Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PERSEPSI DAN MINAT PETANI MUDA DALAM BUDIDAYA SAYURAN SWISS CHARD ORGANIK Pardian, Pandi
Dharmakarya Vol 6, No 3 (2017): September
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.507 KB)

Abstract

Pengetahuan mengenai sistem budidaya Swiss Chardsecara organik berskala agribisnis sangat baik untuk diterapkan kepada para petani mudakarena dapat memberikan kontribusi yang sangat berarti tidak hanya dari aspek lingkungan saja tetapi juga dari aspek sosial dan ekonomi tentunya. Tujuan penelitian ini adalah menganalis perkembangan persepsi dan minat petani muda terhadap agribisnis dan konsumsi sayuran Swiss Chardorganik sebelum dan sesudah diberikan pelatihan. Desain penelitian yang digunakan adalah metode survey before-after. Sampel penelitian ini yaitu para petani mudadi Desa Jatimukti Kec. Jatinangor Kab. Sumedang yang diberikan pelatihan budidaya Swiss Chardorganik. Ukuran sampel sebanyak 68 orang. Data dianalisis menggunakan analisis scoring dan uji beda Wilcoxon Signed-rank Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah seluruh program pelatihan selesai, persepsi dan minat petani muda terhadap budidaya Swiss Chardorganik sangat baik di mana para petani muda mengetahui jenis dan manfaat dari program budidaya organik dan berkemauan untuk lebih mendalami dan menggeluti budidaya Swiss Chardorganik. Selain itu, terdapat perbedaan yang signifikan dalam minat dan persepsi petani muda sebelum dan sesudah pelatihan dalam artian bahwa terjadi peningkatan persepsi dan minat petani muda terhadap agribisnis Swiss Chardorganik setelah semua program pelatihan selesai dilaksanakan.
TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI PADI DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI Syamsiyah, Nur; Thoriq, Ahmad; Pardian, Pandi; Karyani, Tuti; Kusno, Kuswarini
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 10, No 1 (2017): Jurnal Agribisnis Terpadu
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.117 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Desa Hegarmanah Kabupaten Sumedang. Desa Hegarmanah tahun 2011 merupakan desa yang memiliki luas panen padi sawah terluas dibandingkan desa-desa lainnya yaitu seluas 242 hektar, pada tahun 2014 luas sawah menjadi 86,82 hektar dan akan semakin berkurang dari tahun ke tahun akibat dari alih fungsi lahan ke non pertanian. Tujuan Penelitian adalah mengetahui karakteristik usahatani padi di Desa Hegarmanah dan menganalisis tingkat pendapatan dan kontribusi pendapatan usahatani padi terhadap struktur pendapatan petani. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik penelitian study kasus (case study). Rancangan analisis usahatani diperlukan untuk mengetahui besarnya penerimaan petani dan analisis R/C ratio. Hasil penelitian diperoleh 81,25 persen petani menjual sebagian hasil produksinya (semi komersial) dan 25 persen petani menjual hasil usahatani, 18,75 persen petani tidak menjual hasil usahataninya. Petani dengan kuantitas penjualan terbesar hanya mencapai 42 kwintal atau sekitar 75 persen dari keseluruhan hasil produksinya. R/C ratio petani lebih besar dari 1 artinya usahatani padi yang dilakukan menguntungkan. Kontribusi pendapatan usahatani padi terhadap pendapatan total petani sangat bervariasi mulai 12 persen hingga 100 persen, Sebagian petani memang masih menggantungkan hidupnya dari usahatani padi, tambahan penghasilan diperoleh dari peternakan dan tanaman perkebunan, usaha kost-kostan, usaha industri pengolahan, jasa dan perdagangan.
PARTISIPASI PETANI DALAM PEMULIAN STEVIA (Kasus di Kelompok tani Mulyasari Ciwidey Kabupaten Bandung) Sukayat, Yayat; Hapsari, Hepi; Pardian, Pandi; Supyandi, Dika
Agricore Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKebutuhan gula pasir pada tingkat nasional menempati posisi kedua setelah beras (Maria, 2009).  Tahun 2016 kebutuhan gula pasir alami yang bersumber dari tanaman tebu (Sacharum Oficinarum L) untuk konsumsi dan industri mencapai 5,7 juta ton. Kebutuhan konsumsi sebanyak  2,7 juta ton jauh lebih banyak dari produksi nasional yang hanya mencapai 2,2 juta ton (Kemendag,2017) .  Masih di Tahun 2017, Pemerintah  membuka kran impor gula pasir sebanyak 3,22 juta ton untuk memenuhi kekurangan tersebut. namun tetap masih kurang, sehingga ada indikasi industri makanan /minuman menggunakan gula sintetis. Adanya kehawatiran dari mengkonsumsi gula sintetis, tumbuh keinginan masyarakat untuk mencari alternatif mengembangkan pemanis alami berkalori rendah (Budiarso,2008) . pemanis tersebut dihasilkan dari tanaman stevia. Namun dalam pengembangannya terkendala benih.Suseno Amin dkk 2015,  melakukan rekayasa genetika  stevia melalui induksi mutasi sinar gama, diharapkan mampu menjawab kebutuhan tersebut.  Agar komoditas ini adaptif dan sesuai dengan kebutuhan pengguna , pemulia melibatkan masyarakat dalam pengembangannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan persepsi pengguna terhadap stevia yang dikembangkan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif , desain kualitatif dengan teknik study kasus. Hasil dari penelitian ini menghendaki stevia umur rendah dengan memiliki rendemen gula yang tinggi dan adaptif terhadap lingkungan, serta cabang yang cukup banyak.Kata kunci: stevia, persepsi, gula,pelibatan petani
TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI PADI DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI Syamsiyah, Nur; Thoriq, Ahmad; Pardian, Pandi; Karyani, Tuti; Kusno, Kuswarini
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 10, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.117 KB)

