Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

CITRA PEREMPUAN PENARI DALAM NOVEL RDP KARYA AHMAD TOHARI DAN PDS KARYA YUDHISTIRA ANM MASSARDI Rifa Rasyidah Imtinan; Tito Tri Kadafi
Gurindam: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 1, No 1 (2021): JUNI
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.141 KB) | DOI: 10.24014/gjbs.v1i1.12880

Abstract

Abstrak: Citra Perempuan Penari dalam Novel RDP Karya Ahmad Tohari dan PDS Karya Yudhistira ANM Massardi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk citraan terhadap perempuan yang berprofesi penari dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari dan Penari dari Serdang Karya Yudhistira ANM Massardi. Adanya bentuk tokoh yang sama menjadi bahan perbandingan bagaimana sebuah tokoh perempuan ‘penari’ digambarkan dalam sebuah karya sastra. Teori yang digunakan merupakan teori kritik sastra feminis. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif dengan metode sastra perbandingan. Kedua novel yang memiliki kurun waktu penerbitan yang berbeda yakni RDP rentang waktu 1940-1960-an dengan PDS yang berlatar waktu tahun 2013, perbedaan tersebut nyatanya tidak memberikan banyak pengaruh perubahan terhadap stereotip yang diberikan kepada tokoh penari Srintil dalam RDP dan Ayu Chaya (PDS). Kata Kunci: Citra Perempuan, Kritik Sastra Feminis, Penari, Novel, SastraAbstract:  The Image of Women Dancer in Novel RDP by Ahmad Tohari and PDS by Yudhistira ANM Massardi. This study aims to determine the image of women who are dancers in the novel Ronggeng Dukuh Paruk by Ahmad Tohari and Penari dari Serdang by Yudhistira ANM Massardi. The existence of the same character form is being comparison material to know how a female 'dancer' character is depicted in a literary work. The theory used is a feminist literary criticism theory. This study uses a descriptive-qualitative approach with the comparative literature method. The two novels have different publishing periods, namely the RDP from the 1940-1960s with the PDS which is set in 2013, this difference does not in fact have much of a changing effect on the stereotypes given to the dancer Srintil in RDP and Ayu Chaya (PDS).Keywords: Women Image, Feminist Literary Criticism, Dancer, Novel, Literature
Gangguan Berbahasa pada Anak Penderita Hidrosefalus Tito Tri Kadafi
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 12 No. 2 (2021): Jurnal Madah
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31503/madah.v12i2.379

Abstract

Abstract This research was conducted by seeing language disorder in child with hydrocephalus, whose subjects were hydrocephalus sufferers from birth. Using qualitative methods, as well as data collection techniques through observation, literature review, and interviews, this study seeks to identify the causes of language disorders experienced by VC (respondent). The results showed a cognitive effect due to hydrocephalus conditions, and imperfect use of articulatory tools in speech, which caused the inability of VC to pronounce the phonemes / s /, / r /, / l /, and / z /. Another influence that also causes language disorders is the passivity of social interactions due to limited interaction between respondents and peers in the neighborhood where he live.   Abstrak Penelitian ini dilakukan dengan meneliti gangguan berbahasa pada anak penderita hidrosefalus, yang subjeknya merupakan penderita hidrosefalus sejak lahir. Menggunakan metode kualitatif, serta teknik pengumpulan data melalui observasi, telaah pustaka, dan wawancara penelitian ini berupaya untuk mengidentifikasi penyebab gangguan berbahasa yang dialami VC (responden). Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh kognitif karena kondisi hidrosefalus, dan ketidaksempurnaan penggunaan alat artikulatoris dalam tuturan, yang menyebabkan ketidakmampuan VC dalam mengujarkan fonem /s/, /r/, /l/, dan/z/. pengaruh lain yang juga menyebabkan gangguan berbahasa ialah pasifnya pergaulan karena interaksi terbatas antara responden dengan rekan sebaya di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.
Integrasi Google Art and Culture dan Google Sites sebagai Media Pembelajaran Widyawisata pada Pembelajaran Penulisan Puisi Tito Tri Kadafi
JURNAL PENDIDIKAN Vol 30, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.583 KB) | DOI: 10.32585/jp.v30i1.1100

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemanfataan Google Art and Culture sebagai media pembelajaran widyawisata di sekolah, terutama dalam keadaan pandemi yang diintegrasikan dengan Google Sites. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah studi literatur deskriptif serta teknik baca-catat, terutama saat mengumpulkan informasi terkait media tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan media ini tergolong sebagai media widyawisata (study tour) dalam bentuk daring. Fungsi lain dari media ini juga digunakan untuk menunjang pembelajaran penulisan puisi. Perwujudan media widyawisata ini juga perlu didukung oleh integrasi aplikasi lain seperti Google Sites. Penulisan puisi menggunakan media ini sebagai alat bantu juga perlu ditunjang dengan penerapan metode pencatatan kata kunci oleh pengajar, untuk mewujudkan efektivitasnya.Kata-kata Kunci: Google Art and Culture, Media Pembelajaran Widyawisata, Puisi,Pencatatan Kata Kunci
Pemanfaatan Laman Web Make Beliefs Comix dalam Pembuatan Media Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Komik Digital Jesyischa Rizky Devista; Tito Tri Kadafi
JURNAL PENDIDIKAN Vol 30, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1468.656 KB) | DOI: 10.32585/jp.v30i2.1531

