Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Determinan Terjadinya Infeksi Luka Operasi (ILO) Post Sectio Caesarea Rina Kartikasari; Nelly Apriningrum
Faletehan Health Journal Vol 7 No 03 (2020): Faletehan Health Journal, November 2020
Publisher : Universitas Faletehan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33746/fhj.v7i03.195

Abstract

One of efforts in saving the lives of mothers and babies as the main goal of the delivery process can be through obstetric surgical procedures of caesarean section. The surgical procedures of cesarean section delivery can cause several complications, one of which is surgical site infection (SSI). The purpose of this study was to determine the factors associated with the incidence of surgical site infection (SSI) of post caesarean postpartum mothers at Berkah General Hospital Pandeglang in 2017. This study used an analytical survey research method with a cross-sectional approach. This research was conducted from May to June 2017 at the postpartum room. The research samples were 96 respondents. The sampling technique is accidental sampling. The data collection technique used a questionnaire and direct observations. The data analysis used chi square test. The results showed that out of 96 post cesarean postpartum, 77.1% did not experience SSI. There was a relationship among nutritional status (Pv 0.000; OR 1.8), hemoglobin level (Pv 0.003; OR 8.9), wound care (Pv 0.000) and the incidence of SSI. However, there was no relationship between maternal age (Pv 0.327) and parity (Pv 0.889) and the incidence of SSI. The risk factors of post caesarean section surgical site infection are nutritional status, hemoglobin level, and wound care.
ANALISIS MULTIVARIAT FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMATIAN BAYI DI INDONESIA Nelly Apriningrum
HSG (Health Science Growth) Journal Vol 1 No 2 (2017): HSG (Health Science Growth) Journal
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Unsika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kematian bayi secara nasional masih cukup tinggi sebesar 34/1.000 kelahiran hidup, Angka Kematian Bayi merupakan cerminan kelangsungan hidup bayi yang akan menentukan kualitas hidup SDM. Upaya dan intervensi efektif dapat dilakukan jika diketahui faktor signifikan yang mempengaruhi kematian bayi, dengan tujuan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kematian bayi.Penelitian ini menggunakan metode analitikdengan desain cross sectional.Populasi penelitian seluruh bayi yang lahir hidupberdasar periode RISKESDAS, sampel penelitian adalah seluruh bayi< 1 tahun yang meninggal dan bayi ? 1 tahun yang hidup pada periode berdasarkan survei RISKESDAS dengananalisis data regresi logistik.Hasil penelitian didapatkan dari 23 variabel terdapat 5 variabel yang berhubungan dan 18 variabel tidak berhubungan dengan kematian bayi. Hasil analisis regresi logistikdidapat variabel yang paling berpengaruh terhadap kematian bayi di Indonesia adalah variabel BBL dengan OR 6,481. Saranpenelitianmelalui upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatifKata kunci : Bayi, Kematian
Hubungan antara Kebiasaan Makan perhari, Asupan Karbohidrat dan Asupan Serat dengan Persentase Lemak Tubuh pada Mahasiswa dan Dosen Prodi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Unsika Maria Alia Rahayu; Nelly Apriningrum; Rina Marlina
HSG (Health Science Growth) Journal Vol 1 No 2 (2017): HSG (Health Science Growth) Journal
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Unsika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makanan yang dimakan haruslah sesuai dengan kebutuhan tubuh baik dalam jumlah kalori maupun komposisi zatnya. Kelebihan kalori yang terdapat dalam makanan yang dikonsumsi tentunya akan menyebabkan lemak dalam tubuh meningkat. Kadar lemak dalam tubuh merupakan indikator kesehatan. Kadar lemak yang berlebihan sangat beresiko terhadap berbagai penyakit. Kelebihan lemak adalah masalah yang sangat serius untuk tubuh. Mengurangi kelebihan lemak tubuh dapat mengurangi resiko berbagai penyakit berat seperti tekanan darah tinggi, stroke, penyakit jantung dan kanker. Hampir tujuh belas juta orang meninggal lebih awal tiap tahunnya akibat penyakit degenerative. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan makan perhari, asupan karbohidrat dan asupan serat dengan persentase lemak tubuh pada Mahasiswa dan Dosen Program Studi D III Kebidanan Unsika Tahun 2017. Desain penelitian menggunakan metode analitik dengan pendekatan Cross Sectional dan analisis Chi-Square. Sampel yang digunakan simple random sampling dengan menggunakan rumus lemen show didapat 161 sampel.Hasil penelitian menunjukan dari ke 3 variabel yang diteliti ada 1 variabel yang memiliki hubungan yang bermakna, diantaranya asupan karbohidrat dengan nilai P 0,012 <0,05.Pentingnya untuk tetap menjaga pola hidup yang baik, pastikan jenis makanan yang dikonsumsi harus seimbang, baik antara kebutuhan lemak, karbohidrat maupun serat.Kata Kunci : Pola Makan dan Lemak Tubuh.
