Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal%20Rivet:%20Riset%20dan%20Invensi%20Teknologi

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG KULIAH PADA MASA PANDEMI COVID 19 Wendi Boy; Randi Erlindo; Ridho Aidil Fitrah
JURNAL RIVET Vol 1 No 01 (2021): Juni 2021
Publisher : Program Studi Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.508 KB) | DOI: 10.47233/rivet.v1i01.231

Abstract

Kegiatan konstruksi pada masa pandemi covid 19 yang juga melanda Negara kita ini menjadi terbatas kegiatannya, kalaupun itu berjalan harus melakukan protokol kesehatan didalam setiap pelaksanaannya dan tentu akan berdampak kepada keterlambatan proyek tersebut. Keterlambatan dalam menyelesaikan proyek konstruksi ini akan menyebabkan kerugian baik dari pihak kontraktor maupun pihak pemilik (owner). Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan faktor-faktor keterlambatan proyek konstruksi gedung pada masa pendemi covid 19. Penelitian ini mengambil sampel pada pembangunan gedung kuliah bersama Program D3 dan D4 Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Sumatera Barat dengan responden seluruh pihak yang terkait didalam pembangunan tersebut baik dari owner, konsultan serta kontraktor dengan analisis yang dipergunakan adalah analisa deskriptiv. Hasil penelitian terdapat 8 Faktor keterlambatan dengan 29 potensi risiko keterlambatan pada proyek pembangunan gedung kuliah bersama Program D3 dan D4 Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Sumatera Barat dengan 5 potensi risiko tertinggi yaitu 1) kekurangan bahan konstruksi dengan nilai 4,800, 2) kontrol kontraktor utama terhadap sub-kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan yang memiliki nilai yang sama yaitu 4,800, 3) Komonikasi antara pekerja dan kepala tukang atau mandor dengan nilai 4,700, 4) keterlambatan pengiriman / penyedian peralatan kerja dengan nilai 4,700 dan 5) keterlambatan proses pemeriksaan dan uji bahan dengan nilai 4,700. Berdasarkan hasil penelitian ini maka penulis menyarankan agar kegiatan konstruksi pada masa pendemi covid 19 harus lebih memperhatikan potensi potensi risiko yang akan terjadi agar tidak menjadi kendala didalam pelaksanaan proyek konstruksi yang dapat menyebabkan keterlambatan proyek.
ANALISIS MANAJEMEN RISIKO TERHADAP ASPEK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEMBANGUNAN DAERAH IRIGASI (LANJUTAN) DI TARUSAN PADA TITIK P-52 DAN P-92 Wendi Boy; Rodiah Tulhijah M; Ridho Aidil Fitrah
JURNAL RIVET Vol 1 No 02 (2021): Desember 2021
Publisher : Program Studi Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.412 KB) | DOI: 10.47233/rivet.v1i02.365

Abstract

Dalam pelaksanaan proyek konstruksi selalau ada potensi bahaya atau Risiko yang dapat menyebabkan kerugian. Setiap tempat kerja selalu memiliki Risiko kecelakan kerja yang dapat menggangu aktivitas pekerjaan dalam sebuah proyek. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja yang dapat mengganggu aktivitas pekerjaan dalam sebuah proyek. Oleh karena itu diperlukan suatu manajemen agar dapat mengatur jalannya proyek dengan baik, termasuk pula manajemen Risiko K3 (Kesehatan dan Keselamat Kerja). Tujuan dan sasaran manajemen risiko K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) adalah terciptanya system K3 (Kesehatan dan Keselamtan kerja) di tempat kerja melibatkan segala pihak sehingga dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif. Penelitian ini akan dilakukan identifikasi risiko K3, penilaian risiko K3, serta strategi pengendalian terhadap risiko K3 pada pekerjaan Pembangunan daerah irigasi (lanjutan). Dari hasil penelitian teridentifikasi 45 potensi risiko kecelakaan kerja yang dapat terjadi. Berdasarkan penilaian terhadapa Risiko K3 diketahui level masing-masing risiko yaitu terdapat 45 risiko tergolong Medium Risk dan dari 47 mengidentifikasi risiko terdapat 2 tergolong Low Risk. Pada penelitian ini perlu dilakukan penanganan yaitu dengan memberikan pengendalian risiko berupa penerapan K3 dilapangan meliputi penggunaan APD, rambu-rambu peringatan dan standarisasi pengaman pada saat bekerja di lapangan.