p-Index From 2019 - 2024
1.037
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Arsitekta
Astrid Hapsari Rahardjo
Tanri Abeng University

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Evaluasi Terhadap Pencahayaan Buatan dan Kenyamanan Visual di Ruang Kelas di Universitas Tanri Abeng Astrid Hapsari Rahardjo; Dian Monica Erveline Basri; Indrajid Krisniawan
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol 1 No 1 (2019): Arsitekta : Jurnal Arsitektur Kota dan Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1395.665 KB)

Abstract

Studi evaluasi terhadap pencahayaan buatan dan kenyamanan visual ini dilakukan di ruang kelas lantai tiga pada gedung perkuliahan Universitas Tanri Abeng. Hal ini disebabkan oleh adanya penggunaan lampu dengan temperatur warna cahaya dengan tone kuning atau warm yang berbeda dari ruang kelas di lantai lain yang menggunakan tone putih atau cool daylight. Adapun temperatur warna cahaya dengan tone kuning ini biasanya digunakan untuk menghasilkan nuansa ruang yang menenangkan untuk kegiatan diskusi bukan untuk menekankan fokus belajar. Penelitian ini dilakukan pada empat ruang kelas yang dianggap mewakili ruang kelas lainnya dari aspek bentuknya dengan pembuatan gambar dan simulasi model ruang kelas yang identik dengan kondisi eksistingnya termasuk juga posisi instalasi dan spesifikasi lampu yang digunakan. Kemudian dilakukan pengukuran intensitas cahaya di berbagai titik pada tiap ruang kelas tersebut dengan menggunakan luxmeter. Hasil pengukuran pencahayaan yang diperoleh kemudian dijadikan perbandingan terhadap standar pencahayaan buatan yang ditetapkan pemerintah dalam SNI no. 03-6575-2001. Penelitian ini juga mencatat tingkat kenyamanan visual yang dialami oleh pengguna ruang kelas melalui penyebaran kuesioner. Adapun permasalahan yang diidentifikasi baik dari segi tingkat intensitas pencahayaan maupun dari segi tingkat kenyamanan visual pengguna ruang tersebut kemudian diberikan rekomendasi solusi pencahayaan buatan untuk fungsi kegiatan perkuliahan dimalam hari. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai rekomendasi pencahayaan buatan di ruang kelas di lingkungan Universitas Tanri Abeng, terutama ruang kelas pada lantai tiga, agar kegiatan perkuliahan malam hari tersebut dapat diselenggarakan dengan lebih produktif dan optimal.
Rekalkulasi Kapasitas Ruang Kelas Universitas Tanri Abeng dalam Protokol Pembatasan Jarak Fisik Astrid Hapsari Rahardjo
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol 2 No 01 Mei (2020): Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1534.227 KB)

Abstract

Wabah Covid-19 yang merebak di seluruh dunia, khususnya di Indonesia, membuat Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan berbagai kebijakan dalam rangka pencegahan penyebaran virus, antara lain melalui pembatasan jarak fisik. Kebijakan ini berdampak pada penyelenggaraan aktivitas pembelajaran jarak jauh. Dalam wacana pembukaan kembali institusi pendidikan di zona kuning, diperlukan perhitungan kembali terkait kapasitas ruang kelas terhadap pengguna tanpa mengabaikan protokol kesehatan seperti pembatasan jarak fisik. Penelitian ini dibuat dengan mensimulasikan jarak fisik yang dimaksud dalam ketentuan Pemerintah terhadap bentuk dan luasan berbagai ruang kelas pada Universitas Tanri Abeng. Simulasi yang dilakukan tersebut menghasilkan jumlah pengguna ruang yang dapat diakomodasi dalam tiap tipe ruang kelas. Hasil tersebut dibandingkan dengan kapasitas ruang kelas sebelum terjadinya wabah. Hasil dari penelitian ini diharapkan agar dapat memberikan pedoman nantinya terkait jadwal dan metode penyelenggaraan kuliah yang akan dilaksanakan dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan yang sesuai dengan ketentuan Pemerintah demi meminimalisir terjadinya penularan Covid-19 di lingkungan Universitas Tanri Abeng.
Studi Ruang Akomodasi Fungsi Pasar Tradisional Pada Pasar Santa, Jakarta Astrid Hapsari Rahardjo; Firmansyah Bachtiar; Reza Rezaie
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol. 3 No. 01 (2021): Arsitekta : Jurnal Arsitektur Kota dan Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1053.665 KB) | DOI: 10.47970/arsitekta.v3i01.214

