in cyberspace. The approach used is media cloud content analysis of Tempo.co news related to digital repression in Indonesia from March to December 2020. Researchers processed data using Nvivo 12 Plus software, the data generated included crosstab and wordcloud analysis. The results showed that hacking and doxing attacks were the most discussed cases of digital repression on Tempo.co. In addition, law enforcement and law enforcement against democracy in danger are indicators of the highest issue in Tempo.co's reporting. While the wordcloud analysis shows quotes from the police and government, many words imply some form of performance from the Police and Government.
Discourse Network Analysis (DNA): Aktivisme Digital dalam Perdebatan Isu “Presiden Tiga Periode” di Twitter Muhammad Iqbal Khatami
Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 5, No 1 (2022): FEBRUARI 2022
Publisher : COMMUNICATION MAJOR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v5i1.5484

Abstract

Artikel ini menawarkan Discourse Network Analysis (DNA) tentang bagaimana pola komunikasi aktivisme digital dalam perdebatan publik pada isu “Presiden Tiga Periode”. Data diambil dari capture tweet di Media Sosial Twitter dengan kata kunci “Presiden Tiga Periode” dan mendapat total 2606 Tweet dan Komentar dengan pengambilan data sumber dari tanggal 16 hingga 24 September 2021.  Pemrosesan data yang dihasilkan berupa diagram akun dengan references tertinggi, diagram indikator isu perdebatan, sociogram, dan data wordcloud. Hasil penelitian ini menunjukkan akun yang terlibat dalam perdebatan didominasi oleh akun tanpa identitas dan memiliki pengikut yang sangat banyak hingga ratusan ribu. Peta perdebatan utama dalam isu ini bukan pada pro dan kontra, namun pada saling konter narasi. Pihak pendukung pemerintah menganggap isu ini adalah permainan oposisi, dan pihak oposisi menarasikan bahwa ini merupakan rencana pemerintahan saat ini untuk mewacanakan jabatan presiden tiga periode melalui amandemen UUD 1945. Implikasi dan kontribusi dari penelitian ini adalah menggambarkan bagaimana keterkaitan antar wacana dilihat dari aktor yang terlibat, akun yang disebut, tagar yang digunakan hingga persebaran tweet yang dilihat dari sociogram.
EKSISTENSI “BALIHO 2024” DALAM PERTARUNGAN ELEKTABILITAS: ANALISIS PENCITRAAN TOKOH POLITIK Muhammad Iqbal Khatami
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jambi Vol 5 No 2 (2021): Volume 5 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Jurusan Ilmu Politik dan Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (950.275 KB) | DOI: 10.22437/jisipunja.v5i2.14624

Abstract

Fenomena kemunculan media luar ruang berupa billboard dan baliho yang dimunculkan oleh para tokoh politik menjadi perbincangan di ruang publik karena dikaitkan dengan proses menuju Pemilu 2024. Dalam penelitian ini, peneliti melihat eksistensi “baliho 2024” dari empat tokoh politik di antaranya Puan Maharani, Airlangga Hartanto, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Muhaimin Iskandar. Tujuan penelitian ini menganilis komunikasi politik dan pencitraan tokoh politik pada perbincangan publik di media massa daring diantaranya Tempo.com dan Kompas.com serta pada hasil pencarian Twitter. Dalam penelitian ini, peneliti menjelaskan tentang distribusi sentimen perbincangan yang hadir di ruang publik, indikator-indikator yang memengaruhi sentimen, serta melihat pengaruhnya terhadap pertarungan elektabilitas antar ke empat tokoh politik tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan Analisis yang digunakan adalah deskriptif. Sedangkan pemerosesan data melalui software Nvivo 12 Plus. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa sentimen negatif dominan terbangun di perbincangan publik pada pemberitaan dan hasil pencarian Twitter. Dengan indikator tertinggi yakni kemunculan Baliho 2024 dianggap tidak tepat karena dikaitkan dengan kondisi Pandemi Covid-19. Adapun kaitannya dengan elektabilitas, sentimen  perbincangan di ruang maya tidak menjadi pengaruh utama dalam pertarungan elektabilitas mengingat adanya kenaikan elektabilitas ke empat tokoh politik tersebut di bulan September dibanding bulan Juni. Hal tersebut juga bergantung pada segmen pasar pemilih yang menjadi target.