Abstract

This research was conducted in Hegarmanah Village, Sumedang Regency. The village of Hegarmanah in 2011 is the village that has the widest rice harvest area compared to other villages which is 242 hectares, in 2014 the rice field becomes 86.82 hectares and will decrease from year to year as a result of land conversion to non agriculture. The purpose of this research is to know the characteristics of rice farming in Hegarmanah Village and to analyze income level and contribution of paddy farm income to earnings structure of farmer. The research method used qualitative method with research case study technique (case study). The design of farming analysis is needed to know the size of farmer acceptance and R / C ratio analysis. The results obtained 81.25 percent of farmers sell some of their products (semi-commercial) and 25 percent of farmers sell farming products, 18.75 percent of farmers do not sell the results of farming. Farmers with the largest sales quantity only reached 42 quintals or about 75 percent of the total production. R / C ratio of farmers greater than 1 means that rice farming is profitable. Rice farm income contribution to total farmer income varies from 12 percent to 100 percent. Some farmers are still dependent on rice farming, additional income derived from livestock and plantation crops, kostan kostan business, processing industry, service and trade.
Pengendalian Bahan Baku Tebu di Pabrik Gula Madukismo, Bantul, Yogyakarta Agustiana, Dwinita; Pardian, Pandi
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 6 No 1 (2019): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juni 2019 (In Press)
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jrsi.v6i1.348

Abstract

PG Madukismo merupakan perusahaan agroindustri yang memproduksi gula untuk kebutuhan konsumsi gula pasir di Indonesia sehingga dituntut melakukan produksi berkelanjutan selama musim giling. Namun, PG Madukismo masih mengalami permasalahan, yaitu bahan baku yang tersedia belum memenuhi target karena mengalami fluktuasi. Oleh karena itu, PG Madukismo membutuhkan pengendalian bahan baku tebu untuk memperoleh kuantitas yang tepat agar produksi berjalan lancar dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kuantitas persediaan bahan baku yang optimal dalam setiap hari giling dan biaya total yang dikeluarkan PG Madukismo dalam melakukan produksi dengan metode Economic Production Quantity (EPQ). Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahan baku yang tersedia belum memenuhi target, yaitu pabrik terkadang mengalami kelebihan dan kekurangan bahan baku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah persediaan bahan baku yang optimal menggunakan metode EPQ pada tahun 2018 adalah 41.529 kuintal. Total biaya produksi yang dikeluarkan dengan metode tersebut sebesar Rp 896.333.840 sehingga menurunkan biaya total persediaan sebesar 66,7%.
PENGARUH PENGETAHUAN PRODUK, LABEL ORGANIK KOMUNITAS, DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI TERHADAP MINAT BELI PRODUK ORGANIK DI KOMUNITAS ORGANIK INDONESIA Lestari, Goldie Shaumy; Sadeli, Agriani Hermita; Pardian, Pandi; Fatimah, Sri
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 7, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v7i2.5200