Abstract

Pasar Santa telah selesai direvitalisasi pada tahun 2006. Program revitalisasi tersebut mengubah bangunannya dari 32 unit bangunan satu tingkat menjadi satu unit bangunan bertingkat tiga khusus untuk mengakomodasi fungsi utama perdagangan dan jasa. Fungsi pendukung seperti manajemen dan musholla diletakkan pada lantai yang terpisah. Penelitian ini merupakan studi terkait ruang akomodasi fungsi pasar tradisional yang terdapat di Pasar Santa, Jakarta. Variabel penelitian dipilih dari empat ketentuan Pemerintah RI lewat keputusan dari Kementerian Kesehatan dan Perdagangan dan Standar Nasional Indonesia (SNI) no. 8152 tahun 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian ruang akomodasi fungsi pasar dan elemennya, seperti dimensi dan material, pada Pasar Santa terhadap ketentuan yang dirujuk terutama pada masa operasionalnya yang masih berlangsung hingga saat penelitian ini dilakukan. Namun sebelumnya dilakukan terlebih dahulu penjabaran dan perbandingan antara kondisi Pasar Santa sebelum dan setelah revitalisasi. Hal ini perlu dilakukan agar dapat diketahui seberapa jauh perkembangan pemfasilitasan ruang akomodasi pasar tradisional di Pasar Santa sejak bergabung di bawah naungan PD Pasar Jaya hingga saat ini.
Studi Kecukupan Pencahayaan Buatan Pada Permukaan Area Kerja Dapur Rumah Tinggal Sederhana Astrid Hapsari Rahardjo; Hendrik Poltak Doloksaribu
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol. 4 No. 01 (2022): Arsitekta : Jurnal Arsitektur Kota dan Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/arsitekta.v4i01.310

Abstract

Penelitian tentang pencahayaan pada area kerja dapur pada rumah tinggal belum banyak ditemukan padahal hal ini penting mengingat tingkat kompleksitas dan detail kegiatannya yang cukup tinggi. Aspek terkait efisiensi pelaksanaan kegiatan, kenyamanan visual dan keselamatan kerja sangat penting untuk dipertimbangkan dalam perancangan pencahayaan di dapur, terutama pada area kerja. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran pencahayaan pada area kerja dapur. Fokus penelitian ini ditekankan pada pencahayaan buatan dikarenakan karakteristiknya yang stabil dan juga mengingat kegiatan di dapur dapat dijalankan sewaktu-waktu. Lokus penelitian dipilih berdasarkan tipe konfigurasi dasar dapur. Adapun ruangan dapur tanpa jendela di perimeternya dipilih agar tidak terjadi bias pencahayaan alami. Tiap lokus juga dibatasi dengan beberapa keadaan terutama dengan adanya kabinet di atas area kerja sehingga penyediaan pencahayaan setempat atau task lighting dapat disediakan di sisi bawah kabinet tersebut. Pengukuran tingkat pencahayaan rata-rata (iluminasi) dilakukan dalam dua kondisi yakni ketika task lighting tersebut dimatikan dan dinyalakan. Nilai iluminasi yang diperoleh kemudian akan dibandingkan kesesuaiannya dengan standar yang ada. Di sini kemudian dapat diketahui apakah task lighting hendaknya disediakan pada perancangan dapur terutama yang terkait dengan area kerjanya dan bila disediakan berapa tingkat iluminasi yang dibutuhkan agar kondisi kerja yang efisien, nyaman dan aman dapat dicapai. Penelitian bersifat sederhana namun memiliki nilai urgensi. Dapur merupakan jantung dari sebuah rumah tinggal di mana kegiatan persiapan berbagai kebutuhan penghuninya banyak dilakukan. Tingkat ketelitian menyangkut kebersihan atau higienitas dan keselamatan sangat terbantu dengan adanya penyediaan pencahayaan yang cukup. Diharapkan kedepannya agar penelitian yang lebih kompleks dengan lokus penelitian yang lebih luas dapat dilakukan untuk mengedepankan kesadaran pentingnya area kerja dapur pada rumah tinggal yang layak guna, efisien, nyaman dan aman.
Analisa Kecukupan Ruang Pengguna Pada Unit Hunian Rusunawa Jatinegara Barat dan Pengadegan, Jakarta Astrid Hapsari Rahardjo
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol. 4 No. 02 (2022): Arsitekta : Jurnal Arsitektur Kota dan Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/arsitekta.v4i02.362

Abstract

Kualitas ruang tinggal merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi kualitas hidup. Salah satu pertimbangan terkait kualitas ruang tinggal tersebut adalah luasan hunian dan tingkat kepadatannya. Penyediaan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Jakarta dilaksanakan antara lain melalui program pembangunan rumah susun sederhana bertingkat tinggi dengan pedoman teknis yang didasarkan pada Permen PUPR no. 05/PRT/M/2007. Luasan unit hunian pada ketentuan ini adalah minimal 30 m2. Pada sumber data lain dikatakan bahwa luas ruang hunian adalah 9 m2 dan 7,2 m2 per orang. Penelitian ini mengkaji tentang faktor ergonomi dan antropometri yang dikaitkan dengan kegiatan dan besaran ruang yang dibutuhkan penghuni dalam menjalankan kegiatannya tersebut disertai alat bantu atau penunjang kegiatan. Adapun lokus penelitian yang dipilih adalah unit hunian tipikal di Rusunawa Jatinegara Barat dan Rusunawa Pengadegan. Dengan luasan unit yang sama, unit hunian di kedua Rusunawa ini memiliki susunan ruang yang berbeda. Penelitian ini membandingkan kedua kondisi tersebut dan merujukkannya pada ukuran standar ruang yang terdapat pada Data Arsitek. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran terkait dengan pengakomodasiankegiatan manusia di dalam unit hunian rusunawa dan kesesuaiannya dari sisi ergonomi dan antropometri.