Abstract

Abstrak: Penelitian ini betujuan untuk mengembangkan dan memunculkan inovasi dalam penciptaan media pembelajaran berbasis digital, terutama komik digital dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Peneliti menggunakan metode kualitatif, memanfaatkan data yang diperoleh dari 60 orang responden yang menjadii informan dalam penelitian ini dengan mengisi angket yang disebarkan melalui Google Formulir. Teknik analisis datanya dengan menganalisis jawaban angket dan memetakannya menjadi data penelitian. Hasil penelitian ini adalah media komik digital sangat menarik untuk dikembangkan menjadi media pembelajaran, terlebih dengan memanfaatkan laman Make Beliefs Comix yang memiliki banyak kelebihan, yakni laman Make Beliefs Comix dapat digunakan tanpa harus mengunduk aplikasi, dapat digunakan oleh pengguna yang tidak terampil dalam menggambar, mudah dalam pengoperasiannya, dan hemat biaya. Sedangkan kekurangan laman ini yakni, memerlukan koneksi intenet yang baik serta memerlukan komputer jinjing atau komputer agar lebih mudah digunakan.Kata-kata Kunci: Make Beliefs Comix, Media Pembelajaran, dan Teknologi
KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA MAT DAWUK DALAM NOVEL DAWUK KISAH KELABU DARI RUMBUK RANDU KARYA MAHFUD IKHWAN [The Personality of Mat Dawuk as Main Figure in the Novel Dawuk Kisah Kelabu dari Rumbuk Randu by Mahfud Ikhwan] Tito Tri Kadafi
TOTOBUANG Vol. 9 No. 2 (2021): TOTOBUANG: EDISI DESEMBER 2021
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/ttbng.v9i2.308

Abstract

This research uses descriptive qualitative method with reading-note technique as data collection technique. The research data is taken from the narrative of the character Mat Dawuk in the novel Dawuk Kisah Kelabu dari Rumbuk Randu by Mahfud Ikhwan, which is analyzed using Sigmund Freud's theory of psychoanalysis. The results showed that the personality structure of the Mat Dawuk character was influenced by three personality systems, namely the id, ego, and superego. His preference in Mat Dawuk's id is Mat Dawuk's libido drive towards Inayatun. The ego that appears in Mat tries to realize and fulfill what the id wants, resulting in an attitude of loyalty, protection, until even Mat Dawuk pledges that Inayatun is a power within him - that power disappears after Inayatun dies, which is illustrated through a willing attitude. Mat to be persecuted. The superego, which acts on the principle of morality, is here to help in making decisions about what the id wants, and also helps the ego to control the id that is wanted to be fulfilled. The Mat Dawuk character also has a living instinct that comes from Inayatun. Meanwhile, after Inayatun died, Mat tended to be controlled by a dead instinct which made him helpless, and chose to withdraw from society. Not only that, the character Mat Dawuk is depicted as experiencing anxiety several times, which later will correlate with Mat's personal development in survival, or what is known as a defense mechanism, and Mat Dawuk's tendency to be in aggression and repression mechanisms. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik baca-catat sebagai teknik pengumpulan datanya. Data penelitian diambil dari pengisahan tokoh Mat Dawuk dalam novel Dawuk Kisah Kelabu dari Rumbuk Randu karya Mahfud Ikhwan, yang ditelaah menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud. Hasil penelitian menunjukkan struktur kepribadian tokoh Mat Dawuk dipengaruhi oleh tiga sistem kepribadian yakni id, ego, dan superego. Id dalam diri Mat Dawuk preferensinya adalah dorongan hasrat libido Mat Dawuk terhadap Inayatun. Ego yang muncul pada diri Mat berusaha mewujudkan dan memenuhi apa yang diinginkan oleh id, sehingga timbul sikap kesetiaan, melindungi, hingga bahkan Mat Dawuk mengikrarkan bahwa Inayatun adalah kekuatan di dalam dirinya – kekuatan itu pun hilang, setelah Inayatun meninggal, yang digambarkan melalui sikap rela Mat untuk dipersekusi. Superego yang bertindak berdasarkan prinsip moralitas, hadir untuk membantu dalam pengambilan keputusan apa yang diinginkan oleh id, serta turut membantu ego untuk mengendalikan id yang bersifat ingin dipenuhi. Tokoh Mat Dawuk juga memiliki insting hidup yang berasal dari Inayatun. Setelah Inayatun meninggal, Mat cenderung dikuasai oleh insting mati yang membuatnya tidak berdaya, dan memilih menarik diri dari masyarakat. Tak hanya itu, tokoh Mat Dawuk digambarkan beberapa kali mengalami kecemasan, yang nantinya akan berkorelasi dengan perkembangan kepribadian Mat dalam bertahan hidup, atau disebut sebagai mekanisme pertahanan, dan kecenderungan Mat Dawuk berada pada mekanisme agresi dan represi.
Analisis Dampak Program Remaja Belajar Menulis Konten dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Esai (Studi Kasus Bastra ID) Tito Tri Kadafi
Gurindam: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 2, No 2 (2022): DESEMBER
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/gjbs.v2i2.18701

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak dari program Remaja Belajar Menulis Konten, yakni pelatihan menulis esai intensif yang diadakan oleh Bastra ID. Merumuskan masalah mengenai bagaimana dampak dari program dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis esai, penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan tiga teknik pengumpulan data, yakni observasi, dokumentasi, dan survei. Hasil penelitian menunjukkan adanya dampak dari program ini, yakni meningkatan pemahaman berpikir kritis dan menulis esai, mengenalkan media daring sebagai sarana membangun jejaring, menguatkan pengalaman terhadap isu keberagaman, serta pemahaman peserta terhadap teknik wawancara saat mengumpulkan data.Kata Kunci: Remaja Belajar Menulis Konten, Esai, Berpikir Kritis, Media