Abstract

Environmental and food security issues has caused organic farming practice to grow globally, including in Indonesia. One of the problems in Indonesia’s organic farming is the cost of organic certification as well as it’s long process. As a solution to this problem, Komunitas Organik Indonesia took an initiative to form a curration program called White Flower Label to guarantee that their member’s products are indeed organic. This study uses quantitative design and a survey method using questionnaire. The sample size used was 30 respondents. The technique used is explanatory, to explain how product knowledge (X1), community-assessed organic label (X2), and information seeking behaviour (X3) influence purchase intention (Y). The results shows that only information seeking behaviour (X3) has a significant effect on purchase intention, while product knowledge (X1) and community-assessed organic label doesn’t have any significant effect.
TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI PADI DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI Nur Syamsiyah; Ahmad Thoriq; Pandi Pardian; Tuti Karyani; Kuswarini Kusno
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 10, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.096 KB) | DOI: 10.33512/jat.v10i1.5057

Abstract

This research was conducted in Hegarmanah Village, Sumedang Regency. The village of Hegarmanah in 2011 is the village that has the widest rice harvest area compared to other villages which is 242 hectares, in 2014 the rice field becomes 86.82 hectares and will decrease from year to year as a result of land conversion to non agriculture. The purpose of this research is to know the characteristics of rice farming in Hegarmanah Village and to analyze income level and contribution of paddy farm income to earnings structure of farmer. The research method used qualitative method with research case study technique (case study). The design of farming analysis is needed to know the size of farmer acceptance and R / C ratio analysis. The results obtained 81.25 percent of farmers sell some of their products (semi-commercial) and 25 percent of farmers sell farming products, 18.75 percent of farmers do not sell the results of farming. Farmers with the largest sales quantity only reached 42 quintals or about 75 percent of the total production. R / C ratio of farmers greater than 1 means that rice farming is profitable. Rice farm income contribution to total farmer income varies from 12 percent to 100 percent. Some farmers are still dependent on rice farming, additional income derived from livestock and plantation crops, kostan kostan business, processing industry, service and trade.
TRANSFORMASI PETANI MENJADI ENTREPRENEUR (Studi Kasus pada Program Wirausaha Muda Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran) Gema Wibawa Mukti; Rani Andriani; Pandi Pardian
Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad Vol 3, No 2 (2018): Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.78 KB) | DOI: 10.24198/agricore.v3i2.20491

Abstract

ABSTRAKPetani masa kini dituntut memiliki jiwa kewirausahaan dan juga kemampuan manajemen usaha yang baik sehingga memiliki daya saing yang tinggi untuk menghadapi perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis pertanian.  Tantangan bagi sektor pertanian di Indonesia saat ini adalah memfasilitasi pengembangan wirausaha petani muda agar menjadi petani modern di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui transformasi petani sebagai hasil dari proses pendidikan kewirausahaan yang diberikan kepada petani muda terdidik. Mereka adalah lulusan Perguruan Tinggi (Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran) yang mengikuti Program Wirausaha Muda Pertanian (PWMP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan kompetensi kewirausahaan dapat diarahkan kepada petani muda terdidik yang memiliki semangat yang besar untuk berkembang. Petani muda yang berasal dari lulusan Perguruan Tinggi menjadi sangat potensial karena umumnya mereka memiliki keberanian mengambil risiko,  mampu mengenali kelebihan atau potensi dirinya, selalu berorientasi pada proses dan hasil, adaptif terhadap perubahan, selalu berinovasi untuk kemajuan usahanya, bersedia untuk berjejaring dan berkolaborasi secara positif dengan pihak lain sehingga semua pihak dapat berkembang dan sukses secara bersama – sama, selalu membangun jaringan usaha (silaturahmi) dengan mitra dan stakeholder.Kata kunci: Wirausaha Muda, Kolaboratif, Transformasi, Petani MudaABSTRACTModern farmers must have an entrepreneurial spirit as well as good business management skills so it has a high competitiveness to cope with business changes. The challenge for the agricultural sector in Indonesia at this time is to facilitate the development of young entrepreneur farmers to become a modern farmer in the future. This study aims to determine the transformation of farmers as a result of the entrepreneurship education process provided to educated young farmers. They are graduates of Higher Education (Faculty of Agriculture, Padjadjaran University) who follow the Programe. The results show that the development of entrepreneurial competence can be directed to educated young farmers who have a great passion to be an entrepreneurial farmers. Young become very potential because generally they have the courage to take risks, be able to recognize their strengths or potentials, always oriented to process and outcomes, adaptive to change, always innovate for the progress of their business, willing to network and collaborate positively with other parties so that all parties can grow and succeed together, always build a business network with partners and stakeholders.Keywords: Young Entrepreneur, Collaborative, Transformation, Young Farmers   Kata kunci: Wirausaha Muda, Kolaboratif, Transformasi, Petani Muda