ANALISIS MULTIVARIAT HUBUNGAN ANTARA USIA, PARITAS, RIWAYAT PENYAKIT, KONSUMSI KALSIUM DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA PADA IBU HAMIL Irma Yanti; Nelly Apriningrum; Lilis Suryani
HSG (Health Science Growth) Journal Vol 2 No 1 (2017): Health Science Growth (HSG) Journal
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Unsika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu tantangan pembangunan di bidang kesehatan saat ini adalah menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Preeklampsia merupakan salah satu komplikasi medis yang sering terjadi dalam kehamilan, sekitar 5-15% dari seluruh kehamilan. Desain penelitian menggunakan pendekatan Cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil dengan usia kehamilan ? 20 minggu di wilayah Puskesmas Pedes Kabupaten Karawang. dengan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 37 responden, yang diambil secara teknik Accidental Sampling. Variabel dependen adalah kejadian preeklampsia, variabel independen adalah usia, paritas, riwayat penyakit, konsumsi kalsium. Penelitian ini menggunakan analisis Multivariat dengan aplikasi Special Package for Statistic Science (SPSS) Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner. Tidak ada hubungan yang bermakna antara usia, paritas, riwayat penyakit dan konsumsi kalsium dengan kejadian preeclampsia dengan nilai P>0,05.Dengan regresi logistic dari 4 variabel yang diteliti, variabel yang paling dominan terhadap kejadian preeklampsia adalah variabel paritas dengan OR 7,024. Penelitian ini menjelaskan 91,9% kejadian preeklampsia dipengaruhi oleh usia, paritas, riwayat penyakit, konsumsi kalsium, sedangkan 8,1%% dipengaruhi komponen lain. Diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan asuhan kebidanan yang optimal, dan klien diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mengenai tanda-tanda bahaya kehamilan.Kata Kunci: Usia, Paritas, Penyakit, Kalsium, Preeklampsia
“HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN, AKTIFITAS FISIK DAN STATUS GIZI DENGAN LEMAK TUBUH PADA MAHASISWA DAN DOSEN PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN UNSIKA TAHUN 2017” Maria Alia Rahayu; Nelly Apriningrum; Rina Marlina
HSG (Health Science Growth) Journal Vol 2 No 1 (2017): Health Science Growth (HSG) Journal
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Unsika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelebihan lemak adalah masalah serius untuk tubuh. Mengurangi kelebihan lemak tubuh dapat mengurangi resiko penyakit berat seperti tekanan darah tinggi, stroke, penyakit jantung dan kanker. Terdapat 17 juta orang meninggal lebih awal tiap tahunnya akibat penyakit degenerative. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan, aktifitas fisik dan status gizi dengan lemak tubuh pada Mahasiswa dan Dosen Program Studi D III Kebidanan Unsika Tahun 2017. Desain penelitian menggunakan metode analitik dengan pendekatan Cross Sectional dan analisis regresi linier berganda dengan simple random sampling, menggunakan rumus lemen show didapat 161 sampel.Hasil penelitian menunjukan dari 10 variabel, 5 memiliki hubungan bermakna, diantaranya tingkat aktifitas, umur, IMT, Asupan lemak, asupan karbohidrat dengan nilai P <0,05, dari analisis multivariat didapati ke 5 variabel tersebut memiliki pengaruh yang sangat kuat hal tersebut dapat dilihat dari nilai R2 =0,955 dengan nilai F hitung > F tabel (680,873 > 1,893).IMT dan Umur merupakan variabel paling kuat dilanjut variabel tingkat aktifitas, asupan lemak dan asupan karbohidrat, penting bagi kita tetap menjaga pola hidup yang baik, mulai dari pola makan, dengan sarapan teratur, menjaga kestabilan IMT, dan meningkatkan aktifitas karena bila tidak disertai aktifitas yang tinggi nutrisi tersebut akan mengendap menjadi lemakKata Kunci : Lemak Tubuh. Aktivitas fisik status gizi